UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
JL. RAYA BEJI KARANGSALAM PURWOKERTO
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
Prahoro Febri Aryanto
NPM. 1111017922
2. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi yang dipakai adalah clinical legal research yaitu penelitian
untuk menerapkan hukum in abstracto dalam perkara in concreto yaitu dalam
perkara perdata No. 359/Pdt.G/2013/PA.Clp.
3. Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berupa Putusan Pengadilan Agama Cilacap No. 359/Pdt.G/2013/PA.Clp.
peraturan perundang-undangan, makalah-makalah dan buku-buku literatur yang
berhubungan dengan materi penelitian.
4. Metode Pengumpulan data
Data sekunder ini diperoleh dengan melakukan inventarisasi terhadap
putusan pengadilan, peraturan perundang-undangan, dan buku-buku literatur.
5. Metode Penyajian Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dicatat berdasarkan
relevansinya dengan pokok permasalahan untuk kemudian dikaji sebagai suatu
kesatuan yang utuh dan sistematis.
6. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan metode silogisme dan cara berpikir
deduktif, dengan menggunakan cara berpikir umum ke khusus sampai pada
suatu kesimpulan. Hukum Perkawinan dalam hal ini sebagai premis mayor
(umum) ditarik pada putusan hakim tentang putusan haim dalam memutus
tuntutan para pihak terhadap pemohon cerai gugat.
E. Hasil Penelitian
Hasil penelitian didasarkan pada putusan perkara perdata Nomor:
359/Pdt.G/2013/PA.Clp. sebagai berikut:
1. Subjek Hukum
a. Ny. AS, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan SMA,
Pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Cilacap,
memberi kuasa kepada Rabun Edi Ismanto, S.H., Advokat yang berkantor di
Jl. Sadang No. 44 Gumilir Cilacap, berdasarkan surat Kuasa Khusus tanggal
10 Januari 2013, yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat.
5
4. Saksi-Saksi
a. Saksi I, umur 35 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Buruh, tempat
tinggal di Kabupaten Cilacap, memberikan keterangan di bawah sumpah
pada pokoknya.
1) Saksi sebagai tetangga Penggugat kenal dengan Penggugat dan
Tergugat;
2) Sepengetahuan saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulanya
rukun dan belum dikaruniai anak, namun sejak sekitar tahun 2007
yang lalu rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak
harmonis lagi hal ini karena antara Penggugat dan Tergugat sering
terjadi perselisihan dan pertengkaran namun saksi tidak mengetahui
apa yang menjadi permasalahannya, kemudian antara Penggugat dan
Tergugat sekarang sudah berpisah tempat tinggal sampai sekarang
sudah 6 bulan lamanya;
3) Pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Penggugat dan
Tergugat namun tidak berhasil.
b. Saksi II, umur 60 tahun, Agama Islam, Tidak bekerja, tempat tinggal di
Kabupaten Cilacap, memberikan keterangan di bawah sumpah pada
pokoknya:
1) Saksi sebagai ibu kandung Penggugat kenal dengan Penggugat dan
Tergugat
2) Sepengetahuan saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulanya
rukun dan belum dikaruniai anak, namun sejak sekitar tahun 2007 yang
lalu rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi
hal ini karena antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan
dan pertengkaran masalah. Tergugat lebih mementingkan kepentingan
orang tua Tergugat dibanding kepentingan keluarga Penggugat dan
Tergugat, kemudian antara Penggugat dan Tergugat sekarang sudah
berpisah tempat tinggal sampai sekarang sudah 6 bulan lamanya;
3) Pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat
namun tidak berhasil.
8
F. Pembahasan
Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang
sakinah, mawaddah, dan rahmah. Sebuah perkawinan adalah sah, apabila
dilakukan menurut hukum Islam sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-undang
No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Berdasarkan data hasil penelitian pada poin 3 huruf a dan poin 4 huruf b
diketahui bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah dan telah
11
Berdasarkan pada hasil penelitian pada poin 1 diketahui bahwa yang mengajukan
perceraian adalah pihak istri sehingga merupakan cerai gugat.
Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan
bahwa cerai gugat yaitu gugatan perceraian yang diajukan oleh isteri (penggugat)
terhadap suami (tergugat) kepada Pengadilan Agama dan berlaku pula pengajuan
gugatan terhadap suami oleh isteri Perkawinan yang buruk keadaannya itu tidak
baik dibiarkan berlarut-larut, sehingga demi kepentingan kedua belah pihak,
perkawinan demikian itu lebih baik diputuskan. Sabda Nabi Muhammad SAW
berbunyi sesuatu yang halal tetapi sangat tidak disukai Allah adalah talaq.
Hukum Islam menganggap perceraian pada hakekatnya adalah hal yang tidak baik
(Prodjohamidjojo, 2011: 39).
Berdasarkan pada hasil penelitian poin 5 huruf c diketahui bahwa hakim
sudah berusaha menjadi mediator untuk mendamaikan suami istri, namun tidak
berhasil, karena tergugat tidak hadir. Berdasarkan hasil penelitian poin 5 huruf k
diketahui bahwa kondisi rumah tangga kedua belah pihak sudah pecah dan ada
indikasi yang mengarah bahwa kedua belah pihak sudah tidak mungkin untuk
didamaikan lagi, dengan demikian Pengadilan berpendapat bahwa apabila tetap
dipertahankan justru hanya akan menambah beban penderitaan lahir maupun batin
bagi Penggugat dan tidak membawa manfaat.
Gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat menurut hukum dapat
dibenarkan sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun
1974 Jo Pasal 19 (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf
(f) Kompilasi hukum Islam.
G. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa
pertimbangan hukum hakim dalam memutus perceraian dalam permohonan cerai
gugat di Pengadilan Agama Cilacap dalam putusan perkara perdata nomor
359/Pdt.G/2013/PA.Clp. adalah karena terbukti keduanya sama-sama sudah
melalaikan kewajiban dan tanggungjawabnya sebagai suami istri.. Gugatan
Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat menurut hukum dapat dibenarkan
sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 Jo Pasal
14
19 (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi
hukum Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Literatur:
Kartasapoetra, Rien, G, 1988. Pengantar Ilmu Hukum Lengkap, Penerbit Bina Aksara,
Jakarta,
Rafiq, Ahmad, 2000, Hukum Islam di Indonesia, Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Ramulyo, Mohd. Idris, 2002. Hukum Perkawinan Islam, Bumi Aksara, Jakarta.
Rasyid, Lili 1982. Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia,
Alumni, Bandung,
Sunggono, Bambang 1994. Hukum dan Kebijaksanaan Publik, Sinar Grafika, Jakarta,
Soemitro, Ronny Hanitijo, 1985, Metode Penetitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Sutanto, Retnowulan, 1989. Wanita dan Hukum, Himpunan Karangan Hukum yang
Penting Bagi Kaum Wanita, Penerbit Alumni, Bandung,
Syaukani, Imam, 2006. Rekonstruksi Epistemologi Hukum Islam Indonesia dan Bagi
Pembangunan Hukum Nasional,: Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Peraturan Perundang-undangan:
ABSTRAKSI SKRIPSI
Oleh :
Prahoro Febri Aryanto
NPM. 1111017922
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
FAKULTAS HUKUM
PURWOKERTO
2015