Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Aditya Yusta Kalpika
(F1314125)
Dias Panggalih
(F1314137)
(F1314161)
Anggaran/
Pengguna
Barang
tepat
f. Pembinaan sumber daya manusia yang baik
g. Peran aparat pengawasan intern pemerintah yang
efektif
h. Hubungan baik antar instansi pemerintah
2. Penilaian Risiko
Penilaian resiko adalah proses indentifikasi dan analisis terhadap resiko-resiko
yang relevan dengan pencapaian tujuan unit organisasi dan menetapkan respon
penanggulangannya.
Penilaian risiko diawalidengan penetapan maksud dan tujuan Instansi
Pemerintah yang jelas dan konsisten baik pada tingkat instansi maupun pada
tingkat kegiatan. Selanjutnya Instansi Pemerintah mengidentifikasi secara
efisien dan efektif risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut,
baik yang bersumber dari dalam maupun luar instansi. Terhadap risiko yang
telah diidentifikasi dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
pencapaian tujuan. Pimpinan Instansi Pemerintah merumuskan pendekatan
manajemen risiko dan kegiatan pengendalian risiko yang diperlukan untuk
memperkecil risiko.
tujuaninstansi,
pengidentifikasian
dan
analisis
risiko
serta
bersangkutan;
pembinaan sumber daya manusia;
pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;
pengendalian fisik atas aset;
penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran
kinerja;
f. pemisahan fungsi;
g. otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;
h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas
i.
j.
pencatatannya;
akuntabilitas
terhadap
sumber
sumber
daya
dan
daya
dan
pencatatannya; dan
k. dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian
Intern serta transaksi dan kejadianpenting
4. Informasi Dan Komunikasi
Sistem informasi untuk mengidentifikasi dan mencatat informasi operasional
dan keuangan yang penting yang berhubungan dengan peristiwa internal dan
eksternal telahada dan diimplementasikan. Informasi tersebut dikomunikasikan
kepada pimpinan dan pihak lain di lingkungan Instansi Pemerintah dalam
bentuk yang memungkinkan pihak tersebut melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara efisien dan efektif.
Pimpinan Instansi Pemerintah memastikan bahwa komunikasi internal telah
terjalin dengan efektif.
Pimpinan Instansi Pemerintah juga harus memastikan bahwa komunikasi
eksternal yang efektif juga terjalin dengan kelompok- kelompok yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi, misi, dan tujuan Instansi Pemerintah. Pimpinan
Instansi Pemerintah menggunakan berbagai bentuk komunikasi yang sesuai
dengan kebutuhannya serta mengelola,mengembangkan, dan memperbaiki
sistem
informasinya
dalam
upaya
meningkatkan
komunikasi
secara
berkesinambungan.
5. Pemantauan Pengendalian Intern
Pemantauan pengendalian intern menilai kualitas kinerja pengendalian intern
Instansi Pemerintah secara terus-menerus sebagai bagian dari proses
pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Pengendalian Intern dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi
terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.
Pemantauan berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin,
supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam
pelaksanaan tugas. Evaluasi terpisah diselenggarakan melalui penilaian sendiri,
reviu, dan pengujian efektivitas. Sistem Pengendalian Intern yang dapat
dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau pihak eksternal
pemerintah dengan menggunakan daftar uji pengendalian intern.
Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya harus segera
diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian
rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang ditetapkan.
efektivitas.
Audit dengan tujuan tertentu mencakup audit yang tidak termasuk dalam audit kinerja
b. Reviu
c. Evaluasi
d. Pemantauan
e. Kegiatan pengawasan lainnya
Aparat pengawasan intern terdiri atas:
a. BPKP
BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
ataskegiatan tertentu yang meliputi:
kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara; dan
kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
b. Inspektorat Jenderal atau nama
lain
yang
secara
fungsional
kementerian
negara/lembaga
yang
didanai
dengan
Anggaran
kepada
negara/lembaga,
Menteri
Keuangan
untuk
Lapkeu
kementerian