Anda di halaman 1dari 26

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

INSPEKTORAT DAEAH
KABUPATEN KARANGANYAR

Karanganyar,6 Agustus 2020

1
O 1 Dasar Hukum

U
T 2 Pengendalian Intern
L
I 3 SPIP
N
E
4 Rencana Tindak Pengendalian

2
DASAR HUKUM
3
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004
TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA

Pasal 56 ayat (4) : • Peraturan


Kepala SKPD selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang memberikan Pemerintah
pernyataan bahwa pengelolaan APBD telah Nomor 60 Tahun
diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian 2008 tentang
intern yang memadai dan akuntansi keuangan Sistem
telah diselenggarakan sesuai dengan standar Pengendalian
akuntansi pemerintahan (SAP) Intern Pemerintah
Pasal 58 ayat (1) dan (2) :
Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,
Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan
menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di
lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
SPI DAN SPIP APAKAH BEDA?
4

SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)

SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang diselenggarakan secara


menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2)
Tujuan dan Unsur SPIP
Pasal 58 UU 1/2004 tentang Paket UU Keuangan Negara
Perbend. Negara
(1) Dalam rangka meningkatkan kinerja, UU UU
UU 1/2004
transparansi, dan akuntabilitas 17/2003 15/2004
pengelolaan keuangan negara,
PENGATURAN SISTEM Presiden selaku Kepala Pemerintahan PP 60/2008
PENGENDALIAN INTERN mengatur dan menyelenggarakan
sistem pengendalian intern di
lingkungan pemerintahan secara
menyeluruh.
(2) Sistem pengendalian intern
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan
pemerintah.

Pasal 2 PP 60/2008 tentang SPIP SUB


(1) Untuk mencapai pengelolaan UNSUR
keuangan negara yang efektif, efisien,
KEWAJIBAN transparan, dan akuntabel,
MELAKUKAN menteri/pimpinan lembaga,
gubernur, dan bupati/walikota
PENGENDALIAN
wajib melakukan pengendalian atas
INTERN penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan
(2) Pengendalian atas penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan
dengan berpedoman pada SPIP
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah ini. 5
PERPEKTIF SPIP

Tujuan PI

Level penerapan

Komponen PI
UNSUR SPIP Ps. 4

Lingkungan 8 Lingkungan Pengendalian


Pengendalian

Ps. 13
Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Analisis Risiko

Ps. 18

SPIP Kegiatan
11 Kegiatan Pengendalian
Pengendalian
Ps. 41

Informasi & Sarana Komunikasi


Komunikasi Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah
Intern
Ps. 43 Tindak Lanjut 7
TAHAPAN PEMBANGUNAN SPIP
LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Kondisi dalam instansi pemerintah yang mempengaruhi efektivitas


pengendalian intern.
Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara Penegakan Integritas dan Etika
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif
untuk penerapan sistem pengendalian intern dalam lingkungan kerjanya. Komitmen terhadap Kompetensi
Lingkungan pengendalian merupakan fondasi bagi efektifitas penerapan
komponen SPIP lainnya. Kepemimpinan yang Kondusif

Struktur Organisasi yang Sesuai


Lingkungan Kebutuhan
SPIP Pengendalian Pendelegasian Wewenang dan
Tanggung Jawab yang Tepat
Kebijakan yang Sehat tentang
Pembinaan SDM

Peran APIP yang Efektif

Hubungan Kerja yang Baik


PENILAIAN RESIKO

Kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam


pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah. Penilaian risiko
terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko.
Dalam penilaian risiko, pimpinan Instansi Pemerintah terlebih dahulu
menetapkan tujuan instansi pemerintah dan tujuan pada tingkat
kegiatan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Identifikasi Risiko

SPIP Penilaian Risiko

Analisis Risiko
11
CONTOH ILUSTRASI RISIKO
• TUJUAN: menempuh perjalanan dengan pesawat dari
A ke B untuk menghadiri rapat pada pukul 9.00 a.m.
ILUSTRASI RISIKO
• TUJUAN: menempuh perjalanan dengan pesawat dari A ke B untuk menghadiri rapat
pada pukul 9.00 a.m.
Gagal berangkat dari A ke B  Ini hanya kebalikan dari tujuan

Terlambat dan melewatkan rapat  Ini adalah pernyataan dampak dari risiko, bukan
risiko itu sendiri
Tidak ada makanan dalam pesawat sehingga  Ini bukan risiko terhadap pencapaian
jadi kelaparan tujuan/tujuannya berbeda
Ketinggalan pesawat sehingga terlambat hadir  Ini adalah risiko, yang dapat dikendalikan dengan
mengikuti rapat memastikan masih banyak waktu untuk mencapai
bandara

Cuaca buruk membuat pesawat tidak dapat  Ini adalah risiko, yang tidak dapat dikendalikan,
berangkat mengangkut peserta rapat namun kita dapat membuat rencana .
SUMBER RISIKO
• EKSTERNAL
 peraturan perundang-undangan baru,
 perkembangan teknologi,
 bencana alam, dan
 gangguan keamanan.
• INTERNAL
• keterbatasan dana operasional, •
• sumber daya manusia yang tidak kompeten,
• peralatan yang tidak memadai,
• kebijakan dan prosedur yang tidak jelas, dan
• suasana kerja yang tidak kondusif.
KEGIATAN PENGENDALIAN Review atas Kinerja Instansi Pemerintah

Pembinaan Sumber Daya Manusia

Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi

Pengendalian Fisik atas Aset

Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja


Kegiatan
SPIP Pengendalian Pemisahan Fungsi

Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting

Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Kegiatan pengendalian ditetapkan untuk membantu memastikan bahwa
arahan pimpinan IP dilaksanakan dan membantu memastikan tindakan Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern

yang perlu, telah dilakukan untuk meminimalkan risiko dalam mencapai


tujuan
KEGIATAN PENGENDALIAN

a.Reviu atas b.Pembinaan SDM


c.Pengendalian d.Pengendalian Fisik
Kinerja Sistem Informasi atas Aset

e. Penetapan dan f. Pemisahan


Reviu Kinerja Fungsi g.Otorisasi h.Pencatatan

i.Pembatasan Akses j.Akuntabilitas k.Dokumentasi

16
INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Sarana Komunikasi
SPIP Informasi &
Komunikasi
Manajemen Sistem Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat


digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau
informasi dengan menggunakan simbol atau lambang
tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan umpan balik.
Kualitas Informasi

Relevant

SUITABLE / LAYAK Need Need


Timely Reliable
Info Relevant, Info
Reliable &
Timely
Reliable Need Timely
Relevant
Info

SUFFICIENT / JUMLAH YANG CUKUP


18
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN

Pemantauan Berkelanjutan

Pemantauan
SPIP Pengendalian Evaluasi Terpisah
Internal

Tindak Lanjut

Proses penilaian atas mutu kinerja sistem pengendalian intern dan proses yang memberikan
keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti. Pemantauan
pengendalian intern dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan
tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP)

Dokumen yang berisi gambaran dari efektifitas struktur, kebijakan dan


prosedur organisasi dalam mengendalikan risiko, perbaikan
pengendalian yang ada/terpasang serta pengkomunikasian dan
pemantauan pelaksanaan perbaikannya.

Page  20
Proses Penyusunan
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN

PETA KONDISI
Evaluasi LINGKUNGAN
Lipeng PENGENDALIAN RENCANA TINDAK
PENGENDALIAN
(RTP): 1.
RENCANA AKSI
PERBAIKAN LIPENG
2. RENCANA
PENGENDALIAN RISIKO
LANJUTAN
Penilaian PROFIL RISIKO
Risiko

21
Langkah-langkah dalam penyusunan Rencana Tindak Pengendalian Tingkat
Kegiatan/Sasaran
1. Metode penyusunan RTP (Focus Group Discussion/FGD).
2. Dapatkan Data Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program beserta Indikator Kinerjanya dari
Dokumen RPJMD/Renstra.
3. Dapatkan seluruh data kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan program yang
ditetapkan dalam rangka mewujudkan tujuan/sasaran yang telah ditetapkan.
4. Tetapkan kegiatan utama yang paling penting/sangat signifikan mempengaruhi pencapaian
tujuan/sasaran.
5. Melakukan identifikasi risiko yang ada dari setiap kegiatan utama yang terkait/dipilih dengan
pendekatan proses bisnis yang dilakukan/siklus manajemen (POAC).
Risiko merupakan keadaan/kejadian/peristiwa, akan terjadi/tidak terjadi. Jika terjadi akan
berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan.
6. Melakukan analisa risiko dengan memperhitungkan skala kemungkinan terjadinya dan
dampak yang mungkin timbul terhadap hasil identifikasi risiko yang telah dilakukan.
1. Menyusun peringkat tingkat status risiko yang timbul dari masing-masing kegiatan.
2. Menetapkan risiko utama sesuai peringkat status risiko.
3. Setelah risiko dari setiap komponen dapat diidentifikasi, kemudian ditentukan rumusan
penyebabnya.
4. Merumuskan/Menetapkan kegiatan pengendalian yang harus ada berupa penetapan
kebijakan,SOP, dan lain-lain sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
5. Selanjutnya adalah mengidentifikasi pengendalian yang sudah ada/ yang sudah berjalan.
6. Melakukan penilaian atas efektivitas pengendalian yang ada. Jika dari hasil penilaian
ternyata pengendalian yang ada belum efektif/Tidak ada, maka perlu diciptakan kegiatan
pengendalian (rencana tindak pengendalian).
7. Menetapkan penanggungjawabnya serta waktu pelaksanaan.
8. Langkah-langkah tersebut dituangkan dalam Formulir penyusunan RTP
Menganalisis risiko yang teridentifikasi.
Analisis Risiko untuk mengetahui level/tingkat risiko yang
dihasilkan dari besaran kemungkinan terjadinya risiko dan
dampak yang dihasilkan dari terjadinya risiko tersebut.
Analisis Risiko penting untuk mengetahui level/tingkat risiko
dan prioritas penanganan risiko oleh Perangkat Daerah.
SPIP yang Efektif pada Seluruh Tahapan Proses Manajemen/
Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah

Peru-musan
Kebijakan

Moni-toring Perencanaa
dan Evaluasi n
AKUNTABILITAS WILAYAH TERTIB
KEUANGAN ADMINISTRASI WTA

PENGELOLAAN GOOD GOVERNANCE


WAJAR TANPA & CLEAN
KEUANGAN NEGARA WTP
Pelapo-ran
Pengang- PENGECUALIAN GOVERNMENT
garan

AKUNTABILITAS WILAYAH
KINERJA BEBAS WBK
Pelaksana- KORUPSI
Panata-
usahaan an Anggaran

27
TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai