Anda di halaman 1dari 16

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran


Dosen Pengampu Nukhbatul Bidayati Haka, M.Pd

Disusun oleh
Kelompok 3
1. Annisa Aulia Restiyani (1711060143)
2. Baiti Hasanah (1711060153)
3. Fella Nuriati (1711060183)
4. Indri Apriyani (1711060268)
5. Maulidia Darwis (1711060064)
6. Restu Eka Yulianti (1711060090)
7. Rizkia Dita Farenda (1711060229)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah Strategi Pembelajaran tentang Pendekatan Pembelajaran Biologi dengan
baik meskipun banyak kekurangan di dalam nya. Dan juga kami bertrimakasih
kepada Ibu Nukhbatul Bidayati Haka, M.Pd yang telah membarikan tugas ini
kepada kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu ,kami berharap adanya
kritik, saran atau usulan demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang lain yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik
dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran IPA...................................................2


B. Macam Pendekatan Yang Di Gunakan Dalam Pembelajaran IPA..............2
C. Cara Penerapan Pendekatan Yang Ada Dalam Pembelajaran IPA..............7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya alam manusia di Indonesia terus
diupatakan dan di kembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin global. Penignkatan sumber manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia
pendidikan. Pendidikan yang merupakan awal muda dalam pengembangan
sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan
juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan
proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat meneriman pembelajaran yang
baik.
Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama di anatara
siswa, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga
proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerja sama di antara siswa
dengan guru dan siswa dengan siswa, maka oleh karena itu siswa yang kurang
akan di bantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih
hidup dan berjalan dengan baik.
Dalam kegiatan pembelajaran tidak terbatas dari berbagai sumber yang
saling berkaitan yaitu kurikulum, guru, pembelajaran, dan peserta didik. Dimana
semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal
tersebut pendidik di tuntut harus mampu menggunakan berbagai pendekatan
pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan
menyenangkan. Hal ini di latar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya
sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik
harus di siapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya
sehingga berbagai jenis pendekatan pembelajaran dapat di gunakan oleh
pendidik.
Berdasarakan uraian di atas, maka permasalahan yang muncul adalah
bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan
yang tepat. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan
pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk

1
belajar. Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan tentang macam- macam
pendekatan yang di gunakan dalam pembelajaran Biologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pendekatan pembelajaran IPA?
2. Apa saja pendekatan yang di gunakan dalam pembelajaran IPA?
3. Bagaimana penerapan pendekatan-pendekatan tersebut dalam pembelajaran
IPA?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran IPA
2. Untuk mengetahui macam-macam pendekatan yang di gunakan dalam
pembelajaran IPA
3. Untuk mengetahui penerapan pendekatan-pendekatan tersebut dalam
pembelajaran IPA

D. Manfaat Penulisan
1. Menambah wawasan bagi penulis.
2. Sebagai acuan perkuliahan bagi teman-teman mahasiswa.
3. Untuk menambah pengetahuan bagi pembaca.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran IPA


Pendekatan disebut juga dengan approach (cara memilih sesuatu).
Pendekatan pembelajaran dapat di artikan sebagai sudut pandang atau titik tolak
guru terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dan masih bersifat umum.
Pendekatan adalah suatu rangkaian tindakan yang berpola atau teroganisir
berdasarkan prinsip tertentu yang terarah secara sistematis pada tujuan-tujuan
yang hendak dicapai.1
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru
dan siswa dalam mecapai tujuan instruksional untuk satuan instruksional tertentu. 2
Pendekatan pembelajaran di landasi oleh prinsip dasar tertentu (filosofis,
psikologis, didaktis, dan ekologis) yang dapat mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Jadi dapat di katakan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan titik tolak dari
pembelajaran itu sendiri. Terdapat 2 pendekatan dalam pembelajaran yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered
approach).
2. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered
approach).
Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki ciri bahwa
manajemen dan pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru.
Peran siswa pada pendekatan ini hanya melakukan aktivitas pembelajaran sesuai
dengan petunjuk guru. Siswa hampir tidak memiliki kesempatan untuk melakukan
aktivitas sesuai minat dan keinginannya. Sebaliknya pendekatan pembelajaran
yang berorientasi pada siswa menajemen dan pengelolaan pembelajaran
ditentukan oleh siswa. Siswa pada pendekatan ini memiliki kesempatan yang
terbuka untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minta dan keinginannya.3

1
Taufiqur Rahman. Aplikasi Model-Model Pembelajaran. (Semarang:CV. Pilar
Nusantara, 2018), hlm 26
2
Habibati. Strategi Belajar Mengajar (Darussalam, Banda Aceh: SYIAH KUALA
UNIVERSITY PRESS, 2017), hlm 52
3
Sutardi. Strategi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum. (DIY:IKAPI, 2016) hlm 23

3
Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran
langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran
ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inquiri serta strategi
pembelajaran induktif.4

B. Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA


Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi
yang bertujuan. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik
dalam belajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak didik,
dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru
berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan bijaksana,
sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara dua guru dengan anak
didik. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas
dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala
konskuensinya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan
oleh guru dalam mengelola kelas.
Dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif
dan bijaksana, bukan sembarang yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru
terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak
selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan
mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran. Ada beberapa
pendekatan yang diajukan dengan harapan dapat membantu guru dalam
memecahkan masalah dalam kegiatan belajar mengajar.
1. Pendekatan Individual
Merupakan perbedaan individual anak didik yang memberikan
wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan
perbedaan anak didik pada aspek individual ini. Dengan kata lain, guru harus
melakukan pendekatatan individual dalam strategi belajar mengajarnya. Bila

4
Nining Mariyaningsih, dkk. Teori dan Praktik Berbagai Model dan Metode
Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-kelas Inspiratof. (Surakarta:
Kekata Publisher, 2018) hal 1-3

4
tidak, maka strategi belajar tuntas atau mastery learning yang menuntut
penguasaan penuh kepada anak didik tidak pernah menjadi kenyataan.
Pendekataan individual juga memiliki arti yang sangat penting bagi
kepentingan mengajar. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekataan
individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan
pendekataan individual, sehingga guru dalam melakukan tugasnya selalu saja
melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan
kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan
pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.
2. Pendekatan Kelompok
Yang mana diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan
mengembangkan sikap social anak didik. Hal ini disadari bahwa anak didik
adalah sejenis mahluk homo socius, yakni mahluk yang bercenderungan untuk
hidup bersama. Dengan pendekatan kelompok, diharapkan diharapkan dapat
ditumbuh kembangkan rasa social yang tinggi pada diri setiap anak didik.
Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka
masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan social di kelas. Tentu
saja sikap ini pada hal-hal yang baik saja. Mereka juga sadar bahwa hidup ini
saling ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupan semua
mahluk hidup di dunia.
3. Pendekatan Bervariasi
Pendekatan yang bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang
dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang
biasanya muncul dalam pengajaran dengan berbagai motif, sehingga
diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus, maka kiranya
pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk
kepentingan pengajaran.5
4. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan proses ini di definisikan sebagai menggunakan proses-
proses mental, termasuk keterampilan psikomotor. Pendekatan ini bertujuan
agar peserta didik dibiasakan untuk mencari masalah kemudian melakukan
5
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zein. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : Rineka Cipta,
2014) hal 53-57

5
langkah-langkah yang dilakukan ilmuwan untuk menghasilkan produk-produk
sains berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Keterampilan-
keterampilan yang diharapkan berkembang dari peserta didik melalui
pendekatan ini anatara lain mengobservasi, menghitung, mengukur,
mengklasifikasikan, membuat hipotesis, dan lain-lain.
5. Pendekatan Interaktif
Di definisikan sebagai pendekatan yang menghendaki siswa membuat
pertanyaan atau mencari masalah yang berhubungan dengan topic yang
diajarkan maupun dalam upaya menyelesaikan masalah tersebut. Peran guru
dalam pendekataan ini sebagai fasilitator dan nara sumber dalam diskusi kelas.
6. Pendekatan Nilai
Di definisikan sebagai menghubungkan berbagai aspek nilai dengan
materi pembelajaran yang sedang dibahas. Nilai-nilai yang dimaksud antara
lain nilai religious, estetika, social budaya, ekonomi, pendidikan, kegunaan,
dan susila. Nilai-nilai ini dalam diri individu saling berpengaruh dan
membentuk suatu sistem nilai yang merupakan kesatuan utuh. Tujuan dari
pendekataan ini ini adalah adanya perubahan atau rekontruksi sistem nilai
yang dapat mengubah moral peserta didik atau dengan kata lain membina
watak generasi muda suatu bangsa.6
7. Pendekatan kontekstual
Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan situasi nyata peserta didik dan mendorong
peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat.
8. Pendekatan Deduktif
Merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum
kekeadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan
menyajikan aturan, prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh khusus atau
penerapan aturan, prinsip umum itu kedalam keadaan khusus.
9. Pendekatan Induktif
6
Habibati. Strategi Belajar Mengajar (Darussalam, Banda Aceh: SYIAH KUALA
UNIVERSITY PRESS, 2017), hlm 57-60

6
Merupakan pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan
sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu fakta,
prinsip, atau aturan. Menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik
kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Penalaran yang bermula dari
keadaan khusus menuju keadaan umum.
10. Pendekatan Ekspositori
Yang digunakan guru untuk menyajikan bahan pelajaran secara utuh
atau menyeluruh, lengkap dan sistematis dengan penyampaian secara verbal.
11. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam
pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam
menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri
siswa yang didasarkan pada pengetahuan. Pada dasarnya pendekatan
konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan diri
siswa baik dalam lingkungan sekolahmaupun dalam lingkungan masyarakat.7

C. Penerapan pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran IPA


Pembelajaran IPA menekankan pemberian pengalaman belajar langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Cara untuk meningkatkan kepekaan mengenai pemilihan pendekatan yang
dianggap paling tepat antara lain dengan pemperhatikan ketentuan dari kurikulum
yang digunakan, belajar dari buku, diskusi dengan teman sesama guru, melihat
dan mendengarkan pengalaman sesama guru dalam mengajar, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran
IPA. 8
1. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang
bahwa mengembangkan kebiasaan siswa menggunakan dan memperlakukan
lingkungan secara bijaksana dengan memahami faktor politis, ekonomis,
sosial, budaya, ekologis yang mempengaruhi manusia dalam dan
7
Pupu Saeful Rahmat. Strategi Belajar Mengajar (Surabaya:Scopindo Media Pustaka),
hlm 12-13
8
Hisbullah, Nurhayati Selvi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar.
(Makassar:Aksara Timur), hlm 31

7
memperlakukan lingkungan tersebut. Kebiasaan siswa tersebut dibangun
melalui pemahaman siswa terhadap lingkungan itu sendiri. Pada pendekatan
ini, pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar, untuk mengembangkan sikap dan perilaku peduli dan
mencintai lingkungan.
2. Pendekatan Sains – lingkungan- Teknologi-Masyarakat
Pendekatan sains-lingkungan-teknologi-masyarakat merupakan cara
pandang bahwa siswa belajar, menyusun pengetahuan, melalui interaksi
pribadi antara pengalaman dengan skemata pengetahuannya. Pemerolehan
pengetahuan dilakukan oleh skemata siswa yang tepat dan bermanfaat
baginya. Dalam pendidikan IPA ini, siswa perlu memperoleh pengalaman
secara fisik dan memperoleh pengalaman mengenai konsep dan model dalam
IPA. Pada pendekatan ini pembelajaran dipusatkan pada siswa dengan
memperhatikan keragaman siswa. Langkah dasar yang dapat diterapkan
adalah :
a. Curah pendapat tentang suatu isu/topik
b. Mendefinisikan pertanyaan/fenomena tertentu
c. Curah pendapat tentang sumber informasi
d. Menggunakan sumber untuk mendapatkan informasi
e. Melakukan tindakan nyata.
3. Pendekatan Faktual
Menurut Funkk dkk (1979), pendekatan faktual merupakan suatu cara
mengajarkan IPA dengan menyampaikan hasil-hasil penemuan IPA kepada
siswa dimana pada ahir suatu instruksional siswa akan memperoleh informasi
tentang hal-hal penting IPA. Metode yang paling efisien untuk
menindaklanjuti pendekatan ini adalah dengan membaca, menyampaikan
pendapat ahli dari buku,demontrasi latiham, dan memberikan tes.
4. Pendekatan konseptual
Menurut Funkk (1979) apabila menyodorkan fakta memberikan
pandangan terhadap IPA agak sempit dan hasil pembelajarannya tidak dapat
diingat terlalu lama, mungkin mengajarkan konsep adalah suatu pendapat
yang merupakan rangkaian dari fakta-fakta. Agar dapat memahami suatu

8
konsep, suatu pembelajaran memerlukan objek yang konkret, eksplorasi,
mendapatkan fakta. Pendekatan konseptual memungkinkan siswa untuk
mengorganisasikan fakta kedalam suatu model atau penjelasan tentang sifat
alam semesta. Pendekatan ini menekankan pada penyampaian produk atau
hasil IPA tidak mengajarkan tentang proses bagaimana produk tersebut
dihasilkan.9
5. Pendekatan Pemecahan Masalah
Herawati Susilo (1998) mengutip pendapat meyer (1987) bahwa
pendekatan pemecahan masalah (Force field approach) merupakan suatu
pendekatan yang penting. Setiap masalah memiliki suatu daya positif atau
daya pendorong yang cenderung menuju kearah perubahan positif untuk
memperbaiki suatu kondisi atau keadaan. Namun dilain pihak terdapat pula
daya pikir negatif atau penghambat yang berupaya untuk mempertahankan
permasalahan tersebut. Oleh sebab itu dalam pemecahan masalah perlu
dilakukan identifikasi daya pendorong positif yang dapat digunakan dan
identifikasi daya penghambat untuk diminimalkan pengaruhnya.
6. Pendekatan Nilai
Pendekatan Nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan
pandangan suatu nilai, misalkan terkait moral/etika, yang bersifat universal,
nilai yang terkait dengan kepercayaan/agama, atau nilai yang terkait dengan
politik, sosial, budaya suatu Negara atau daerah. Pada ahir instruksional siswa
diharapkan dapat memahami dan menerapkan perilaku tentang nilai yang
menyangkut keselarasan, keserasian, dan keseimbangan lingkungan alam
semesta.pendekatan ini menekankan pada penyampaian produk atau hasil IPA
dan penjelasan tentang proses IPA serta perilaku yang diharapkan yang terkait
produk dan proses tersebut, namun tidak mengajarkan secara langsung tentang
proses bagaimana produk tersebut dihasilkan.
7. Pendekatan inkuiri
Inkuiri ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian
kegiatan intelektual. Secara umum urutan kegiatan yang dilakukan adalah
merencanakan, mendiskusikan, membuat hipotesis, menganalisis, menafsirkan
9
Hisbullah, Nurhayati Selvi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar.
(Makassar:Aksara Timur). hlm 34-35

9
hasil untuk mendapatkan konsep umum yang dipelajari (Herawati Susilo,
1998). Dengan demikian, disusun teori atau pengertian untuk diuji melalui
analisis rasional, penggalian sehingga mendapatkan suatu penemuan, atau
dengan eksperimen. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan sifat
ingin tahu, imajinasi, kemampuan berfikir, sikap, dan keterampilan proses,
siswa perlu dimotivasi untuk menemukan kemungkinan atau cara baru dalam
menghadapi permasalahan yang harus dipecahkan.
8. Pendekatan Keterampilan Proses
Menurut Funkk ddk. (!979), pendekatan keterampilan proses adalah
cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan berbagai keterampilan proses
yang biasa digunakan para ilmuwan dalam mendapatkan atau
memformulasikan hasil IPA. Pendekatan ini lebih melibatkan siswa dengan
materi konkret dan bekerja ilmiah. Keterampilan proses yang umum diajarkan
adalah mengorservasi, mengukur, menentukan variabel, memformulasi
hipotesis, mengamati, menyampaikan hasil pengamatan, dan menyimpulkan
serta melakukan percobaan/penelitian. Pendekatan keterampilan proses
dibahas pada model tersendiri.
9. Pendekatan Konstruktivisme
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai
pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru
lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan materi yang disajikan
untuk meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
10. Pendekatan Sejarah
Pendekatan Sejarah adalah cara mengajarkan IPA dengan menyajikan
berbagai penemuan yang dihasilkan oleh para ilmuwan/ahli IPA dan tentang
perkembangan temuan-temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu IPA sendiri.
Metode yang umum digunakan untuk pendekatan ini adalah dengan membaca
buku teks. Siswa diajak untuk membaca dan mendengarkan informasi temuan-
temuan IPA bukan melakukan suatu kegiatan. Seperti halnya pendekatan
faktual dan pendekatan konseptual, pendekatan ini lebih menekankan
penyampaian produk atau hasil IPA, sedikit menjelaskan proses mendapatkan

10
temuan tersebut, namun tidak banyak-banyak melibatkan siswa dengan
bagaimana proses konkret yang dilaluinya.10

10
Hisbullah, Nurhayati Selvi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar.
(Makassar:Aksara Timur, 2018), hlm 36

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan disebut juga dengan approach (cara memilih sesuatu).
Pendekatan pembelajaran dapat di artikan sebagai sudut pandang atau titik tolak
guru terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dan masih bersifat umum.
Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang
bertujuan. Terdapat beberapa pendekatan dalam pembelajaran IPA, yaitu
pendekatan individual, kelompok, bervariasi, keterampilan proses, interaktif, nilai,
kontekstual, deduktif, induktif, dan konstruktivisme. Dalam penerapannya
pembelajaran IPA menekankan pemberian pengalaman belajar langsung melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

12
DAFTAR PUSTAKA
Habibati. Strategi Belajar Mengajar. Darussalam, Banda Aceh: SYIAH KUALA
UNIVERSITY PRESS, 2017.
Hisbullah, Nurhayati Selvi.Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah
Dasar. Makassar:Aksara Timur. 2018.
Mariyaningsih, Nining, dkk. Teori dan Praktik Berbagai Model dan Metode
Pembelajaran Menerapkan Inovasi Pembelajaran di Kelas-kelas
Inspiratof. Surakarta: Kekata Publisher. 2018.
Rahman, Taufiqur. Aplikasi Model-Model Pembelajaran. Semarang:CV. Pilar
Nusantara. 2018.
Saeful Rahmat, Pupu. Strategi Belajar Mengajar . Surabaya:Scopindo Media
Pustaka. 2019.
Sutardi. Strategi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum. DIY:IKAPI.
2016.
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zein. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka
Cipta, 2014.

13

Anda mungkin juga menyukai