Anda di halaman 1dari 4

Nama : Jafrid Eki Leo

NIM : 22621299586
PPG Prajabatan Universitas Negeri Yogyakarta

LEMBAR KERJA 2
PENERAPAN PRINSIP ASESMEN PADA PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU

Berdasarkan video 1 yang telah Anda saksikan, refleksikan bagaimana penerapan prinsip
asesmen pada pembelajaran paradigma baru semestinya dirancang dan dilaksanakan oleh guru.

1. Carilah informasi guna menjawab mengapa guru perlu mengetahui hal-hal yang perlu
dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan (dihindari) dalam merencanakan asesmen
yang akan diterapkandalam pembelajaran paradigma baru!
Hal-hal yang perlu dilakukan:
 asesmen merujuk pada kompetensi yang di dalamnya tercakup ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
 asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran
 melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri (self-
assessment);
 penilaian antarteman (peer-assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik
antarteman (peer feedback);
 pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk
menstimulasi pola pikir bertumbuh, dan memotivasi peserta didik.
Hal-hal yang perlu dihindari:
 asesmen pada ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan dilakukan secara terpisah-
pisah;
 asesmen dilakukan secara terpisah dari pembelajaran
 asesmen hanya dilakukan oleh pendidik;
 umpan balik berupa kalimat pujian yang pendek, misal bagus, pintar, pandai, cerdas,
atau sangat baik sekali

2. Menurut pemahaman Anda, apa yang dimaksud dengan pendidik (guru) memiliki keleluasaan
dalam merancang pembelajaran dan asesmen yang efektif? Berikan contoh manifestasi dari
keleluasaan guru dalam merancang pembelajarandan asesmen tersebut!
Guru mempunyai kebebasan dalam mendesain pembelajaran dengan mengoptimalkan dan
menyesuaiakan kebutuhan dan minat bakat peserta didik, namun tetap tercapai
tujuan kompetensi yang diharapkan. Guru sebagai pengajar harus dapat menyesuaikan
dengan perubahan kurikulum, perkembangan teknologi, fleksibel, kreatif
dan inovatif akan memberikan teladan dan contoh yang baik bagi peserta didik dalam
setiap aspek seperti ketekunan, kerajinan, kerja keras, kejujuran, pribadi yang
sopan santun, dan bertanggung jawab. Hal ini akan menjadikan guru sebagai contoh
teladan dalam kehidupan mereka. Kebebasan guru dalam mengolah dan mendesain kelas
dengan memvariasikan model/ strategi/ metode pembelajaran beragam dari waktu ke waktu.
Hal ini penting karena pada dasarnya setiap peserta didik itu berbeda. Dengan
kebebasan mengajar ini dapat mengakomodasi semua gaya belajar peserta
didik di kelasnya, sehingga semua peserta didik dapat aktif belajar dan terjadi perubahan
menuju kemajuan ke arah yang lebih baik.

3. Mengapa asesmen menjadi bagian yang padu dengan keseluruhan proses pembelajaran?
Berikan ilustrasi keterpaduan antara asesmen dan pembelajaran tersebut!

Karena asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi


pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik,
peserta didik, dan orang tua/ wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya.
Sebagai ilustrasi, jika anak berada di kelas IV SD namun kemampuan dasar yang dimiliki
belum sampai ke level yang diharapkan pada level kelas tersebut, maka guru perlu
memberikan intervensi yang sesuai dengan kemampuan peserta didik saat itu, menuntaskan
kebutuhan belajarnya, dan tidak memaksakan pengajaran yang ada di level kelas IV. Guru
di kelas dapat menggunakan Asesmen Kompetensi Minumum (AKM) Kelas sebagai alat
bantu untuk mendiagnosa hasil belajar setiap individu murid. Tujuannya adalah untuk
merancang pembelajaran yang menyesuaikan tingkat kompetensi murid (teaching at the
right level).

4. Mengapa pemberian umpan balik yang konstruktif menjadi bagian penting dalam keseluruhan
proses pembelajaran? Ilustrasikan bagaimana guru semestinya memberikanumpan baik jika
mendapati peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan tugas secara lengkap sesuai waktu
yang disediakan!

Dalam pembelajaran, pemberian umpan balik yang konstruktif dapat memotivasi sekaligus
meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi. Setelah siswa melihat hasil tes yang
selesai diperiksa guru dan diberi komentar pada kertas pekerjaannya, mereka akan
mengetahui kekurangan yang ada padanya. Komentar yang diberikan akan mendorong
semangat siswa meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu
yang disediakan.

5. Mengapa karakteristik pembelajaran, capaian pembelajaran (CP), dan kebutuhan peserta didik
menjadi pertimbangan penting dalam memilih beragam teknik dan instrumen asesmen?

Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik saat


ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan peserta didik.
6. Pilihlah salah satu CP pada jenjang SMP atau SMA. Berdasarkan CP yang Anda pilih,
tentukan teknik dan instrumen asesmen yang tepat untuk mengukur ketercapaian CP tersebut!
 Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan berbagai penerapan
keterampilan gerak pada permainan, aktivitas jasmani lainnya, dan kehidupan nyata sehari-
hari sebagai hasil evaluasi pengetahuan yang benar, mengevaluasi dan mempraktikkan latihan
pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physicsl fittness related health) dan
kebugaran jasmani terkait keterampilan (physical fittness related skills), pola perilaku hidup
sehat, serta menunjukkan perilaku dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai aktivitas jasmani.
 Materi Ajar
Lompat Tinggi
 Tujuan Pembelajaran
-Peserta didik mampu mempraktikan permainan tradisional lompat tali
-Peserta didik dapat menyimpulakan kembali apa yang sudah dilakukan
 Teknik Instumen Asesmen:
- Asesmen Diagnostik Kognitif
 Guru memberikan pertanyaan pemantik/pretes di awal pembelajaran (apa yang kamu
ketahui tentang permaian tradisional lompat tali?)

- Asesmen Formatif
 Guru memberikan tugas praktik dimana peserta didik dibagi menjadi dua kelompok
 Ada 2 orang sebagai pemegang tali dan yang lainnya bertugas melompati karet.
Ketinggian karet dimulai dari mata kaki, lutut, dada, kuping hingga setinngi tangan di
atas kepala dan kaki dijinjit
 Peserta diharuskan melompat tanpa mengenai karet/tali.
 Jika pemain mengenai karet atau terjerat karet maka pemain gugur dan bergantian
dengan si pemegang karet. Jika semua pemain sudah berhasil melewati tantangan
lompatan dengan ketinggian akhir, maka permainan akan diulang dari awal, begitu
seterusnya.

- Asesmen Sumatif
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menceritakan kembali apa yang sudah
dilakukan selama proses pembelajaran lompat tali
 Pesserta didik diberikan kebebasa dalam mengimplementasikan tugasnya dengan secara
lisan, tertulis, poster maupun video pembelajaran.
7. Menurut Anda, apakah memungkinkan guru menyiapkan terlebih dahulu instrumen asesmen
sebelum pembelajaran dilakukan? Mengapa demikian? Identifikasilah kemungkinan
tantangan yang muncul jika instrumenasesmen ditentukan sebelum dan sesudah pembelajaran
dilakukan!

Hal tersebut mungkin terjadi, karena asesmen dilaksanakan secara rutin dan
berkelanjutan. Tantangan yang muncul adalah bisa jadi instrument tersebut tidak
cocok dengan kebutuhan peserta didik.

8. Untuk apa laporan kemajuan belajar peserta didik perlu dilakukan oleh guru? Identifikasilah
berbagai kemungkinan yang akan terjadi jika laporan kemajuan belajar tidak dilakukan oleh
guru!

Memetakan kekuatan dan kelemahan peserta didik untuk selanjutnya digunakan


sebagai dasar pemberian umpan balik. Laporan kemajuan belajar digunakan
sebagai dasar penerapan strategi tindak lanjut untuk pengembangan kompetensi
peserta didik. Laporan kemajuan belajar merupakan umpan balik, tanpa laporan
maka asesmen hanyalah nilai akhir semata, oleh karena itu laporan belajar
mempunyai peran penting dalam menerjemahkan penilaian dan memperbaiki
kinerja. Laporan kemajuan belajar berupa rapor merupakan salah satu bentuk
pelaporan asesmen yang paling umum dilakukan sekolah, dan harus diperhatikan
untuk memberikan informasi yang jelas agar berguna bagi orang tua peserta didik
dan peserta didik. Apabila guru tidak melakukan laporan kemajuan belajar peserta didik
maka guru tidak dapat memetakan strategi belajar selanjutnya yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.

9. Jelaskan dengan memberikan ilustrasi tentang bagaimana asesmen dapat digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran!

Asesmen dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran karena hasil


asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satu asesmen
yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran adalah asesmen
formatif.
Ilustrasinya dapat dilihat pada bab peserta didik mampu mempraktikan permainan
tradisional lompat tali dan peserta didik dapat menyimpulakan kembali apa yang sudah
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai