Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN RISIKO

DALAM MENGAWAL
PEMBANGUNAN
DAERAH

KAMIS, 27 JULI 2023

EDI SUNARDI, Ak., M.Ak., CA, CRMP, CGCAE, CRGP


KOORDINATOR PEMBINAAN PENYELENGGARAAN SPIP DAERAH
DEPUTI PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAERAH
DASAR PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
SEBAGAI BAGIAN
PASAL 1
PP NO. 60
TAHUN 2008
HUKUM PENYELENGGARAAN SPIP
SPI merupakan proses integral
untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan PASAL 3
organisasi
UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Penerapan unsur SPIP
Negara, Pasal 58 ayat (1) dan (2): dilaksanakan menyatu dan
menjadi bagian integral dari
“Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan PASAL 11 kegiatan Instansi Pemerintah
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,
Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan
Peran APIP:
menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di PASAL 13
• Memberikan keyakinan yang
lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan
memadai atas ketaatan dan
dengan Peraturan Pemerintah.”
3E Pimpinan Instansi Pemerintah
• Memberikan peringatan dini wajib melakukan penilaian risiko
PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
dan meningkatkan efektivitas terhadap:
Pengendalian Intern Pemerintah:
“SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan Manajemen Risiko • Tujuan Instansi Pemerintah
• Memelihara dan • Tujuan tingkat kegiatan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan meningkatkan kualitas tata
dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai kelola pemerintahan
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang PASAL 16
efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan PASAL 14
perundang-undangan.” Pimpinan instansi pemerintah
mengidentifikasi setiap risiko
Perpres Nomor 39 Tahun 2023 tentang Manajemen Risiko Untuk mencapai tujuan,
yang melekat pada sifat,
Pembangunan Nasional: organisasi perlu menetapkan:
misinya, atau pada kegiatan
• Strategi operasional
“Untuk menjalankan rencana pembangunan nasional, signifikansi dan kompleksitas
• Strategi manajemen dari setiap program spesifik
diperlukan penyelenggaraan manajemen risiko yang terintegrasi dan rencana
yang dilakukan
penilaian risiko
terintegrasi, baik didalam maupun lintas
kementerian/Lembaga/ pemeritah daerah/pemerintah desa,
badan usaha, dan badan lainnya.”
PENGELOLAAN
KEUANGAN
NEGARA/DAERAH

Sasaran RPJMD selaras dengan


Sasaran Renstra OPD, Penyajian sesuai SAP, dan SPIP
WTA Pengadaan Barang Jasa
Program/Kegiatan memadai
PERENCANAAN PELAKSANAAN PELAPORAN
AKUNTABILITAS
KEUANGAN
3 5
1

WTP

Proses yang integral untuk


mencapai tujuan organisasi

Potensi Potensi Potensi salah Potensi Potensi


SPIP Potensi inefektifitas,
inefisiensi Inefisiensi/ catat/buku salah saji Opini Turun
Govenance ,Risk, & Control
inefisiensi Tipikor

WBK
2 4 6

AKUNTABILITAS
KINERJA PENGANGGARAN PENATAUSAHAAN PENGAWASAN

RKA sesuai dengan Kebutuhan, Penatausahaan sesuai dengan APIP dan Eksternal Audit
WBBM
3 dan SSH peraturan/pedoman
RISIKO
Risiko merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang dapat
menghambat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

MANAJEMEN RISIKO
Manajemen Risiko merupakan proses sistematis dan terstruktur
yang didukung budaya sadar risiko untuk mengelola risiko
DEFINISI
organisasi pada tingkat yang dapat diterima guna memberikan
keyakinan yang memadai dalam pencapaian sasaran organisasi.

MASA LALU MASA KINI MASA DEPAN


• Telah terjadi
• Akibat keputusan masa lalu tindakan/manajamen masalah

KEPUTUSAN/
AKTIVITAS MASALAH
• Belum terjadi
• Akibat keputusan saat ini RTP
KEPUTUSAN/ RISIKO
AKTIVITAS
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
• Meningkatkan pencapaian sasaran pembangunan
nasional/daerah
• Meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan negara
• Meningkatkan efektivitas sistem pengendalian intern dan
berkembangnya inovasi pelayanan publik

Penerapan Manajemen Risiko dinilai setiap tahun


melalui penilaian Manajemen Risiko Indeks (MRI)
yang merupakan salah satu indikator kinerja yang
ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2020-2024.

MANFAAT
MANAJEMEN RISIKO
• Sebagai masukan dalam perbaikan perencanaan
dan efektivitas kinerja
• Meningkatkan akuntabilitas kinerja
• Menjadi pertimbangan untuk meningkatkan
kualitas penyusunan kebijakan dan pengambilan
keputusan
PERMASALAHAN IMPLEMENTASI
MANAJEMEN RISIKO

Rencana Tindak
Kebijakan penilaian risiko Penilaian Risiko masih Daftar Risiko belum
Pengendalian tidak
belum dibangun bersifat formalitas digunakan dalam PIBR
ditindaklanjuti

Waktu pelaksanaan Penilaian risiko masih atas


Penilaian Risiko bersifat Tahapan penilaian risiko
penilaian risiko tidak kegiatan operasional,
manual belum tidak dilakukan sesuai
terstandar, dilakukan belum atas tujuan
menggunakan aplikasi ketentuan
sewaktu-waktu strategis

Penilaian risiko dilakukan


sendiri-sendiri masing Tidak jelas pihak yang Pejabat strategis belum
Laporan monitoring
OPD, fokus pada tujuan melakukan penilaian dilibatkan dalam penilaian
belum ada
OPD belum pada tujuan risiko risiko
Pemda (lintas OPD)

6
FRAMEWORK PENGINTEGRASIAN
PENILAIAN
MANAJEMEN RISIKO
INDEKS (MRI)
Penerapan Manajemen Risiko dinilai setiap tahun
melalui penilaian Manajemen Risiko Indeks (MRI)
yang diintegrasikan dengan penilaian maturitas
penyelenggaraan SPIP Terintegrasi

HOW DID WE INTEGRATE

MANFAAT PENILAIAN MRI:


• Hasil penilaian dapat mengidentifikasi Area of Improvement
untuk perbaikan pengendalian ke depannya.
• Maturitas SPIP (yang di dalamnya termasuk skor MRI)
merupakan salah satu komponen penilaian EKPPD, MCP KPK,
Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas menuju WBK WBBM.
HASIL PENILAIAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP TERINTEGRASI
//////
//
PADA PEMKOT BOGOR TAHUN 2022* Area of
Improvement
AREA/KOMPONEN MRI BOBOT SKOR NILAI
• Risiko belum dimanfaatkan sebagai
40,00% 1,20
SPIP PERENCANAAN dasar pengambilan keputusan
2,988 KUALITAS PERENCANAAN 40,00% 3,000 • Pemahaman SDM atas penerapan
KAPABILITAS 30,00% 0,74 Manajemen Risiko belum memadai
• Anggaran untuk penerapan
KEPEMIMPINAN 5,00% 2,000
Manajemen Risiko belum memadai
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO 5,00% 3,000 • Struktur Manajemen Risiko belum
MRI SUMBER DAYA MANUSIA 5,00% 2,000 memadai
2,650 • Risiko kemitraan dan risiko fraud
KEMITRAAN 2,50% 2,000
belum diidentifikasi secara optimal
PROSES MANAJEMEN RISIKO 12,50% 2,700 • Proses Manajemen Risiko masih
HASIL 30,00% 0,71 sebatas pemenuhan dokumen
AKTIVITAS PENANGANAN RISIKO 18,75% 2,000 • Belum seluruh RTP dilaksanakan
IEPK dan dipantau efektivitasnya
2,658 OUTCOMES 11,25% 3,000 • Inspektorat belum memanfaatkan
TOTAL 100,00% 2,650 hasil penilaian risiko dalam PPBR.

*Berdasarkan Hasil Penilaian Cepat Maturitas Penyelenggaraan BAGAIMANA


TINDAK
SPIP Terintegrasi Nomor S-986/PW10/3.2/2022 tanggal 7 Desember
2022

LANJUTNYA?
KOMPONEN PENILAIAN MANAJEMEN RISIKO INDEKS (MRI)

PERENCANAAN

1 Penilaian Kualitas
2 3
Perencanaan

Sasaran Strategis
K/L/D

Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis:

• Program
• Kegiatan
• Subkegiatan
KUALITAS PERENCANAAN
PEMERINTAH DAERAH PROGRAM
ORGANISASI KEGIATAN
PEMERINTAH PERANGKAT
DAERAH DAERAH SASARAN SASARAN
PROGRAM OPD KEGIATAN OPD

SASARAN
STRATEGIS
SASARAN
OPD
KEGIATAN OPD
SASARAN SASARAN
STRATEGIS/ PROGRAM OPD
SASARAN SASARAN
PEMBANGUNAN KEGIATAN OPD
DAERAH

SASARAN
SASARAN SASARAN
STRATEGIS
PROGRAM OPD KEGIATAN OPD
OPD

KUALITAS SASARAN KUALITAS SASARAN KUALITAS SASARAN


KUALITAS SASARAN STRATEGIS OPD, PROGRAM, YAITU: KEGIATAN, YAITU:
STRATEGIS PEMDA, YAITU: 1. KETEPATAN 1. KETEPATAN
YAITU: 1. KETEPATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sumber Dokumen: 1. KETEPATAN SASARAN PROGRAM 2. TARGET KINERJA
SASARAN STRATEGIS 2. KETEPATAN BAIK
• Perkin Kepala Daerah STRATEGIS 2. INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA 3. KETERKAITAN
• Perkin Kepala OPD s.d Pengelola Kegiatan 2. KETEPATAN 3. TARGET KINERJA 3. TARGET KINERJA SASARAN
• DPA OPD INDIKATOR BAIK BAIK KEGIATAN DENGAN
KINERJA 4. KETERKAITAN 4. KETERKAITAN SASARAN
3. TARGET KINERJA SASARAN OPD SASARAN PROGRAM
BAIK DENGAN SASARAN PROGRAM DENGAN 4. RINCIAN KEGIATAN
STRATEGIS PEMDA SASARAN OPD RELEVAN
PEMENUHAN SUBSTANSI:

////////
KEBIJAKAN Pembangunan budaya risiko

Penetapan struktur Manajemen Risiko dan alur


pertanggungjawaban

Gambaran proses Manajemen Risiko

Penetapan kriteria penilaian risiko (skala


dampak, skala kemungkinan, skala risiko)

Penetapan konteks Manajemen Risiko (Risiko


Strategis dan Risiko Operasional)

Identifikasi risiko yang memuat penyebab,


dampak, dan pihak terkena dampak

Analisis risiko yang memuat metode prioritisasi


risiko
PERWAKO
BOGOR NO. 72
Penetapan risk appetite/selera risiko
TAHUN 2022
17 JUNI 2022
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:

////////
KEBIJAKAN 1.

2.
Sosialisasi pemahaman risiko seluruh tingkatan pegawai
(berkelanjutan)
Internalisasi pengelolaan risiko dalam setiap proses
pengambilan keputusan di seluruh tingkatan perangkat
Pembangunan budaya risiko daerah
3. Pembangunan/perbaikan lingkungan pengendalian yang
mendukung penciptaan budaya risiko
4. Pengintegrasian manajemen risiko dalam proses organisasi
5. Penghargaan terhadap pengelola risiko yang baik.

Proses pengelolaan risiko diterapkan dalam


1. Risiko Restrospektif
suatu siklus berkelanjutan, periode penerapan 2. Risiko Prospektif
setiap tahun

1. Risiko Strategis Pemda, bersamaan dengan proses


penyusunan RPJMD atau segera setelah selesainya RPJMD,
atau Perubahan RPJMD, atau berdasarkan kebutuhan
Pemerintah Kota Bogor.
Penilaian Risiko : Strategis Pemda, Strategis PD, 2. Risiko Strategis PD, bersamaan dengan proses penyusunan
Renstra PD atau segera setelah selesainya Renstra PD, atau
Operasional PD Perubahan Renstra PD, atau berdasarkan kebutuhan
Perangkat Daerah.
3. Risiko Operasional PD, bersamaan dengan proses
PERWAKO penyusunan RKA atau segera setelah selesainya RKA, atau
sesuai kebutuhan Perangkat Daerah
BOGOR NO. 72 TAHUN 2022
17 JUNI 2022
KEPUTUSAN WALIKOTA

1
LINI
UNIT

STRUKTUR
BOGOR NO. 72 TAHUN 2022 PEMILIK
22 NOVERMBER 2022
RISIKO (UPR)
“Untuk melaksanakan ketentuan pasal 9 ayat (1)
Perwako Bogor No. 72 Tahun 2022” Bertanggung jawab melakukan pengelolaan
risiko di lingkup kerja masing-masing

SELURUH LEVEL UNIT KERJA

2
LINI

UNIT KEPATUHAN
MANAJEMEN RISIKO
Bertanggung jawab memantau pelaksanaan
pengelolaan risiko dilingkungan Pemda dan
Perangkat Daerah.
ASISTEN SEKDA

3
LINI

PENANGGUNG JAWAB (WALIKOTA)


UNIT PENGAWAS
Berwenang menetapkan arah kebijakan pengelolaan risiko RISIKO
Bertanggung jawab memberikan
KOORDINATOR PENYELENGGARAAN (SEKDA) pengawasan dan konsultansi terkait
Berwenang mengoordinasikan pelaksanaan pengelolaan risiko
penerapan pengelolaan risiko.
KOMITE PENGELOLAAN RISIKO
(WALIKOTA, KEPALA BAPPEDA, KEPALA OPD) INSPEKTORAT
Bertanggung jawab mendukung pengelolaan risiko tingkat
pemda dengan merumuskan kebijakan, arahan dan keputusan
strategis lainnya. APAKAH STRUKTUR BERJALAN?
PENJELASAN
Informasi dan Komunikasi: Identifikasi Kelemahan Melakukan penilaian atas kondisi lingkungan pengendalian
Memastikan telah terdapat Lingkungan Pengendalian pelaksanaan urusan pemerintahan
komunikasi internal dan
eksternal yang efektif

Informasi dan Komunikasi


dalam setiap tahapan
pengelolaan Risiko
PENILAIAN RISIKO
Menentukan lingkup dan batasan penerapan risiko

Pemantauan
Penetapan Konteks/Tujuan berdasarkan jenjang Sasaran, struktur UPR, & periode penilaian

Mengidentifikasi risiko berdasarkan Sasaran serta menentukan


Identifikasi Risiko
penyebab, dampak, kategori, dan sumber risikonya

Menentukan level risiko melalui penentuan level kemungkinan


Analisis Risiko dan level dampaknya berdasarkan kriteria yang ditetapkan
serta prioritas risiko dan keputusan mitigasi

Menyusun dan melaksanakan Rencana Tindak Pengendalian


Kegiatan Pengendalian (RTP) yang bertujuan untuk menurunkan level risiko

PROSES
MANAJEMEN RISIKO Memastikan setiap tahapan pengelolaan Risiko telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan sejak penilaian kelemahan lingkungan pengendalian,
proses penilaian Risiko, dan pelaksanaan kegiatan pengendalian

APAKAH SELURUH PROSES


SUDAH DIJALANKAN?
////////////
CONTOH PENETAPAN KONTEKS
RKPD
VISI: TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA RAMAH KELUARGA KOTA BOGOR
TAHUN 2023

RISIKO STRATEGIS
PEMDA
////////////
CONTOH PENETAPAN KONTEKS
RKPD
VISI: TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA RAMAH KELUARGA KOTA BOGOR
TAHUN 2023

APAKAH PERENCANAANNYA APAKAH RISIKO STRATEGIS PEMDA, STRATEGIS BAGAIMANA DENGAN RISIKO
SUDAH TEPAT? PD, OPERASIONAL SUDAH DIIDENTIFIKASI? FRAUD DAN KEMITRAAN?
MR
1 MELEKATKAN PROSES MANAJEMEN RISIKO SEJAK
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN

2 MEMPERKUAT PEMAHAMAN SDM TERKAIT MANAJEMEN


RISIKO MELALUI BIMTEK, DIKLAT, SERTIFIKASI, DSB

WHAT
3 MENGELOLA SELURUH RISIKO DARI RISIKO STRATEGIS
HINGGA OPERASIONAL, TERMASUK RISIKO FRAUD
DAN RISIKO KEMITRAAN

SHOULD
4 MEMANTAU PELAKSANAAN RTP, EFEKTIVITAS RTP,
KETERJADIAN RISIKO, DAN DAMPAKNYA TERHADAP
CAPAIAN KINERJA

WE DO?
5 MENGGUNAKAN INFORMASI RISIKO SEBAGAI DASAR
INSPEKTORAT MELAKUKAN PENGAWASAN

6 MENETAPKAN LEVEL MRI SEBAGAI IKU & OPTIMALKAN


PERAN STRUKTUR MR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai