Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Annisa Aulia Restiyani

KELAS : B Biologi (PPG Prajabatan Gel. 1 tahun 2022)


MK : Computational Thinking

PENUGASAN INDIVIDU
1. Pengenalan Computational Thinking (CT) = sertakan rujukan (maksimal 7 halaman)
a. Apa itu CT
b. Mengapa CT penting di era digital
c. Disposisi CT
2. CT di berbagai bidang (termasuk literasi = praktek di kehidupan sehari-hari)
a. CT dalam Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, khususnya Mata pelajaran
Informatika dan Biologi (membandingkan)
b. CT dalam berbagai literasi, dalam konteks PISA/AKM

1. Pengenalan Computational Thinking (CT)


a. Computational Thinking adalah pendekatan yang dilakukan secara kreatif dalam memecahkan
masalah, meliputi ide, tantangan, dan peluang yang ditemui untuk mengembangkan solusi. (Fajri,
2019). Computational Thinking menerapkan 4 prinsip, yaitu dekomposisi, pengenalan pola,
bestraksi, dan alogaritma. (Avin, 2022). CT adalah problem solving, yaitu akar masalah beserta
solusinya. (ITB, 2020)
b. CT sangat penting di era digital, adanya perkembangan ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi.
Manusia sangat berperan penting dalam alih fungsi teknologi. Pada industri 4.0 dikenal dengan
Industrial Society dengan penggunaan Teknologi Informasi yang produktif dan kreatif. Sebentar
lagi dimulai industri 5.0 yaitu seluruh konsepnya berpusat pada manusia dan berbasis teknologi.
Di jepang industri 5.0 sudah dimulai, pengembangan dari revolusi industry 4.0 yang berpotensi
adanya kemunduran peran manusia dengan mengembangkan kecerdasan buatan. (Government.C.
O. 2018) (Bita, dkk., 2021).
CT diperlukan karena CT tidak hanya dikenalkan dan dikembangkan oleh pelajaran computer
atau pemrograman, tetapi mampu diterapkan dalam disiplin ilmu, membuat lebih percaya diri
dalam menghadapi masalah yang lebih besar dan sulit, sehingga dapat belajar lebih efisien,
mendapatkan solusi yang optimal, dan cepat dalam melakukan pemecahan masalah.
c.
2. CT di berbagai bidang
a. 1. Informatika
Penggunaan teknologi yang efektif menuntut bagaimana cara untuk menalar secara logis dan
mampu untuk memprediksi apa yang akan terjadi serta mampu mengetahui mengapa sesuatu hal
tersebut tidak bekerja. Kaitan antara Ilmu Komputer, TIK dan Computational Thinking,
a) Computational Thinking memberi cara untuk memahami masalah
b) TIK menawarkan masalah untuk berpikir secara Computational Thinking dalam mencari
solusi
c) Ilmu Komputer memberikan konsep untuk berpikir secara Computational Thinking
dalam mencari sinergitas antara teori dan praktek, merespon kebutuhan sosial dari TIK
dengan perangkat lunak, yaitu program.
Tugas dalam pemrograman sering diakui sebagai kegiatan yang membuat frustasi dan menuntut
siswa untuk dapat membuat suatu program. Banyak penelitian menyatakan 27 bahawa metode
pengajaran yang buruk, rendahnya interaksi dengan siswa dan kurangnya minat adalah suatu
masalah dalam belajar pemrograman. Siswa perlu menunjukkan bagaimana memahami pola yang
jelas dalam pemrograman daripada hanya berfokus pada sintaksis dan semantik pemrograman
komputer. Untuk itu, pemikiran CT telah menjadi titik focus dari pembelajaran terbaru terutama
dalam disiplin ilmu komputer untuk mengintegrasikan CT ke dalam kurikulum dasar. (Swasti
Maharani, dkk., 2020)
2. Biologi
Pada zaman sekarang seluruh kalangan pasti menggunakan computer, IT, Robot, dan CT, salah
satunya adalah dunia pendidikan. Era kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat,
mengharuskan dunia pendidikan mampu mendesain kurikulum dan pembelajaran yang
membentuk peserta didik memiliki keterampilan yang memadai mampu bersaing secara global
dengan semakin berkembannya teknologi dan informasi. (Fenti, dkk., 2022)
Pembelajaran pada abad 21 memiliki tujuan dalam menilai pencapaian peserta didik dalam
beberapa kompetensi salah satunya pemecahan masalah. Computational Thinking (CT) sangat
diperlukan pada pembelajaran saat ini yang merupakan teknik pemecahan masalah yang luas
penerapannya. CT adalah rangkaian proses yang dilakukan secara kreatif dalam memecahkan
masalah, meliputi ide, tantangan, dan peluang yang ditemui untuk mengembangkan solusi.
(Cahyadriyana, 2020)
Biologi yang tergolong ke IPA selalu berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
pengembangan teknologi. Berbicara tentang IPA ada kaitannya dengan mencari tahu tentang alam
secara sistematis dan lebih menenkankan pada proses penemuan. Kajian IPA termasuk Biologi
bermanfaat dalam pemecahan masalah dalam kehidupan dengan penerapan yang bijaksana. Peran
sains terutama Biologi sangat penting, terutama dalam menyiapkan peserta didik yang kritis,
kompetitif, mampu memecahkan masalah, berani mengambil keputusan yang cepat dan tepat, dan
mampu bersaing di era digital global. (Sudarisman, Fenti, dkk., 2022)
Memasukkan CT ke dalam kurikulum dapat meningkatkan akses untuk semua siswa, terutama
mereka yang kurang terwakili di Computer Science (CS), dengan menanamkan praktik CT dalam
mata pelajaran seperti biologi, kimia, dan fisika, yang diharapkan diambil oleh semua siswa
sekolah menengah. Meskipun ini tidak memastikan bahwa siswa ini akan secara pribadi
termotivasi untuk terlibat dalam kurikulum CT, namun mereka setidaknya akan terpapar pada
praktik CT dan diberi kesempatan untuk mempelajarinya. Untuk alasan yang diberikan di atas,
kami percaya bahwa mengembangkan praktik CT dalam konteks mata pelajaran sains adalah
usaha produktif. (Swasti Maharani, dkk., 2020)
Referensi
Cahdriyana, R. A., & Richardo, R. Berpikir Komputasi Dalam Pembelajaran Matematika. Literasi (Jurnal
Ilmu Pendidikan), 11(1), 50-56. 2020.
Fajri, M., & Utomo, E. “Computational Thinking, Mathematical Thinking Berorientasi Gaya Kognitif
Pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Dinamika Matematika Sekolah Dasar”, 1(1): 1-18.
2019.
ITB, Pembelajaran Thinking pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Pusat Artificial Intelligence. 2020.
Kumala Sari, Fenti, dkk., “Persepsi Guru Biologi Terhadap Computational Thinking Pada Sekolah
Menengah Atas Se Kecamatan Kayen”. Riau. Jurnal Biogenesis Vol. 18 (1): 68–84, 2022.
Parga Zen, Bita, dkk., “Peran kompetensi melalui berfikir komputasi dalam membangun karir di dunia IT
menuju Era Society 5.0”. Purwokerto. Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol: 1, No: 2, Nopember
2021.
Swasti Maharani, Toto Nusantara, Abdur Rahman As‘ari, Abd. Qohar. COMPUTITONAL THINKING
Pemecahan Masalah di Abad Ke-21. Wade Group. 2020.

Anda mungkin juga menyukai