Anda di halaman 1dari 3

1. Bagaimana lingkungan belajar abad 21?

2. Perangkat teknologi apa saja yang diperlukukan untuk mendukung pembelajaran abad
21?
3. Apakah di lingkungan belajar Anda ada kesenjangan teknologi, lalu bagaimana cara
mengatasinya?

JAWAB:

1. Mengenai pembelajaran abad ke-21, mencatat bahwa pembelajaran abad ke-21 adalah
sistem pendukung yang menciptakan kondisi terbaik bagi orang untuk belajar; sistem
yang memenuhi kebutuhan belajar spesifik setiap siswa dan mendukung hubungan
interpersonal yang positif yang diperlukan untuk pembelajaran yang efektif. Lebih
lanjut dinyatakan bahwa lingkungan belajar adalah struktur, alat dan komunitas yang
menginspirasi siswa dan guru untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk abad ke-21. Sebagai suatu sistem, lingkungan belajar abad 21 harus
selaras dan bersinergi dengan sistem yang:
1. Menciptakan praktik pembelajaran yang didukung oleh manusia dan
lingkungan fisik yang mendukung proses belajar mengajar untuk
menghasilkan keterampilan abad 21.
2. Dukung komunitas pembelajaran profesional yang memungkinkan
pendidik berkolaborasi, berbagi praktik yang baik, dan
mengintegrasikan praktik ke dalam ruang kelas abad ke-21.
3. Memungkinkan siswa untuk belajar dalam konteks yang relevan dan
nyata.
4. Akses yang sama terhadap alat bantu pengajaran, teknologi, dan
sumber daya yang berkualitas.
5. Menyediakan desain arsitektur dan interior untuk studi kelompok,
kelompok dan individu.
6. Mendukung keterlibatan dan pembelajaran komunitas luas dan
internasional baik tatap muka maupun online.
Lingkungan yang demikian pada akhirnya memungkinkan pembelajaran berkembang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan individu, karena pembelajaran seperti itu dapat berlangsung
kapan dan di mana siswa menginginkannya. Dengan kata lain, pembelajaran yang
menawarkan “persis apa yang kita butuhkan”, yaitu kesempatan untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan melalui strategi pembelajaran yang sangat personal dan dapat
disesuaikan oleh siswa dengan gaya dan preferensi siswanya.

2. Perangkat teknologi apa saja yang diperlukukan untuk mendukung pembelajaran abad 21?
Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun sistem.
Contoh penerapannya dalam dunia pendidikan:
a.) Produk misalnya, seorang guru menciptakan media pembelajaran mock up untuk
pembelajaran.
b.) Sistem misalnya, cara penyampaian materi di kelas dengan tanya jawab ataupun yang
lainnya yang bersifat metode menggunakan Learning Management System seperti edmodo,
Schoologi, e-learning, dll..

Adapun perangkat yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran antara lain:


- Aplikasi untuk presentasi seperti Microsoft Powerpoint, Lectora, Macromedia Flash dan
sebagainya.
- wireless untuk memudahkan penggunaan perangkat karena tanpa kabel sehingga lebih
praktis dan cepat.
- E-learning untuk memberi kesempatan ke peserta didik belajar tidak hanya di sekolah tetapi
bisa mengakses materi kapan pun dan di mana pun.
- Komputer, Laptop, chromebook, dan lain-lain, menjadi sarana untuk membuka dan mencari
materi dari e- learning.

Peran Guru dalam menjalankan/memanfaatkan perangkat teknologi didalam kelas adalah


sebagai berikut:
a. Korektor, pendidik dapat membedakan mana nilai baik dan nilai buruk dalam pelaksanaan
pendidikan.
b. Inspirator, pendidik dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar peserta
didik.
c. Informator, pendidik dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
d. Organisator, pendidik mampu mengelola kegiatan pendidikan.
e. Motivator, pendidik harus mampu mendorong peserta didik agar bergairah dan aktif dalam
proses pembelajaran.
f. Fasilitator, pendidik menyediakan fasilitas untuk memudahkan proses pembelajaran.
g. Supervisor, pendidik harus mampu membantu memperbaiki dan menilai.
h. Pengelola kelas, pendidik harus mengelola kelas dengan dinamis.

3. Dewasa ini, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang sangat
pesat yang mengakibatkan paradigma pembelajaran yang ditandai dengan perubahan
kurikulum, media, dan teknologi. Oleh sebab itu, implementasi pembelajaran abad 21
didasarkan pada peningkatan kualitas SDM, baik tenaga pendidik maupun peserta didik.
Urgensi kompetensi abad 21 saat ini diperlukan keterampilan dan pengetahuan (kognitif)
yang mendalam dalam konteks kehidupan mengenai suatu masalah, peristiwa atau
kejadian. Sehingga, pemanfaatan teknologi diharapkan mampu memberikan kontribusi
terhadap peningkatan pembelajaran kepada peserta didik berupa pengetahuan, keterampilan
maupun pemahaman yang lebih dan menjadikan pembelajaran bagi peserta didik. Dalam
implikasinya, media maupun metode pembelajaran berbasis teknologi memberikan
kemudahan untuk mendapatkan data, fenomena, maupun materi secara efektif dimanapun dan
kapanpun. Selain itu, keterampilan peserta didik yang melibatkan aktivitas motorik maupun
non motorik juga akan semakin terasah, sehingga tentu akan memberikan level kognitif dan
keterampilan yang lebih baik. Sejalan dengan hal tersebut, pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran senada dengan pendapat Vinu (2011) yang menjelaskan bahwa:

…Learning is fundamentally a process of communication. It is acquiring new knowledge,


behaviors, skills, values, preferences or understanding, and may involve synthesizing
different types of information. Over the years advancements in the learning process are
greatly influenced by the latest developments in ICT, thus making it more efficient and
productive.

Media pembelajaran berbasis teknologi sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik
yang digunakan sebagai perantara antara guru dan peserta didik dalam memahami
materi pelajaran secara lebih efektif dan efisien (Yusuf, I & Subaer, 2013 dalam
Rahayu, 2022). Pada kenyataannya, pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan di
Indonesia masih dalam tahap awal dan masih belum termanfaatkan secara maksimal.
Hambatan dan permasalahan yang terjadi di lingkungan pendidikan di Indonesia secara
umum antara lain disebabkan oleh belum meratanya infrastruktur yang mendukung
penerapan teknologi di seluruh sekolah dan ketidaksiapan Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam mendukung penerapan teknologi. Ketidakmerataan sarana, prasarana maupun
infrastuktur yang mendukung penerapan teknologi di bidang pendidikan, merupakan
permasalahan awal yang menjadi tantangan dan perlu segera dituntaskan. Pada saat ini,
terdapat kecenderungan bahwa hanya daerah tertentu saja yang mendapatkan akses teknologi
dan masih terdapat daerah-daerah yang tidak memiliki akses internet.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah sudah melakukan banyak hal, mulai dari
pembangunan infrastruktur di daerah 3T, pembagian kuota pemerintah gratis, dan berbagai
seminar dan pembelajaran digital untuk meningkatkan literasi digital. Kemudian, langkah
terakhir untuk mengurangi kesetimbangan digital dengan adanya lebih banyak seminar dan
pelatihan literasi digital.

Pelatihan literasi digital ini penting untuk memperoleh dan menyebarkan informasi dengan
cepat, membantu pengambilan keputusan lebih cepat, dan belajar lebih cepat dengan sumber
referensi yang melimpah. Contoh seminar literasi digital yang diadakan oleh pemerintah
adalah festival literasi digital oleh kominfo.

Anda mungkin juga menyukai