Anda di halaman 1dari 1

W (WHERE, WHY) 

– Pastikan peserta didik memahami where (ke mana) arah unit


ini, dan why (mengapa).

●       H (HOOK) – Hak peserta didik pada awalnya dan menahan perhatian mereka.

●       E (EQUIP) – Memberi kelengkapan dengan pengalaman, alat, pengetahuan,


dan pengetahuan yang diperlukan peserta didik untuk memenuhi tujuan kinerja.

●       R (PROVIDE) – Menyediakan banyak peluang kepada peserta didik untuk


memikirkan kembali ide-ide besar, merefleksikan kemajuan, dan merevisi pekerjaan
mereka.

●       E (EVALUATE)  – Mengkonstruksi    dalam  peluang bagi    peserta didik  


untuk mengevaluasi kemajuan diri.

●       T (TO BE TAILORED) – Disesuaikan untuk mencerminkan bakat, minat, gaya,


dan kebutuhan individu.

●       O (TO BE ORGANIZED) – Diatur untuk      mengoptimalkan pemahaman yang


mendalam, bukan superfisial.

Perbedaan paling mencolok antara UbD dengan model lainnya adalah penempatan siswa sebagai fokus
pembelajaran. Dengan demikian, guru akan lebih memperhatikan kebutuhan siswa. Tak hanya itu, siswa
juga bisa lebih memperoleh penilaian yang otentik daripada pengembangan kurikulum dengan model
lainnya. Hal ini dilakukan agar tenaga pendidik tahu apakah tujuan dari pembelajaran sudah tercapai
apa belum. Pengembangan kurikulum ini juga bisa lebih mengurangi anggapan bahwa tenaga pendidik
adalah pusat dari pembelajaran daripada model lainnya. Dengan demikian, tenaga pendidik juga
memikirkan apa yang terbaik untuk para siswanya. Itulah perbedaan antara pengembangan kurikulum
dengan UbD dibanding model lainnya. Sejauh ini, konsep UbD baik diterapkan di Indonesia agar para
siswa bisa lebih memperoleh manfaat dari pembelajaran.

UbD adalah rancangan pembelajaran yang disusun secara mundur dengan melakukan penentuan
tujuan pembelajaran kemudian mengumpulkan bukti penilaian yang dibutuhkan melalui evaluasi dan
menyusun langkah kegiatan pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. 

Anda mungkin juga menyukai