Anda di halaman 1dari 9

Perbedaan UU 23 Tahun 2006 dengan UU 24 Tahun 2013 tentang Admindukcapil

Mulainya KTP Elektronik dan KTP berlaku seumur hidup adalah dengan adanya Undang-
Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan muncul dalam rangka peningkatan pelayanan
Administrasi Kependudukan sejalan dengan tuntutan pelayanan Administrasi Kependudukan
yang profesional, memenuhi standar teknologi informasi, dinamis, tertib, dan tidak diskriminatif
dalam pencapaian standar pelayanan minimal menuju pelayanan prima yang menyeluruh untuk
mengatasi permasalahan kependudukan, perlu dilakukan penyesuaian terhadap beberapa
ketentuan dalam UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Data
Kependudukan skala Nasional diterbitkan secara berkala per semester, yaitu untuk semester
pertama yang diterbitkan tanggal 30 Juni dan semester kedua yang diterbitkan tanggal 31
Desember.

Perbedaan UU 23 Tahun 2006 dengan UU 24 Tahun 2013 tentang Admindukcapil

UU 23 Tahun 2006 UU 24 Tahun 2013

Penjelasa Administrasi Kependudukan dalam  Undang-Undang Republik Indonesia


n UU 23 tahun 2006 tentang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan
Administrasi Kependudukan adalah Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
rangkaian kegiatan penataan dan 2006 tentang Administrasi
penertiban dalam penerbitan dokumen Kependudukan muncul dalam rangka
dan Data Kependudukan melalui peningkatan pelayanan Administrasi
Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Kependudukan sejalan dengan tuntutan
Sipil, pengelolaan informasi pelayanan Administrasi Kependudukan
Administrasi Kependudukan serta yang profesional, memenuhi standar
pendayagunaan hasileya untuk teknologi informasi, dinamis, tertib, dan
pelayanan publik dan pembangunan tidak diskriminatif dalam pencapaian
sektor lain. Negara Kesatuan standar pelayanan minimal menuju
Republik Indonesia berdasarkan pelayanan prima yang menyeluruh untuk
Pancasila dan Undang-Undang Dasar mengatasi permasalahan kependudukan,
Negara Republik Indonesia Tahun perlu dilakukan penyesuaian terhadap
1945 pada hakikatnya berkewajiban beberapa ketentuan dalam UU Nomor 23
memberikan perlindungan dan Tahun 2006 tentang Administrasi
pengakuan terhadap penentuan status Kependudukan. Data Kependudukan skala
pribadi dan status hukum atas setiap Nasional diterbitkan secara berkala per
Peristiwa Kependudukan dan semester, yaitu untuk semester pertama
Peristiwa Penting yang dialami oleh yang diterbitkan tanggal 30 Juni dan
Penduduk Indonesia yang berada di semester kedua yang diterbitkan tanggal
dalam dan/atau di luar wilayah 31 Desember.
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk memberikan perlindungan,
pengakuan, penentuan status pribadi
dan status hukum setiap Peristiwa
Kependudukan dan Peristiwa Penting
yang dialami oleh Penduduk
Indonesia dan Warga Negara
Indonesia yang berada di luar wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia,
perlu dilakukan pengaturan tentang
Administrasi Kependudukan.

Latar A. bahwa Negara Kesatuan A. bahwa dalam rangka mewujudkan


Belakang Republik Indonesia tertib administrasi kependudukan
berdasarkan Pancasila dan secara nasional, Negara Kesatuan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang
Republik Indonesia Tahun berdasarkan Pancasila dan
1945 pada hakikatnya Undang-Undang Dasar Negara
berkewajiban memberikan Republik Indonesia Tahun 1945
perlindungan dan pengakuan pada hakikatnya berkewajiban
terhadap penentuan status memberikan perlindungan dan
pribadi dan status hukum atas pengakuan terhadap penentuan
setiap Peristiwa status pribadi dan status hukum
Kependudukan dan Peristiwa atas setiap Peristiwa
Penting yang dialami oleh Kependudukan dan Peristiwa
Penduduk Indonesia yang Penting yang dialami oleh
berada di dalam dan/atau di Penduduk dan/atau Warga Negara
luar wilayah Negara Kesatuan Indonesia yang berada di luar
Republik Indonesia; wilayah Negara Kesatuan
B. bahwa untuk memberikan Republik Indonesia;
perlindungan, pengakuan, B. bahwa dalam rangka peningkatan
penentuan status pribadi dan pelayanan Administrasi
status hukum setiap Peristiwa Kependudukan sejalan dengan
Kependudukan dan Peristiwa tuntutan pelayanan Administrasi
Penting yang dialami oleh Kependudukan yang profesional,
Penduduk Indonesia dan memenuhi standar teknologi
C. Warga Negara Indonesia yang informasi, dinamis, tertib, dan
berada diluar wilayah Negara tidak diskriminatif dalam
Kesatuan Republik Indonesia, pencapaian standar pelayanan
perlu dilakukan pengaturan minimal menuju pelayanan prima
tentang Administrasi yang menyeluruh untuk mengatasi
Kependudukan; permasalahan kependudukan, perlu
D. bahwa pengaturan tentang dilakukan penyesuaian terhadap
Administrasi Kependudukan beberapa ketentuan dalam
hanya dapat terlaksana apabila Undang-Undang Nomor 23 Tahun
didukung oleh pelayanan yang 2006 tentang Administrasi
profesional dan peningkatan Kependudukan;
kesadaran penduduk, termasuk C. bahwa berdasarkan pertimbangan
Warga Negara Indonesia yang sebagaimana dimaksud dalam
berada di luar negeri; huruf a dan huruf b, perlu
E. bahwa peraturan perundang- membentuk Undang-Undang
undangan mengenai tentang Perubahan atas Undang-
Administrasi Kependudukan Undang Nomor 23 Tahun 2006
yang ada tidak sesuai lagi tentang Administrasi
dengan tuntutan pelayanan Kependudukan;
Administrasi Kependudukan
yang tertib dan tidak
diskriminatif sehingga
diperlukan pengaturan secara
menyeluruh untuk menjadi
pegangan bagi semua
penyelenggara negara yang
berhubungan dengan
kependudukan;
F. bahwa berdasarkan
pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf
b, huruf c, dan huruf d, perlu
membentuk undang-undang
tentang Administrasi
Kependudukan;
Dasar 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan
Hukum (1), ayat (2) dan ayat (4), Pasal Pasal 26 ayat (3) Undang-Undang
26, Pasal 28 B ayat (1), Pasal Dasar Negara Republik Indonesia
28 D ayat (4), Pasal 28 E ayat Tahun 1945;
(1) dan ayat (2), Pasal 28 I, 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Pasal 29 ayat (1), Pasal 34 2006 tentang Administrasi
ayat (1) dan ayat (3) Undang- Kependudukan (Lembaran Negara
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Republik Indonesia Tahun Nomor 124, Tambahan Lembaran
1945; Negara Republik Indonesia Nomor
2. Undang-Undang Nomor 1 4674);
Tahun 1974 tentang
Perkawinan (Lembaran
Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
3019);
3. Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1984 tentang Ratifikasi
Konvensi Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi terhadap
Wanita (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
1984 Nomor 29, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 32);
4. Undang-Undang Nomor 9
Tahun 1992 tentang
Keimigrasian (Lembaran
Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
3474);
5. Undang-Undang Nomor 29
Tahun 1999 tentang
Pengesahan International
Convention On The
Elimination Of All Forms Of
Racial Discrimination 1965
(Konvensi Internasional
tentang Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi Rasial
1965) (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3852) ;
6. Undang-Undang Nomor 37
Tahun 1999 tentang
Hubungan Luar Negeri
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor
156, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia
Nomor 3882);
7. Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3886);
8. Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak (Lembaran
Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 109,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
4235);
9. Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2005 tentang
Perubahan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi
Undang-Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
4548);
10. Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik
Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 63. Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4634);
Penjelasa Negara Kesatuan Republik Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia
n berdasarkan Pancasila dan Undang- berdasarkan Pancasila dan Undang-
Umum Undang Dasar Negara Republik Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Indonesia Tahun 1945 pada Tahun 1945 pada hakekatnya
hakikatnya berkewajiban untuk berkewajiban memberikan perlindungan
memberikan perlindungan dan dan pengakuan atas status hukum atas
pengakuan terhadap penentuan status Peristiwa Kependudukan maupun
pribadi dan status hukum setiap Peristiwa Penting yang dialami Penduduk.
Peristiwa Kependudukan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006
Peristiwa Penting yang dialami oleh tentang Administrasi Kependudukan yang
Penduduk yang berada di dalam merupakan penjabaran amanat Pasal 26
dan/atau di luar wilayah Negara ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Republik Indonesia Tahun 1945 bertujuan
Berbagai Konvensi Perserikatan untuk mewujudkan tertib Administrasi
Bangsa-Bangsa dengan tegas Kependudukan dengan terbangunnya
menjamin hak setiap Penduduk untuk database kependudukan secara nasional
membentuk keluarga dan melanjutkan serta keabsahan dan kebenaran atas
keturunan melalui perkawinan yang dokumen kependudukan yang diterbitkan
sah, memperoleh status Administrasi Kependudukan sebagai suatu
kewarganegaraan, menjamin sistem, bagi Penduduk diharapkan dapat
kebebasan memeluk agama, dan memberikan pemenuhan atas hak-hak
memilih tempat tinggal di wilayah administratif penduduk dalam pelayanan
Negara Kesatuan Republik Indonesi publik serta memberikan perlindungan
dan meninggalkannya, serta berhak yang berkenaan dengan penerbitan
kembali. Peristiwa Kependudukan, Dokumen Kependudukan tanpa ada
antara lain perubahan alamat, pindah perlakuan yang diskriminatif melalui
datang untuk menetap, tinggal peran aktif Pemerintah dan pemerintah
terbatas, serta perubahan status Orang daerah. Penerapan KTP-el yang saat ini
Asing Tinggal Terbatas menjadi dilaksanakan merupakan bagian dari
tinggal tetap dan Peristiwa Penting, upaya untuk mempercepat serta
antara lain kelahiran, lahir mati, mendukung akurasi terbangunnya
kematian, perkawinan, dan database kependudukan di kabupaten/kota,
perceraian, termasuk pengangkatan, provinsi maupun database kependudukan
pengakuan, dan pengesahan anak, secara nasional. Dengan penerapan KTP
serta perubahan status el maka setiap Penduduk tidak
kewarganegaraan, ganti nama dan dimungkinkan lagi dapat memiliki KTP-el
Peristiwa Penting lainnya yang lebih dari satu dan/atau dipalsukan KTP-
dialami oleh seseorang merupakan elnya, mengingat dalam KTP-el tersebut
kejadian yang harus dilaporkan telah memuat kode keamanan dan
karena membawa implikasi perubahan rekaman elektronik data penduduk yang
data Identitas atau surat keterangan antara lain berupa iris mata maupun sidik
kependudukan. Untuk Itu. setiap jari Penduduk. Dengan penerapan KTP-el
Peristiwa Kependudukan dan maka masa pemberlakuan KTP-el yang

Anda mungkin juga menyukai