Anda di halaman 1dari 15

BUPATI KUDUS

PERATURAN BUPATJ KUDUS


NOMOR 23 TAHUN 2012

TENTANG

PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDAL!AN INTERN PEMERINTAH (SPIP)


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI KUDUS ,

Menimbang a . bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 60


Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, perlu mengatur
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-D.aerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan ... Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3831);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Inclonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran ~gara
Republik Indonesia Nomor 4286); ·
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Rep.ublik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 teritang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Norn.or 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844); :I,1
2

6. Peratu ran Pemerint:2.h Nomo r 58 Tahun 2005 tentan g


Penge lolaan Keuan gan Daera h (Lemb aran Negar a
Repub lik Indon esia Tahun 2005 Nomo r 140, Tarnb ahan
Lemb aran Negar a Repub lik Indon esia Nomo r 4578);
g ,
7. Peratu ran Pemer intah Nomo r 60 Tahun 2008 tentan
Sistem Penge ndalia n Intern Pemer intah (Lemb aran )!
Negar a Repub lik Indon esia Tahun 2008 Nomo r 127,
!
Tarnb ahan Lemb aran Negar a Repub lik Indon esia Nomo r
4890);
8. Peratu ran Daera h Kabup aten Kudus Nomo r 3 Tahun
2007 tentan g Pokok -Pokok Penge lolaan Keuan gan Daera h
(Lemb aran Daera h Kabup aten Kudus Tahun 2007 Nomo r
3, Tamb ahan Lemba ran Daera h Kabup aten Kudus Nomo r
99);
9 . Peratu ran Daera h Kabup aten Kudus Nomo r 15 Tahun
2008 tentan g Organ isasi dan Tata Kerja Inspek torat,
Badan Peren canaa n Pemb angun an Daera h, Lemb aga
Teknis Daera h, Satua n Polisi Pamon g Praja dan Kanto r
Pelaya nan Perizi nan · 7 , 'F~rpa du Kabup aten Kudus
(Lemb aran Daera h Kabup aten Kudus Tahun 2008 Nomo r
15, Tamb ahan Lemba ran Daera h Kabup aten Kudus
Nomor 117);
/
Memp erhati kan Surat Edara n Mente ri Dalam Negeri Nomo r 120 / 2536
Sj / tangga l 25 Juni 2010 ten tang Penye lengga raan Sistem
Penge ndalia n Intern Pemer intah Daera h.

MEMUTUSKAN :

Mene tapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PENYELENGGARAAN


SISTEM PENGENDAL IAN INTERN PEMERINTAH DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDU S.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peratu ran Bupat i ini yang dimak sud denga n :


1. Bupat i adalah Bupat i Kudus .
n
2. Pemer intaha n Daera h adalah penye lengga raan urusa
pemer intaha n oleh pemer intah daera h dan DPRD menu rut
asas otonom i dan tugas pemba ntuan denga n prinsi p otono mi
seluas -luasn ya dalam sistem dan prinsi p Negar a Kesat uan
Repub lik Indon esia sebag aiman a dimak sud dalam Undan g-
Undan g Dasar Negar a Repub lik Indon esia Tahun 1945.
h
3. Pemer intah Daera h adalah Bupat i dan Peran gkat Daera
sebaga i unsur penye lengga ra Pemer intaha n Daera h.

4. Sekret aris Daera h adal~ _ ,~e~e taris Daera h Kabup aten


Kudus .

J
3

5. Badan Pengawasan Keuangan clan Pembanguna n yang


selanjutnya disingkat BPKP adalah aparat pengawasan intern
pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden.
6 . Inspektur adalah Inspektur Kabupaten Kudus.
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kudus.
8. Sistem Pengendalian Intern yang selanjutnya disingkat SPI
adalah proses integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus
. .. , -,,; . ·~1'" ·,
oleh pirnpinan dan seluruh

pegawai untuk membd-ikan · keyakinan memadru. atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif
dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
9. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang selanjutnya
disingkat SPIP adalah Sistem Pengendalian Intern yang
diselenggarak an secara menyeluruh terhadap proses
perancangan dan pelaksanaan kebijakan serta perencanaan,
penganggaran , dan pelaksanaan anggaran di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kudus.
10. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit,
reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggara an tugas ·dan fungsi organisasi dalam
rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan
telah dilaksanakan sesuai dengan to1ok ukur yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata kepemimpina n yang baik.
11. Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan
evaluasi bukti yang dilaku.kan secara independen, objektif
dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan
keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan
Kerja Perangkat Daerah.
12. Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan
untuk memastikan hahwa kegiatan tersebut telah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana,
atau norma yang telah ditetapkan.
13. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membanding kan basil
atau prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencaria, atau
norma yang telah ditetap\<,:~, g~ menentukan faktor-faktor
yang mempengaruh i keberhasilan atau kegagalan suatu
kegiatan dalam mencapai tujuan.
14. Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu
program atau kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
r,
..
I!

15. Kegiatan pengawas an Iainnya adalah kegiatan pengawas an


yang antara lain berupa sosialisas i mengenai pengawas an,
pendidika n dan pelatihan pengawas an, pembimb ingan dan
konsultas i, penjamin an mutu (Quality Assurance ),
pengelola an hasil penga,..:w a~an-, , pem~para n hasil pengawas an
serta kegiatan lain yang menyang kut tindakan preventiv e
pengenda lian.

BAB II

TUJUAN SPIP

Pasal 2

Tujuan SPIP adalah tercapain ya efektivita s dan efisiensi


pencapai an tujuan penyeleng garaan pemerint ahan Daerah,
keandala n pelaporan keuangan , pengama nan asset daerah, dan
ketaatan terhadap peraturan perundan g-undang an.

BAB III

PENYELE NGGARAA N SPIP

Pasal 3

Penyeleng garaan SPIP terbangun dalam kegiatan pemerint ahan


Daerah dan dilaksana kan dengan berpedom an pada Peraturan
Pemerint ah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengenda lian '.
!
Intern Pemerinta h dan peraturan pelaksana annya.

Pasal 4

( 1) Penyeleng garaan SPIP dikoordin asikan oleh Sekretari s


Daerah.

(2) Penyeleng garaan sebagaim ana dimaksud pada ayat (1)


dilaksana kan berdasark a:n ·,- ~- Petunjuk Pelak.san aan
Penyeleng garaan SPIP yang ditetapka n kemudian .

BAB IV

PENERAP AN SPIP

Pasal 5

(1) SPIP diterapka n di lingkunga n pemerint ahan Daerah meliputi


unsur:
a. lingkunga n pengenda lian;
b. penilaian risiko; .
c. kegiatan pengendal 1an;
d. informasi dan komunika si; clan
e. pemantau an pengenda lian intern.

i
,~
\ I I ·/ I

(2) Penerap~ unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


terbangun dan menjadi bagian integral dari kegiatan
Pemerintah Kabupaten Kudus.

(3) Uraian dan pengaturan unsur SPIP sebagaimana dirnaksud


pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 6

(1) Dalam rangka proses pembangunan dan pengembangan SPIP


dibentuk Satuan Togas SPIP Kabupaten Kudus.

(2) Satuan Togas SPIP Kabupaten Kudus sebagairnana dimaksud


pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB V
PENGUATAN EFEKTMTAS PENYELENGGARAAN SPIP

Pasal 7

Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPIP sebagaimana


dirnaksud dalam Pasal 4 dilakukan pengawasan intern atas
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kabupaten
Kudus termasuk akuntabilitas keuangan daerah .
. '. '·1 "! (.J;.J l 'f~ ·,
· Pa's al 8

(1) Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7


ayat (2) dilakukan oleh Inspektorat.

(2) Inspektorat sebagaimana. dimaksud pada ayat (1) melakukan


pengawasan intern melalui :
a. audit;
b. reviu;
c. evaluasi;
d. pemantauan; dan
e. kegiatan pengawasan lainnya.

BAB VI

PEMBIAYAAN

Pasal 9

Segala biaya yang timbul sebagai altjbat ditetapkannya Peraturan


Bupati ini, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Kabupaten Kudus.
6

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10

Peraturan Bupati ini mulai bcrlaku pada tanggal diundangk an.

Agar setiap orang mengetahu inya, memerinta hkan pengundan gan


Peraturan Bupati ini dengan penempata nnya dalam Serita
Daerah Kabupaten Kudus.

[ :e1.,h~~~ ~-;a·;- -i Ditetapkan i Kudus


flio. Jabatan Paraf pada,,tangg I 6 Agustus 20 12
1. SEKDA /
2. ASISl"El\1 SEKDA

3. KEPAI.A DINAS/£1Al)f\i'I
4. KEPALA BAGIAN ,- -·~:f;f:.-,,.-j
KANTOR / BIDANG 7
/ ,_MU STH O FA
5. BAG. HUKUM/1.AINNYA
Diund z:, ti{1ldu·c :----'--....J
pada tanggal 7 A5us tus 2012

ERAH KABUPATEN KUDUS,


Administra si

PRAM ONO

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012 NOMOR 23

:~ I I • l

I
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI KUDUS
NOMOR 23 TAHUN 2012
TENTANG PENYELENGGARAAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH DI LINGKUNGAN
PE.MERINTAH KABUPATEN
KUDUS

URAIAN DAN PENGATURAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN


PEMERINTAH [SPIP] DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

A. Lingkungan Pengendalian
1. Pimpinan SKPD wajib menciptakan dan memelihara lingkungan
pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
penerapan Sistem Pengendalian Intern di dalam lingkungan kerjanya,
melalui:
a) penegakan integritas dan nilai etika;
b) komitmen terhadap kompetensi;
c) kepemimpinan yang kondusif;
d) pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
e) pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f) penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia;
g) perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang
efektif; dan
h) hubungan kerja yang baik dengan SKPD terkait.
2. Penegakan integritas dan nilai etika sebagaimana dimaksud dalam
angka 1 huruf a sekurang-kurangn ya dilakukan dengan :
a) menyusun dan menetapkan perilaku;
b) memberikan keteladanan pelaksanaan aturan perilaku pada setiap
tingkat pimpinan SKPD;
c) menegakkan tindakan disiplin yang tepat atas penyimpangan
terhadap kebijakan dan prosedur, atau pelanggaran terhadap
aturan perilaku;
d) menjelaskan dan mempertanggung jawabkan adanya intervensi atau
pengabaian pengendalian intern; dan
e) menghapus kebijakan atau penugasan yang dapat mendorong
perilaku tidak etis.
3 . Komitmen terhadap kompetensi sebagaimana dimaksud dalam angka
1 huruf b sekurang-kurang nya dilakukan dengan:
a) mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas dan fun~si pada masing-masing posisi dalam
SKPD;
b) menyusun s_tandar _k?mpetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada
masing-masmg pos1s1 daJam SKPD;

I'

r
/
2

c) menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk membanti:


pegawai mempertahankan dan mehingkatkan kompetens1
pekerjaannya; dan . .
d) memilih Pimpinan SKPD yang memiliki kemampuan manaJenal dan
pengalaman teknis yang luas dalam pcngelolaan SKPD.
' . ). , ..... ,. •. '

4. Kepemimpinan yang kondusif sebagaimana dimaksud dalam angka 1


huruf c sekurang-kurangnya ditunjukkan dengan :
a) mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan;
b) menetapkan manajemen berbasis kinerja;
c) mendukung fungsi tettentu dalam penerapan SPIP;
d) melindungi atas aset dan minformasi atas akses dan penggunaan
yang tidak sah;
e) melakukan interaksi secara intensif dengan pejabat pada tingkatan
yang lebih rendah; dan
f) merespon secara positif terhadap pelaporan yang berkaitan dengan
keuangan, penganggaran, program, dan kegiatan.

5. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan


sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d, sekurang-kurangnya
dilakukan dengan :
a) menyesuaiakan dengan ukuran dan sifat SKPD;
b) memberikan kejelasan wewenang dan tanggungjawab dalam SKPD;
c) memberikan kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan intern
dalam SKPD;
d) melaksanakan evaluasi dan penyesuaian periodik terhadap struktur
organisasi sehubungan dengan perubahan lingkungan strategis;
dan
e) menetapkan jumlah pegawai yang sesuai, terutama untuk posisi
pimpinan.
f) penyusunan struktur organisasi sebagaimana dimaksud
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

6. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat sebagaimana


dimaksud dalam angka 1 huruf e, sekurang-kurangnya dilaksanakan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) wewenang diberikan kepada pega.wai yang tepat sesuai dengan
tingkat tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan SK.PD;
b) pegawai yang diberi wewenang sebagaimana dimaksud dalam huruf
a memahami bahwa wewenang dan tanggung jawab yang diberikan
terkait dengan pihak lain dalam SKPD yang bersangkutan; dan
c) pegawai yang diberi weweming sebagaimana dimaksud dalam huruf
b memahami bahwa pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab
terkait dengan penerapan SPlP.

7. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat ten tang pembinaan


sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam ar1gka 1 huruf f
dilaksanakan dengan memperhatikan sekurang-kurangnya hal-hal
se bagai beriku t :
a) Penetapan kebijakan d~ prosedlir sejak rekrutmen sampai dengan
pemberhentian pegawru;
3

b) Penelusu ran latar belakang calon pegawai dalam proses rekrutme n;


dan
c) Supervis i periodik yang memadai terhadap pegawai.

8. Perwujud an peran aparat pengawa san intern pemerint ah yang efektif


sebagaim ana dimaksu d dalam angka 1 huruf g sekurang -kurangn ya
harus:
a) memberi kan keyakina n yang memadai atas ketaatan , kehemat an,
efisiensi, dan efektivita s pencapai an tujuan penyelen ggaraan tugas
dan fungsi SKPD;
b) memberi kan peringata n dini dan meningk atkan efektivita s
manajem en risiko dalam penyelen ggaraan tugas dan fungsi SKPD;
c) memelih ara dan meningk atkan kualitas ta.ta kelola penyelen ggaraan
tugas dan fungsi; dan
d) penyusu nan dan penerapa n kebijakan pembina an sumber daya
manusia sebagaim ana dimaksu d berpedom an pada peratura n
perundan g-undang an.
9. Hubunga n kerja yang baik dengan SKPD terkait sebagaim ana
dimaksu d dalam angka 1 huruf h, diwujudk an dengan adanya
mekanism e saling uji antar SKPD terkait.

B. Penilaia n Risiko
1. Pimpinan SKPD wajib melakuk an penilaian risiko. •
2. Penilaian risiko sebagaim ana dimaksud dalam angka 1 terdiri atas:
a) identifika si risiko; dan
b) analisis risiko.
3. Dalam rangka penilaian risiko sebagaim ana dimaksu d dalam angka 1,
pimpinan SKPD menetap kan: · ,-..
a) tujuan SKPD; dan
b) tujuan pada tingkatan kegiatan.
dengan berpedom an pada peratura n perundan g-undang an.
4. Tujuan SKPD sebagaim ana dimaksu d dalam angka 3 huruf a,
memuat pernyata an dan arahan yang spesifik, terukur, dapat dicapai,
realistis, dan terikat waktu.
5. Tujuan SKPD sebagaim ana dimaksu d dalam angka 4 wajib
dikomun ikasikan kepada seluruh pegawai.
6. Untuk mencapa i tujuan SKPD, pimpinan SKPD menetap kan :
a) strategi operasior tal yang konsisten ; dan
o) strategi manajem en tetintegra si dan rencana penilaian risiko.
7. Penetapa n tujuan pada tingkatan kegiatan sebagaim ana dimaksu d
dalam angka 3 huruf b, sekurang -kurangn ya dilakuka n dengan
memperh atikan ketentua n sebagai berikut:
a) berdasar kan pada tujuan dan rencana strategis SKPD;
b) sating melengka pi, saling menunja ng dan tidak bertenta ngan satu
dengan lainnya;
c) relevan dengan seluruh kegiatan utama SKPD;

I
r
I
/ i
4

d) meng andun g kriter ia pengu kuran ;


e) diduk ung sumb er daya SKPD yang cukup ; dan
f) melib atkan seluru h tingka t pejab at dalam prose s penet
apann ya.
8. Identifikasi risiko sebag aiman a dimak sud dalam angka
2 huruf a,
sekur ang-k urang nya dilaks anaka n denga n:
a) meng gunak an metodologi yang sesu.ai untuk tujua n
SKPD dan
tujua n pada tingka tan kegia tan secar a komp rehen sif;
b) meng gunak an meka nisme yang mema dai untuk meng
enali risiko
dari faktor ekster nal dan faktor intern al;
c) menil ai faktor lain yang dapat menin gkatk an risiko.

9. Analisis risiko sebag aiman a dimak sud dalam angka


2 huruf b
dilaks anaka n untuk mene ntuka n damp ak dari risiko
yang telah
diidentifikasi terhad ap penca paian tujuan SKPD .
10. Pimpi nan SKPD mene rapka n prinsi p kehat i-h~ti an dalam
mene ntuka n tingka t risiko yang dapat diterima.

C. Kegia tan Penge ndali an


1. Pimpi nan SKPD wajib meny eleng garak an kegia tan
penge ndalia n
sesua i denga n ukura n, kompleksitas, dan sifat dari tugas
dan fungs i
SKPD yang bersa ngkut an.
2. Penye lengg araan kegia tan penge ndalia n sebag aiman a
sebag aiman a
dimak sud dalam angka 1, sekur ang-k urang nya memiliki karak
terist ik
sebag ai berik ut:
a) kegia tan penge ndalia n diutam akan pada kegia tan pokok
SKPD;
b) kegia tan penge ndalia n harus dikait kan denga n prose
s penila ian
risiko;
c) kegia tan penge ndalia n yang dipilih disesu aikan denga
n sifat
khusu s SKPD;
d) kebija kan dan prose dur harus diteta pkan secar a tertul is;
e) prose dur yang telah diteta pkan harus dilaks anaka n
sesua i yang
diteta pkan secar a tertulis; dan
f) kegia tan penge ndalia n dievaluasi secar a teratu r untuk
mema stikan
bahw a kegia tan terseb ut masih sesua i dan berfun gsi seper
ti yang
dihar apkan .
3. Kegia tan penge ndalia n sebag aiman a dimak sud dalam angka
1 terdir i
atas:
a) reviu atas kinerj a SKPD yang bersa ngkut an;
b) pemb inaan sumb er daya manu sia;
c) penge ndalia n atas penge lolaan sistem informasi;
d) penge ndalia n fisik dan aset;
e) penet apan dan reviu atas indika tor dan ukura n kinerj a;
f) pemis ahan fungsi;
g) otoris asi atas transa ksi dan kejad ian yang pentin g;
h) penca tatan yang akura t dan tepat waktu atas transa
ksi dan
kejad ian;
i) pemb atasa n akses atas sumb er daya dan penca tatann ya;
j) akunt abilit as terhad ap sumb er daya dan penca tatann ya;
dan

·l
I
;I
••• I
],

) l,·
, ✓
5

k) dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta


transaksi dan kejadian penting.
4. Reviu atas kinerja SKPD sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf
a, dilaksanalrnn dengan membandingkan kinerja dengan tolok ukur
kinerja yang ditetapkan.
5. Pimpinan SKPD wajib melakukan pembinaan sumber daya manusia
sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf b.
6. Dalam melakukan pembinaan sumber daya manusia sebagaimana
dimaksud dalam angka 5, pimpinan SKPD harus sekurang-
kurangnya:
a) mengkomuni.kasi kan visi, misi, tujuan, nilai, dan strategi SKPD
kepada pegawai;
b) membuat strategi perencanaan dan pembinaan sumber daya
manusia yang mendukung pencapaian_ :visi. dan misi; dan
c) membuat uraian jabatan,· prdsedt.fr;.rek?titm en; program pendidikan
dan pelatihan pegawai, sistem kompensasi, program kesejahteraan
dan fasilitas pegawai, ketentuan disipJin pegawai, sistem penilaian
kinerja, serta rencana pengembangan karir.
7. Kegiatan pengendalian atas pengelolaan sis tern informasi
sebagaimana climaksud dalam angka 3 huruf c, dilakukan untuk
memastikan akurasi dan kelengkapan informasi.
8 . Kegiatan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi
sebagaimana dimaksud dalam angka 7 rndiputi :
a) pengendalian umum; dan
b) pengendalian aplika.si.
9. Pengendalian umum sebagaimana dirnaksud dalam angka 8 huruf a,
terdiri a tas :
a) pengendalian sistem informasi;
b) pengendalian atas akses;
c) pengendalian atas pengembangan dan perubahan perangkat lunak
aplikasi;
d) pengendalian atas perangkat lunak sistem;
e) pemisahan tugas; dan
f) kontinuitas pelayanan.
10. Pengamanan sistem informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 9
huruf a, sekurang-kurangn ya mencalrup :
a) pelaksanaan penilaian risiko secara periodik yang komprehensif.
b) pengembartgan rencana yang secara jelas menggambarkan program
pengamanan serta kebijakan dan prosedur yang mendukungnya;
c) penetapan organisasi untuk mengimplementas ikan dan mengelola
program
d) penguraian tanggung jawab pengamanan secara jelas;
e) implementasi kebijakan yang efektif atas sumber daya manusia
terkait dengan program pengamanan; dan
f) pemantauan efektivitas progra~. pe~g~anan dan melakukan
perubahan program pengamanan Jtka d1pedukan.

I
j
I
I
I

I.

I
6

11. Pengendalian atas akses sebagaimana dimaksud dalam angka 9 huruf


b, sekurang-kur angnya mencakup :
a) klasifikasi sumber daya sistem informasi berdasarkan kepentingan
dan sensitivitasny a;
b) identifikasi pengguna yang berhak dan otorisasi akses ke informasi
secara formal;
c) pengendalian fisik dan pengendalian logik untuk mencegah dan
mendeteksi akses yang tidak diotoris~~i; dan
d) pemantauan atas akses ke· sistefu· ·1ihforrriasi, investigasi dan
pelanggaran, serta tindakan perbaikan dan penegakan disiplin.
12. Pengendalian atas pengembanga n dan perubahan perangkat lunak
aplikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 9 huruf c, sekurang-
kurangnya mencalrup :
a) otorisasi atas fitur pemrosesan sistem informasi dan modifikasi
program;
b) pengujian dan persetujuan atas seluruh perangkat lunak yang baru
dan yang dimutakhirka n; dan
c) penetapan prosedur untuk memastikan terselenggara nya
pengendalian atas kepustakaan perangkat lunak.
13. Pengendalian atas perangkat lunak sistem sebagaimana dimaksud
dalam angka 9 huruf d, sekurang-kur angnya mencalrup :
a) pembatasan akses ke perangkat lunak sistem berdasarkan
tanggung jawab pekerjaan dan dokumentasi atas otorisasi akses;
b) pengendalian dan pemantauan atas akses dan penggunaan
perangkat lunak sistem; dan
c) pengendalian atas perubahan yang dilakukan terhadap perangkat
lunak sistem.
14. Pemisahan tugas sebagaimana dima.ksud dalam angka 9 huruf e,
sekurang-kur angnya mencakup :
a) identifikasi tugas yang tidak dapat digabungkan dan penetapan
kebijakan untuk memisahkan tugas tersebut;
b) penetapan pengendalian akses untuk pelaksanaan pemisahan
tugas; dan
c) pengendalian atas kegiatan pegawai melalui penggunaan prosedur,
supervisi dan reviu.
15. Kontinuitas pelayanan sebagaimana dimaksud dalam angka 9 huruf f,
sekurang-kur angnya mencakup:
a) penilaian, pemberian otoritas dan pengidentifika sian sumber daya
pendukung atas kegiatan komputerisas i yang kritis dan sensitif;
b) Iangkah-lang kah pencegahan dan mii1imalisasi potensi kerusakan
dan terhentinya operasi komputer;
c) pengembanga n dan pendokument asian rencana komprehensif
untuk mengatasi kejadian tidak terduga; dan
d) pengujian secara berkala atas rencana untuk mengatasi kejadian
tidak terduga dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
16. Pengendalian aplikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 8 huruf b,
terdiri atas :
a) pengendalian otorisasi;
b) pengendalian keleng~apan;
c) pengendalian akuras1; dan I
d) pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data. I
I
I.
I

I
lI
l
/
'·.., (
7

17. Pengendalian otorisasi sebagaimana dimaksud dalam angka 16 huruf


a, sek:urang-kurangn ya mencakup :
a) pengendalian terhadap dokumcn standar;
b) pengesahan atas dokumen sumber;
c) pembatasan akses ke terminal entri data; dan
d) penggunaan file induk dan laporan khusus untuk memastikan
bahwa seluruh data yang diproses telah diotorisasi.
18. Pengendalian kelengkapan sebagaimana din1aksud dalam angka 16
huruf b, sekurang-kurangn ya mencakup :
e) pengentrian dan pemrosesan seluruh transaksi yang telah
diotorisasi ke dalam komputer; dan
D pelaksanaan rekonsiliasi data untuk memverikasi kelengkapan
data.
19. Pengendalian akurasi sebagaimana dimaksud dalam angka 16 huruf
c, sekurang-kurangn ya mencakup :
a) penggunaan desain entri data untuk mendukung akurasi data;
b) pelaksanaan validassi data untuk rnengidentifikasi data yang salah;
c) pencatatan, pelaporan, investiga.si dan perbaikan data yang salah
dengan segera; dan
d) reviu atas laporan keluaran untuk mempertahankan akurasi dan
validitas data.
20. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data
sebagaimana dirnaksud dalam angka 16 huruf d, sekurang-kurangn ya
mencakup:
a) penggunaan prosedur yang memastikan bahwa hanya program dan
file data versi terkini digunakan selama pemrosesan;
b) penggunaan program yang merniliki prosedur untuk memverifikasi
bahwa versi file komputer yang sesuai digunakan dalam
pemrosesan;
c) penggunaan program yang memiliki prosedur untuk rnengecek
internal file header labels sebelum pemrosesan; dan
d) penggunaan aplikasi yang mencegah perubahan file secara
bersamaan. 1 •, ·. } -• , :· , . -·

21. Pimpinan SKPD wajib melaksanakan pengendalian fisik atas aset


sebagairnana dirnaksud dalam angka 3 huruf d.
22. Dalam melaksanakan pengendalian fisik atas aset sebagaimana
dimaksud dalam angka 21, pimpinan SKPD wajib menetapkan,
mengimplementas ikan dan mengkomunikasik an kepada seluruh
pegawai:
a) rencana identifikasi, kebijakan dan prosedur pengarnanan fisik; dan
b) rencana pemulihan setelah bencana.
23. Pimpinan SKPD wajib menetapkan dan meriviu indikator dan ukuran
kinerja sebagairnana dimaksud dalam angka 3 huruf e.
24. balam melaksanakan petetapan dan reviu indikator dan pengukuran
ki.nerja sebagairnana dimaksud dalam angka 23, pimpinan SKPD
harus:
a) menetapkan ukuran dan indikator kinerja;
b) mereviu dan melakukan validasi secara periodik atas ketetapan dan
keandalan ukuran dan indikator kinerja;
8

dan
c) meng evalu asi fakto r penil aian peng ukura n kiner ja;
an kiner ja deng an
d) mem band ingka n secar a terus mene rus data capai
lanju t.
sasar an yang diteta pkan dan selisi hnya diana lisis Iebih
fungs i sebag aima na
25. Pimp inan SKPD wajib mela kuka n pcmi sahan
dima ksud dalam angk a 3 huru f f.
aima na dima ksud
26. Dalam mela ksana kan pemi sahan fungsi sebag
bahw a selur uh
dalam angk a 25, pimp inan SKPD hams menj amin
an oleh 1 (satu)
aspek utam a trans aksi atau kejad ian tidak diken dalik
orang .
at.as trans aksi dan
27. Pimp inan SKPD wajib mela kuka n otoris asi
angk a 3 huru f g.
kejad ian yang penti ng sebag aima na dima ksud dalam
kejad ian sebag aima na
28. Dalam mela kuka n otoris asi atas trans aksi dan
mene tapka n dan
dima ksud dalam angk a 27, pimp inan SKPD wajib
kepad a selur uh
meng komu nikas ikan syara t dan keten tuan otoris asi
pegaw ai.
t dan tepat
29. Pimp inan SKPD wajib meJa kukan penca tatan yang akura
sebag aima na dima ksud dalam
wakt u atas trans aksi dan kejad ian
angk a 3 huru f h.
tepat wakt u atas
30. Dalam mela kuka n penc atata n yang akura t dan
angk a 29,
trans aksi dan kejad ian sebag aima na dima ksud dalam
pimp inan SKPD perlu mem pertim bang kan:
tepat dan dicat at
a) trans aksi dan kejad ian diklasifika~ika:nJ:,i deng an
seger a; dan
an dalam selur uh
b) klasif ikasi dan penc atata n yang tepat dilak sanak
siklu s trans aksi atau kejad ian.
sumb er daya dan
31. Pimp inan SKPD wajib mem batas i akses atas
angk a 3 huru f I dan
penc atata nnya sebag aima na dima ksud dalam
dan penc atata nnya
mene tapka n akun tabili tas terha dap sumb er daya
sebag aima na dima ksud dalam angk a 3 hurf j.
sumb er daya dan
32. Dala m mela ksana kan pemb atasa n akses atas
a 31, pimp inan
penc atata nnya sebag aima na dima ksud dalam angk
hanya , kepa da pegaw ai yang
SKPD wajib mem berik an akses
atas pemb atasa n terse but secar a
berw enan g dan mela kuka n reviu
berka la.
sumb er daya dan
33. Dala m mene tapka n akun tabili tas terha dap
~ 31, pimp inan
penc atata nnya sebag aima na dim_a ksud dalam angk
ru yang berta nggu ng Jawa b terha dap
SKPD w~jib menu gaska n pegaw
atata nnya a serta mela kuka n
peny impa nan sumb er daya dan penc
reviu atas penu gasan terse but secar a berka la.
asi yang baik atas
34. Pimp inan SKPD wajib meny eleng garak an doku ment
kejad ian penti ng
sistem peng endal ian intern serta trans aksi dan
sebag aima na dima ksud dalam angk a 3 huru f k.
baik sebag aima na
35. Dala m meny eleng garak an doku ment asi yang
wajib men:rnoo,
dima ksud dalam angk a 34, pimp inan SKPD
mem~ taJ0-1 rkan
meng elola, mem eliha ra dan secar a . berka la tan mtem
endal
doku ment asi yang menc akup selur uh s1stem peng
serta trans aksi dan kejad ian penti ng.

r' ,_ •r...., , ·.. ~•- ' '


D. Informasi dan Komunikasi
1. Bupati beserta pimpinan perangka t daerah/S KPD /unit mandiri wajib
mengiden tifikasi., mencatat , dan mengkom unikasika n infonnasi dalam
bentuk dan waktu yang tepat dan diflelengg arakan secara efektif.
2. Komunik asi atas informasi sebagaim ana dimaksud dalam angka 1
wajib diselengg arakan secara efektif.
3. Untuk menyelen ggarakan komunik asi yang efektif sebagaim ana
dimasud dalam angka 2, Bupati beserta pimpinan perangka t
daerah/S KPD/uni t mandiri harus sekurang -kurangn ya:
a) menyedia kan dan memanfa atkan berbagai bentuk dan sarana
komunik asi; dan
b) mengelol a, mengemb angkan dan memperb arui sistem informas i
secara terns menerus.

E. Pemanta uan
1. Bupati beserta pimpinan perangka t daerah/S KPD/uni t mandiri wajib
melakuk an pemanta uan Sistem Pengenda lian Intern.
• ' 1/ • • ~• , , I •

2. Pemanta uan Sistem Pengenda lian 1n:tern· sebagaim ana dimaksud


dalam angka 1 dilaksana kan melalui pemanta uan yang berkelan jutan
dan evaluasi terpisah
3. Pemanta uan berkelanj utan sebagaim ana dimaksud dalam angka 2
diselengg arakan melalui kegiatan penyelen ggaraan rutin, supervisi ,
pemband ingan, rekonsilia si dan tindakan lain yang terkait dalam
pelak:san aan tugas.
4. Evaluasi terpisah sebagaim ana dimaksud dalam angka 2
diselengg arakan melalui penilaian sendiri, reviu, dan pengujia n
efektivita s Sistem Pengenda lian Intern.
5. Evaluasi terpisah dapat dilakukan oleh aparat pengawa s intern
pemerint ah atau pihak eksternal pemerint ah.
6 . Evaluasi terpisah dapat dilakuka n dengan menggun akan daftar uji
pengenda lian intern sebagaim ana tercantum dalam Lampiran yang
merupak an bagian yang tidak terpisahk an dari Peraturan Pemerint ah
Nomor 60 Tahun 2008.
7. Tindak Ianjut rekomend asi hasil evaluasi terpisah harus segera
diselesai kan dan dilaksana kan sesuai dengan mekanism e
penyelesa ian rekomend asi hasil audit dan reviu lainnya yang
ditetapka n. ,,
)
Toi;hd1;iit1~-~i;~";;;;-y;-:- -
No. .Jabatan Paraf
1. SEKDA

2. ASISTEr~ SEKDA

3. KEPALA DINAS/~~Dt~ 1~.lt2".


,f
4. Kl:PALA BAGIAN /
KANTOR I BIDAMG /'f:
5. BAG. HUKIJM/LAINNYA

Anda mungkin juga menyukai