Anda di halaman 1dari 31

Sistem Pengendalian

Internal Pemerintah
Disampaikan dalam acara
Workshop Bimtek Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah
di di Hotel Grand Sarila, Yogyakarta

11 Mei 2018

DIMAS AGUNG TRISLIATANTO, S.IIP., M.PSDM.


PENELITI / PENGAMAT KINERJA SEKTOR PUBLIK /
PAKAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
CP : 085733774450 / 081236776234
DASAR HUKUM

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004


TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA

Pasal 56 ayat (4) :


Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBD telah
diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan (SAP)

Pasal 58 ayat (1) dan (2) :


Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah
mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di
lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah. 2
DASAR HUKUM
Lanjutan ........

• Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah;
• Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
• Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas
Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi
Pengawasan Intern dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan
Rakyat;
• Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019.
Perbedaan SPI dan SPIP ????

SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)

SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh
di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2)
Pengawasan Internal

• Seluruh proses kegiatan audit, review, evaluasi,


pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam
rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur
yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata
kepemerintahan yang baik (Bab I; Pasal1; ayat 3).
Pengawasan Melekat
VS
SPIP

6
Lines of Defence
External Auditor
APH 5
Independent & Objective
BPK 4 Assurance
(Internal Auditor) I
N
APIP 3
Management Oversight
T
E
2 R
Manajemen Risiko dan
N
Internal Control
SPIP A
L
1 Sumber:
Association of Chartered Certified Accountants, UK: Four Lines
of Defence, (dimodifikasi)
Tujuan dan Unsur SPIP
Pasal 58 UU 1/2004 tentang Perbend. Paket UU Keuangan Negara
Negara
(1) Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi,
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004
PENGATURAN SISTEM Presiden selaku Kepala Pemerintahan mengatur
dan menyelenggarakan sistem pengendalian
PENGENDALIAN INTERN intern di lingkungan pemerintahan secara
menyeluruh. PP 60/2008
(2) Sistem pengendalian intern sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
peraturan pemerintah.
Pasal 2 PP 60/2008 tentang SPIP
KEWAJIBAN (1) Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara
yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
MELAKUKAN menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
PENGENDALIAN bupati/walikota wajib melakukan pengendalian
atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
INTERN (2) Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
ini.
Perpres 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019:
KEWAJIBAN Buku II RPJMN Baba 1 Pengausutamaan dan Pembangunan
SUB
MENCAPAI Lintas bidang, angka 1.1.2 Pengarusutamaan Tata Kelola
yang Baik UNSUR
TARGET TINGKAT Indikator: % jumlah K/L/D yang menerapkan SPIP
Sasaran 2019: 100%
MATURITAS SPIP
LEVEL 3 TAHUN Buku UU, Bab 7 Bidang Aparatur Negara, angka 7.2.2. sub
bidang aparatur:
2019 Indikator: Tingkat Kematangan Implementasi SPIP Target
2019: 3 dari skor 1-5

Pasal 59 PP 60/2008 tentang SPIP


(1) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 47 ayat (2) huruf b meliputi:
a. penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;
MANDAT KEPADA b. sosialisasi SPIP;
BPKP SELAKU c. pendidikan dan pelatihan SPIP;
PEMBINA SPIP d. pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan
e. peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern
pemerintah.
(2) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh BPKP.
Karakteristik Level Maturitas SPIP
Menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan Level 5
kegiatan. Pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer Optimum

Ada praktik pengendalian internal yang efektif. Evaluasi formal Level 4


dan terdokumentasi. Terkelola & Terukur

Ada praktik pengendalian intern yg terdokumentasi dengan baik. Evaluasi Level 3


atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai. Terdefinisi

Ada praktik pengendalian intern tapi tidak terdokumentasi dengan baik.


Pelaksanaan tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit
Level 2
organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi Berkembang

Ada praktik pengendalian intern – ada kebijakan dan prosedur


Target 2019
Level 1
tertulis, namun masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan
Rintisan
baik. Tanpa komunikasi dan pemantauan

Belum memiliki kebijakan dan prosedur Level 0


Belum Ada
UNSUR SUB UNSUR / FOKUS PENILAIAN SUBSTANSI PENGUJIAN LEVEL

Penegakan I ntegritas dan Etika Aturan Perilaku (Kode Etik) yg ditetapkan secara formal
L5: OPTIMUM
Komitmen terhadap Kompetensi Standar kompetensi atas setiap tugas dan fungsi • Adanya pemantauan/
Ps. 4
Kepemimpinan yang Kondusif Kebijakan/prosedur Sistem Manajemen Kinerja pengembangan
Lingkungan Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
berkelanjutan
SO beserta uraian tata laksananya sesuai UU

Pengendalian Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Prosedur pendelegasian wwnang yg dibuat scr formal

Kebijakan yang Sehat t entang Pembinaan SDM Kbijakan/aturan pembinaan SDM sejak rekrutmen sd. pemberhentian
L4: TERKELOLA &
TERUKUR
Peran APIP yang Efektif Piagam audit /jakwas/dokumen formal lainnya
•Adanya evaluasi
Ps. 13 Hubungan Kerja yang Baik Kebijakan/prosedur mekanisme saling uji data formal, berkala dan
terdokumentasi
Penilaian Identifikasi Risiko Kebijakan/pedoman penilaian risiko (identifikasi risiko)

Risiko Analisis Risiko Kebijakan/pedoman penilaian risiko (analisis risiko) L3: TERDEFINISI
•Adanya implementasi
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah Dokumen penetapan kinerja (PK/ Tapkin) kebijakan & prosedur ;
Pembinaan Sumber Daya Manusia Kebijakan/SOP terkait pembinaan SDM
•Adanya Dokumentasi

Maturitas Ps. 18
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi

Pengendalian Fisik atas Aset


Pengendalian umum & pengend. aplikasi sisinfo

Pengendalian Fisik atas Aset


SPIP Kegiatan Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja Indikator kinerja utama (IKU) L2:BERKEMBANG
Adanya
Pengendalian Pemisahan Fungsi Pemisahan tanggung jawab dan tugas
Pengkomunikasian
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting Aturan/pdmn otorisasi atas transaksi & kejadian penting
Kebijakan & Prosedur
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu Pencatatan trans. & kejadian secara akurat & tepat wkt

Pembatasan Akses atas Sumber Daya Pembatasan akses atas sumber daya dan catatan

Akuntabilitas terhadap Sumber Daya Pertanggungjawaban atas sumber daya dan catatan
L1: RINTISAN
Ps. 41 Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern Dokumentasi atas implementasi SPI srta transaksi & kejadian penting
Adanya Kebijakan &
Informasi & Sarana Komunikasi Kebijakan / prosedur/pedoman infokom / kehumasan
Prosedur Tertulis
Komunikasi Manajemen Sistem Informasi Kebijakan/ SOP/pedoman kom. internal & eksternal
Ps. 43 L0: BELUM ADA
Pemantauan Berkelanjutan Strategi/kebijakan/prosedur pemantauan berkelanjutan Belum Ada Kebijakan &
Pemantauan Evaluasi Terpisah Kebijakan/pedoman/prosedur untuk evaluasi PI scr terpisah
Prosedur Tertulis
Perspektif SPIP

AN
AS

AN

AN
RA
I

AN
AS
IT

NG

AT
IV

PO
AM
ER
T

UA

TA
LA
NG
OP
EK

KE
KE
PE
PE
EF

ET
AS
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN

KEGIATAN 2
KEGIATAN 1
INFORMASI DAN KOMUNIKASI

UNIT B
KEGIATAN PENGENDALIAN

UNIT A
PENILAIAN RISIKO

LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Ps. 4

Lingkungan
8 Lingkungan Pengendalian
Pengendalian

Ps. 13
Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Analisis Risiko

Ps. 18

SPIP Kegiatan
11 Kegiatan Pengendalian
Pengendalian

Ps. 41
Informasi & Sarana Komunikasi
Komunikasi Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah
Intern
Ps. 43 Tindak Lanjut 12
TAHAPAN PEMBANGUNAN SPIP
Kondisi dalam instansi pemerintah yang mempengaruhi efektivitas
pengendalian intern.
Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara Penegakan Integritas dan Etika
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan
kondusif untuk penerapan sistem pengendalian intern dalam lingkungan Komitmen terhadap Kompetensi
kerjanya.
Lingkungan pengendalian merupakan fondasi bagi efektifitas penerapan Kepemimpinan yang Kondusif
komponen SPIP lainnya.
Struktur Organisasi yang Sesuai
Lingkungan Kebutuhan
SPIP Pengendalian Pendelegasian Wewenang dan
Tanggung Jawab yang Tepat
Kebijakan yang Sehat tentang
Pembinaan SDM

Peran APIP yang Efektif

Hubungan Kerja yang Baik


Kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah. Penilaian risiko
terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko.
Dalam penilaian risiko, pimpinan Instansi Pemerintah terlebih dahulu
menetapkan tujuan instansi pemerintah dan tujuan pada tingkat
kegiatan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Identifikasi Risiko

SPIP Penilaian Risiko

Analisis Risiko
Review atas Kinerja Instansi Pemerintah

Pembinaan Sumber Daya Manusia

Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi

Pengendalian Fisik atas Aset


Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran
Kinerja
Kegiatan
SPIP Pengendalian Pemisahan Fungsi

Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting

Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa Pembatasan Akses atas Sumber Daya
tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Kegiatan pengendalian ditetapkan untuk membantu memastikan Dokumentasi atas Sistem Pengendalian
bahwa arahan pimpinan IP dilaksanakan dan membantu memastikan Intern
tindakan yang perlu, telah dilakukan untuk meminimalkan risiko dalam
mencapai tujuan
Sarana Komunikasi
SPIP Informasi &
Komunikasi
Manajemen Sistem Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat


digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau
informasi dengan menggunakan simbol atau lambang
tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendapatkan umpan balik.
Pemantauan Berkelanjutan

Pemantauan
SPIP Pengendalian Evaluasi Terpisah
Internal

Tindak Lanjut

Proses penilaian atas mutu kinerja sistem pengendalian intern dan


proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi
lainnya segera ditindaklanjuti. Pemantauan pengendalian intern
dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan
tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.
AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL :
Perpres 192/2014
Menghadirkan negara untuk melindungi segenap
1 bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh
Pasal 2:
warga negara Pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan
Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, nasional
2 efektif, demokratis dan terpercaya
Pasal 3, fungsi BPKP
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan Bidang Ekonomi dan Maritim:
3 memperkuat daerah2 dan desa dalam kerangka NKRI
•Pasal 10, 11, 12 (Deputi perknm dan
kemaritiman)
•Pasal 18,19,20 (Deputi PPKD)
Memperkuat Kehadiran Negara Dalam Melakukan •Pasal 22,23,24 (Deputi AN-BUMN/D/BUL
4 Reformasi Sistem Dan Penegakan Hukum Yang terkait)
•Pasal 26,27,28 (Deputi Invest-terkait TPK)
Bebas Korupsi, Bermartabat Dan Terpercaya •Pasal 6,7,8 (Kesesmaan-fungsi pendukung
Utama)
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Dan
5 Masyarakat Indonesia Inpres 9/2014
-Diktum
Tertuang dalam Perpres 3&5
No 2/2015 ttg RPJMN Meningkatkan Produktivitas Rakyat Dan Daya Saing Di Bidang Polhukam, PM dan Budaya:
•Pasal 14, 15, 16 (Deputi Polhukam, PM
2015-2019 Pasar Internasional
6 & Bdy)
•Pasal 18,19,20 (Deputi PPKD)
•Pasal 22,23,24 (Deputi
AN)-BUMN/D/BUL terkait
Mewujudkan kemandiran ekonomi dengan •Pasal 26,27,28 (Deputi Invest-terkait
7 menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi TPK)
•Pasal 6,7,8 (Kesesmaan-fungsi
domestik . pendukung Utama)
8
Melakukan revolusi karakter bangsa

9
Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat
restorasi sosial indonesia
INPRES NO 9 TAHUN 2014 TENTANG PENINGKATAN KUALITAS SPI DAN KEANDALAN PENYELENGGARAAN FUNGSI PENGAWASAN INTERN DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Instruksi kepada: Para Menteri Kabinet Kerja, Sekkab, Kapolri, Jagung, Panglima TNI, Ka LPNK,
Pimpinan Set Lem Neg, Para Gubernur, Para Bupati/Walikota

PERTAMA: Mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah dalam pengelolaan
keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional sesuai lingkup tugas dan fungsi masing-masing

KEDUA: Mengintensifkan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah di lingkungan masing-masing


dalam rangka meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional serta meningkatkan
upaya pencegahan korupsi

KETIGA: Menugaskan Ka BPKP untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan


penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah, meliputi:
Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan penerimaan pajak, bea dan cukai; pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Instansi Pemerintah, Badan Hukum lain,
dan Wajib Bayar; pengelolaan Pendapatan Asli Daerah; pemanfaatan aset negara/daerah; program/kegiatan strategis di bidang kemaritiman, ketahanan energi,
ketahanan pangan, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan; pembiayaan pembangunan nasional/daerah; evaluasi terhadap penerapan sistem pengendalian intern dan
sistem pengendalian kecurangan yang dapat mencegah, mendeteksi, dan menangkal korupsi; audit investigatif terhadap penyimpangan yang berindikasi merugikan
keuangan negara/daerah untuk memberikan dampak pencegahan yang efektif; audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara/daerah dan pemberian
keterangan ahli sesuai dengan peraturan perundangan.

KEEMPAT: Bersinergi, berkoordinasi, dan memberikan akses kepada Kepala BPKP


untuk melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada diktum KETIGA.
SPIP yang Efektif pada Seluruh Tahapan Proses Manajemen/
Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah

AKUNTABILITAS
KEUANGAN
WILAYAH TERTIB
ADMINISTRASI WTA

PENGELOLAAN GOOD GOVERNANCE


WAJAR TANPA
KEUANGAN NEGARA PENGECUALIAN
WTP & CLEAN GOVERNMENT

AKUNTABILITAS WILAYAH
KINERJA BEBAS WBK
KORUPSI

21
Proses SPIP

Monitoring dan Analisis


Evaluasi Hasil Tujuan
Revisi

Perumusan Lingkungan
Pengomunikasian Pengendalian yang
Revisi Pengendalian Diharapkan

Revisi atas Kebijakan Analisa


dan Prosedur Risiko

Evaluasi
Pengendalian
Terpasang

Rencana Tindak
Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan
Sebagai Agent of Culture

SPIP
SEBAGAI
CULTURE

MEMBUDAYAKAN SPI
GOOD GOVERNANCE
AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA
Efektifitas &
Efisiensi Keandalan Pengamanan Ketaatan Thd
Penyeliaan Lap Keu Aset Negara Peraturan
Pemrthn Per UU an

CSA LINGKUNGAN PENILAIAN KEGIATAN INFORMASI &


PEMANTAUAN PI
PENGENDALIAN RISIKO PENGENDALIAN KOMUNIKASI

TAHAPAN IMPLEMENTASI SPIP


PEMAHAMAN PEMETAAN NORMING FORMING PEMANTAUAN &EVALUASI

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

K/L/PEMDA BPKP
EKSTERNAL INTERNAL
IMPLEMENTASI SPIP PEMBINAAN PENYELGR. SPIP
KOORDINASI SDM
BAPPENAS, DEPKEU, DANA 1. PENYUSUNAN PEDOMAN
MENPAN, DEPDAGRI, SARPRAS 2. SOSIALISASI
BPK, MULTIMEDIA 3. PENDIDIKAN & PELATIHAN
BPKP
ACTION 4. BIMBINGAN & KONSULTASI
PLAN 5. PENINGKATAN
KOMPETENSI APIP
TAHUN T1 2 TA3 3 4 5
1) Badan Kepegawaian Daerah
2) Bagian Organisasi
3) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
5) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
6) Inspektorat Kabupaten
7) Dinas Pendidikan
8) Dinas Kesehatan
9) Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
10) Dinas Bina Marga
11) Dinas Pekerjaan Umum dan Sumberdaya Air
12) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
13) Dan lain sebagainya
25
Hasil Validasi
Skor
No Unsur-unsur SPIP Tingkat
Awal Bobot Skor Akhir
Maturitas

1 Kegiatan Lingkungan Pengendalian 0,9750 3,3750 30% 1,0125


2 Kegiatan Penilaian Risiko 0,2000 2,5000 20% 0,5000
3 Kegiatan Pengendalian 0,8864 3,4545 25% 0,8636
4 Kegiatan Informasi dan Komunikasi 0,3000 3,0000 10% 0,3000
5 Kegiatan Pemantauan 0,4500 3,0000 15% 0,4500
Jumlah 2,8114 100% 3,1261

(Sumber Data: LEV-763/PW13/3/2017, Tgl 3 LEVEL 3


Oktober 2017) (TERDEFINISI)
RINCIAN HASIL PENILAIAN KEMBALI MATURITAS SPIP
PEMERINTAH KABUPATEN “X”

Fokus Penilaian pada Entitas Bobot Nilai Nilai Nilai


No
dan Kegiatan Pokok (%) Awal ReAss Tertimbang
1.   Unsur Lingkungan Pengendalian      
  a Penegakan Integritas dan Penegakan Etika 3,75 3 3 0,1125
  b Komitmen Terhadap Kompetensi 3,75 3 3 0,1125
  c Kepemimpinan yang Kondusif 3,75 4 3 0,1125
  d Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan 3,75 4 4 0,1500
  e Delegasi Wewenang dan Tanggung Jawab 3,75 3 4 0,1500
  f Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat
tentang Pembinaan SDM 3 3 0,1125
3,75
  g Peran APIP Terhadap Efektivitas SPIP 3,75 3 3 0,1125
  h Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi
Pemerintah Terkait 3 4 0,1500
3,75
2.   Penilaian Risiko    
  a Identifikasi Risiko 10 1 3 0,3000

  b Analisis Risiko 10 1 2 0,2000


Fokus Penilaian pada Entitas Bobot
Nilai Nilai Re
No Nilai
Awal Ass
dan Kegiatan Pokok (%) Tertimbang
3.   Unsur Kegiatan Pengendalian    
  a Reviu Kinerja 2,27 3 4 0,0909
  b Pembinaan SDM 2,27 3 3 0,0682
  c Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi 3 3 0,0682
2,27
  d Pengendalian Fisik atas Aset 2,27 4 4 0,0909
  e Penetapan dan Reviu Indikator Kinerja 2,27 4 4 0,0909
  f Pemisahan Fungsi 2,27 4 3 0,0682
  g Otorisasi Transaksi 2,27 4 3 0,0682
  h Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu 2,27 4 4 0,0909
  i Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Catatan 3 3 0,0682
2,27
  j Akuntabilitas Pencatatan dan Sumber Daya 2,27 4 4 0,0909
  k Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian
Intern (SPI) serta transaksi dan kejadian penting
2,27 3 3 0,0682
4.   Unsur Informasi dan Komunikasi    
  a Informasi yang Relevan 5 3 3 0,1500
  b Komunikasi yang Efektif 5 3 3 0,1500
5.   Unsur Pemantauan  
  a Pemantauan Berkelanjutan 7,5 3 3 0,2250
Nilai Maturitas SPIP
sebesar 3,1261
Maturitas SPIP pada level terdefinisi mengandung makna bahwa
Pemerintah Kabupaten “X” telah memiliki kebijakan dan prosedur
pengendalian yang telah dikomunikasikan secara memadai,
diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan, namun belum
sepenuhnya dilakukan evaluasi dan pemantauan secara berkala
sehubungan dengan perubahan lingkungan internal dan
eksternal.

29
Saran ke taraf “terkelola dan
“terukur”
a. Kepala Badan Kepegawaian Daerah:
1) Menyusun dan mensosialisasikan aturan perilaku termasuk untuk jabatan fungsional lingkup Pemerintah
Kabupaten “X”;
2) Memetakan kebutuhan, kecukupan dan kompetensi pegawai pada masing-masing OPD;
3) Menyusun aturan kebijakan/prosedur pembinaan SDM.
b. Inspektur Kabupaten:
1) Menyusun pedoman atau petunjuk teknis penugasan;
2) Meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM dalam menunjang peran dan penugasan/peningkatan Kapabilitas
APIP;
c. Melakukan pendampingan, pemantauan dan evaluasi efektivitas sistem pengendalian intern, penilaian mandiri
maturitas SPIP dan penilaian risiko. Inspektur Kabupaten:
1) Menyusun pedoman atau petunjuk teknis penugasan;
2) Meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM dalam menunjang peran dan penugasan/peningkatan Kapabilitas
APIP;
3) Melakukan pendampingan, pemantauan dan evaluasi efektivitas sistem pengendalian intern, penilaian mandiri
maturitas SPIP dan penilaian risiko.
31

Anda mungkin juga menyukai