Anda di halaman 1dari 38

M A N A J EM E N R IS IK O

Oleh : Sutoro

PEDULI
INOVATIF
PROFESIONAL
INTEGRITAS
DESKRIPSI SINGKAT
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan menerapkan
Manajemen risiko melalui System Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),
Tatakelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance/ GGG, Tiga
lini Pertahanan (Three Lines Of Defense), Pengembangan Budaya Risiko dan
Aspek Fundamental Risiko, Manajemen Risiko, Kerangka Kerja Manajemen
Risiko, dan Proses Manajemen Risiko terintegrasi dalam rangka peningkatan
manajemen kinerja di unit organisasinya.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


HASIL BELAJAR
Peserta diharapkan mampu :
Menerapkan manajemen risiko dalam rangka peningkatan
manajemen kinerja di unit organisasinya.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


INDIKATOR HASIL BELAJAR
Peserta mampu :
1. Menjelaskan SPIP, Tatakelola pemerintahan yang baik dan Tiga
Lini Pertahanan ( Three Lines Of Defense);
2. Menjelaskan Budaya Risiko dan Aspek Fundamental Risiko;
3. Menjelaskan Manajemen Risiko;
4. Menjelaskan kerangka kerja Manajemen Risiko; dan
5. Menjelaskan proses Menajemen Risiko teritegrasi

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


SPIP, Good
Governance
& Three Lines
of Deffense

MATERI
POKOK
Budaya Resiko
& Aspek
Manajemen Fundamental
Resiko Manajemen
Risiko

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


1
SPIP, GOOD GOVERNANCE & THREE LINES OF DEFFENSE

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


SPI SPIP
SPI adalah Proses yang integral pada
tindakan dan kegiatan yang dilakukan SPIP adalah sistem pengendalian
secara terus-menerus oleh pimpinan dan intern (SPI) yang diselenggarakan
seluruh pegawai untuk memberikan secara menyeluruh di lingkungan
keyakinan memadai atas tercapainya pemerintah pusat dan pemerintah
tujuan organisasi melalui kegiatan yang daerah. (PP 60/2008, Bab I Ps.
efektif dan efisien, keandalan pelaporan 1 butir 2)
keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan. (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


DASAR HUKUM
PELAKSANAAN SPIP

1. UU No. 1 / 2004 Ttg : Perbendaharaan Negara Pasal 58 (1)


“Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara, Presiden selaku pimpinan tertinggi pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan
Sistem Pengendalian Intern di Lingkungan Pemerintah secara menyeluruh.”
2. PP No. 60/ 2008 : Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Ps. 2)
1. Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yg efektif, efisien, transparan dan
akuntabel, menteri/pimpinan, Kementerian/ Lembaga, Gubernur dan Bupati/ Walikota wajib
melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
2.Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat 1, dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP sebagaimana diatur dalam peraturan
pemerintah ini.
3. Per Pres No. 2 / 2015, Ttg : RPJMN 2015 – 2019
Buku II RPJMN BAB 1 Pengarustamaan dan Pembangunan lintas bidang, angka 1.1.2
Pengarustamaan tatakelola yang baik, maka ditargetkan 100 % jumlah K/L/D yang telah
menerapkan SPIP dan pada tahun 2019 telah mencapai level 3 (rentang level 1 sampai level
5)
Tujuan SPIP :
Memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya
efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan
pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan asset, dan ketaatan pada peraturan perundang-
undangan.
PENGENDALIAN SEBAGAI BAGIAN DARI
PROSES MANAJEMEN
Organizing
SCOPE:
Pengawasan dan Pengendalian
Internal Organisasi

Actuating
TUJUAN:
Planning MANAJEMEN
1. Memastikan Visi, Misi dan tujuan
Organisasi tercapai
2. Memastikan pengelolaan keuangan
yang efisien, efektif , transparan dan
akuntabel
Controlling 3. Mencegah terjadinya Fraud

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PERAN SPIP
a. Mendorong Pencapaian Visi dan Misi Organisasi
b. Mencegah Fraud

UNSUR SPIP
a.Lingkungan pengendalian
b.Penilaian risiko
c.Kegiatan pengendalian
d.Informasi dan komunikasi
e.Pemantauan pengendalian intern
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
a. Lingkungan Pengendalian
○ Penegakan integritas dan nilai etika
○ Komitmen terhadap kompetensi
○ Kepemimpinan yg kondusif
○ Struktur organisasi sesuai kebutuhan
○ Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat
○ Kebijakan SDM yg sehat
○ Peran APIP yg efektif
○ Hubungan kerja baik dengan instansi terkait

b. Penilaian Risiko
○ Penetapan tujuan instansi dan tingkat kegiatan
○ Identifikasi dan Analisis Risiko
c. Kegiatan Pengendalian
○ Reviu atas kinerja
○ Pembinaan SDM
○ Pengendalian atas pengelolaan system informasi
○ Pengendalian fisik atas aset
○ Penetapan & reviu atas indikator & ukuran kinerja
○ Pemisahan fungsi
○ Otorisasi atas transaksi & kejadian yang penting
○ Pencatatan yg akurat & tepat waktu atas transaksi dan Kejadian
○ Pembatasan akses atas sumberdaya & pencatatannya
○ Akuntabilitas terhadap sumberdaya & pencatatannya
○ Dokumentasi yg baik atas system pengendalian internal serta trans & kejadian penting
d. Informasi dan Komunikasi
○ Mekanisme Komunikasi
○ Sarana Komunikasi

e. Pemantauan Pengendalian Intern


○ Evaluasi terpisah
○ Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya
KENDALA IMPLEMENTASI SPIP

Kendala
Soft Control Hard Control
Penerapan
SPIP adalah Komitmen,
unsur Soft Integritas & Kebijakan
Control nilai etika

Filosofis manajemen &


gaya operasi Prosedur

Penerapan SPIP terkendala bila tidak ada komitmen, integritas, & kedisiplinan seluruh Insan K/L sejak
perencanaan, pelaksanaan program sampai dengan pengawasan program

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI

15
3 PILAR GOOD GOVERNANCE

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


THE THREE LEGS OF GOVERNANCE
ECONOMIC GOVERNMENT
a. AKTIVITAS EKON.
b. DLM NEGERI ADMINISTRATIVE
c. INTERAKSI PENYEL. GOVERNMENT
EKONOMI
SISTEM PROSES
d. IMPLEMENTASI (EQUITY, KEBIJAKAN
QUALITY, POVERTY OF
LIFE

POLITICAL GOV
PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN UNTUK
FORMULASI KEBIJAKAN

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PERTAHANAN 3 LAPIS (THE 3 LINES OF DEFENCE)
KONTEKS MANAJEMEN RISIKO
THE 3 LINES OF DEFENCE ( Model
3LD) memisahkan antara fungsi-fungsi
bisnis sbb:
• Fungsi pemilik risiko (owning risks/risk
owner) dengan  fungsi-fungsi yang
menangani risiko (managing risks),
• Fungsi yang mengawasi
risiko (overseeing risks) dengan fungsi-
fungsi yang memberikan jaminan
independen (independent assurance)

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PERTAHANAN 3 LAPIS (THE 3 LINES OF DEFENCE)
KONTEKS MANAJEMEN RISIKO
THE 3 LINES OF DEFENCE ( Model
Fungsi Risiko Audit Dalam/ 3LD) memisahkan antara fungsi-fungsi
Operasi Bisnis dan Internal bisnis sbb:
Pengendalian
• Fungsi pemilik risiko (Memiliki
Lini Pertahanan Lini Pertahanan Lini Pertahanan resiko/pemilik resiko) dengan  fungsi-
Pertama kedua ketiga fungsi yang menangani
Operasi Bisnis risiko (Mengelola risiko),
Independen Audit dalam/
dengan Manajemen Internal • Fungsi yang mengawasi
Pengendalian dan
Risiko kepatuhan resiko risiko (overseeing risks) dengan
fungsi-fungsi yang memberikan
jaminan independen (independent
assurance)
Mempertaruhkan
THREE LINES OF DEFENCE
APH 5 External Auditor

BPK 4 Independent & Objective I


Assurance N
APIP 3 (Internal Auditor) T
E
R
2 Management Oversight N
A
SPIP L
Manajemen Risiko dan
Internal Control
1 Sumber:
Association of Chartered Certified Accountants, UK: Four
Lines of Defence, (dimodifikasi)

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Strategi Pembelajaran :
1.Bagaimana tahapan penyampaian materi ?
2.Metode apa yang tepat digunakan ?
3.Media pembelajaran & alat bantu apa yang diperlukan ?

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


2
BUDAYA RISIKO DAN ASPEK FUNDAMENTAL
MANAJEMEN RISIKO

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PENGERTIAN BUDAYA RISIKO
Budaya risiko adalah :
Norma – norma perilaku bagi individu dan kelompok dalam
suatu organisasi yang menentukan kemampuan kolektif untuk
mengidentifikasi dan memahami secara terbuka,
mendiskusikan dan bertindak atas risiko organisasi saat ini dan
masa depan.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Yang Menentukan Budaya Risiko dari Suatu Organisasi
Ada 3 Elemen Yakni :
1. Asumsi Dasar : Persepsi karyawan, pemikiran, perasaan tentang risiko membentuk
budaya risiko organisasi
2. Nilai : Nilai menyatakan standar moral dan perilaku karyawan, prinsip, panduan
tidak tertulis dan hal tabu yang dihargai karyawan, datang dari nilai-nilai ini
3. Artefak dan Kreasi
Artefak & Kreasi adalah komponen nyata dari sistem manajemen risiko organisasi,
mereka termasuk manual risiko, manajemen risiko, komite risiko, prinsip &
pedoman risiko disertakan dalam laporan tahunan berbasis IT & cetakan laporan
risiko disertakan dalam laporan tahunan serta workshop risiko untuk karyawan.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


BUDAYA RISIKO YANG EFEKTIF
Menilai & Mengukur Risiko Menerapkan Etika dan nilai
•Praktik penilaian risiko • Praktik bersama
• Tone at the Top
•Alat dan proses risiko Manajemen Mengkomunikasikan Misi &
Strategi
Risiko & Tujuan
Kepemimpinan • Strategi top-down
Infrastruktur • Kebijakan dan panduan

Meningkatkan Akuntabilitas &


Meningkatkan Kompetensi Menetapkan Akuntabilitas Individu
• Kompetensi dan sumber daya
Kompetensi Reinforcement
• Menetapkan kepemilikan
• Pelatihan • Menerapkan akuntabilitas
Membagikan Informasi & Pengetahuan Mengukur & Menghargai Kinerja
• Kualitas informasi • Disiplin dan insentif
• Komunikasi top-down • Indikator kinerja
• Komunikasi antar proses • Pengawasan

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PERAN PIMPINAN DALAM MEMBANGUN BUDAYA RISIKO

Demonstrate Ethics & Communicate


Values Mission & Objectives

Establish Process & Assign Individual


Controls Accountability
Integrated Risk
Management
Assess & Measure Measure & Reward
Risk Performance

Share Information &


Promote Competence
Knowledge

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Bagaimana tahapan penyampaian meteri ?
2. Metode apa yang tepat digunakan ?
3. Media pembelajaran & Alat bantu apa yang diperlukan ?

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


3
MANAJEMEN RISIKO

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


DEFINISI MANAJEMEN RISIKO
• Manajemen Risiko merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam
mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternative penanganan
risiko, memonitor dan mengendalikan penanganan risiko (Djohan Putro, 2008, 43)
• Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul
dari kegiatan usaha (Per Men Keu No. 142/PMK.010/2009 tentang Manajemen
Risiko Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
■ Meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja;
■ Mendorong manajemen yang proaktif;
■ Memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan;
■ Meningkatkan efektivitas alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya
organisasi;
■ Meningkatkan kepatuhan kepada ketentuan;
■ Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan ; dan
■ Meningkatkan ketahanan organisasi

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


MANFAAT MANAJEMEN RISIKO
 Berkurangnya kejutan (surprises);
 Eksploitasi peluang;
 Meningkatnya perencanaan, kinerja, dan efektivitas organisasi;
 Meningkatnya hubungan dengan pemangku kepentingan;
 Meningkatnya mutu informasi untuk pengambilan keputusan;
 Meningkatnya reputasi;
 Perlindungan bagi pemimpin; dan
 Meningkatnya akuntabilitas dan governance organisasi.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN RISIKO
1. Menciptakan dan melindungi nilai 7. Disesuaikan dengan penggunanya
2. Bagian terpadu dari semua proses 8. Mempertimbangkan factor manusia dan
dalam organisasi budaya
3. Bagian dari pengambilan keputusan 9. Transparan dan inklusif
4. Eksplisit ditujukan pada 10. Dinamis, berulang dan responsip terhadap
ketidakpastian perubahan
5. Sistimatik, terstruktur dan tepat 11. Memfasilitasi perbaikan terus menerus dari
waktu organisasi
6. Berdasarkan informasi terbaik yang
tersedia

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


KERANGKA KERJA MANAJEMEN RISIKO

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


KERANGKA KERJA MANAJEMEN RESIKO

01 02 03 04
Rancangan kerangka kerja Pengimplementasian Pemantauan & tinjauan Perbaikan berkelanjutan
untuk pengelolaan risiko manajemen risiko suatu kerangka kerja thd suatu kerangka kerja
7 langkah Penyusunan desain  Akuntabilitas
kerangka kerja pengelolaan risiko: A. Penentuan penanggung jawab
 Pelaksanaan program untuk memantau pelaksanaan  Dasar dari proses perbaikan
1) Memahami organisasi
2) Menetapkan kebijakan risiko manajemen perubahan MR & pereviu berkelanjutan
3) Akuntabilitas  Diklat & pengembangan  Identifikasi hal-hal yang
B. Apa yang harus dipantau
4) Integrasi ke dlm proses SDM
organisasi  Rekruitmen SDM C. Informasi apa yang diperlukan memerlukan perbaikan
5) Sumber Daya  Penyusunan Rencana D. Cara pelaksanaan pemantauan  Cakupan dari upaya
6) Komunikasi internal & pelaksanaan E. Pelaporan hasil pemantauan perbaikan
pelaporan
7) Komunikasi eksternal &
Pelaporan

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI 35


PROSES MANAJEMEN RISIKO

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Bagaimana tahapan penyampaian materi ?
2. Metode apa yang tepat digunakan?
3. Media pembelajaran & alat bantu apa yang
diperlukan?

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


TERIM A KA SI H
SEMOGA BE RM A N F A A T

PEDULI
INOVATIF
PROFESIONAL
INTEGRITAS

Anda mungkin juga menyukai