Anda di halaman 1dari 82

PELATIHAN REVIU ATAS LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH


PELATIHAN EKSTERNAL
BADIKLAT PKN
TAHUN 2022

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 1


Tujuan Pelatihan
Tujuan Tujuan
Umum Khusus

Setelah mengikuti pelatihan ini, Peserta mampu:


peserta mampu melakukan reviu 1. Memahami pokok-pokok SAP dan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah kebijakan akuntansi penting dalam
sesuai dengan Peraturan Pemerintah penyusunan LKPD;
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar 2. Memahami gambaran umum Reviu
Akuntansi Pemerintahan LKPD;
3. Melaksanakan persiapan Reviu LKPD;
4. Melaksanakan pelaksanaan Reviu
LKPD;
5. Melaksanakan pelaporan Reviu
LKPD.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 2


Sistematika Pelatihan

Gambaran
Standar Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Studi Kasus
Umum
Akuntansi Reviu LKPD Reviu LKPD Reviu LKPD Reviu LKPD
Reviu LKPD

5 JP 5 JP 10 JP 10 JP 10 JP 10 JP

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 3


I. GAMBARAN UMUM REVIU LKPD

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 4


DASAR UU Nomor17Tahun 2003
•Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan Raperda tentang
pertanggungjawaban
•. pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa

HUKUM tentang Keuangan Negara


Pasal 31 ayat(1)
laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK RI, setidak-tidaknya
laporan keuangan meliputi Laporan Realisasi APBD, Neraca,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang
REVIU LKPD dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan daerah

PP 8 Tahun 2006 tentang •Reviu atas LKPD oleh APIP dalam rangka memberikan keyakinan
pelaporan keuangan dan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan sebelum kepala daerah
kinerja instansi pemerintah menandatangani surat pernyataan tanggung jawab dan
Pasal 33 menyampaikan LKPD kepada BPK

Permendagri Nomor Nomor


4 Tahun 2018 tentang •Tujuan Peraturan Menteri ini sebagai pedoman bagi APIP daerah dalam
Pelaksanaan Reviu Atas melaksanakan reviu atas LKPD berbasis akrual untuk memberikan
Laporan Keuangan keyakinan terbatas bahwa LKPD disusun berdasarkan SPI yang
Pemerintah Daerah memadaidandisajikansesuaidenganSAP.
Berbasis Akrual Pasal 2

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 5


Paket Undang-
Undang Keuangan
PEMERINTAH
Negara:
1. UU 17/2003 PENGELOLAAN
2. UU 1/2004 KEUANGAN NEGARA PUBLIK
3. UU 15/2004
Pusat Daerah UU33/2004

• Perencanaan Tertib
• Pelaksanaan Terkendali
Proses • Pengawasan Efisien
Terintegrasi
•Pertanggungjawaban Efektif

Keyakinan
Memadai

SPIP

Kegiatan yang Keandalan


Pelaporan Akuntabel
Efektif & Efisien Keuangan Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan
Pengamanan Ketaatan terhadap Negara
Aset Negara Peraturan
Transparan

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 6


Definisi Reviu

Prosedur
sebagai dasar bahwa tidak ada disajikan
penelusuran
Inspektorat untuk modifikasi material berdasarkan SPI
angka-angka,
memberi keyakinan yang harus dilakukan yang memadai dan
permintaan
terbatas atas LKPD atas LKPD agar sesuai dengan SAP
keterangan dan
analitis

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 7


https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 8
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 9
REVIU ↔ A U D I T
Risiko
pengendalian

Risiko Risiko
Inherent deteksi

Risiko
Audit

AR = IR X CR X DR
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 10
9.PEMERIKSA A N BPK ATA S L A PO RA N KEU A N G A N
Lamp.I PP
Penjelasan Pasal 16 U U 15/2004 71/2010
Opini LK

 LAPORAN
REALISASI
ANGGARAN

Opini merupakan pernyataan profesional  WTP


 LAPORAN
pemeriksa mengenai kewajaran informasi PERUBAHAN SAL
keuangan yang disajikan dalam Laporan
Keuangan yang didasarkan pada kriteria:
 NERACA
 WDP
1. Kesesuaian dengan Standar
 LAPORAN
Akuntansi Pemerintahan; OPERASIONAL

2. Kecukupan Pengungkapan;
3. Kepatuhan terhadap Peraturan  LAPORAN ARUS  TMP
KAS
Perundang-undangan;dan
4. Efektivitas Sistem Pengendalian  LAPORAN
PERUBAHAN
Intern EKUITAS
 TW
 CATATAN ATAS
LAPORAN
KEUANGAN

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 11


PEMERIKSAAN KEUANGAN

Pemeriksaan Keuangan Adalah pemeriksaan atas laporan


keuangan.
Pemeriksaan keuangan bertujuan untuk memberikan
keyakinan yang memadai (reasonable assurance) apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar,dalam semua
hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi
komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia (Par 14)

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 12


1
3

PEMERIKSAAN K E U A N G A N
Nilai yang
Asersi
dilaporkan
Manajemen
pada LK

Keterjadian Hak dan Penyajian &


Kelengkapan Kewajiban Penilaian
Pengungkapan

Klasifikasi Asersi (PSA No.07, Bukti Audit (SA 326.03), digolongkan sbb :
a. Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence)
b. Kelengkapan (completeness)
c. Hak dan kewajiban (right and obligation)
d. Penilaian (valuation) atau alokasi
e. Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclousure)

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


1
4
HUBUNGAN SAP,SISTEM,LAPORAN
KEUA N GAN, DA N OPINIAUDIT
1 2 3 AUDIT
Sistem LAPORAN LAPORAN
SAP Akuntansi KEUANGAN KEUANGAN
Pemerintahan PEMERINTAH

Kriteria Pemberian Opini Laporan Keuangan oleh BPK (UU


15/2004)

Kesesuaian dengan Standar


Akuntansi Pemerintahan
OPINI
A U D I T:
Kecukupan Pengungkapan (adequate  WTP
disclosure)  WDP
 TIDAK
Kepatuhan terhadap peraturan WAJAR
perundang-undangan  TMP

Efektivitas Sistem Pengendalian Intern


https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id
1
5

MEMAHAMI OPINI PEMERIKSA

• pernyataan profesional sebagai kesimpulan


Opini pemeriksa mengenai kewajaran informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan.

• kesesuaian dengan StandarAkuntansi


Pemerintahan (SAP),
• kecukupan pengungkapan (adequate
K riteria disclosures),
• kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan,dan
• efektivitas sistem pengendalian intern.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


1
6 PEMERIKSAAN L A P O R A N K E U A N G A N –
JENIS-JENIS O P I N I
Opini: pernyataan profesional sbg simpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran
informasi yang disajikan dalam LK

Wajar Tanpa Pengecualian (W T P) – LK telah disajikan dan diungkapkan


secara wajar dalam semua hal yang material dan informasi keuangan dalam Penekanan Suatu
Hal/Hal Lainnya
LK dapat diandalkan

Wajar Dengan Pengecualian ( W D P ) – LK telah disajikan dan diungkapkan


secara wajar dalam semua hal yang material, kecuali untuk dampak hal-hal yang
berhubungan dengan yang dikecualikan, sehingga informasi keuangan dalam LK yang
tidak dikecualikan dalam opini pemeriksaan dapat diandalkan

Tidak wajar – LK tidak disajikan dan diungkapkan secara wajar dalam segala hal
yang material,sehingga informasi keuangan dalam LK tidak dapat diandalkan

Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer) – LK tidak dapat diperiksa sesuai dengan


standar pemeriksaan (pemeriksa tidak dapat meyakini LK apakah bebas dari saji material)

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


Mulai

Y Diperoleh Bukti T
lengkap

T T Dampak Salah
Salah Saji
Saji undetected
Material
Material?
Ada hal yg perlu
dikomunikasikan

Y T Y
Y
WTP

Pervasif WTP Pervasif


PSH/HL
Y T T Y
WDP
TW TMP
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 17
1
8

HUBUNGAN SAP DENGAN OPINI AUDIT

Kriteria Pemberian Opini Laporan Keuangan oleh BPK


(UU 15/2 004)

Kesesuaian dengan Standar


Akuntansi Pemerintahan

Kecukupan Pengungkapan (adequate


disclosure)
Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan

Efektivitas Sistem Pengendalian Intern

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


1
9

KONDISI YANG MENENTUKAN OPINI


Dengan memperhatikan kriteria pemberian opini, pada dasarnya terdapat 4 kondisi
yang dapat mempengaruhi pemberian opini yaitu:
 Pembatasan lingkup audit atau kecukupan bukti;
 Penyimpangan dari prinsip akuntansi atau salah saji;
 Materialitas;
 Pervasiveness.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


2
0

PERMASALAHAN YANG DAPAT MENYEBABKAN OPINI


LKPD TIDAK WTP
 Penatausahaan dan pengelolaan AT belum memadai (penilaian, kelengkapan rincian, keberadaan,
kapitalisasi, penyajian KDP, dll.)
 AL-ALL hasil reklas AT tidak diketahui keberadaannya
 Pendapatan dan Belanja BOS tidak dianggarkan di APBD dan tidak dilaporkan dalam LRA
 Ketekoran dan penyalahgunaan Kas belum dipulihkan
 Piutang PBB belum/tidak valid (belum selesai verval)
 Aset Lainnya TGR (termasuk kelebihan bayar) belum diproses pemulihannya
 SPJ Belanja Barjas tidak tersedia lengkap
 Belanja Hibah-Bansos tidak didukung LPJ
 Belanja barjas dan modal tidak sesuai ketentuan (kelebihan bayar, kekurang volume/barang,
pemahalan, tidak sesuai spek, dll.) belum dipulihkan
(sumber: IHPS I 2022)

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


2
1
#1.PEMBATASAN LINGKUP AUDIT
ATAU KECUKUPAN BUKTI
 Dalam standar pekerjaan lapangan dijelaskan bahwa pemeriksa wajib
mengumpulkan bukti yang kompeten melalui inspeksi, pengamatan,
pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
 Ketidakmampuan auditor dalam memeroleh bukti adalah merupakan
pembatasan lingkup bagi auditor dalam memenuhi stadar pemeriksaan.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


3 HAL DALAM PEMBATASAN LINGKUP
1. Keadaan di luar kendali entitas;
Contoh: Catatan akuntansi hancur (karena kebakaran misalnya), Catatan akuntansi telah disita
oleh aparat pemerintah untuk waktu yang tidak dapat ditentukan,Adanya ketidakpastian
2. Keadaan terkait sifat dan waktu penugasan;
Contoh: Waktu yang tersedia untuk penghitungan persediaan tidak cukup, Pengendalian entitas
tidak efektif dan pemeriksa tidak dapat menerapkan prosedur alternatif untuk memperoleh
bukti yang cukup dan Ketidakcukupan catatan akuntansi

3. Pembatasan oleh manajemen;


Misalnya, manajemen membatasi auditor melaksanakan prosedur peninjauan fisik, konfirmasi
kepada pihak ketiga, ataupun pembatasan lainnya dalam pemeriksa melaksanakan prosedur
pemeriksaan.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


#2.PENYIMPANGAN DARI PRINSIP
AKUNTANSI ATAU SALAH SAJI
 Pemberian opini atas laporan keuangan harus didasarkan pada keyakinan yang memadai
bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material
sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum.
 Penyajian laporan keuangan secara wajar artinya bahwa tidak terdapat salah saji yang
material dalam pelaporan keuangan
 Salah saji dapat diklasifikasikan:
1. Kesesuaian Pilihan KebijakanAkuntansi;
2. Penerapan kebijakan akutansi terpilih;
3. Kesesuaian atau kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 23


PENYEBAB SALAH SAJI
 Salah saji dapat disebabkan oleh (1) ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; (2)
kecurangan (fraud); dan (3) ketidakpatutan (abuse). Ketidakpatutan merupakan perbuatan yang tidak
masuk akal dan di luar praktik-praktik yang lazim.
 Salah saji juga dapat terjadi karena tidak efektifnya pengendalian intern. Karena kita mengacu pada
SPAP, makna dari ketidaksesuaian dengan SAP seyogyanya dapat diperluas bukan hanya untuk hal-hal
yang diatur dalam PSAP, akan tetapi dapat diperluas sebagai berikut.
1. Prinsip akuntansi yang sudah diatur dalam PSAP dan Interprestasinya serta Buletin Teknis
dalam hal ini termasuk kerangka konseptual.
2. Ketentuan atau peraturan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, misalnya
Permendagri, Peraturan Meteri Keuangan.
3. Praktik atau pernyataan resmi yang sudah diakui secara luas berlaku umum karena sudah
merupakan praktik yang lazim dalam pemerintahan.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 24


#3.MATERIALITAS
 Materialitas adalah besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi menghilangan atau salah saji,
dilihat dari keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut.
 Penetapan batas materialitas meliputi pertimbangan secara kuantitatif maupun kualitatif. Dalam
sektor publik, materialitas tidak hanya dinilai dari segi kuantitatif tetapi juga segi kualitatif,
terutama terkait dengan tingkat kepentingan para pihak terhadap laporan keuangan pemerintah
 Sebuah salah saji dapat dikatakan material apabila kesalahan penyajian tersebut dapat
mempengaruhi keputusan yang diambil oleh pengguna laporan. Dalam penerapan konsep
materialitas ini, terdapat tiga tingkatan nilai yang digunakan untuk menentukan jenis opini yang
akan diterbitkan.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 25


TIGA TINGKATAN NILAI MATERILITAS
 Tidak Material
Kesalahan penyajian dapat terjadi tetapi salah saji tersebut mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh
pengguna laporan keuangan
 Material tetapi tidak mempengaruhi keseluruhan penyajian laporan keuangan
Kesalahan penyajian dapat mempengaruhi keputusan seorang pengguna laporan keuangan, tetapi
secara keseluruhan laporan keuangan tetap disajikan secara wajar dan tetap dapat digunakan, atau
salah saji tersebut tidak memiliki pengaruh menyeluruh pada kewajaran laporan keuangan, karena
dampaknya hanya terjadi pada akun tersebut.
 Sangat material sehingga mempengaruhi kewajaran penyajian seluruh laporan keuangan
Yang dimaksud dengan salah saji sangat material terhadap keseluruhan laporan keuangan adalah
apabila salah saji tersebut secara nilai sangat material dan/atau mempunyai pengaruh secara luas
terhadap akun dan/atau laporan lainnya

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


MEMAHAMI KONSEP MATERIALITAS DALAM REVIU LKPD
GAMBARAN UMUM MATERIALITAS #1

 Materialitas adalah besarnya informasi akuntansi yang apabila terjadi penghilangan atau salah saji, dilihat dari
keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang yang
meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut pertimbangan kuantitatif (materialitas yang menggunakan
ukuran kuantitatif tertentu seperti nilai uang, jumlah waktu, frekuensi maupun jumlah unit) dan & kualitatif
(yang lebih ditentukan pada pertimbangan profesional. Pertimbangan profesional tersebut didasarkan pada cara
pandang,pengetahuan,dan pengalaman pada situasi dan kondisi tertentu).
 2 jenis materialitas :
 Overall Materiality/ (OM): materialitas untuk tingkat keseluruhan LK
Yaitu nilai maksimum yang menjadi batas Pemeriksa untuk meyakini bahwa semua salah saji yang di atas nilai
tersebut dianggap material dan dapat mempengaruhi keputusan dari pihak-pihak yang berkepentingan.
Materialitas ini ditetapkan untuk tingkat keseluruhan laporan keuangan.
 Performance Materiality (PM): materialitas terkait kelas-kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan.
Istilah Misstatementmencakup kesalahan yang tidak disengaja (error) dan kesalahan yang disengaja (fraud).
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id
SEKILASTENTANG MATERIALITAS
GAMBARAN UMUM MATERIALITAS #2

Sebuah salah saji dapat dikatakan material apabila kesalahan penyajian tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang diambil oleh
pengguna laporan keuangan. Dalam penerapan konsep materialitas ini, terdapat tiga tingkatan nilai yang digunakan untuk menentukan
jenis opini yang akan diterbitkan.
 Tidak Material
 Kesalahan penyajian dapat terjadi, tetapi salah saji tersebut tidak mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna laporan
keuangan.
 Material tetapi tidak mempengaruhi keseluruhan penyajian laporan keuangan.
 Kesalahan penyajian dapat mempengaruhi keputusan seorang pengguna laporan keuangan, tetapi secara keseluruhan laporan
keuangan tetap disajikan secara wajar dan tetap dapat digunakan. Sebagai contoh, bila diketahui terdapat kesalahan penyajian aktiva
tetap yang bernilai cukup besar, hal ini kemungkinan dapat mempengaruhi pengguna laporan keuangan, misalnya DPRD, untuk
membuat keputusan penganggaran. Namun, salah saji tersebut tidak memiliki pengaruh menyeluruh pada kewajaran laporan
keuangan, karena dampaknya hanya terjadi pada akun tersebut.
 Sangat material sehingga mempengaruhi kewajaran penyajian seluruh laporan keuangan
 Yang dimaksud dengan salah saji sangat material terhadap keseluruhan laporan keuangan adalah apabila salah saji tersebut secara nilai
sangat material dan/ataumempunyai pengaruh secara luas terhadap akun dan/atau laporan lainnya.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 28


TAHAPAN REVIU

Persiapan

Pelaksanaan

Pelaporan

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 29


CRITICAL POINT DALAM REVIU

Jumlah SKPD
Kesesuaian
Materiali-
dengan SAP tas
Risiko
Jumlah Akun

Strategi Reviu
Hasil LKPD
Reviu Unaudit
Perangkaan SPI yang
(akurat,
Memadai
handal,
absah)

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 30


PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN REVIU LKPD
APIP harus melakukan reviu
• atas LKPD dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan
sebelum diserahkan ke BPK RI
Dokumen pendukung
• yang harus dilampirkan dalam LKPD adalah PernyataanTanggung Jawab dari
Kepala Daerah
PernyataanTanggung Jawab
• adalah pernyataan atau asersi dari Kepala Daerah yang menyatakan bahwa
laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern
yang memadai dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan
Reviu atas LKPD
• adalah untuk memberi keyakinan terbatas bahwa tidak ada modifikasi
material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan keuangan
tersebut disajikan berdasarkan SPI yang memadai dan SAP

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 31


II. STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 32


POKOK-POKOK SAP DAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 33


STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN (SAP)
 SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah
 SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum
dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan
pemerintah di Indonesia
 SAP dikeluarkan oleh KSAP (Komite Standar Akuntansi Publik)
berupa PSAP (Pernyataan Standar Akuntansi Publik)

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 34


KEDUDUKAN SAP
UU No.17/2003 pasal 32 (2) Pasal 32 (2) SAP sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
disusun oleh suatu komite standar yang independen dan
tentang Keuangan Negara, SAP ditetapkan dengan PP setelah terlebih dahulu mendapat
ditetapkan dengan PP pertimbangan dari BPK

UU 1/2014 pasal 51 ayat (3) Akuntansi sebagaimana


Setiap entitas pelaporan dimaksud pada ayat (1) dan (2) digunakan untuk
pemerintah pusat dan menyusun LKPP/LKPD sesuai dengan SAP

pemerintah daerah wajib PP 71/2010 SAP Lamp I KK


Permendagri 64/2013
Lampiran 1 Entitas
menerapkan SAP par 21 & 22
pelaporan yaitu
• Entitas Akuntansi
pemerintah daerah,
• Entitas Pelaporan
sedangkan entitas
(Pempus, Pemda, K/L,
akuntansi yaitu SKPD
satker yang wajib buat LK)
dan PPKD

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 35


LK untuk tujuan Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga
umum legislatif (PSAP 01 par 1)

o.k.i. harus memenuhi

Relevan, Andal,

Karakteristik LK Dapat dibandingkan,


Dapat dipahami (KK par 35)

sehingga

Perlu Standar SAP  IPSAP  Bultek  Kebijakan Akuntansi


dan

36
Perlu Audit LK, Opini
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id
PSAP (& IPSAP) Bultek SAP
1 PSAP 01 Penyajian LK 1 Bultek 01 Neraca Awal Pemerintah Pusat
2 PSAP 02 LRA 2 Bultek 02 Neraca Awal Pemerintah Daerah
3 PSAP 03 LAK 3 Bultek 03 Penyajian LKPD Sesuai dg SAP dengan Konversi
4 PSAP 04 CaLK 4 Bultek 04 Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah
5 PSAP 05 Akt. Persediaan 5 Bultek 07 Akt. Dana Bergulir
6 PSAP 06 Akt. Investasi 6 Bultek 12 Transaksi Dalam Mata Uang Asing
SAP 7
8
PSAP 07 Akt. Aset Tetap
PSAP 08 Akt. KDP
7
8
Bultek 13 Akt. Hibah
Bultek 14 Akt. Kas

IPSAP 9
10
PSAP 09 Akt. Kewajiban
PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perub. Keb. Akt.,
9
10
Bultek 15 Akt. Aset Tetap Berbasis Akrual (Sebelumnya Bultek 09)
Bultek 16 Akt. Piutang Berbasis Akrual (Sebelumnya Bultek 06)
dan Peristiwa Luar Biasa
Bultek 11
12
PSAP 11 LK Konsolidasian
PSAP 12 LO
11
12
Bultek 17 Akt. ATB Berbasis Akrual (Sebelumnya Bultek 11)
Bultek 18 Akt. Penyusutan Berbasis Akrual (Sebelmnya Bultek 05)

Kebijakan 13
14
PSAP 13 Penyajian LK BLU
PSAP 14 ATB
13
14
Bultek 19 Akt. Bantuan Sosial Berbasis Akrual (Sebelumnya Bultek 11)
Bultek 20 Akt. Kerugian Negara/Daerah
15 PSAP 15 PTSTP 15 Bultek 21 Akt. Transfer Berbasis Akrual
Akuntansi 16
17
PSAP 16 Pemberian Konsesi jasa
PSAP 17 Properti Investasi
16
17
Bultek 22 Akt. Utang berbasis Akrual (Sebelumnya Bultek 08)
Bultek 23 Akt. Pendapatan Nonperpajakan
18 Bultek 24 Akt. Pendapatan Perpajakan
1 IPSAP 01 Transaksi Dalam Mata Uang Asing
2 IPSAP 02 Pengakuan Pendapatan
3 IPSAP 03 Pengakuan Penerimaan & Pengeluaran Pembiayaan
4 IPSAP 04 Perubahan Keb. Akt. dan Koreksi Kesalahan tanpa Penyajian Kembali

ada alternatif/tidak diatur


SAP- Jika detilnya di SAP, IPSAP, & Silakan KEBIJAKAN
buat
BULTEK Bultek AKUNTANSI
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id
KOMPONEN LK WAJIB BAGI
Entitas Pelaporan Entitas Akuntansi

Pemda, BLUD SKPD non BLUD

1. LRA Ya Ya
Entitas
2. LPSAL Ya Tidak
Pelaporan/
Akuntansi
Urutan
3. Neraca Ya Ya

dan LK 4. LO Ya Ya
yang dibuat
5. LAK Ya TIdak

6. LPE Ya Ya

7. CaLK Ya Ya

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


KORELASI KOMPONEN LK
KAS AKRUAL

5. LAK SILPA 1. LRA VS 4. LO

Metode Langsung

2. LPSAL 6. LPE
Saldo Kas

3. Neraca

Dijelaskan dalam

7. CaLK

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


Basis Kas vs Basis Akrual
Pendapatan-LRA Pendapatan-LO
Semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara /Daerah yang menambah Saldo Hak pemerintah pusat/daerah yang diakui
Anggaran Lebih dalam periode tahun sebagai penambah ekuitas dalam periode
anggaran yang bersangkutan yang tahun anggaran yang bersangkutan dan
menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu tidak perlu dibayar kembali.
dibayar kembali oleh pemerintah.

Beban diakui saat:


Belanja Beban •

timbulnya kewajiban
terjadinya konsumsi aset
• terjadinya penurunan
Semua pengeluaran dari Rekening Kas manfaat ekonomi atau
Penurunan manfaat ekonomi atau potensi
Umum Negara/Daerah yang mengurangi potensi jasa
jasa dalam periode pelaporan yang
Saldo Anggaran Lebih dalam periode Untuk BLU diakui dengan
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
tahun anggaran bersangkutan yang tidak mengacu pada peraturan
pengeluaran atau konsumsi aset atau
akan diperoleh pembayarannya kembali perundangan yang mengatur
timbulnya kewajiban. mengenai badan layanan
oleh Pemerintah.
umum

40
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id
Contoh Transaksi: Penerimaan Kas untuk Pendapatan sebesar Rp120 juta

Kapan Kas Pendapatan Pendapatan


Untuk Jangka waktu kapan? Neraca 31 Des20
diterima? 2020 (LRA) 2020 (LO)
dalam periode akuntansi Sesuai kas diterima (1 Jan – 31 Des20) Tak ada yg dicatat
 cth 12 bln, 1 Jan-31 Des20  120 jt  120 jt -

lintas periode akuntansi Sesuai kas diterima (1 Jun – 31 Des20 ) PDM (Dr) (1 Jan –
dalam  cth 12 bln, 1 Jun20 - 31 Mei21  120 jt  70 jt 31 Mei21)  50 jt
periode
akuntansi lintas periode akuntansi Sesuai kas diterima (1 Jan – 31 Mei 21) Tak ada yg dicatat
(misal 1  cth 12 bulan, 1 Jun19 - 31 Mei20  120 jt  50 jt -
Jan 2020)
Sebelum periode akuntansi Sesuai kas diterima Tak ada yg dicatat Piutang Pend. (Cr)
 (cth 12 bulan, 1 Jan - 31 Des19)  120 jt -  120 jt

Sesudah periode akuntansi Sesuai kas diterima Tak ada yg dicatat PDM (Dr)
 (cth 12 bulan, 1 Jan - 31 Des21)  120 jt -  120 jt
setelah dalam periode akuntansi Tak ada yg dicatat (1 Jan - 31 Des20) Piutang Pend. (Cr)
periode  (cth 12 bulan, 1 Jan - 31 Des20) -  120 jt  120 jt
akuntansi
(misal 1 Sebelum periode akuntansi Tak ada yg dicatat Tak ada yg dicatat Tak ada yg dicatat
Jan21)  (cth 12 bulan, 1 Jan - 31 Des19) - - -

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 41


LRA VS LO

Pend. Pajak Daerah Pend. Pajak Daerah - LO


Seharusnya berbeda karena akrualisasi di LO
Pend. Retribusi Daerah Pend. Ret. Daerah - LO
Seharusnya berbeda jika ada pencatatan
Pend. HKDYD Pend. HKDYD - LO
metode ekuitas Inv. Jk. Panjang
PAD Lain-lain PAD Lain-lain - LO Seharusnya berbeda karena akrualisasi di LO
Surplus Penjualan Aset Non dan pemisahan penjualan aset dari PAD Lain-
Lancar lain

Pend. Transfer DBH Pend. Transfer DBH - LO Seharusnya sama, kec. ada PMK KB/LB
Pend. Transfer DAU Pend. Transfer DAU - LO Seharusnya sama, tms jika ada pinjaman SMI
Pend. Transfer DAK Pend. Transfer DAK - LO
Seharusnya sama
Pend. Transfer DID Pend. Transfer DID - LO
Pend. Transfer Pemda Lain
Pend. DBH Pajak Daerah - LO
(DBH Pajak Daerah) Seharusnya sama, kec. ada Pergub KB/LB
Pend. Bantuan Keu Pend. Bantuan Keu - LO

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


LRA VS LO

Belanja Pegawai Beban Pegawai Mestinya berbeda karena akrualisasi di LO


Bel. Persediaan Beban Persediaan Beda kalau ada utang
Belanja Bel. Jasa Beban Jasa Beda kalau ada utang/pemby. di muka
Barjas Bel. Pemeliharaan Beban Pemeliharaan Beda kalau ada utang
Bel. Perjadin Beban Perjadin Harusnya sama

Belanja Subsidi Beban Subsidi Beda kalau ada utang


Belanja Bunga Beban Bunga Harusnya beda karena periode utang
Belanja Hibah Beban Hibah Harusnya sama
Belanja Bansos Beban Bansos Harusnya sama
Belanja Tak Terduga Beban Tak Terduga Seharusnya sama, kec. ada yg u/ COVID
Harusnya beda kalau ada utang/piutang
Belanja Transfer Beban Transfer
dan karena DD

Belanja Modal Beban Penyusutan Beban Penyusutan/Amortisasi hanya


Belanja ATB Beban Amortisasi untuk satu periode akuntansi saja

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


LRA VS LO

BLUD (√) BLUD (√) BLUD, Sekolah,


Dana BOS (√) Dana BOS (√) Puskesmas: satker
Dana JKN (√) Dana JKN (√) Pemda
Dana Desa (√) Dana Desa (x) Desa bukan satker
Pemda
(otonomi desa)
Kas tidak melalui Kasda?
Langsung melalui pemotongan 100%

Dianggarkan di APBD? harus Pemda


RKUN Desa

Pelaporan di LRA? BLUD

RKUN Sekolah Langsung ke


Pengesahan Pendapatan dan Sekolah/Puskesmas,
BPJS Puskesmas tidak melalui Kasda
Belanja
(SP3B lalu terbit SP2B)

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


LRA
Pendapatan klasifikasi pendapatan menurut jenis pendapatan
LRA Seluruh Pendapatan harus memiliki dasar hukumnya.
Berdasarkan azas bruto: membukukan penerimaan Rincian Pendapatan di CaLK seharusnya memuat
bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah rincian per subakun dan per SKPD, terutama PAD.
dikompensasikan dengan pengeluaran) Rincian pendapatan seharusnya disajikan komparatif

Belanja Rincian Belanja di CaLK seharusnya memuat rincian


Klasifikasi belanja menurut jenis belanja LRA per subakun dan per SKPD, terutama PAD.
Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam Rincian belanja seharusnya disajikan komparatif
CaLK  per subakun on face dan per SKPD

Angka anggaran yang disajikan di Bagaimana jika APBD tidak disetujui DPRD?
LRA angka APBD Perubahan (jika Bagaimana jika disetujui tetapi tidak dievaluasi Harusnya ada
ada perubahan) Mendagri/Gubernur? pengungkapan
informasi
Bagaimana status angka anggaran di LRA jika APBD tidak disetujui ketidaknormalan
Anggaran yang disajikan di LRA DPRD? dalam proses
merupakan hasil kesepakatan/ Bagaimana jika angka anggaran di LRA berbeda dengan yang ada di penetapan APBD
persetujuan DPRD KUA-PPAS?

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


Pengembalian atas Penerimaan Pendapatan

LRA LO
Sifatnya sistemik
Sifatnya sistemik
(normal) dan
Sifatnya tidak berulang (non-recurring) (normal) dan Sifatnya tidak berulang (non-recurring)
berulang
berulang (recurring)
(recurring)

pada periode pada periode


penerimaan maupun yang terjadi pada yang terjadi pada penerimaan maupun yang terjadi pada yang terjadi pada
pada periode periode penerimaan periode sebelumnya pada periode periode penerimaan periode sebelumnya
sebelumnya sebelumnya

pengurang pengurang Saldo


pengurang pengurang Ekuitas
pengurang Pendapatan-LRA Anggaran Lebih pada pengurang
Pendapatan-LO pada pada periode
pendapatan-LRA pada periode yang periode pendapatan-LO
periode yang sama ditemukannya
sama ditemukannya

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


LAK
Menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, BUD (PSAP 03)
perubahan kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Semua Transaksi
BLUD (PSAP 13)
Penerimaan dan
Disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi BOS
Pengeluaran Kas
perbendaharaan umum JKN
harus
Bendahara Penerimaan
terkonsolidasi di
Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan (IPSAP 02)
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris LAK

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos:
• Ekuitas awal; • Koreksi/penyesiuaian yang
• Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan; mempengaruhi Surplus Defisit tahun
• Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi ekuitas sebelumnya disajikan di Ekuitas
• Ekuitas akhir. • Koreksi-koreksi yang mengurangi
ekuitas ada dua klasifikasi:
Rincian dari unsur dalam LPE disajikan dalam CALK 1. Perubahan Kebijakan Akuntansi
2. Kesalahan Mendasar
o.k.i. klasifikasi di LPE seharusnya
sesuai dengan substansinya

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


Hal-hal Penting terkait Akun Kas
• Rincian per rekening (Kasda BLUD), per SKPD (Kas di Bend. Pengeluaran/Penerimaan), per
sekolah (Kas BOS), per Puskesmas (KAS JKN)  harus tersedia. Rincian per SKPD
• Perjanjian Kerjasama dengan Bank Kasda  harus ada. Ref PP 39/2007
• SK Penetapan Rekening seluruh Kas (Kasda, Kas di Bend. Pengel, Kas di Bend. Pener., Kas BLUD,
Kas BOS, Kas JKN)  harus ada. Ref PP 39/2007
• BA Rekonsiliasi Kasda (periodik)  harus dilaksanakan
• SK Besaran UP  seharusnya ada
• Pelaksanaan opname kas internal SKPD  seharusnya dilaksanakan
• BA Opname Kas (periodik)  harus tersedia
• Rekening Koran  harus tersedia
• Penyajian Kas BOS, Kas JKN, Kas BLUD  harus yakin tersaji (kec. Kas JKN tidak ada di Prov)
• Penyajian Kas Lainnya di Bend. Pengel. (Kas PFK)  memastikan uang PFK masih ada, tidak
digunakan untuk kepentingan lain
• Penyalahgunaan/Ketekoran Kas, pengeluaran kas tanpa SP2D  seharusnya tidak terjadi

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 49


Hal-hal Penting terkait Akun Persediaan
• Rincian per jenis per SKPD  seharusnya tersedia. ref PSAP 4 par 55
• Pelaksanaan stock opname persediaan periodik  harus rutin
dilaksanakan
• BA Opname Persediaan (periodik)  harus selalu tersedia
• Pencatatan Persediaan (kartu persediaan)  instrumen stock opname
• Metode Penilaian Persediaan FIFO  sesuai Keb. Akt. (metode keluar
masuk fisik persediaan mungkin tidak selalu FIFO, yang penting penilaian
yang tersaji di neraca)
• Penyisihan Persediaan Usang/kedaluwarsa  sesuai Keb. Akt.
• Persediaan tidak ada  seharusnya tidak terjadi
Ref PSAP 5

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 50


Hal-hal Penting terkait Akun Piutang
• Rincian Piutang per jenis by name by address (per debitur)  harus
selalu tersedia. ref PSAP 4 par 55
• Metode Metode penyisihan dana bergulir  sesuai Keb. Akt
• Pelaksanaan konfirmasi Piutang oleh SKPD (periodik)  lebih baik jika
rutin dilaksanakan
• Klasifikasi umur piutang  sesuai Keb. Akt.
• Metode Penyisihan Piutang  sesuai Keb. Akt.
• Penghapusan piutang  sesuai peraturan perundangan
• Dokumen dasar pengakuan piutang  harus tersedia, termasuk
piutang DBH Pusat (Pajak, non Pajak/SDA) maupun Provinsi (PKB,
BBNKB, PBBKB, PAP, dst.)
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 51
Hal-hal Penting terkait Akun Investasi
Jangka Panjang
Inv. Non Permanen Dana Bergulir
• Rincian Dana Bergulir per jenis by name by address (per debitur)  harus selalu tersedia. ref PSAP 4 par 55
• Pencatatan bunga pinjaman Dana Bergulir  seharusnya menjadi pendapatan, kecuali dinyatakan di
peraturannya bahwa akan digulirkan kembali, tetapi tetap menjadi pendapatan dan dianggarkan di pengeluaran
pembiayaan
• Klasifikasi umur piutang  sesuai Keb. Akt.
• Metode Penyisihan Piutang  sesuai Keb. Akt.
• Pelaksanaan konfirmasi Piutang Dana Bergulir oleh SKPD (periodik)  lebih baik jika rutin dilaksanakan
• Penghapusan piutang  sesuai peraturan perundangan
Inv. Permanen PMPD
• Perda Pendirian, Perda Modal Dasar, Perda Penyertaan Modal, Perda Penambahan Penyertaan Modal  harus
ada
• LK BUMD audited  harus tersedia
• Metode pencatatan (biaya atau ekuitas)  sesuai Keb. Akt.
• Pengungkapan persentase kepemilikan di CaLK  penting tercantum untuk menandai metode pencatatan

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 52


Hal-hal Penting terkait Akun Aset Tetap (1)
AT Tanah
• Rincian Tanah per jenis per SKPD (KIB A)  sesuai aplikasi BMD. ref PSAP 4 par 55
• Sertifikat Tanah  fisik sertifikat ada, telah tercatat seluruhnya di KIB A, disimpan pengelola
BMD, bagusnya sdh a.n. Pemda
• Data lokasi, kepemilikan, penguasaan, peruntukan, dan nilai Tanah  harusnya tersedia
• Pengamanan Tanah dengan papan identitas tanah  harusnya dilaksanakan
• Tanah jalan sesuai dengan ruas jalan (SK KDH)  harus cocok
• Tanah Wakaf yg digunakan Pemda  diungkap di CaLK
• Kapitalisasi Biaya Tanah  sesuai definisi AT Tanah
• Penghapusan Tanah (penjualan, penghibahan, tukar guling, dll.)  harus persetujuan DPRD
• Tanah dikerjasamakan  dicatat di Aset Kemitraan atau Property Investasi
• Tanah tidak tercatat, tercata ganda, tidak diketahui keberadaan/lokasinya, tidak ada nilainya 
seharusnya tidak terjadi

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 53


Dikuasai dan/atau digunakan oleh  Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset
pemerintah namun belum ada tetap tanah pada neraca pemerintah.
bukti kepemilikan yang sah  Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
Tanah dimiliki oleh pemerintah,  Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset
namun dikuasai dan/atau tetap tanah pada neraca pemerintah
digunakan oleh pihak lain  Diungkapkan secara memadai dalam CaLK bahwa tanah
tersebut dikuasai pihak lain
Tanah dimiliki oleh suatu entitas  Dicatat dan disajikan pada neraca entitas pemerintah yang
pemerintah, namun dikuasai mempunyai bukti kepemilikan, serta diungkapkan di CaLK.
dan/atau digunakan oleh entitas  Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau menggunakan
pemerintah yang lain tanah cukup mengungkapkan tanah tersebut secara memadai
dalam CaLK

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 54


Hal-hal Penting terkait Akun Aset Tetap (2)
AT Peralatan dan Mesin (PM)
• Rincian PM per jenis per SKPD (KIB B)  sesuai aplikasi BMD. ref PSAP 4 par 55
• Bukti kepemilikan kendaraan  fisik bukti kepemilikan ada, telah tercatat seluruhnya di KIB B, disimpan
pengelola BMD, bagusnya a.n. Pemda
• SK Peruntukan dan Penanggung jawab kendaraan  harus tersedia, termasuk jika dipinjam pakai
• Pengamanan PM dengan register atau tanda identitas PM  harusnya dilaksanakan
• KIR  harusnya tersedia dan mutakhir, terutama di tempat2 strategis Pemda seperti Kantor,
rumjab/rumdin KDH/WKDH dan juga Pimpinan DPRD, Ka SKPD, auditorium, FO/Resepsionis, dst.
• Nilai satuan minimum kapitalisasi (intra vs ekstra komptabel)  sesuai Keb. Akt. (nilai per satuan AT)
• Kapitalisasi Biaya Pemeliharaan (overhaul)  sesuai Keb. Akt. (kriteria dan besaran)
• Penyusutan  sesuai Keb. Akt. (metode, tarif, umur ekonomis, nilai sisa, bagian bulan/tahun, kapan mulai
disusutkan)
• AT PM tidak tercatat, tercatat ganda, tercatat global, tidak diketahui keberadaannya, tidak ada nilainya 
seharusnya tidak terjadi

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 55


Hal-hal Penting terkait Akun Aset Tetap (3)
AT Gedung dan Bangunan (GB)
• Rincian GB per jenis per SKPD (KIB C)  sesuai aplikasi BMD. ref PSAP 4 par 55
• Bukti kepemilikan kendaraan  fisik bukti kepemilikan ada, telah tercatat seluruhnya di KIB B, disimpan pengelola
BMD, bagusnya a.n. Pemda
• SK Peruntukan dan Penanggung jawab GB Rumjab/rumdin  harus tersedia, termasuk jika dipinjam pakai,
disewakan
• Pengamanan GB dengan register atau tanda identitas GB  harusnya dilaksanakan
• GB disertai tanah tempat didirikannya GB  harusnya cocok, pencatatan GB tidak perlu dipecah berdasarkan
ruangan/tanahnya
• Kapitalisasi Biaya Perencanaan dan Pengawasan  harusnya sudah terkapitalisasi
• Kapitalisasi Biaya Pemeliharaan/rehabilitasi  sesuai Keb. Akt. (kriteria dan besaran)
• Kapitalisasi Biaya Pinjaman, jika sumber dana dari pinjaman  seharusnya diterapkan
• Penghapusan Tanah (penjualan, penghibahan, tukar guling, dll.)  harus persetujuan DPRD
• Penyusutan  sesuai Keb. Akt. (metode, tarif, umur ekonomis, nilai sisa, bagian bulan/tahun, kapan mulai
disusutkan)
• AT GB tidak tercatat, tercatat ganda, tidak diketahui keberadaan, tidak ada nilainya  seharusnya tidak terjadi
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 56
Hal-hal Penting terkait Akun Aset Tetap (4)
AT Jalan, Jaringan, Irigasi (JJI)
• Rincian JJI per jenis per SKPD (KIB D)  sesuai aplikasi BMD. ref PSAP 4 par 55
• SK KDH tentang ruas jalan/irigasi  harus tersedia, mutakhir, sesuai kewenangan, dan
sesuai pencatatan tanah
• Kapitalisasi Biaya Perencanaan dan Pengawasan  harusnya sudah terkapitalisasi
• Kapitalisasi Biaya Pemeliharaan/rehabilitasi  sesuai Keb. Akt. (kriteria dan besaran)
• Kapitalisasi Biaya Pinjaman, jika sumber dana dari pinjaman  seharusnya
dilaksanakan
• Penyusutan  sesuai Keb. Akt. (metode, tarif, umur ekonomis, nilai sisa, bagian
bulan/tahun, kapan mulai disusutkan)
• AT JJI tidak tercatat, tercatat ganda, tidak diketahui keberadaan, tidak ada nilai 
seharusnya tidak terjadi

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 57


Hal-hal Penting terkait Akun Aset Tetap (5)
AT Lainnya (ATL)
• Rincian ATL per jenis per SKPD (KIB E)  sesuai aplikasi BMD. ref PSAP 4 par 55
• SK KDH tentang ruas jalan/irigasi  harus tersedia, mutakhir, sesuai kewenangan, dan sesuai
pencatatan tanah
• Nilai satuan minimum kapitalisasi (intra vs ekstra komptabel)  sesuai Keb. Akt. (nilai per
satuan AT)
• Kapitalisasi Biaya Perencanaan dan Pengawasan  harusnya sudah terkapitalisasi
• Kapitalisasi Biaya Pemeliharaan/rehabilitasi  sesuai Keb. Akt. (kriteria dan besaran)
• Penyusutan  sesuai Keb. Akt. (metode, tarif, umur ekonomis, nilai sisa, bagian bulan/tahun,
kapan mulai disusutkan)
• Ada Pemda tidak menyusutkan ATL  PSAP 07 par 58 Selain tanah dan KDP, seluruh AT
disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut
• ATL tidak tercatat, tercata ganda, tidak diketahui keberadaan, tidak ada nilainya, tercata global
 seharusnya tidak terjadi

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 58


Hal-hal Penting terkait Akun Aset Tetap (5)

Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)


• Rincian KDP per jenis per SKPD (KIB F)  sesuai aplikasi BMD. ref PSAP 4 par 55
• Rincian di CaLK memuat: 1. Rincian kontrak KDP berikut tingkat penyelesaian dan
jangka waktunya, 2. Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya, 3. Jumlah
biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar, 4. Uang muka kerja yang
diberikan, 5. Retensi  banyak Pemda tidak menyajikan sesuai PSAP 08 KDP, Bultek 15
• Kapitalisasi biaya pinjaman  jika dibiayai dengan pinjaman. Ref PSAP 8, Bultek 15
• Nilai disajikan sesuai progres fisik  sesuai dokumen progres fisik resmi paling
mutakhir, setidaknya yang mendekati tanggal pelaporan

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 59


PENGHENTIAN KDP
Berita Acara Apabila dihentikan
No Pembangunan Aset Penyelesaian Pemanfaatan Aset Penyajian pembangunannya untuk
sementara waktu, maka
Pekerjaan (BAPP) KDP tersebut tetap
1. Selesai Sudah diperoleh Sudah Aset Tetap dicantumkan ke dalam
neraca dan kejadian ini
dimanfaatkan diungkapkan secara
2. Selesai Sudah diperoleh Belum Aset Tetap memadai dalam CaLK.
dimanfaatkan
3. Selesai Belum diperoleh Sudah KDP
dimanfaatkan
KDP diniatkan untuk
4. Selesai sebagian Belum diperoleh Sebagian sudah KDP dihentikan
dimanfaatkan pembangunannya secara
permanen maka KDP
5. Selesai sebagian, karena sebab tertentu (misalnya terkena bencana KDP dapat tersebut harus
alam/force majeur) aset tersebut hilang, maka penanggung jawab dihapuskan dieliminasi dari neraca
aset tersebut membuat pernyataan hilang dan kejadian ini
diungkapkan secara
6. Belum selesai BAST sudah ada - KDP memadai dalam CaLK.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


Hal-hal Penting terkait Akun Dana
Cadangan
• Perda Dana Cadangan  harusnya ada dan memuat setidaknya nilai, jangka waktu,
rencana peruntukan
• Nilai disajikan sesuai Perda  jika terdapat bunga/hasil investasi seharusnya menjadi
pendapatan, kecuali disebutkan di Perda bahwa bunga/hasil investasi dikapitalisasi
menjadi dana cadangan (seperti deposito kapitalisasi)

Hal-hal Penting terkait Akun AL Aset Tak


Berwujud
• Rincian per jenis per SKPD  seharusnya tersedia
• Amortisasi  sesuai Keb. Akt. (metode, tarif, masa manfaat) ref PSAP 14, Bultek 17

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 61


Hal-hal Penting terkait Akun AL Kemitraan
Dengan Pihak Ketiga
• Rincian BOT, BTO dan sejenisnya  harusnya ada klasul penyerahan aset saat
berakhirnya perjanjian
• Nilai yang disajikan  sesuai nilai aset saat diserahkan, baik dinilai maupun tidak,
bukan nilai imbalan/hasil yang akan diperoleh Pemda
• Pencatatan aset yang diserahkan  tidak lagi dicatat di AT tapi di Kemitraan
• Hasil BOT/BTO  harusnya menjadi pendapatan
• Perjanjian BOT/BTO  harusnya ada dan tersedia, memuat setidaknya jangka waktu,
nilai, hak dan kewajiban, waktu dan kondisi pengembalian aset, asuransi,

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 62


Hal-hal Penting terkait Akun AL Aset Lain-lain
(AT akan dihapuskan, AT Akan Dihibahkan)
• Rincian per jenis per SKPD  sesuai aplikasi BMD. ref PSAP 4 par 55
• AT Rusak Berat yang akan dihapuskan  barang harusnya ada, proses penghapusan
harusnya diungkapkan di CaLK (sampai tahap apa)
• AT akan dihibahkan  biasanya belum ada BAST, harusnya diungkapkan di CaLK sampai
apa prosesnya
• Nilai yang disajikan  sesuai nilai aset saat dipindahkan dari AT
• Akumulasi Penyusutan bawaan AT  harus ikut pindah ke AL
• Penyusutan  tidak dilakukan lagi sejak dipindahkan ke AL

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 63


Hal-hal Penting terkait Akun AL Tagihan
TP/TGR
• Rincian by name by address  seharusnya tersedia dan mutakhir
• Proses penyelesaian  Pemantauan dan Penagihan SKTJM, SK Pembebanan
• Nilai yang disajikan  sesuai ketetapan TP/TGR

Hal-hal Penting terkait Akun AL Aset/Kas


Dibatasi Penggunaannya
• Pengungkapan  seharusnya diungkapkan di CaLK, dasar pembatasan penggunaan

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 64


Hal-hal Penting terkait Akun Utang PFK
• Rincian per jenis per SKPD per Kreditur  seharusnya tersedia. ref PSAP 4 par 55
• Nilai yang disajikan  tidak boleh ada yang negatif
• Ketersediaan Kas  seharusnya kas yang ada lebih besar dari nilai utang PFK, baik secara
keseluruhan pemda maupun per SKPD

Hal-hal Penting terkait Akun Utang Bunga,


Utang Dalam Negeri (Bank/NonBank)
• Pinjaman oleh Pemda  biasanya ke PT SMI/Bank Umum untuk GB/JJI
• Pinjaman oleh BLUD  biasanya ke Bank untuk investasi RSUD
• Pengungkapan  seharusnya diungkapkan di CaLK setidaknya mengenai perjanjian pinjaman
(nomor dan tanggal), nama kreditur, nilai, jangka waktu, peruntukan, suku bunga, grace period,
jadwal pembayaran pokok dan bunga. Termasuk pengungkapan proses memperoleh pinjaman,
a.l. persetujuan DPRD atau pemberitahuan (disesuaikan dengan ketentuan perundangan)
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 65
Hal-hal Penting terkait Akun Pendapatan
Diterima Dimuka (PDM)
• Rincian per jenis per SKPD per Kreditur  seharusnya tersedia. ref PSAP 4 par 55
• Nilai yang disajikan  tidak boleh ada yang negatif
• Ketersediaan Kas  seharusnya kas yang ada lebih besar dari nilai utang PFK, baik secara keseluruhan
pemda maupun per SKPD
Hal-hal Penting terkait Akun PAD
• Dasar Hukum PAD  seluruh PAD ada dasar hukumnya (Perda)
• Nilai yang disajikan  seharusnya sesuai yang diterima (LRA) dan sesuai yang menjadi hak pada periode
akuntansi berjalan (LO), tidak seharusnya terjadi penggelapan, lapping, dll.
• Ketersediaan Kas  seharusnya kas yang ada lebih besar dari nilai utang PFK, baik secara keseluruhan pemda
maupun per SKPD

Hal-hal Penting terkait Akun Belanja


• SPJ  seharusnya tersedia lengkap dan valid
• Penyimpangan belanja  seharusnya tidak terjadi (kekurangan volume/barang, tidak sesuai
spesifikasi, kelebihan bayar, dll), jika terjadi harus segera dipulihkan

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 66


Hal Penting Penyajian LK
• Penyajian komparatif  harus komparatif baik di LK on face, rincian
di CaLK, maupun rincian lebih detil di lampiran (jika ada lampiran).
Ref. PSAP 4 par 52-57
• Referensi LK On face dengan CaLK  harus ada kolom referensi di LK
on face. PSAP 4 par 12
• Informasi di bawah komponen LK  seharusnya dimunculkan bahwa:
“Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan”
• Urutan komponen LK  sesuai yang disebut di SAP: LRA, LPSAL,
Neraca, LO, LAK, LPE, CaLK. PSAP 2 par 14
• Urutan Penjelasan Pos-pos LK di CaLK  sesuai urutan LK on face

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 67


PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 64 TAHUN 2013 DAN
PERUBAHANNYA

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 68


RUANG LINGKUP
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual pada Pemerintah
Lampiran 1 dan 2 adalah Panduan
Daerah untuk memudahkan Pemda,
Lampiran: konten/substansi tetap mengikuti SAP

1. Panduan Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemda


Lampiran 3 (telah dicabut dan
(masih berlaku)
digantikan dengan Permendagri
2. Panduan Penyusunan SAPD (masih berlaku) 90/2019 yang terakhir diubah dengan
(telah dicabut Kepmendagri 050-5889-2021)
3. Bagan Akun Standar (BAS)Lampiran
Format4Konversi LRAdengan
Permendagri 90/2019)
4. Format Konversi LRA

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 69


STRUKTUR DAN ISI CALK
PSAP 04 CaLK Par 14 vs Permendagri 64/2013 Lamp II
1. Informasi umum Entitas Bab I Pendahuluan
Pelaporan dan Entitas Akuntansi 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan LKPD
2. Informasi kebijakan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan LKPD
fiskal/keuangan dan ekonomi 1.3 Sistematika penyajian CaLK
makro Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, dan Pencapaian Target Kinerja APBD
2.1 Ekonomi Makro
3. Ikhtisar pencapaian target 2.2 Kebijakan Keuangan
keuangan selama tahun 2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Prinsipnya isi
pelaporan, berikut kendala dan Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Pemda yang diminta
hambatan yang dihadapi 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Pemda dalam PSAP
4. Informasi dasar penyusunan LK VS 3.2 Hambatan dan kendala yg ada dalam pencapaian target yg telah ditetapkan
dan kebijakan akuntansi yang Bab IV Kebijakan Akuntansi seharusnya
dipilih untuk diterapkan atas 4.1 Entitas Akuntansi/Pelaporan Keuangan Daerah terpenuhi
kejadian penting lainnya 4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan LK
4.3 Basis pengukuran yang Mendasari Penyusunan LK
5. Rincian dan penjelasan masing- 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan ketentuan yang ada
masing pos yang disajikan pada dalam SAP pada Pemda
lembar muka laporan keuangan Bab V Penjelasan Pos-Pos LKPD
6. Informasi yang diharuskan oleh 5.1 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Rekening Laporan Keuangan
PSAP yang belum disajikan 5.1.1-9 Pendapatan – LRA, Belanja, Transfer, Pembiayaan, Pendapatan – LO,
dalam lembar muka laporan Beban, Aset, Kewajiban, Ekuitas Dana
keuangan 5.2. Pengungkapan atas Pos-pos Aset dan Kewajiban yang Timbul Sehubungan
7. informasi tambahan yang dengan Penerapan Basis Akrual atas Pendapatan dan Belanja dan
diperlukan untuk penyajian yang Rekonsiliasinya dengan Penerapan Basis Kas, untuk Entitas Pelaporan yang
wajar, yang tidak disajikan dalam Menggunakan basis Akrual pada Pemda
lembar muka LK Bab VII Penjelasan atas Informasi-informasi non Keuangan Pemda
Bab VII Penutup

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id


Hal-hal Penting dalam Penyajian di CaLK

1. Landasan Hukum Penyusunan LKPD  seharusnya memuat kewajiban Pemda untuk menyusun LKPD, harus
mutakhir atau masih berlaku
2. Ekonomi Makro  seharusnya memuat Pertumbuhan Ekonomi, PDRB, Inflasi, Tingkat Pengangguran, Gini
Rasio, IPM, Tingkat Kemiskinan (PSAP 4 par 23, 64)
3. Kebijakan Keuangan  seharusnya dari Ikhtisar dari KUA Perubahan (PSAP 4 par 22, 64)
4. Indikator Pencapaian Tingkat Kinerja APBD  seharusnya berisi indikator-indikator (di PSAP 4 tidak
disebut)
5. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Pemda  seharusnya memuat target dan
realisasinya (PSAP 4 par 24-29, 64)
6. Hambatan dan kendala yg ada dalam pencapaian target yg telah ditetapkan  seharusnya diuraikan
hambatan dan kendalanya (PSAP 4 par 64)
7. Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansinya  seharusnya menyebut siapa entitas pelaporannya dan
memuat daftar entitas akuntansinya (yang dikonsolidasikan ke entias pelaporan), termask bentuk hokum,
domisili, jurisdiksi wilayah (ref. PSAP 4 par 18 dan 42, serta PSAP 11 par 24 )
8. Basis akuntansi  seharusnya menyebut basis akrual kecuali LRA, LPSAL berbasis kas (PSAP 4 par 64)
9. Basis pengukuran  seharusnya memuat tentang historical cost

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 71


Hal-hal Penting dalam Penyajian di CaLK
1. Penerapan Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada
Pemda  seharusnya keijakan akuntansi yang dipilih dan tidak copas seluruh kebijakan
akuntansi, yang penting mestinya pengakuan, pengukuran. Ref PSAP 4 par 46
2. Pengungkapan atas Pos-pos Aset dan Kewajiban yang Timbul Sehubungan dengan Penerapan
Basis Akrual atas Pendapatan dan Belanja dan Rekonsiliasinya dengan Penerapan Basis Kas,
untuk Entitas Pelaporan yang Menggunakan basis Akrual pada Pemda  tidak disebut di PSAP
3. Penyajian Komitmen dan Kontinjensi disajikan di mana?  PSAP 4 par 58-59, 62
4. Penjelasan atas Informasi-informasi non Keuangan Pemda  perubahan manajemen selama
tahun berjalan (termasuk PSTP), penggabungan/pemekaran entitas selama tahun berjalan
(termasuk PSTP), kejadian berdampak social contoh pemogokan masal, pandemic, dst. Ref. PSAP
4 par 62
5. Dst.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 72


KEBIJAKAN AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH
Kebijakan Akuntansi • Memuat penjelasan atas unsur-unsur laporan
keuangan yang berfungsi sebagai panduan
Pelaporan dalam penyakian pelaporan keuangan
Keuangan

• Mengatur definisi, pengakuan, pengukuran,


penilaian, dan/atau pengungkapan transaksi atau
Kebijakan Akuntansi peristiwa sesuai dengan PSAP atas: 1). Pemilihan
metode akuntansi atas kebijakan akuntansi dalam
Akun SAP; dan 2). Pengaturan yang lebih rinci atas
kebijakan akuntansi dalam SAP

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 73


Hal-hal Penting terkait Kebijakan
Akuntansi
• Definisi, Klasifikasi  seharusnya sama dengan SAP (termasuk IPSAP dan Bultek), tidak disebut di PSAP 4
• Pengakuan dan Pengukuran  harusnya sama kecuali yang sifatnya pilihan dan/atau belum diatur detil
di SAP (termasuk IPSAP dan Bultek) ref PSAP 4 par 46
• Penyajian & Pengungkapan  seharusnya sama dengan SAP (termasuk IPSAP dan Bultek), tidak disebut
di PSAP 4
• Piutang  pengakuan, penilaian, pengukuran (klasifikasi kolektibilitas & umur piutang, tarif penyisihan)
ref Bultek 16
• Persediaan  metode penilaian (FIFO) ref PSAP 5
• Investasi Jangka Panjang  metode penilaian, ref PSAP 6 revisi 2016
• Aset Tetap  nilai minimum kapitalisasi (barang pemeliharaan/rehabilitasi), metode penyusutan, tarif
penyusutan, umur ekonomis, nilai sisa. Ref PSAP 7, Bultek 15 & 18
• ATB  metode amortisasi, tarif amortisasi, masa manfaat. Ref Bultek 17
• Penyajian Kebijakan Akuntansi di CaLK  sesuai akun milik Pemda, yang penting pengakuan,
pengukuran, penyajian dan pengungkapan

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 74


ENTITAS PELAPORAN DAN
ENTITAS AKUNTANSI
 Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri
dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut • Seharusnya di CaLK
ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyebut siapa entitas
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa LK. pelaporan  Pemda,
dilengkapi dasar hukum
 Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna pendirian dan alamat
anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib entitas pelaporan
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun LK untuk • Seharusnya memuat daftar
digabungkan pada entitas pelaporan. Entitas akuntansi entitas akuntansi yang
pada pemerintah daerah adalah satuan kerja perangkat dikonsolidasikan ke LKPD
(SKPD), dan pada pemerintah pusat adalah kementerian Ref PSAP 4 par 18
dan lembaga.

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 75


BAS
merupakan pedoman bagi pemerintah daerah dalam
melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan struktur
laporan keuangan secara lengkap.
digunakan dalam pencatatan transaksi pada buku jurnal,
pengklasifikasian pada buku besar, pengikhtisaran pada
neraca saldo, dan penyajian pada laporan keuangan

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 76


Penyajian Beban Barang Jasa
PSAP 12 LO Permendagri 90 & Perub
• Beban Pegawai • Beban Operasi Jika di LK on face
• Beban Persediaan • Beban Pegawai hanya tersaji Beban
• Beban Jasa • Beban Barjas Barjas, maka di CaLK
• Beban Pemeliharaan • Beban Barang
seharusnya terinci
• Beban Perjalanan • Beban Jasa
menjadi:
Dinas • Beban Pemeliharaan
• Beban Bunga • Beban Perjalanan Dinas • Beban
• Beban Subsidi • Beban Barang Barang/Persediaan,
• Beban Hibah vs Diserahkan/Dijual/Diberik • Beban Jasa,
• Beban Bansos an Masyarakat • Beban
• Beban Penyusutan • Beban Bunga Pemeliharaan,
• Beban Transfer • Beban Subsidi • Beban Perjalanan
• Beban Lain-lain • Beban Hibah Dinas
• SD Non Operasional • Beban Bansos
• Pos Luar Biasa • Beban Penyusutan dan Amortisasi
• Beban Transfer
• Beban Tak Terduga

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 77


Permendagri 64/2013 vs Permendagri 90/2019
Kode Akun Permendagri 64 Kode Akun Permendagri 90
1 1 ASET LANCAR 1 1 ASET LANCAR
Permendagri 64/2013 Permendagri 90/2019 1
1
2
3
INVESTASI JANGKA PANJANG
ASET TETAP
1
1
2
3
INVESTASI JANGKA PANJANG
ASET TETAP
1 4 DANA CADANGAN 1 4 DANA CADANGAN
1 5 ASET LAINNYA 1 5 ASET LAINNYA
1.Aset 1.Aset 2 1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2 1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
2.Kewajiban 2.Kewajiban 2 2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 2 2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

3.Ekuitas 3.Ekuitas 3 1 EKUITAS 3 1 EKUITAS

4.Pendapatan-LRA 4.Pendapatan Daerah Kode Akun Permendagri 64 Kode Akun Permendagri 90

5.Belanja 5.Belanja Daerah 4


4
1
2
PENDAPATAN ASLI DAERAH
PENDAPATAN TRANSFER
4
4
1
2
PENDAPATAN ASLI DAERAH
PENDAPATAN TRANSFER

6.Transfer 6.Pembiayaan Daerah 4 3


LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG
SAH
4 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

7.Pembiayaan 7.Pendapatan Daerah 5 1 BELANJA OPERASI 5 1 BELANJA OPERASI

8.Pendapatan-LO 8.Beban Daerah 5


5
2
3
BELANJA MODAL
BELANJA TAK TERDUGA
5
5
2
3
BELANJA MODAL
BELANJA TIDAK TERDUGA

9.Beban 6 1 TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN


5 4 BELANJA TRANSFER
6 2 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN

7 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 6 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN


7 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 6 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN

Kode Akun Permendagri 64 Kode Akun Permendagri 90


8 1 PENDAPATAN ASLI DARAH - LO 7 1 PENDAPATAN ASLI DARAH - LO
8 2 PENDAPATAN TRANSFER - LO 7 2 PENDAPATAN TRANSFER - LO
Berubah 8 3
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
- LO
7 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - LO
8 4 SULPLUS NON OPERASIONAL-LO 7 4 SULPLUS NON OPERASIONAL-LO
8 5 PENDAPATAN LUAR BIASA - LO

8 1 BEBAN OPERASI-LO
9 1 BEBAN OPERASI-LO
8 2 BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
9 2 BEBAN TRANSFER 8 3 BEBAN TRANSFER
9 3 DEFISIT NON OPERASIONAL 8 5 DEFISIT NON OPERASIONAL
9 4 BEBAN LUAR BIASA 8 4 BEBAN TAK TERDUGA

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 78


Permendagri 64/2013 vs Permendagri 90/2019

Kode Akun Permendagri 64


“Permendagri 64
Akun Kelompok Jenis Obyek Rincian Obyek
Tahun 2013 terdiri
1 1 1 01 01 dari 7 digit,
sedangkan
Permendagri 90
Tahun 2019 terdiri
Kode Akun Permendagri 90 dari 11 digit”
Akun Kelompok Jenis Objek Rincian Objek Sub Rincian Objek

1 1 01 01 01 001

Pada Permendagri email:


90/2019
https://bpkcorpu.bpk.go.id
pada level Sub Rincian Objek terdapat “Deskripsi Penggunaan Akun”
bpkcorpu@bpk.go.id
Perubahan BAS dari Permendagri 64/2013 ke Permendagri 90/2019

1. Rincian Piutang Pendapatan berubah lebih detil


2. Aset Lainnya berubah lebih detil, bertambah akumulasi amortisasi ATB dan akumulasi
penyusutan AL/ALL
3. Kewajiban bertambah rincian/subakun utang pinjaman jangka pendek
4. Perubahan redaksi nama akun tanpa kata LRA, PL menjadi LLPSKPU
5. Penyederhanaan jenis akun pendapatan transfer (tidak ada lagi dana perimbangan,
cukup Transfer Pem. Pusat/Daerah
6. Surplus Keg. Op. Lainnya dihapus
7. Pemisahan Beban Penyusutan & Amort. dari Beb. Operasi
8. Penyederhanaan Beban Transfer menjadi Bagi Hasil dan Bankeu
9. Beban luar Biasa meenjadi Beban Tak Terduga
10.Perbaikan Redaksi dan Penghapusan jenis akun “Defisit dari Kegiatan Non Operasional
Lainnya-LO”
https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 80
SIPD vs SIMDA/aplikasi lainnya
• Apapun aplikasinya, LKPD harus jadi dan sesuai SAP
• Anggaran yang tersaji di LRA sesuai dengan yang telah disetujui DPRD

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 81


TERIMA KASIH
BADIKLAT PKN
Jl. Binawarga II, Kalibata Raya
Jakarta Selatan 12750
Phone : (+62 21) 79190864
Website: badiklatpkn.bpk.go.id
Hotline: SMS/Whatsapp 08111232044
Email : halo.badiklat@bpk.go.id

https://bpkcorpu.bpk.go.id email: bpkcorpu@bpk.go.id 82

Anda mungkin juga menyukai