Anda di halaman 1dari 35

PERWAKILAN BPKP

PROVINSI DKI JAKARTA


M.01
Overview SPIP &
Overview Penilaian
Maturitas SPIP Terintegrasi

Diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)


Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Dki Jakarta
Tahun 2023 7 JUNI 2023
BIODAT
A

HP/WA:
0857-8088-4743
P / 02

Materi

Overview Penilaian Maturitas


Overview SPIP SPIP Terintegrasi

 Dasar Hukum  Level Maturitas SPIP

 Definisi SPIP  Proses Bisnis Penilaian Mandiri


 Integrasi SPIP
P / 03
INTRODUKSI SPIP

SPIP dalam PP 60/2008 bukan hanya terkait


pengendalian intern, namun mencakup proses Tata
Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian.
(GOVERNANCE, RISK, AND CONTROL)

SAIPI Paragraf 3100 :

“Proses tata kelola sektor publik, manajemen risiko, dan pengendalian intern
masing-masing tidak didefinisikan secara terpisah dan berdiri sendiri sebagai
suatu proses dan struktur, melainkan memiliki hubungan antara proses tata
kelola sektor publik, manajemen risiko, dan pengendalian intern. Oleh karena
itu, Auditor harus mengevaluasi proses tata kelola sektor publik, manajemen
risiko, dan pengendalian intern auditi secara keseluruhan sebagai satu
kesatuan yang tidak dipisahkan”.
PP 60
P / 04

Pasal 1 Pasal 13
SPI merupakan proses integral untuk Pimpinan Instansi Pemerintah WAJIB mela

Tahun
memberikan keyakinan memadai atas Penilaian Risiko terhadap:

tercapainya tujuan organisasi - Tujuan Instansi Pemerintah


- Tujuan tingkat kegiatan

2008 Pasal 3 (2)


Penerapan unsur SPIP dilaksanakan
Pasal 14 (3)
Untuk mencapai tujuan, organisasi perlu
menyatu dan menjadi bagian integral menetapkan:
Tentang Sistem Pengendalian dari kegiatan Instansi Pemerintah - Strategi Operasional
- Strategi Manajemen Terintegrasi dan
Intern Pemerintah
rencana Penilaian Risiko
Pasal 11
Peran APIP: Pasal 16 (penjelasan)
- Memberikan keyakinan yang Pimpinan instansi pemerintah
memadai atas ketaatan dan 3E mengidentifikasi setiap risiko yang
- Memberikan peringatan dini dan melekat pada sifat, misinya, atau pada
meningkatkan efektivitas MR kegiatan signifikansi dan kompleksitas
- Memelihara dan meningkatkan dari setiap program spesifik yang
kualitas tata kelola pemerintahan dilakukan
P / 05

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN SPIP


“Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem
Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.”
UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pasal 58 ayat (1)
dan (2)
“SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.”
PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN SPIP P / 06

Peraturan Gubernur
Provinsi Daerah
Khusus Ibukota
Jakarta
Nomor: 171 Tahun
2010

Tentang
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
P / 05

PERGUB NOMOR 171 TAHUN 2010


BAB III
RUANG LINGKUP DAN PENYELENGGARAAN
PASAL 3
1) SKPD/UKPD WAJIB menerapkan SPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), yang
meliputi unsur :

a. Lingkungan Pengendalian;
b. Penilaian Risiko;
c. Kegiatan Pengendalian;
d. Informasi dan Komunikasi; dan
e. Pemantauan Pengendalian Intern.
P / 05

PERGUB NOMOR 171 TAHUN 2010


BAB IV
TANGGUNGJAWAB EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN SPIP
PASAL 6

(1) Pimpinan SKPD/UKPD BERTANGGUNG JAWAB atas efektivitas penyelenggaraan


SPIP pada SKPD/UKPD yang dipimpinnya.

(2) Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan PENGAWASAN INTERN atas penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat
daerah termasuk akuntabilitas keuangan daerah.
P / 05

PERGUB NOMOR 171 TAHUN 2010


BAB IV
TANGGUNGJAWAB EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN SPIP
PASAL 7
(1) Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 dilakukan oleh
INSPEKTORAT.

(2) Pengawasan yang dilakukan Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. Pemeriksaan;
b. Reviu;
c. Evaluasi;
d. Pemantauan; dan
e. Kegiatan pengawasan lainnya.
P / 07

DEFINISI
Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

SPI
memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan

SPI yang diselenggarakan secara menyeluruh


di lingkungan PEMERINTAH PUSAT dan DAERAH
SPIP
P / 08

3
DIMENSI
SPIP
UNSUR & SUB UNSUR SPIP P / 12

UNSU
R&
SUB
UNSU
R
SPIP
P / 12

Bagaimana penerapan SPIP di


tempat kerja Saudara saat ini
???
Uraikan ………..
P / 09

JENIS PENGENDALIAN

Pengendalian Pengendalian
Entitas Aktivitas
Pengendalian tingkat entitas menunjukkan seberapa Pengendalian tingkat aktivitas berkaitan
baik pimpinan instansi pemerintah menciptakan dengan transaksi atau kejadian khusus. Oleh
lingkungan pengendalian yang memotivasi seluruh karena itu, pengendalian ini sering juga
pegawainya untuk menaati kebijakan dan kegiatan disebut sebagai process level control.
pengendalian yang ditetapkan Pengendalian ini merujuk pada kebijakan dan
prosedur guna meminimalkan risiko khusus
terkait dengan transaksi atau kegiatan spesifik.
Beberapa pengendalian dapat berlaku secara
baku untuk semua unit kerja di wilayah
tertentu. Namun tidak tertutup kemungkinan
bahwa pengendalian lainnya berlaku untuk
proses tertentu saja.
INTEGRASI P / 10

MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN


Unsur SPIP PUNCAK MENENGAH BAWAH/KEGIATAN

Lingkungan Pengendalian

Penilaian Risiko

Aktivitas Pengendalian

Informasi dan Komunikasi

Pemantauan Pengendalian
Intern
INTEGRASI P / 11

Proses MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN


Manajemen PUNCAK MENENGAH BAWAH/KEGIATAN

Perumusan Kebijakan

Perencanaan

Penganggaran

Pelaksanaan

Penatausahaan

Pelaporan

Monev
INTEGRASI P / 12

Puncak
Unsur Proses
SPIP Manajemen
Menengah

Bawah
P / 13

“Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan kerangka kerja yang


memuat karakteristik dasar yang menunjukkan tingkat kematangan
penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan.”

MATURITAS SPIP
Tingkat maturitas ini dapat digunakan paling tidak
sebagai:
 instrumen evaluatif penyelenggaraan SPIP

 panduan untuk meningkatkan efektivitas sistem


pengendalian intern.
FRAMEWORK PENILAIAN PENYELENGGARAAN SPIP P / 14

PENETAPAN TUJUAN STRUKTUR DAN PROSES PENCAPAIAN TUJUAN SPIP


Penilaian Kualitas Perencanaan Penilaian Struktur dan Proses (Unsur SPIP) Penilaian Capaian 4 Tujuan SPIP

LINGKUNGAN Efektivitas dan Efisiensi


PENGENDALIAN

Sasaran Strategis
K/L/D Keandalan Pelaporan
PENILAIAN Keuangan
PEMANTAUAN
RISIKO

Pengamanan Aset Negara

Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis
Ketaatan Terhadap
INFORMASI DAN
INFORMASI DAN KEGIATAN Peraturan Perundang-
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PENGENDALIAN undangan

MANAJEMEN KUALITAS SEKTOR PUBLIK


NILAI MATURITAS SPIP
MANAJEMEN RISIKO INDEKS IEPK LEVEL KAPABILITAS APIP
POIN PEMBAHARUAN PENILAIAN RESULT BASED SPIP/NEW SPIP

KOLABORASI K/L/D DAN 4 NILAI DALAM

1 2 3
PARAMETER
BPKP DALAM PENILAIAN MATURITAS
PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN
TERINTEGRASI PENYELENGGARAAN SPIP
SPIP
NILAI
INTEGRASI PARAMETER PENILAIAN MATURITA
S SPIP

NILAI
UNSUR-
UNSUR SPIP
K/L PEMDA MRI IEPK
PARAMETER PENILAIAN PARAMETER
KAPABILITAS APIP IEPK • PM & PK: Asesor
MRI • PM & PK: Asesor
(Manajemen) dan LEVEL
(Manajemen) dan APIP
APIP K/L
Pemda KAPABILITAS
• EVALUASI: Internal APIP
• EVALUASI: Perwakilan
Kedeputian dan Antar
BPKP dan BPKP Pusat
Kedeputian
DILEKATKAN PADA
PENILAIAN
*MRI: Manajemen Risiko Indeks
KOMPONEN DAN SUBUNSUR *PM: Penilaian Mandiri PK: Penjaminan Kualitas IEPK: Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi
SPIP
21
INTEGRASI PARAMETER PENILAIAN
SISTEM PENGENDALIAN INDEKS EFEKTIVITAS
MANAJEMEN RISIKO INDEKS
INTERN PEMERINTAH PENGENDALIAN KORUPSI

Perencanaan A. Penetapan Tujuan

1 B. Struktur dan Proses

Pengelolaan Risiko
PK
IP 1 Kapasitas
Kepemimpinan AP

Kapabilitas
1

Korupsi
4
Lingkungan Pengendalian

Kebijakan 2 1 Kompetensi Anti Korupsi


2
Kapabilitas

Penilaian Risiko

Sumber Daya Manusia 1


3

Penerapan Strategi
Kegiatan Pengendalian

Pencegahan
2 Sistem Pencegahan
Kemitraan 1
4
Informasi dan Komunikasi 1 Budaya Organisasi Anti
Proses Manajemen 2
Korupsi
Risiko 5 5
Pemantauan

Kejadian Korupsi
Penanganan
Aktivitas Penanganan 4 Sistem Respon
2
Risiko
Hasil

C. Pencapaian Tujuan
Outcome C C Tingkat Korupsi

22
Adaptasi: HM Treasury Sumber: PP No. 60 Tahun 2000 tentang SPIP Sumber: FRM
PENILAIAN MANDIRI/ PENETAPAN PERBAIKAN
P PENJAMINAN KUALITAS LEVEL SPIP BERKELANJUTAN

R PM & PK EVALUASI ATAS PM


Jul Jan Jun Jul Ags
O 20XX-1 20XX 20XX Des

S KAPAN?
Persiapan
4 PEMANTAUAN

1 - Penetapan Tim

E - Penentuan Satker Sampel


- Rencana Penilaian 1 Persiapan

S Pelaksanaan
Aspek yang Dinilai:
- Penetapan Tujuan
Metode:
- Analisis Dokumen
2 - Struktur dan Proses - Wawancara EVALUASI
- Pencapaian Tujuan - Observasi Pelaksanaan (PROSES
2 DAN Monitoring atas

B
SUBSTANSI)
Hasil Penilaian
BAGAIMANA?
Pelaporan Penyelenggaraan
Hasil penilaian, AOI, dan
3 SPIP
I Pemantauan
Perbaikan AoI
rekomendasi perbaikan
pengendalian
3 Pelaporan

S sesuai rencana
aksi
4
Pemda K/L

N Koordinator PM
Tim Evaluasi
≥3
Panel Perwakilan
Tim Evaluasi
≥3
Panel Direktorat

I
Sekretaris Jenderal/ Koordinator PK
Sekretaris Utama/ Pimpinan APIP K/L/D Panel Kedeputian
BIMTEK
Panel Deputi
Sekretaris Daerah PPKD Pengampu
SIAPA? Asesor Tim Penjamin Kualitas

S Satker K/L/D APIP K/L/D Panel BPKP


dipimpin oleh Kepala BPKP

K/L/D BPKP K/L/D dan BPKP


KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS SPIP P / 18

Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi


OPTIMUM pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, dengan struktur dan
(Level 5) proses pengendalian telah efektif untuk memastikan pencapaian tujuan
organisasi, serta adaptif terhadap perubahan lingkungan organisasi.

TERKELOLA Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi
DAN pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, struktur dan proses
TERUKUR pengendalian telah efektif namun belum adaptif terhadap perubahan
(Level 4) lingkungan organisasi.

Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik dan strategi


TERDEFINISI pencapaian kinerjanya telah relevan dan terintegrasi, serta pengendalian
(Level 3)
telah dilaksanakan namun belum efektif.

Organisasi telah mampu mendefinisikan kinerjanya dengan baik, namun strategi


BERKEMBANG
pencapaian kinerjanya masih belum relevan serta pelaksanaan pengendalian
(Level 2)
masih sebatas pemenuhan.

RINTISAN Organisasi belum mampu mendefinisikan kinerjanya, termasuk strategi


(Level 1) pencapaian kinerja dan pengendaliannya.
P / 19

Tingkat
Organisasi tersebut belum mampu mendefinisikan
kinerja sesuai dengan mandat, tugas, dan fungsinya,
serta belum dapat merumuskan indikator kinerja,

Rintisan
target kinerja dan strategi pencapaian kinerja
dengan baik.

Level 1 Kondisi tersebut mempengaruhi struktur dan


proses pengendalian yang berdampak pada
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi yang
tidak efektif, pelaporan keuangan dan
pengelolaan asset yang tidak andal, tingkat
ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang tinggi, serta
kerentanan terjadinya korupsi pada
organisasi.
P / 20

Organisasi telah mampu merumuskan kinerjanya

Tingkat dengan baik sesuai mandat, tugas dan fungsi


organisasi, dan telah merumuskan indikator dan
target kinerja yang berkualitas.

Berkembang Namun demikian, organisasi belum menyusun


strategi pencapaian kinerja berupa program dan
kegiatan yang efektif dalam upaya pencapaian
target kinerja tersebut.
Level 2
Telah terdapat pelaksanaan pengendalian, namun
masih sebatas pemenuhan dalam bentuk
komunikasi pengendalian kepada pihak-pihak
terkait.
Kondisi tersebut berdampak pada pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi yang belum efektif,
pelaporan keuangan dan pengelolaan aset yang
belum andal, ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, dan risiko keterjadian
korupsi yang tinggi.
P / 21

Organisasi telah mampu mengelola kinerjanya dengan baik.

Tingkat Organisasi tersebut tidak hanya mampu merumuskan kinerja


beserta indikator dan targetnya saja, tetapi juga telah mampu
menyusun strategi pencapaian kinerja berupa program dan

Terdefinisi
kegiatan yang efektif dalam upaya pencapaian target kinerja
tersebut.

Pengendalian telah dibangun dan diimplementasikan pada


seluruh program dan kegiatan organisasi. Organisasi juga
Level 3 telah menyusun dan mengimplementasikan kebijakan
pengelolaan risiko (termasuk risiko korupsi) pada seluruh
unit kerja organisasi. Namun demikian, belum terdapat
evaluasi terhadap efektivitas pengendalian dan pengelolaan
risiko (termasuk risiko korupsi) tersebut.

Hal tersebut berdampak pada masih adanya tugas dan fungsi


organisasi yang belum berjalan secara efektif, masih adanya
permasalahan yang tidak material dalam pelaporan keuangan
dan pengelolaan aset, masih adanya ketidakpatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, dan cukup tingginya risiko
keterjadian korupsi.
P / 22

Tingkat Organisasi telah memiliki pengelolaan kinerja yang


baik, dengan pengelolaan risiko dan kegiatan
pengendalian yang mampu memastikan efektivitas

Terkelola
pencapaian tujuan organisasi. Pengelolaan risiko
korupsi telah berdampak pada terciptanya budaya
organisasi antikorupsi.

dan Organisasi dengan tingkat maturitas


penyelenggaraan SPIP “terkelola dan terukur” telah
menjalankan tugas dan fungsinya secara efektif, telah

Terukur
memiliki pelaporan keuangan dan pengelolaan aset
yang baik, telah memiliki kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan.

Namun demikian, organisasi belum memiliki


Level 4 kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang
terjadi di lingkungan organisasi, sehingga peluang-
peluang yang ada belum dapat dioptimalkan dalam
upaya peningkatan efektivitas pencapaian tujuan
organisasi.
P / 23

Tingkat Organisasi telah memiliki pengelolaan


kinerja yang baik. Sistem pengendalian
yang dibangun telah berjalan dengan

Optimum efektif
terhadap
dan mampu
perubahan
beradaptasi
lingkungan
organisasi.
Level 5

Hal tersebut berdampak pada


efektivitas dan efisiensi tugas dan fungsi
organisasi, tidak adanya permasalahan
dalam pelaporan keuangan dan
pengelolaan aset, serta ketaatan seluruh
bagian organisasi terhadap peraturan
perundang-undangan.
KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS P / 24

Strategi Struktur dan


Menyusun Mampu Desain dan Proses Struktur dan Adaptif
KARAKTERISTIK Pencapaian
Perencanaan Mendefinisikan Kebijakan Pengendalian Proses Terhadap
Relevan
Kinerja Kinerja Pengendalian Telah Pengendalian Perubahan
LEVEL dan Terintegrasi
Dilaksanakan Efektif

1
P / 25

Manfaat 1 K/L/D dapat melakukan


perbaikan kualitas 2 K/L/D dapat mengenali
dan mengatasi

Penyelenggaraan
perencanaan risiko-risiko atas
secara berkelanjutan pelaksanaan
program dan kegiatan

dan
Penilaian Maturitas 3 4
K/L/D dapat K/L/D dapat
meminimalisir menggunakan
risiko terjadinya sumber daya secara

Penyelenggaraan
korupsi/fraud efektif dan efisien

SPIP
5 K/L/D dapat
meningkatkan kualitas 6 tercapainya tujuan K/L/D
secara efektif dan efisien,
pengendalian intern lapkeu yang handal, aset
secara berkelanjutan yang aman, dan taat
peraturan perundang-
undangan
TANTANGAN
P / 26
P / 04

Penyelenggaraan Belum diarahkan


belum saling untuk mengawal
terintegrasi tujuan organisasi
Diperlukan pembinaan dan
penilaian terintegrasi untuk
Belum terintegrasi Penilaian belum
dengan pengendalian terintegrasi
atas fraud mendukung pencapaian

Penilaian berfokus Penilaian terkesan tujuan organisasi


pada pemberian skor document based

AoI & rekomendasi Aoi & rekomendasi


masih parsial belum dipantau
P / 27

Faktor
Keberhasilan
Komitmen Manajemen K/L/D
untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan
menerapkan manajemen risiko untuk mendukung
pencapaian program yang telah direncanakan

APIP mendorong penerapan MR


termasuk atas risiko-risiko fraud/korupsi, melakukan pengawasan pada
area-area yg berisiko tinggi melalui PIBR, dan mendorong perbaikan
pengendalian intern secara berkelanjutan

Komitmen untuk meningkatkan kompetensi SDM K/L/D


agar mampu menyelenggarakan pengendalian intern
secara memadai dan melakukan penilaian kualitasnya
(maturitas SPIP)
P / 28

Sosialisasi

Pendidikan dan
Pelatihan

Upaya Bimbingan Teknis /


Asistensi
Melembagakan Penyusunan Berbagai
SPIP dan MR Infrastruktur
(misalnya: Kode Etik, Pakta Integritas,
Kebijakan dan Prosedur, Komitmen untuk anti
gratifikasi)

Praktek penyusunan rencana


tindak pengendalian dan
penanganan risiko

Monitoring dan Evaluasi


5 MEI 2023

Terima
kasih.
Perwakilan BPKP
Provinsi DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai