Anda di halaman 1dari 2

MENTERI AGAMA

REPUBLIK INDONESIA

Nomor B-416 /MA/KS.oot11t2022 22 November2022


Sifat Penting
Lampiran 1 (satu) berkas
Hal Penerapan Pengendalian lntern atas Pelaporan Keuangan

Kepada Yth.
1. Sekretaris Jenderal
2. lnspektur Jenderal
3. Para Direktur Jenderal
4. Para Kepala Badan
5. Rektor UIN/lAlN/UHNiIAKN/IAHN
6. Ketua STAIN/STAKN/STAKaIN/STAHN/STABN
7. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Kementerian Agama

Sehubungan dengan terbitnya Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1035 Tahun
2022tentang Pengendalian lntern atas Pelaporan Keuangan, kami sampaikan beberapa hal-
hal sebagai berikut:

1. Pengendalian lntern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) merupakan amanat dari Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian lntern Pemerintah
(SPIP) dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17IPMK.0912019 tentang Pedoman
Penerapan, Penilaian, dan Reviu Pengendalian lntern atas Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
2. Berdasarkan regulasi kebijakan pada poin 1 (satu) di atas, entitas akuntansi dan entitas
pelaporan pada seluruh kementerian/lembaga perlu mewujudkan budaya pengendalian
intern yang handal agar tercapai keyakinan yang memadai terhadap tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efisien, efektif, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
3. Dalam rangka memberikan quality assurance pelaporan keuangan telah disusun
berdasarkan pengendalian intern yang memadai, setiap entitas akuntansi dan entitas
pelaporan di lingkungan Kementerian Agama wajib menerapkan PIPK.
4. Pelaksanaan PIPK dilakukan melalui tahapan proses yang dimulai dari perencanaan,
penilaian pengendalian intern tingkat entitas, penilaian pengendalian intern tingkat
proses/transaksi, penilaian pengendalian intern secara keseluruhan dan pelaporan.
5. Untuk menjaga efektivitas penerapan PIPK perlu dilakukan penilaian PIPK yang
dilaksanakan oleh Tim Penilai PIPK yang dibentuk pada entitas akuntansi dan entitas
pelaporan sesuai dengan tingkat manajemen sebagai dasar dalam menerbitkan
pemyataan tanggung jawab (statement of responsibility) pada laporan keuangan.
6. Tim Penilai Tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) yang menwsun Laporan
Keuangan Kementerian Agama mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkompilasi
laporan hasil penilaian PIPK Tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran
Eselon I (UAPPA-E|), Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W)
dan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) serta menyimpulkan tingkat
keandalan efektivitas Pengendalian lntern Tingkat Entitas Kementerian Agama secara
keseluruhan.
7. Akun signifikan pada tingkat kementerian yang ditetapkan pada periode akuntansi tahun
2422 yailu Kas Bendahara Pengeluaran (11161), Persediaan (1171) dan Belanja Modal
Peralatan dan Mesin (53211). Adapun jika satuan kerja memiliki akun signifikan yang
memilikijumlah nilai besar dan berisiko atau berpotensi tinggi salah saji dalam pelaporan
keuangan dapat disesuaikan dan ditambahkan pada tabel identifikasi resiko (Tabel A).
8. Penilaian PIPK dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali dalam rentang waktu tanggal 1
September tahun berkenaan sampai dengan tanggal 15 Januari tahun berikutnya.
9. Laporan hasil penilaian PIPK disampaikan kepada manajemen dalam hal ini pimpinan
tinggi satuan kerja masing-masing dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal dan
lnspektur Jenderal. Laporan hasil penilaian tersebut akan menyimpulkan efektivitas
pelaksanaan PIPK dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu: efektif/efektif dengan
pengecualian/mengandung kelemahan material.
10. Pelaksanaan reviu atas pelaksanaan PIPK dilakukan oleh Aparat Pengawasan lntern
Pemerintah (APIP) dalam hal ini lnspektorat Jenderal Kementerian.
11. Sekretariat Jenderal dan lnspektorat Jenderal agar berkolaborasi dan bersinergi dalam
penerapan dan pemantauan PIPK untuk dilaporkan progres pelaksanaannya kepada
Menteri Agama secara berkala.

Selanjutnya Saudara agar meneruskan Surat Edaran ini kepada seluruh jajaran satuan
kerja di bawahnya sampai dengan unit organisasi terkecil selaku entitas akuntasi dan entitas
pelaporan untuk melaksanakan dan mematuhi ketentuan dalam Surat Edaran ini secara
konsisten dan sungguh-sungguh.

Demikian untuk menjadi perhatian


qqa nakan dengan penuh tanggung jawab.

MenteriAgama

Anda mungkin juga menyukai