Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DESY FUJI SELVIANI

KELAS : 4S2 AKUNTANSI


NPM : 21130310063

TEKNIK ANALISIS DATA (KUALITATIF & KUANTITATIF)

TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF


Proses Analisis
Proses analisis data menurut S. Nasution (1988), yaitu :
1. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum kita melakukan penelitian sebenarnya
atau dengan kata lain sebelum kita terjun untuk mengumpulkan data di lapangan. Analisis dilakukan
terhadap data hasil dari studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan
fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
2. Analisis Selama dan Setelah di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap
tertentu sehingga diperoleh data yang kredibel.
Aktivitas dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, display data, dan
kesimpulan atau verifikasi. Berikut bagan analisis data kualitatif menurut Milles dan Huberman:

1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan,
seperti komputer, notebook, dan lain sebagainya.
2. Display Data (Penyajian Data)
Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan
sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles
dan Huberman disaran-kan agar dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga
dapat berupa grafik, matrikss, network (jaringan kerja), dan chart.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan
apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah
ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-
remang atau bahkan gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat berupa
hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis atau teori.
Pengkodean (Coding) dalam Analisis Data
Kode adalah kata atau frasa pendek yang memuat esensi dari suatu segmen data. Pengodean
adalah aktifitas memberi kode terhadap segmen-segmen data. Ketika peneliti melakukan analisis, yang
dikodekan adalah makna pernyataan, perilaku, peristiwa, perasaan, tindakan dari informan, dan lain-
lain tergantung apa yang terkandung dalam segmen data yang dihadapi. Ada sejumlah pertanyaan yang
dapat peneliti ajukan ketika peneliti berhadapan dengan segmen-segmen data yang sekiranya dapat
membantu untuk melakukan pengodean sebagai berikut:
a. Apa yang sedang terjadi disini?
b. Apa asumsi-asumsi yang berada di balik peristiwa ini?
c. Apa yang ingin disampaikan oleh informan lewat pernyataan ini?
d. Apa maksud informan ini melakukan hal ini?
e. Apa makna dari peristiwa ini?
f. Perasaan apa yang tercermin lewat pernyataan informan ini?

Display Data
Display adalah format yang menyajikan informasi secara sistimatik kepada pembaca. Penelitian
kualitatif memfokuskan pada kata-kata, tindakan-tindakan orang yang terjadi pada konteks tertentu,
konteks mana dapat dilihat sebagai aspek relevan segera dari situasi yang bersangkutan, maupun
sebagai aspek relevan dari sistem sosial di mana seseorang berfungsi.

Analisis Data Model Spradley


Menurut Spradley analisis data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Analisis Domain
Analisis domain merupakan proses memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang objek
penelitian atau situasi sosial. Situasi sosial merujuk pada perilaku aktivitas yang dilakukan orang di
lokasi tertentu. Melalui pertanyaan umum dan pertanyaan secara terinci peneliti menemukan domain
atau kategori tertentu sebagai landasan dasar untuk penelitian selanjutnya. Domain merupakan kategori
budaya yang terdiri dari tiga unsur yaitu istilah pencakup (cover term), istilah tercakup (Included term)
dan hubungan semantik (semantik relationship). Dari data yang diperoleh melalui grand tour peneliti
menemukan domain budaya misalnya pegawai.
b. Analisis Taksonomi
Peneliti melakukan analisis taksonomi berdasarkan domain yang telah ditetapkan sebagai fokus
penelitian domain yang telah ditetapkan dan dijadikan cover term, selanjutnya diuraikan secara lebih
rinci dan mendalam dengan analisis taksonomi. Melalui analisis taksonomi akan ditemukan included
term (istilah-istilah tercakup) yang merupakan bagian atau elemen-elemen dari laporan proses analisis
taksonomi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
1. Analisis komponensial
Pada analisis komponensial ini mencoba menemukan perbedaan atau hal-hal yang kontras dari
elemen-elemen yang merupakan hasil analisis taksonomi. Oleh karena itu melalui wawancara
mendalam observasi dan komunitas yang terseleksi peneliti perlu menggali data sampai
ditemukan adanya perbedaan-perbedaan dan hal-hal yang kontras
2. Analisis Tema Budaya
Analisis tema bertujuan untuk menemukan benang merah dari tema-tema yang menonjol yang
diperoleh dari analisis domain, taksonomi dan analisis konflik telah ditemukan benang merah,
maka peneliti dapat menyusun konstruktif tertentu tentang objek atau situasi sosial tertentu
(Sugiyono, 2010;115).
Model analisis data yang dikembangkan Spradley ini lebih cepat dan lebih tepat untuk
dipergunakan dalam penelitian etnografi.
Menurut Sugiyono, (2010:100) menjelaskan tahapan – tahapan pengumpulan dan analisis data
kualitatif menjadi 12 langkah sebagai berikut: (1) memilih situasi sosial; (2) melaksanakan observasi
partisipan; (3) mencatat hasil observasi dan wawancara; (4) melakukan observasi deskriptif; (5)
melakukan analisis domain; (6) melakukan observasi terfokus; (7) melakukan analisis taksonomi; (8)
melakukan observasi terseleksi; (9) melakukan analisis komponensial; (10) melakukan analisis tema;
(11) temuan budaya dan; (12) menulis laporan penelitian kualitatif.
Menurut Musfiqon, (2012:166-1667), setelah data terkumpul, peneliti dapat melakukan langkah-
langkah analisis, sebagai berikut:
1. Editing, kegiatan awal dalam analisis data kualitatif. Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.
Dalam tahap ini juga dilakukan reduksi data dan pemilahan data sesuai fokus penelitian serta
transliting data atau konversi data agar mudah dibaca dan dipahami.
2. Kategorisasi/coding, peneliti melakukan peng-katego-risasian data sesuai dengan fokus masalah
penelitian. Kategorisasi data sesuai domain-domain yang akan dianalisis. Selain itu, kategorisasi
data perlu mempertim-bangkan aspek kesamaan dan perbedaan dalam masalah penelitian.
3. Meaning, langkah ini disebut interpretasi data, yaitu melakukan kegiatan menghubungkan,
membandingkan, dan mendeskripsikan data sesuai fokus masalah untuk diberi makna. Pemberian
makna ini dilakukan juga konseptualisasi pernyataan ilmiah yang akan menjadi bahan simpulan
penelitian.

Macam-Macam Analisis Data Kualitatif


Secara umum metode analisis data meliputi reduksi, display data dan kesimpulan atau verifikasi
data. Akan tetapi karena data kaulitatif sangat banyak sekali, maka model analisis data juga beragam
sesuai dengan objek penelitian.
Adapun bagian-bagian dari tiga kelompok model analisis data kualitatif diatas adalah sebagai
berikut:
1. Kelompok metode analisis teks dan bahasa
a. Content analysis (analisis ini)
b. Framing analysis (analisis Bingkai)
c. Analisis semiotik
d. Analisis kontruksi sosial media massa
e. Hermeneutic
f. Analisis wacana dan penafsiran teks
g. Analisis wacana kritis
2. Kelompok analisis tema-tema budaya
a. Analisis struktural
b. Domain analysis
c. Taxonomi analysis
d. Componential analysis
e. Discovering cultural theme analysis
f. Constant comparative analysis
g. Grounded analysis
h. Ethnology
3. Kelompok analisis kinerja dan pengalaman individual serta perilaku institusi
a. Focus group discussion (FGD)
b. Studi kasus
c. Teknik biografi
d. Life's history
e. Analisis SWOT
f. Penggunaan bahan dokumenter
g. Penggunaan bahan visual
TEKNIK ANALISIS DATA KUANTITATIF
Proses Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian, yaitu :
1. Statistic deskriptif
Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiamana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang
dilakukan pada populasi (tanpa diambil smapelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptif dalam
analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan
statistic despkriptif maupun inferensial. Statistic deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin
mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasj
dimana sampel dambil. Mengenai data dengan statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih
dahulu jenis datanya. Jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah
mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase), serta mencari ukuran tendensi
sentralnya yaitu: mode, median dan mean (Arikunto, 2010)
Analisi statistic deskriptif dapat dibedakan menjadi :
a. Analisis potret data (frekuansi dan presentasi), Potret data adalah perhitungan frekuensi suatu nilai
dalam suatu variabel. Nilai dapat disajikan sebagai jumlah absolute atau presentase dari
keseluruhan.
b. Analisis kecenderungan sentral data (nilai rata-rata, median, dan modus)
1. Nilai rata-rata atau mean biasa diberi symbol X, merupakan nilai rata-rata secraa aritmatika dari
semua nilai dari variabel yang diukur.
2. Median adalah nilai tengah dari sekumpulan nilai suatu variabel yang telah diurutkan dari nilai
terkecil kepada nilai yang tetinggi.
3. Modus (modu) adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu distribusi nilai variabel.
c. Analisis variasi nilai (kisaran dan simpangan baku atau varian). Analisis ini dilakukan untuk melihat
sebaran nilai dalam distribusi keseluruhan nilai suatu variabel dari nilai tengahnya. Analisis ini
untuk melihat seberapa besar nilainilai suatu variabel berbeda dari nilainya. Pengukuran variasi nilai
biasanya dilakukan dengan melihat kisaran data (range) atau simpangan baku (standar deviatioan).
2. Statistik Inferensial
Pemakaian analisis inferensial bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan yang dapat
digeneralisasikan secara lebih luas ke dalam wilayah populasi. Di sini seorang peneliti akan selalu
berhadapan dengan hipotesis nihil (H0) sebagai dasar penelitiannya untuk diuji secara empirik dengan
statistik inferensial. Jenis statistik inferensial cukup banyak ragamnya, PeneIiti diberikan peluang
sebebas-bebasnya untuk memilih teknik mana yang paling sesuai (bukan yang paling disukai) dengan
sifat/jenis data yang dikumpulkan. Secara garis beşar jenis analisis ini dibagi menjadi dua bagian.
Pertama untuk jenis penelitian korelasional dan kedua untuk komparasi dan/ atau eksperimen. Teknik
analisis dengan statistic inferensial adalah teknik pengolahan data yang memungkinkan peneliti untuk
menerik kesimpulan, berdasarkan hasil penelitiannya pada sejumlah sampel, terhadap suatu populasi
yang lebih besar. Kesimpulan yang diharapkan dapat dibuat biasanya dinayatakan dalam suatu
hipotesis. Oleh karena itu, analisis statistik inferensial juga bisa disebut analisis uji hipotesis. Inferensi
yang sering dibuat oleh peneliti pendidikan dan ilmu social pada umunya berhubungan dengan upaya
untuk melihat perbedaan (beda nilai tengah) dan korelasi, baik anatara dua variabel independent
maupun anatara beberapa variabel sekaligus. Selisih nilai tengah ataupun nilai koefisien (correlation
coeficient) yang dihasilkan kemudian diuji secara statistic.
Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris. Statistic parametris
digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau menguji ukuran populasi melalui
data sampel. Parameter populasi itu meliputi rata-rata dengan notasi (mu), simpangan baku (sigma)
dan varians. Dalam statistic pengujian parameter melalui statistic (data sampel) tersebut dinamakan uji
hipotesis statistic.
Penggunaan statistic parametris dan nonparameter tergantung pada asumsi dan jenis data yang
akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang utama
adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu
tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus
terpenuhi asumsi linieritas statistik non parametris tidak menuntut terpenuhinya banyak asumsi,
misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistic non
parametris mempunyai kekuatan yang lebih dari statistic non parametris, bila asumsi yang melandasi
dapat terpenuhi.
Dalam statistik parametris menggunakan analisis data yang berupa :
a. Data Interval
Data interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi lagi
dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih banyak lagi. Data interval
menunjukkan adanya jarak antara data yang satu dengan yang lainnya.
b. Data Rasio
Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga tetapi yang mempunyai
ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval atau jarak yang sama seperti halnya dalam skala
interval. Namun demikian, skala rasio masih memiliki ciri lain. Pertama harga rasio memiliki harga nol
mutlak, artinya titik nol benar-benar menunjukkan tidak adanya suatu ciri atau sifat.
Sedangkan dalam statistik non parametris analisi data dibagi menjadi:
a. Data Nominal
Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut diskrit karena ini
data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya, baik pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau
lebih; dan di dalam pemisahan itu tidak terdapat hubungan sama sekali. Masing-masing kategori
memiliki sifat tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan kategori lainnya.
b. Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan pada sesuatu keadaan.
Berbeda dengan data nominal yang menunjukkan adanya perbedaan secara kategorik, data ordinal juga
memiliki sifat adanya perbedaan di antara obyek yang dijenjangkan. Namun dalam perbedaan tersebut
terdapat suatu kedudukan yang dinyatakan sebagai suatu urutan bahwa yang satu lebih besar atau lebih
tinggi daripada yang lainnya. Kriteria urutan dari yang paling tinggi ke yang yang paling rendah
dinyatakan dalam bentuk posisi relatif atau kedudukan suatu kelompok.

Langkah – langkah Analisis Data


Secara garis besar, pekerjaan analisis meliputi 3 langkah, yaitu:
1. Persiapan. kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.
b. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data.
c. Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang
diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki penelitit padahal isian yang diharapkan
tersebut merupakan variabel pokok, maka item tersebut perlu didrop.
2. Tabulasi. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes,
angket berbentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya. Memberikan kode-kode terhadap
item-item yang perlu diberi skor.
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Mengubah jenis data, disesuaikan dan
dimodifikasi dengan teknik analisis yang akan digunakan.

Jenis – jenis Analisis Data Kuantitatif


1. Analisis Univariat
Jenis analisis ini digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini dilakukan terhadap
penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan statistik tersebut
nantinya merupakan dasar dari penghitungan selanjutnya.
2. Analisis Bivariat
Jenis analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut
merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tidak bebas).
3. Analisis Multivariat
Sama dengan analisis bivariat, tetapi pada mutivariat yang dianalisis variabelnya lebih dari dua.
Tetap mempunyai dua variabel pokok (bebas dan tidak bebas), variabel bebasnya memliki sub – sub
variable.

DAFTAR PUSTAKA
Umrati, Hengki Wijaya. 2020. ANALISIS DATA KUALITATIF Teori Konsep Dalam Penelitian
Pendidikan. Makassar : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Siyoto, Sandu,dkk. 2015. DASAR METODOLOGI PENELITIAN. Yogyakarta: Literasi Media Publishing

Anda mungkin juga menyukai