Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

TINGGI
INSPEKTORAT JENDERAL

PENGAWASAN INTERNAL DI
PERGURUAN TINGGI NEGERI
BERSTATUS BERBADAN HUKUM

Prof. DR. Jamal Wiwoho, SH., M.Hum.


Inspektur Jenderal Kemenristekdikti

Serpong, 12 Mei 2018

INTEGRITAS, PROFESIONAL, SEJAHTERA


Good University Governance

• Yang mana yang mau dikendalikan? Kapan harus dikendalikan?


• Dimana akan dikendalikan? Mengapa harus dikendalikan?
• Bagaimana cara mengendalikan?
2
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
PP No. 60 Tahun 2008

• Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan proses yang


integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien
, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan. (Bab I Ps. 1 hrf 1).
• SPIP adalah Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. (Bab I
Ps. 1 hrf 2).
PENGUATAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN SPIP:
(Pasal 47 PP 60 Tahun 2008)

(1) Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota


bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern di lingkungan masing-masing.
(2) Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem
Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan:
a. pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan
negara; dan
b. pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Definisi Pengawasan Intern

Definisi Pengawasan Intern:


Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lainnya terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam
mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

5
Pengawasan Intern Atas Penyelenggaraan Tugas Dan Fungsi Instansi Pemerintah
(Pasal 48 PP No. 60 Tahun 2008)

(1) Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47


ayat (2) huruf a dilakukan oleh aparat pengawasan intern
pemerintah.
(2) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melakukan pengawasan intern
melalui:
a. audit;
b. reviu;
c. evaluasi;
d. pemantauan; dan
e. kegiatan pengawasan lainnya.
APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
(Pasal 49 PP No. 60 Tahun 2008)

(1) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat
(1) terdiri atas:
a. BPKP;
b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan
pengawasan intern;
c. Inspektorat Provinsi; dan
d. Inspektorat Kabupaten/Kota.
(2) BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas
kegiatan tertentu yang meliputi:
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
(3) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern untuk kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b, Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan
yang terkait dengan Instansi Pemerintah lainnya.
PENGAWASAN INTERN:

(4) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional


melaksanakan pengawasan intern melakukan pengawasan terhadap
seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi
kementerian negara/lembaga yang didanai dengan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
(5) Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan
dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat
daerah provinsi yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah provinsi.
(6) Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap seluruh
kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja
perangkat daerah kabupaten/kota yang didanai dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Kemenristekdikti
(Permenristekdikti No. 56 Tahun 2016)

Pengendalian Intern atas penyelenggaraan


kegiatan pemerintah dilaksanakan melalui
SPIP yang meliputi unsur:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Kegiatan Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan pengendalian intern

Menteri melakukan pengendalian atas  Satker wajib menerapkan SPIP


penyelenggaraan kegiatan pemerintahan  Dikordinasikan oleh Sesjen
pada Kementerian untuk mencapai  Dibentuk satuan tugas pelaksana SPIP
pengelolaan keuangan negera yang  Efektivitas SPIP Tanggung jawab
efektif, efisien, transparan, dan akuntabel pimpinan Satker
(pasal 2 Ayat (1).
9
Kebijakan Posisi dan Peran Itjen

PENGAWALAN

TUGAS DAN FUNGSI


KEMENRISTEK DAN DIKTI

Mencegah dan melindungi sesuatu


Dari ketidaknyamanan dan kehancuran

Mencegah Mendorong

Mengarahkan Menghentikan

10
PENGAWASAN INTERN DI KEMENRISTEKDIKTI

MENTERI RISET,
Staf Ahli Menteri TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI

Pengendalian Intern INSPEKTORAT SEKRETARIAT


JENDERAL JENDERAL

DITJEN DITJEN DITJEN DITJEN DITJEN


PEMBELAJARAN & KELEMBAGAA SUMBER PENGUATAN PENGUATAN
KEMAHASISWAAN N IPTEK DAN INOVASI RISTEK DAN
DIKTI DAYA IPTEK
DAN DIKTI PENGEMBANGAN

PUSAT PUSPIPTEK PUSDIKLAT


DATIN
IPTEKDIKTI PTN LLPT/ LBM PP IPTEK
KOPERTIS EIJKMAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
Kstruktur Organisasi PTN BH
SISTEM PENGENDALIAN INTERN UGM
SISTEM PENGENDALIAN INTERN USU
SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNIVERSITAS HASANUDDIN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNIVERSITAS HASANUDDIN
(PP No. 53/2015 tentang Statuta Unhas)

 Menetapkan, memberikan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan


pengawasan di bidang non akademik.
 Melakukan evaluasi tahunan atas kinerja Rektor dan SA.
 Memberikan pertimbangan dan melakukan pengawasan dalam rangka mengembangkan
kekayaan dan menjaga kesehatan keuangan Unhas

KA

 Rektor menjalankan fungsi pengelolaan Unhas

 Organ yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan, pemberian pertimbangan, dan pengawasan di bidang akademik.
SPI  Mengawasi pelaksanaan kebijakan akademik sebagaimana dimaksud dalam huruf a
 Mengawasi kebijakan pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu
 Mengawasi dan mengevaluasi pencapaian proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan
mengacu pada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis, dan menyarankan usulan perbaikan kepada Rektor.
 Mengawasi pelaksanaan kebijakan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
 Mengawasi pelaksanaan tata tertib akademik
 Mengawasi pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja dosen
SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNIVERSITAS HASANUDDIN
(PP No. 53/2015 tentang Statuta Unhas)

 Melakukan supervise proses audit internaldan eksternal atas penyelenggaraan Unhas di bidang
non akademik
 Melaksanakan fungsi manajemen risiko
KA  Menyampaikan laporan tahunan kepada MWA
 Tugas, tata kerja, dan keuanggotaan diatur dengan peraturan MWA

 Merencanakan, menerapkan, mengendalikan, dan mengembangkan standar mutu keuangan dan


manajemen, serta yang berkaitan dengan sumber daya manusia, aset, dan pelayanan seluruh
SPI satuan kerja Unhas
 Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas SPI diatur dalam peraturan rektor.
Kebijakan Teknis Pengawasan Itjen Kemenristekdikti
1. Membangun komitmen seluruh jajaran Kemristekdikti, mulai dari pimpinan sampai staf terbawah.
2. Membangun sinergitas dengan pihak-pihak terkait (BPKP, Auditi, dan pihak ekternal lainnya)

3. Mengoptimalkan Kapasitas Inspektorat Jenderal:


a. Mengoptimalkan peran dan layanan Inspektorat Jenderal audit kinerja, pemberian peringatan dini, dan konsultasi.
b. Mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia Inspektorat Jenderal dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
c. Menerapkan praktik-praktik pemeriksaan intern yang profesional.
d. Meningkatkan akuntabilitas dan manajemen kinerja Inspektorat Jenderal secara baik.
e. Membangun hubungan dan budaya organisasi yang baik dengan pihak-pihak lain yang terkait.
f. Menerapkan struktur tata kelola yang baik.

4. Mengoptimalkan Kapasitas dan Peran Satuan Pengawas Intern (SPI) PTN:


a. Meningkatkan peran dan fungsi SPI sebagai pengawal PTN
b. Mengupayakan penegasan struktur organisasi SPI PTN
c. Meningkatkan kapabilitas SDM SPI PTN 18
Kebijakan Pengawasan PTN

1. Inspektorat Jenderal akan mengoptimalkan peran SPI PTN untuk melakukan pengawasan di PTN masing-masing.
2. Kegiatan pengawasan SPI di PTN terdiri dari:
a. Audit
b. Reviu
c. Evaluasi
d. Pemantauan
3. Untuk meningkatkan mutu pengawasan SPI, akan dilakukan diklat substansi dan diklat fungsional

19
Anaskah Kerjasama Kemenristekdikti-BPKP

Nomor 9/M/NK/IV/2016 dan Nomor MoU-5/K/D2/2016 Tanggal 15 Juli 2016


Ruang lingkup Nota Kesepahaman meliputi :
1. Pendampingan dari BPKP dalam hal:
 pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
 peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan;
 pengawasan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
2. Kerjasama dalam pelaksanaan pengawasan intern;
3. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas Sumber Daya
Manusia di bidang Pengawasan; dan
4. Kegiatan lainnya yang disepakati

20
Bentuk Kerjasama Tahun 2016
No JENIS KERJASAMA BENTUK KERJASAMA
1 Pendampingan pelaksanaan sistem Penyusunan pedoman SPIP dan narasumber sosialisasi
pengendalian intern pemerintah (SPIP) pedoman
2 Pendampingan peningkatan akuntabilitas Kerjasama BPKP dengan PTN dalam PBJ dsb
pengelolaan keuangan
3 Pendampingan pengawasan pelaksanaan Audit sarpras dan rumah sakit pendidikan, reviu tunggakan
pengadaan barang dan jasa pemerintah

4 Kerjasama dalam pelaksanaan pengawasan Audit bersama: BOPTN, bea siswa mahasiswa, PNBP PTN
intern BLU, taman sains, aset, tunjangan dosen dan guru besar

5 Peningkatan kompetensi dan kapabilitas Peningkatan kompetensi auditor dan SPI: diklat fungsional
sumber daya manusia di bidang pengawasan auditor, diklat teknis substantif, diklat mandiri Itjen dan
BPKP

6 Kegiatan lainnya yang disepakati Pemantauan serapan anggaran, penugasan penting dari
presiden/menteri, penugasan lintas sektoral
21
Pantauan Kewajiban Penyampaian LHA KAP atas PTNBH

No Nama Tahun 2015 Tahun 2016


PTN TGL LHA Nama KAP Opini TGL LHA Nama KAP Opini
1 UI 11 April 2016 Sriyadi, Elly, Sugeng, & Rekan WTP 29 Maret 2017 Sriyadi Elly Sugeng & Rekan WTP

2 ITB 15 April 2016 Koesbandijah, Beddy Samsi, & WTP 30 Maret 2017 Koesbandijah, Beddy Samsi, & WTP

3 IPB 01 Juli 2016 Hendrawinata, Eddy Siddharta & WTP

4 UGM 25 April 2016 Sriyadi, Elly, Sugeng, & Rekan WTP 10 April 2017 Sriyadi Elly Sugeng & Rekan WTP

5 UPI 21 April 2016 Heliantono & Rekan WTP 13-Apr-17 Heliantono & Rekan WTP

6 UNAIR 24-Mar-16 Hendrawinata, Eddy Siddharta & WTP 5-Apr-17 Hendrawinata, Eddy Siddharta & WTP

7 USU 11 Maret 2016 Hendrawinata, Eddy Siddharta & WTP 1 Maret 2017 Hendrawinata, Eddy Siddharta & WTP

8 UNDIP 08 April 2016 Wisnu B. Soewito & Rekan WTP 10 April 2017 Hendrawinata, Eddy Siddharta & WTP

9 ITS 29 April 2016 Hendrawinata, Eddy Siddharta & WTP 10 Mei 2017 Hendrawinata, Eddy Siddharta & WTP

10 UNHAS 21 Mei2016 Heliantono & Rekan WTP 08 Mei 2017 Heliantono & Rekan WTP

11 UNPAD 12 April 2016 Doli, Bambang Sulistyanto, Dadang WTP 31 Maret 2017 Sriyadi Elly Sugeng & Rekan WTP
22
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN RISTEK DAN


PENDIDIKAN TINGGI
23

Anda mungkin juga menyukai