0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
445 tayangan1 halaman
Putusan Pengadilan Agama Cilacap mengabulkan permohonan perceraian karena terbukti adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus berlanjut di rumah tangga, sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali. Hakim memutuskan bahwa gugatan penggugat untuk bercerai dengan tergugat dapat dibenarkan sesuai undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Putusan Pengadilan Agama Cilacap mengabulkan permohonan perceraian karena terbukti adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus berlanjut di rumah tangga, sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali. Hakim memutuskan bahwa gugatan penggugat untuk bercerai dengan tergugat dapat dibenarkan sesuai undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Putusan Pengadilan Agama Cilacap mengabulkan permohonan perceraian karena terbukti adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus berlanjut di rumah tangga, sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali. Hakim memutuskan bahwa gugatan penggugat untuk bercerai dengan tergugat dapat dibenarkan sesuai undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Semua individu yang sudah memasuki kehidupan berumah tangga pasti
mengiginkan terciptanya suatu rumah tangga yang bahagia, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh keselamatan hidup dunia maupun akhirat nantinya. Tentu saja dari keluarga yang bahagia ini akan tercipta suatu masyarakat yang harmonis dan akan tercipta masyarakat rukun, damai, adil dan makmur. Meskipun demikian, tidak setiap perkawinan akan mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga kebahagiaan yang diinginkan dan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perceraian. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui dasar pertimbangan hukum hakim dalam memutus perceraian dalam permohonan cerai gugat di Pengadilan Agama Cilacap dalam putusan perkara perdata nomor 359/Pdt.G/2013/PA.Clp. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah yuridis normatif, yaitu pendekatan yang menggunakan konsepsi legistis positivistis. Spesifikasi yang dipakai adalah clinical legal research yaitu penelitian untuk menemukan hukum in abstracto. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa Putusan Perkara Perdata Nomor 359/Pdt.G/2013/PA.Clp., peraturan perundang-undangan, makalah-makalah dan buku-buku literatur yang berhubungan dengan materi penelitian. Analisis data dilakukan dengan metode deduktif, dengan menggunakan cara berpikir umum ke khusus sampai pada suatu kesimpulan. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pertimbangan hukum hakim dalam memutus perceraian dalam permohonan cerai gugat di Pengadilan Agama Cilacap dalam putusan perkara perdata nomor 359/Pdt.G/2013/PA.Clp. adalah karena terbukti telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dan dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat menurut hukum dapat dibenarkan sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 Jo Pasal 19 (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi hukum Islam.
Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu
Wiwin Muchtar W, SH.,M.Hum. Elisabeth Pudyastiwi, SH., MH