Anda di halaman 1dari 87

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

Monitoring dan Evaluasi


Kinerja

E-Learning
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Kompetensi Dasar

1.Melaksanakan pengendalian internal

Membandingkan target dan realisasi


kinerja
Pengertian PIPK

 Pengendalian Internal Pelaporan Keuangan (PIPK) :

“pengendalian yang secara spesifik dirancang untuk


memberikan keyakinan yang memadai bahwa
laporan keuangan yang dihasilkan merupakan
laporan yang andal dan disusun sesuai dengan
standar akuntansi pemerintahan” … (PMK No.
17/PMK.09/2019)

3
Latar Belakang (1)

1. Menteri/Pimpinan Lembaga/Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna


Anggaran, dan Penanggungjawab Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran, termasuk Menteri Keuangan atas nama
Pemerintah Pusat, membuat pernyataan tanggung jawab atas
Laporan Keuangan yang disampaikan.
(PMK 215/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat )

Format pernyataan tanggung jawab dalam Lampiran PMK


215/PMK.05/2016

”Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan


pengendalian intern yang memadai, ...”.
4
Contoh Pernyataan Tanggung Jawab

5
Latar Belakang (2)

2. Reviu atas Laporan Keuangan hanya memberikan keyakinan


terbatas bahwa Laporan Keuangan disusun sesuai dengan SAP.

Lampiran PMK 10/PMK.09/2015 tentang Standar Reviu atas LK BUN


dan Lampiran PMK 255/PMK.09/2015 tentang Standar Reviu atas LK
K/L, dalam sub bab Tujuan Reviu dinyatakan bahwa :

“Reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan opini sebagaimana


dalam audit karena reviu tidak mencakup pengujian atas
pengendalian intern, …” .

6
Gambaran Umum PIPK

Unit Laporan
Menyusun Lap.Keuangan
M Akuntansi Keuangan
a Penerapan
m PIPK
n
e Penilaian
a
n Tim Laporan Reviu
j Hasil A
Penilai Penilaian
e P
Laporan I
Hasil
Reviu P
Sebagai
dasar

SOR
Kelengkapan

7
Tujuan Penerapan PIPK

Untuk memberikan keyakinan memadai bahwa Pelaporan


Keuangan disusun berdasarkan pengendalian intern yang
memadai.
Pasal 3 PMK no 17 Tahun 2019 tentang PIPK

8
Prinsip-prinsip Penerapan PIPK

Mendukung pencapaian tujuan organisasi;

Bagian yang tak terpisahkan dari proses organisasi dan pengambilan


keputusan dalam perencanaan strategis;

Pasal 2
Sistematis, terstruktur dan tepat waktu;
PMK
17/2019
Mempertimbangkan keseimbangan aspek biaya dan manfaat

Menjaga kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-


undangan.

9
Penerapan PIPK

Menyusun Laporan
Melaksanakan Keuangan
M Laporan
tugas dan fungsi
a Keuangan
n
a
j
PIPK
Tingkat
Proses/
e ITGC
Transaksi/
m Aplikasi
Tingkat
Entitas
e
n Didokumentasikan

SOR
Harus ada dasar

10
Siapa yang menerapkan PIPK?

PIPK diterapkan oleh setiap:


1. entitas akuntansi;
2. entitas pelaporan.
Pasal 4 PMK no 17 Tahun 2019 tentang PIPK

11
Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan

Entitas Akuntansi
• unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh
karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan

Entitas Pelaporan
• unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih Entitas Akuntansi
yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertangggungjawaban berupa laporan
keuangan
Pendokumentasian

Setiap entitas akuntansi dan entitas pelaporan bertanggung jawab


untuk mengelola, memelihara, dan memutakhirkan dokumentasi
penerapan PIPK.

Pasal 6 PMK no 17 Tahun 2019 tentang PIPK

Salah satunya dengan Tabel A (kolom 1 sd 9)


13
PIPK melalui Three Lines of Defense

Lini 1
 Unit operasional (manajemen) menerapkan PIPK sepanjang
waktu dan mendokumentasikannya

Lini 2
 Tim Penilai membantu manajemen pada setiap level
PENERAPAN PIPK
Unit Operasional organisasi dengan melakukan penilaian PIPK

Penilaian PIPK Lini 3


Tim Penilai
 APIP (Itjen K/L) melakukan reviu PIPK
Reviu PIPK
APIP/Itjen
PENERAPAN PIPK
OUTLINE

Penerapan PIPK Tingkat Entitas (PITE)

Penerapan PIPK Tingkat Proses/Transaksi

16
Penerapan PIPK Tingkat Entitas (PITE)
Bagan Penerapan PIPK

Penerapan
PIPK

Penerapan Penerapan
Tingkat Tingkat
Entitas Proses/Trans.

PITE PUTIK

18
Definisi

Pengendalian Intern Tingkat Entitas (PITE)

Pengendalian yang dirancang untuk memberikan


keyakinan memadai atas pencapaian tujuan Pelaporan
Keuangan suatu organisasi secara menyeluruh dan
mempunyai dampak yang luas terhadap organisasi,
meliputi keseluruhan proses, transaksi, akun, atau
asersi dalam Laporan Keuangan.

19
PP 60/2008 – SPIP
Ps. 13-17 Penilaian Kegiatan Ps. 18-40
Risiko Pengendalian
Lingkungan Informasi &
Ps. 4-12 Ps. 41-42
Pengendalian Komunikasi

Bab II
Ps. 3 Umum Pemantauan Ps. 43-46
Unsur SPIP

Ps. 1-2
Bab I Bab IV Ps. 60-61
Umum SPIP Penutup

Bab III
Penguatan
Umum Pembinaan
Pengawasan
Ps. 47 Intern Ps. 59
Ps. 48-58

DAFTAR UJI
20
Visualisasi Pengendalian Intern – SPIP

TUJUAN

K
E
K
G
U E
I
N G
U A
PEMANTAUAN I I
N T
A
I T A
T
INFORMASI & KOMUNIKASI N
T A
B 2
N
UNSUR KEGIATAN PENGENDALIAN
A 1

PENILAIAN RISIKO

LINGKUNGAN PENGENDALIAN LINGKUP


IMPLEMENTASI

21
1. Lingkungan Pengendalian

Kesadaran pimpinan unit kerja atas pengendalian


Komitmen terhadap integritas, nilai etika, dan
dan gaya operasi yang dimiliki oleh pimpinan
perilaku etis
unit kerja

Kebijakan yang sehat tentang


pembinaan SDM

Akuntabilitas setiap pegawai dalam Struktur organisasi serta pemisahan


melaksanakan pengendalian wewenang dan tanggung jawab

22
2. Penilaian Risiko

Tujuan/sasaran Telah dilakukan penilaian Adanya mekanisme


unit kerja telah risiko, meliputi perkiraan untuk mengantisipasi,
ditetapkan secara signifikansi dari suatu dan bereaksi terhadap
jelas, shg risiko dpt risiko, penilaian perubahan yang dapat
diidentifikasi dan kemungkinan terjadinya, menghasilkan dampak
dinilai. dan penanganannya. besar bagi unit.

23
3. Kegiatan Pengendalian

Evaluasi atas perbedaan Adanya pemisahan atau


Kebijakan dan prosedur yang capaian kinerja dan pembagian tugas kepada pihak
dibutuhkan untuk pengendalian setiap pelaksanaan tindakan yang berbeda untuk
kegiatan telah diterapkan secara tepat perbaikan yang tepat serta mengurangi risiko kecurangan
tepat waktu atau tindakan yang tidak layak

Adanya mekanisme
Pembatasan akses terhadap otorisasi dan
Dokumentasi yang
dokumen,catatan, asset, data, persetujuan
dan aplikasi baik atas kegiatan
terhadap transaksi
dan kejadian penting

24
4. Informasi dan Komunikasi

Sistem menyediakan informasi yang


Informasi tersedia bagi orang yang tepat dalam
dibutuhkan oleh unit kerja terkait secara
rincian yang cukup dan tepat waktu
akurat

Sistem informasi dikembangkan atau Unit kerja memastikan dan mengawasi keterlibatan
diperbaiki dengan berdasar pada rencana pengguna dalam pengembangan, perbaikan, dan
strategis unit kerja pengujian program/ sistem informasi

Telah disusun rencana pemulihan pusat data Terdapat komunikasi yang efektif ttg tugas dan
tanggung jawab pengendalian yang dimiliki oleh
utama bila terjadi bencana
masing masing Pihak

Terdapat saluran komunikasi utk Adanya respon yang tepat waktu


melaporkan adanya dugaan pelanggaran terhadap komunikasi yang diterima dari
/ketidaktepatan dan informasi negative pengguna, rekanan, dan pihak eksternal lainnya
25
5. Pemantauan

Terdapat evaluasi Organisasi mengevaluasi kelemahan


berkelanjutan/evaluasi terpisah utk pengendalian intern secara periodik
menilai komponen2 pengendalian dan mengkomunikasikan kpd pihak
telah ada & berfungsi terkait dalam rangka perbaikan

26
Pengendalian Umum Teknologi Informasi
dan Komunikasi (PUTIK)
PUTIK >> bentuk pengendalian yang bertujuan meyakinkan
keamanan, kestabilan, dan keandalan kinerja dari hardware,
software, dan SDM TIK yang berhubungan dg sistem keuangan,
khususnya penyusunan lapkeu.
Empat komponen pengendalian PUTIK:
1. Manajemen Risiko
2. Manajemen Perubahan
3. Akses Logikal
4. Operasional TIK dan Kelangsungan Layanan
27
Penerapan PIPK
Tingkat Proses/Transaksi
Penerapan PIPK Tingkat Proses/Transaksi

Langkah-langkah Pendokumentasian Penerapan


PIPK Tingkat Proses/Transaksi:
• Penentuan akun signifikan
• Identifikasi proses/transaksi utama pelaporan
keuangan
• Identifikasi risiko utama dan pengendalian utama
• Identifikasi Asersi
29
Penerapan PIPK Tingkat Proses/Transaksi

1. Penentuan Akun Signifikan


Pengertian Dasar Akun Signifikan

Akun memiliki kemungkinan salah


Akun Signifikan
saji material

salah saji yang akan berpengaruh terhadap


keputusan atau kesimpulan yang diambil
berdasarkan laporan keuangan tersebut

31
Kelompok Akun

Akun Riil Akun Nominal

•Kas •Pendapatan
•Persediaan •Beban
•Piutang •DKEL
•Peral. & Mesin •DDEL
•Ged.& Bgn •dll
•Utang
•dll

32
Pendekatan Umum Penetapan
Top-Down Approach

Akun Signifikan menurut Entitas Akuntansi dan


Pelaporan Tertinggi UAPA = K/L
UABUN = Konsolidasian BUN

Akun Signifikan di Entitas Akuntansi (Satker)


UAKPA & UAKPA-BUN

Proses utama pengendalian pada Tingkat


Proses/Transaksi

33
Faktor Pertimbangan
Ukuran dan
komposisi akun
(termasuk
kerentanan
kecurangan)

Kompleksitas Jumlah nilai,


perlakuan kompleksitas, dan
akuntansi dan Akun/ kelompok keseragaman
pelaporan akun yang proses transaksi
memiliki
kemungkinan
salah saji yang
material

Subjektivitas dan
Sifat akun yang
pertimbangan
memperoleh
dalam menentukan
perhatian besar
saldo akun

34
Ukuran dan Komposisi Akun
• Semakin rentan terhadap • Akun yang rentan terhadap
kecurangan maka semakin kecurangan Laporan Keuangan
mengindikasikan akun misalnya Akun Belanja
BarangPerjadin fiktif:
signifikan.
Memalsukan bukti transaksi
Mengakui suatu transaksi
lebih besar atau lebih kecil
dari yang seharusnya

35
Jumlah Nilai, Kompleksitas,
dan Keseragaman Proses Transaksi
Semakin besar jumlah Jika suatu akun dalam Laporan
nilai suatu akun maka Keuangan memiliki risiko
semakin misstament yang disebabkan
mengindikasikan sebagai oleh kompleksitas dan
akun signifikan beragamnya transaksi
pembentuk akun tersebut,
maka akun tersebut dapat
dikategorikan sebagai akun
signifikan.

36
Subjektivitas dan Pertimbangan dalam
Menentukan Saldo Akun
• Semakin tinggi subjektivitas dalam menentukan saldo suatu
akun maka akun tersebut terindikasi sebagai akun signifikan

• Contoh: Penyajian akun persediaan dalam Laporan Keuangan


hanya didasarkan pada aplikasi persediaan, tidak didasarkan
pada hasil opname fisik persediaan.

• Penentuan nilai penyisihan piutang tak tertagih

37
Sifat Akun yang Memperoleh Perhatian Besar

• Apabila suatu akun memiliki sifat yang menyebabkan akun tersebut


menjadi perhatian besar, maka semakin mengindikasikan sebagai
akun signifikan.

• Contoh:
1. Akun Suspen Penerimaan pada umumnya memperoleh perhatian
yang besar
2. Akun Trasnfer Masuk & Transfer Keluar di K/L Kemenhan

38
Kompleksitas Perlakuan Akuntansi
dan Pelaporan
• Apabila suatu akun memiliki kompleksitas perlakuan
akuntansi yang tinggi, maka dapat menjadi akun signifikan

• Contoh: Transaksi pencatatan utang dalam mata uang asing


akan mencatat selisih kurs dengan akun unrealized gain/loss.
Akun ini dapat menjadi akun signifikan karena perlakuan
akuntansinya cukup kompleks.

39
Ilustrasi

Akun Nilai Signifikan


Cash 2.000 Ya
Piutang 6.000 Ya
Persediaan 7.000 Ya
Gedung dan bangunan 900 Tidak**
Aset lainnya 600 Ya*
Kewajiban jangka pendek (300) tidak **
Kewajiban jangka panjang (4.000) Ya
Ekuitas (12.200) ya
*Aset BMN Idle menjadi perhatian ekternal auditor
** dibawah nilai threshold 1.000

40
Ilustrasi

Persediaan Nilai Signifikan


Persediaan untuk bahan operasional 900 Tidak
Persediaan untuk diserahkan ke 6.100 Ya
masyarakat

TOTAL PERSEDIAAN 7.000

41
Analisis Proses Utama Pelaporan Keuangan

42
Penerapan PIPK Tingkat Proses/Transaksi

2. Identifikasi Proses/Transaksi Utama


Pelaporan Keuangan
Definisi Proses Bisnis Utama

Proses bisnis merupakan serangkaian peristiwa, yang terdiri dari metode


dan pencatatan yang digunakan untuk:
• mengidentifikasi,
• mengelompokkan,
• menganalisis, dan
• mencatat transaksi-transaksi
seperti penerimaan dan pengeluaran kas, penerimaan piutang dan PNBP,
pembelian barang persediaan, pengeluaran barang persediaan, dan lain-
lain.

44
Urgensi Pemahaman Probis dalam PIPK

Urutan Proses

Penanggung Jawab

Waktu Pelaksanaan

Keluaran yang dihasilkan

45
Identifikasi Transaksi/Proses Akuntansi Utama

Hal yang perlu diperhatikan:


• Manajemen mengidentifikasi transaksi/ proses utama
dan aktivitas akuntansi yang mempengaruhi akun
signifikan yang telah ditentukan;
• Proses Utama yang diidentifikasi adalah proses yang
mempengaruhi pencatatan dan estimasi akun
signifikan dalam Laporan Keuangan.

46
Transaksi/Proses Akuntansi Utama
pada Akun Persediaan
Penerimaan
Barang dan
• Persediaan hasil pengadaan (spesifikasinya) dicatat
Pencatatan Barang
dalam aplikasi persediaan
Persediaan
(Masuk)
Pencatatan
• Pengeluaran barang persediaan dicatat dalam aplikasi
Persediaan Barang
persediaan
Keluar
• Ouput dari Aplikasi persediaan diuji apakah telah sesuai
Pelaporan
dengan fisik persediaan, nilai pada aplikasi persediaan
Persediaan
telah sesuai dengan SIMAK BMN dan SAIBA

47
Analisis Proses Utama Pelaporan Keuangan

Menentukan proses utama pelaporan keuangan

Transaksi/Proses Akuntansi Utama

Akun Signifikan Penerimaan Pencatatan Pencatatan


Pelaporan
Barang Masuk Barang Persediaan dll
Persediaan
Persediaan Persediaan Barang Keluar

Persediaan x x x x

48
Analisis Proses Utama Pelaporan Keuangan

49
Penerapan PIPK Tingkat Proses/Transaksi

3. Identifikasi Risiko Utama dan


Pengendalian Utama
Definisi

• Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa


yang berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan.
• Pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk
mengatasi risiko, serta penetapan dan pelaksanaan
kebijakan dan proses untuk memastikan bahwa tindakan
mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.

51
Risiko dalam Laporan Keuangan

• Risiko-risiko yang apabila tidak dimitigasi dengan


pengendalian yang memadai, dapat menyebabkan
kesalahan material dalam laporan keuangan.
• Identifikasi ‘apa yang bisa salah’ akan membantu
menemukan titik-titik dalam aliran transaksi yang
mungkin terjadi kesalahan dlm mencapai tujuan
pelaporan keuangan (asersi) dan mengidentifikasikan
pengendalian yang sesuai.
52
Risiko dalam Laporan Keuangan
Contoh :
Risiko pada pengeluaran kas antara lain :
• pengeluaran kas dan transfer tidak dicatat pada periode yang
tepat,
• pengeluaran kas tidak diberi kode untuk menjamin
kelengkapan,
• dua kali posting pengeluaran kas ke Buku Besar (Ledger),
• pengeluaran kas yang tidak riil (fiktif), dan
• jumlah yang dikeluarkan tidak sama dengan yang seharusnya
dibayar.
53
Urgensi Identifikasi Risiko

Pengendalian untuk
Identifikasi Risiko mencegah apa yang
bisa salah

54
Unsur-unsur Risiko

• Peristiwa yang berpotensi


Kejadian menghambat, menunda/mengga-
galkan pencapaian tujuan

• Sesuatu yang menjadi akar pemicu


Penyebab (trigger) suatu risiko (root cause)

• Hal negatif yang dialami organisasi


Dampak apabila risiko terjadi (consequences)
55
Analisis Risiko dan Pengendalian dalam
Pelaporan Keuangan

56
Pengendalian Utama (Key Control)

pengendalian yang ketika dievaluasi, dapat


memberikan kesimpulan tentang kemampuan
keseluruhan sistem pengendalian intern dalam
mencapai tujuan kegiatan yang ditetapkan.

Sumber:
Peraturan, SOP, Pedoman/Juknis, kebijakan lain
terkait pelaporan keuangan
57
Karakteristik Pengendalian Utama

Pengendalian Utama

kegagalan pengendalian tersebut akan mempengaruhi


tujuan kegiatan dan tidak dapat dideteksi secara tepat
waktu oleh pengendalian-pengendalian yang lain;
dan/atau
pelaksanaan pengendalian tersebut akan mencegah
atau mendeteksi kegagalan sebelum kegagalan
tersebut memiliki pengaruh material terhadap tujuan
kegiatan
58
Identifikasi Pengendalian

Tentukan
Pengendal
ian Utama
atau tidak

59
Bentuk Kegiatan Pengendalian
 Pemberian persetujuan (approval)
Approval oleh Kepala Seksi dalam pencairan dana di KPPN

 Otorisasi (authorization)
Permintaan pembayaran melalui otorisasi PPK

 Verifikasi (verification)
Verifikasi dokumen pendukung pertanggungjawaban
belanja oleh PPSPM
60
Bentuk Kegiatan Pengendalian
 Reviu atas kinerja operasi (review of operating performance)
Reviu atas kinerja suatu instansi melalui reviu kegiatan

 Pengamanan aset (security of asset)


Pertanggungjawaban harta kekayaan entitas yang dicatat
dibandingkan dengan harta kekayaan yang sesungguhnya ada

 Pemisahan tugas (segregation of duties)


Memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi
(pencatatan)
61
Tipe Pengendalian

1. Manual
2. Aplikasi
3. ITDM (IT Dependent Manual)
4. Pengendalian Umum TIK

62
Analisis Risiko dan Pengendalian dalam
Pelaporan Keuangan

63
Penerapan PIPK Tingkat Proses/Transaksi

4. Identifikasi Asersi
Asersi Pelaporan Keuangan
Pengertian:
Pernyataan manajemen tentang berbagai transaksi dan akun yang
terkait dengannya dalam laporan keuangan

Macam-Macam:
Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)
Kelengkapan (completeness)
Hak dan kewajiban (right and obligation)
Penilaian atau alokasi (valuation or allocation)
Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)

65
Macam-Macam Asersi (1)

Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)

 Keberadaan  akun yang tercatat benar-benar ada

Contoh:
1. Aset  benar2 ada
2. Kewajiban  benar ada

 Keterjadian  transaksi yang tercatat benar-benar terjadi

Contoh:
1. Penerimaan dari PNBP  benar2 terjadi
2. Pembelian Aset Tetap  benar2 terjadi
66
Macam-Macam Asersi (2)

Kelengkapan (completeness)

Semua akun/transaksi yang seharusnya/terjadi telah dicatat dalam


laporan

Contoh:
1. Ada Mobil  harus tercatat dalam Peralatan dan Mesin
2. Ada Belanja YMHD  harus tercatat dalam Kewajiban
3. Terjadi pembelian mobil  harus tercatat dalam Belanja Modal (LRA)
4. Terjadi penerimaan PNBP  harus tercatat dalam Penerimaan

67
Keberadaan/ keterjadian VS Kelengkapan

Risiko: Risiko:
• Lebih saji • Kurang saji
• Nilai akun terlalu tinggi • Nilai akun terlalu rendah

68
Macam-Macam Asersi (3)

Hak dan kewajiban (right and obligation)


Hak  aset yang tercatat merupakan hak entitas

Contoh:
1. Piutang PNBP  karena telah menyewakan gedung/aula
2. Gedung (dari sewa/pinjam)  tidak boleh dicatat sebagai aset

Kewajiban  utang yang tercatat merupakan kewajiban entitas

Contoh:
1. Beban listrik YMHD  sesuai dg tagihan listrik periode tsb.
2. Utang kepada Pihak 3 lainnya misal honor masih dipegang Bendahara belum
dibayarkan kepada pegawai 69
Macam-Macam Asersi (4)

Penilaian atau alokasi (valuation or allocation)

Penilaian  nilai yang tepat (ada dasar/metode pencatatannya)

Contoh: Piutang PNBP (Nilai bersih yang dpt direalisasikan); Persediaan


(HPT/FIFO); Aset Tetap (Harga Perolehan)

Alokasi  dialokasikan secara sistematis sesuai periode tertentu

Contoh: Beban Penyusutan/Amortisasi, Belanja/Beban Sewa (Kontrak)

70
Macam-Macam Asersi (5)

Penyajian dan pengungkapan (presentation & disclosure)

Penyajian  pengklasifikasian, digabungkan atau dipisahkan

Contoh: Piutang/Utang Jangka Pendek, Piutang/Utang Jangka Panjang

Pengungkapan  diuraikan dan diungkapkan dengan tepat

Contoh: CaLK  asset belum bersertifikat, asset dalam kondisi rusak


berat, asset dikuasai pihak ketiga, asset dalam sengketa
71
Penilaian PIPK
Identifikasi Asersi

73
Alur Penilaian
Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Secara
Perencanaan Entitas Proses/Transaksi Keseluruhan

Pengujian Penilaian efektivitas


Pembentukan Tim Penilai Pengendalian Intern Mengandung
rancangan Kompilasi Kelemahan Material
Tk Entitas (PITE) Pengendalian Simpulan
Penentuan Ruang Lingkup
Pengendalian Efektif dengan
Pengujian Intern Secara pengecualian
Penentuan Materialitas Pengujian
Pengendalian Umum Keseluruhan
Efektivitas
Teknologi Informasi Efektif
Penentuan Proses Bisnis Utama Implementasi
dan Komunikasi
Pengendalian
(PUTIK)
Asersi Pelaporan Keuangan
Penilaian Efektivitas
Penilaian Risiko Penarikan Pengendalian dan
Simpulan Kelemahan
Pengendalian
Penentuan
Tinggi
jumlah sample
Inconsequential
Sedang Simpulan
Hasil
Penilaian Significant deficiency
Rendah Kelemahan
Material weakness

74
Pasal 8-12 PMK no 17 Tahun 2019 tentang PIPK
Tujuan, Waktu, dan Tahapan Penilaian
Menjaga efektivitas penerapan PIPK, setiap entitas
Tujuan akuntansi dan entitas pelaporan, termasuk Unit Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (UAPP)

• Tingkat Entitas dan Tingkat Proses/Transaksi = 1 tahun sekali Oleh:


Waktu • Rentang waktu: 1 Sept -15 Jan
TIM
1. Perencanaan PENILAI
Tahapan 2. penilaian tingkat entitas
3. penilaian tingkat proses/transaksi
4. penilaian secara keseluruhan

Pasal 8 s.d 12 PMK no 17 Tahun 2019 tentang PIPK 75


Pelaporan Hasil Penilaian
 Tim Penilai menyusun laporan hasil penilaian PIPK.
 Laporan hasil penilaian disampaikan kepada:
a. Pimpinan entitas akuntansi dan/atau entitas pelaporan yang bersangkutan;
b. Tim Penilai di atasnya secara berjenjang;
c. Khusus APIP menerima laporan hasil penilaian PIPK tingkat UAPPA E1, UAPA,
UAP BUN, UA BUN, LKPP.
 Disampaikan paling lambat satu bulan setelah pelaksanaan penilaian.
 Laporan hasil penilaian menyimpulkan efektivitas penerapan PIPK dalam 3
tingkatan, yaitu:
a. Efektif;
b. Efektif dengan pengecualian; atau
c. Mengandung kelemahan material.

76
Penilaian PIPK

Manajemen
Melaksanakantugasda MenyusunLaporanKe Laporan
nfungsi uangan Keuangan

Penilaianefektivitas
Tim denganpendekatanCSA PIPK
Penilai Efektif
Laporan Hasil
Efektifdenganpengecua
lian Penilaian
Menganclungkelemaha
nmaterial
Tim
Penilai di APIP
atasnya

SOR

77
Membandingkan
Target vs Realisasi
Data Sumber Target

1. DIPA PETIKAN SATKER:


• Halaman I-A >> Informasi Kinerja
• Halaman II >> Rincian Pengeluaran
• Halaman III >> Rencana Penarikan Dana & Perkiraan
Penerimaan
2. Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)
Lembar Pengesahan DIPA
Lampiran Pengesahan DIPA
Halaman I-A: Informasi Kinerja
Halaman II: Rincian Pengeluaran
Halaman III: PRD dan RPn
Data Sumber Realisasi

• Realisasi Anggaran di Aplikasi SAIBA/SAKTI


• Realisasi Capaian Output di Aplikasi SAS/SAKTI
• Online Monitoring SPAN (OM-SPAN)
Membandingkan Target & Realisasi

• Target Kinerja vs Capaian Kinerja


• Target Penerimaan vs Capaian Penerimaan
• Pagu Anggaran vs Realisasi Anggaran
• Identifikasi permasalahan
• Rekomendasi perbaikan
Terima Kasih

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai