Anda di halaman 1dari 49

KELAS REGULER

Konsep Dasar Pengendalian


Intern

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


INSPEKTORAT JENDERAL
©2018
Kerangka Berpikir

Tujuan
Apa yang akan kita capai?
(Objectives)

Apa yang mungkin Risiko


menghalangi usaha kita? (Risks)

Pengendalian Bagaimana cara mengelola


(Controls) risiko tersebut?

2
Perkembangan Praktik Pengendalian

DAHULU SEKARANG
Hard Control Hard Control Soft Control
Organisasi Organisasi Integritas
Personil Personil Kode Etik
Kebijakan Kebijakan Kompetensi
Perencanaan Perencanaan Filosofi Manajemen
Prosedur Prosedur
Pencatatan Pencatatan
Pelaporan Pelaporan
Reviu intern Reviu intern

3
Sistem Pengendalian Intern

Proses Mencapai
Dipengaruhi Keyakinan tujuan
manusia memadai

Terintegrasi
Operasi
Terus menerus Pelaporan
Pimpinan Tidak mutlak
Pengamanan aset
Memiliki
Pegawai Ketaatan
keterbatasan

4
Definisi Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah

“Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi”
SPI

Diselenggarakan secara menyeluruh di


lingkungan Pemerintah Pusat dan Daerah

Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP)

5
Dasar Hukum SPIP

UU 1/2004 – Perbendaharaan Negara


Pasal 55 ayat (4)
Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan
bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang
memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP).

Pasal 58 ayat (1) dan (2)


Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,
Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di
lingkungan pemerintah secara menyeluruh.
SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

PP 60/2008
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

6
Paradigma Penerapan SPIP

UU 1/2004
PRESIDEN/MENTERI/PIMPINAN Pasal 58
LEMBAGA/KEPALA DAERAH
“Process owner” PP 60/2008
Pasal 2

APARAT PENGAWASAN INTERN


PP 60/2008
PEMERINTAH Pasal 47 (2)
“Assurance” dan “Consulting”

• Penerapan SPIP merupakan tanggung jawab pokok manajemen.


• APIP melakukan pengawasan intern untuk memperkuat dan
menunjang efektivitas SPIP.

7
Kerangka Kerja Pengendalian Intern

1992 1999 2004 2008


PP-60/2008

Internal Control Standards for Guidelines for Sistem


Integrated Internal Internal Control Pengendalian
Framework Control in the Standards Intern
Federal for the Public Pemerintah
Government Sector

Update Update
2013 2014

8
Tujuan SPIP

SPIP Kegiatan yang efektif dan


efisien

Laporan Keuangan yang


andal
Keyakinan Tujuan
Memadai Organisasi
Keamanan aset negara

Ketaatan terhadap peraturan


perundangan-undangan

9
Visualisasi Pengendalian Intern – SPIP

TUJUAN

K
E
K
G
U E
I
N G
U A
PEMANTAUAN I I
N T
T A
I A
T
INFORMASI & KOMUNIKASI T N
A
B 2
N
UNSUR KEGIATAN PENGENDALIAN
A 1

PENILAIAN RISIKO

LINGKUNGAN PENGENDALIAN LINGKUP


IMPLEMENTASI

10
SPIP Terintegrasi dengan Kegiatan Instansi
Pemerintah

Unsur SPIP:
• Dapat diterapkan pada level unit maupun
level kegiatan
• Menyatu dan menjadi bagian integral
kegiatan instansi pemerintah
• Disesuaikan dengan kebutuhan instansi

Pimpinan instansi pemerintah bertanggung jawab untuk mengembangkan


kebijakan, prosedur dan praktik detil untuk menyesuaikan dengan kegiatan
instansi pemerintah dan untuk memastikan bahwa unsur tersebut telah
menyatu dan menjadi bagian integral dari kegiatan instansi pemerintah.
(Penjelasan Pasal 3 ayat (2) PP 60/2008)

11
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian

PP-
60/2008

“Kondisi dalam instansi pemerintah


yang mempengaruhi efektivitas
pengendalian intern.”

13
Prinsip Lingkungan Pengendalian

Komitmen terhadap
integritas dan nilai etika Prinsip 1
Pengawasan atas pengembangan
dan pelaksanaan pengendalian
intern
Prinsip 2
Struktur organisasi, pelimpahan
wewenang, dan penyerahan tanggung Prinsip 3
jawab yang tepat

Komitmen terhadap kompetensi


SDM
Prinsip 4
Evaluasi atas kinerja dan
tanggung jawab Prinsip 5
14
Penilaian Risiko

15
Penilaian Risiko

“Penilaian atas kemungkinan


kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran
instansi pemerintah.”
PP-
60/2008

16
Prinsip Penilaian Risiko

Menetapkan tujuan yang jelas Prinsip 6


Identifikasi, analisis, dan
merespon risiko atas tujuan Prinsip 7
Pertimbangan terhadap potensi fraud Prinsip 8
Identifikasi, analisis, dan
merespon perubahan siginifikan
Prinsip 9

17
Apa Itu Risiko?

Ketentuan Manajemen Risiko di PMK-


171/PMK.01/2016
Kementerian Keuangan

Pengertian Risiko
Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang
berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran
organisasi

18
Tahapan Penilaian Risiko

Penetapan tujuan Identifikasi Risiko Analisis Risiko

• Tujuan instansi • Menggunakan metodologi yg • Menentukan dampak


• Tujuan kegiatan sesuai dengan tujuan. risiko terhadap tujuan.
• Mengenali risiko dari faktor • Prinsip kehati-hatian
eksternal dan internal. untuk menentukan risiko
• Menilai faktor lain yg dapat yg dapat diterima
meningkatkan risiko.

19
Penilaian Risiko Unit Kerja

Penetapan Identifikasi
Konteks Risiko
Mengidentifikasi dan Kegiatan untuk mencari
menetapkan kerangka dan mendaftar risiko
acuan serta parameter- yang ada dan terkait
parameter dasar dengan tujuan dan
aktivitas organisasi

Analisis Evaluasi
Risiko Risiko
Upaya untuk menentukan
Upaya untuk memahami signifikansi setiap risiko,
risiko dengan lebih dari yang paling signifikan
mendalam hingga yang paling tidak
signifikan

20
Penetapan Konteks

• Menentukan tujuan atau sasaran Organisasi


• Menentukan parameter penerapan Manajemen Risiko
• Menentukan struktur Manajemen Risiko
• Menentukan pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait
• Menetapkan kriteria Risiko
• Menetapkan matriks analisis Risiko untuk menentukan level Risiko
dan prioritas Risiko
• Menetapkan selera Risiko
• Mendokumentasikan hasil penetapan konteks ke dalam suatu
Piagam Manajemen Risiko (risk management charter)

21
Penetapan Konteks

Keterangan:

5 9 15 18 23 25 Level Risiko Sangat Tinggi (5)

Level Risiko Tinggi (4)


Level Kemungkinan

4 6 12 16 19 24 Level Risiko Sedang (3)

Level Risiko Rendah (2)


3 4 10 14 17 22
Level Risiko Sangat Rendah (1)

2 2 7 11 13 21 Area Penerimaan
Risiko

1 1 3 5 8 20

1 2 3 4 5
Garis
Level Dampak Toleransi Risiko

KMK-
845/KMK.01/2016

22
Identifikasi Risiko

Memahami
Dokumentasi
SS dan Identifikasi Identifikasi Identifikasi
ke dalam Profil
Proses Kejadian Penyebab Dampak
Risiko Kunci
Bisnisnya

23
Analisis Risiko

Menentukan Gambarkan
Sistem Estimasi
Estimasi Level Tentukan kondisi risiko
Pengendalian Level
yang ada dan Konsekuensi Level Risiko dalam Peta
Frekuensi
efektivitasnya Risiko

24
Evaluasi Risiko

Menentukan Risiko
Menentukan Prioritas
Kunci yang
Risiko Kunci (dengan Mendokumentasikan
memerlukan
Matriks analisis dalam Form 2
penanganan lebih
Risiko)
lanjut

25
Kegiatan Pengendalian

26
Kegiatan Pengendalian

“Tindakan yang diperlukan untuk


mengatasi risiko serta penetapan dan
pelaksanaan kebijakan dan prosedur
untuk memastikan bahwa tindakan
mengatasi risiko telah dilaksanakan
secara efektif.”
PP-
60/2008

27
Prinsip Kegiatan Pengendalian

Perancangan kegiatan pengendalian


yang tepat
Prinsip 10
Perancangan sistem informasi entitas beserta
kegiatan pengendalian yang terkait Prinsip 11
Pelaksanaan kegiatan pengendalian
melalui kebijakan Prinsip 12

28
Jenis Pengendalian

Jenis Pengendalian Pengertian Contoh

Pengendalian preventif dirancang Pemisahan tugas,


Pengendalian
untuk menghindari kejadian atau Pengesahan
Preventif dampak yang tidak diinginkan transaksi

Pengendalian preventif dirancang


Pengendalian Rekonsiliasi,
untuk menemukan kejadian atau
Detektif Exception reports
dampak yang tidak diinginkan
Kegiatan Pengendalian

 Reviu atas kinerja instansi pemerintah


 Pembinaan SDM • Sesuai dengan tusi
 Pengendalian pengelolaan sistem informasi
• Diutamakan pada kegiatan
 Pengendalian fisik atas aset pokok
 Penetapan & reviu indikator & ukuran
• Dikaitkan dgn penilaian
kinerja risiko
 Pemisahan fungsi
• Prosedur harus ditetapkan
 Otorisasi transaksi dan kejadian penting
dan dijalankan
 Pencatatan yang akurat dan tepat waktu
 Pembatasan akses atas sumber daya • Evaluasi secara teratur
 Akuntabilitas terhadap sumber daya
 Dokumentasi atas SPI

30
Informasi dan Komunikasi

31
Informasi dan Komunikasi

PP-
60/2008

“Identifikasi, pencatatan, dan


komunikasi informasi dilakukan untuk
memudahkan pelaksanaan
pengendalian dan tanggung jawab.”

32
Prinsip Informasi dan Komunikasi

Pemanfaatan informasi yang tepat dan


berkualitas
Prinsip 13
Terdapat jalur komunikasi internal atas
informasi yang diperlukan untuk mencapai
tujuan
Prinsip 14
Komunikasi dengan pihak eksternal
yang efektif Prinsip 15

33
Informasi dan Komunikasi

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat,


dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu
yang tepat

Bentuk dan Sarana Komunikasi, a.l:


 Buku pedoman kebijakan dan prosedur
 Surat edaran
 Memorandum
 Papan pengumuman
 Situs internet dan intranet
 Rekaman video
 e-mail
 Arahan lisan

34
Pemantauan

35
Pemantauan

“Proses penilaian atas mutu kinerja


sistem pengendalian intern dan
proses yang memberikan keyakinan
bahwa temuan audit dan evaluasi
lainnya segera ditindaklanjuti.”

PP-
60/2008

36
Prinsip Pemantauan

Pelaksanaan kegiatan pemantauan atas


Sistem Pengendalian Intern
Prinsip 16
Pelaporan temuan dan tindak lanjut yang
tepat waktu Prinsip 17

37
Pemantauan

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pemantauan


Sistem Pengendalian Intern

Melalui:

Pemantauan Evaluasi
Tindak Lanjut
berkelanjutan terpisah
Pengelolaan rutin, supervisi, Diselesaikan dan dilaksanakan
pembandingan, Penilaian sendiri, reviu, dan sesuai
rekonsiliasi, dan tindakan lain pengujian efektivitas sistem mekanisme penyelesaian
yang terkait dalam pengendalian intern rekomendasi hasil audit dan
pelaksanaan tugas reviu lainnya yang ditetapkan

38
17 Prinsip Pengendalian Intern

Komitmen terhadap integritas dan nilai etika Perancangan kegiatan pengendalian yang tepat

Pengendalian
Kegiatan
Pengawasan atas pengembangan dan Perancangan sistem informasi entitas beserta
Pengendalian

pelaksanaan pengendalian intern kegiatan pengendalian yang terkait


Lingkungan

Struktur organisasi, pelimpahan wewenang, dan Pelaksanaan kegiatan pengendalian melalui


penyerahan tanggung jawab yang tepat kebijakan

Komitmen terhadap kompetensi SDM Pemanfaatan informasi yang tepat dan


berkualitas

Informasi &
Komunikasi
Evaluasi atas kinerja dan tanggung jawab Terdapat jalur komunikasi internal atas informasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan
Menetapkan tujuan yang jelas

Identifikasi, analisis, dan merespon risiko atas Komunikasi dengan pihak eksternal yang efektif
Penilaian
Risiko

tujuan
Pelaksanaan kegiatan pemantauan atas Sistem

Pemantauan
Pertimbangan terhadap potensi fraud Pengendalian Intern

Identifikasi, analisis, dan merespon perubahan Pelaporan temuan dan tindak lanjut yang tepat
siginifikan waktu

39
Kenapa Keyakinan Memadai?

Keyakinan mutlak
Keyakinan memadai

Keterbatasan:
• Pertimbangan (judgement)
• Gangguan (breakdown)
• Pengabaian manajemen
• Kolusi
• Biaya vs manfaat

40
Keterbatasan Pengendalian Itern

Manajemen sering membuat kesalahan dalam


Pertimbangan
pertimbangan berbagai keputusan
(Judgment)
Pegawai mungkin keliru memahami perintah atau membuat
Gangguan kesalahan karena kelalaian. Perubahan yang bersifat
(Breakdown) sementara
Manajemen mungkin mengabaikan kebijakan yang
Pengabaian
ditetapkan untuk keuntungan pribadi
Manajemen

Tindakan yang dilakukan bersama-sama oleh beberapa


Kolusi individu untuk tujuan kejahatan

Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pengendalian


Biaya vs
intern tidak boleh melebihi manfaat yang akan didapat
Manafaat

41
Penguatan SPIP

Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas


sistem pengendalian intern dilakukan:
 Pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi
instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara
(dilakukan oleh APIP).
(audit, reviu, evaluasi, pemantauan, pengawasan lain)
 Pembinaan penyelenggaraan SPIP (dilakukan oleh BPKP).
(penyusunan pedoman, sosialisasi, diklat, bimkon, peningkatan
kompetensi auditor)

42
Maturitas SPIP

43
Sekilas Maturitas SPIP

Maturitas
SPIP
Tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan SPIP di K/L/P

Dinilai oleh
BPKP

Dasar
Tujuan
Hukum
PerKa BPKP No. 4 Tahun 2016 Memberikan keyakinan memadai tentang
Tentang Penilaian Maturitas SPIP kemampuan SPIP dalam mencapai
peningkatan kinerja, transparasi, dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan
Negara

44
Latar Belakang

Pemerintah BPKP
Bertanggungjawab
Wajib menyelenggarakan
SPIP secara menyeluruh SPIP membina penyelenggaraan
SPIP

Pembinaan SPIP
UU No.1/ masuk dalam RPJM
2004

BPKP wajib mengukur


keberhasilan program
tsb.
Pihak yang Terlibat

Fasilitator BPKP

Assessor Itjen/APIP

Counterpart UKI
(Kemenkeu)

46
Tahapan Penilaian

Penetapan Penetapan BPKP +


Tahap Satker dan
Pembentukan
Rencana Presentasi awal
Perencanaan Assessor
Tim Counterpart
Kegiatan Itjen

Pengisian Kuesioner UKI

Validasi Kuesioner BPKP


Tahap
Pelaksanaan Pengujian Bukti
Maturitas
Itjen

Pemberian Skor Akhir BPKP

Penyusunan Laporan
Tahap Penilaian Maturitas BPKP
Pelaporan Penyelenggaraan SPIP

47
Hasil Penilaian
K/L/P sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan
0 praktek-praktek pengendalian intern.
Belum Ada

Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan
1 masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan
Rintisan sehingga kelemahan tidak diidentifikasi.

K/L/P telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan
2 pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas
Berkembang pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai.

K/L/P telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik.
3 Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.
Terdefinisi

K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing-masing personel pelaksana
4 kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri
Terkelola & maupun tujuan K/L/P. Evaluasi formal dan terdokumentasi.
Terstruktur

K/L/P telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam


5 pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi
Optimum komputer.
48
TERIMA KASIH

“Strong organizations with strong risk controls will survive and prosper”
(Arpad Busson)
cp
49

Anda mungkin juga menyukai