dalam melaksanakan pembelajaran sangat penting untuk mewujudkan masa depan anak bangsa
yang lebih baik (Jayadi et al., 2020). Pola pembelajarannya yaitu mengedepankan peserta didik
berpikir kritis, mampu mengintegrasikan segala ilmu dalam kehidupan nyata, memahami
teknologi dan informasi serta cakap dalam berkomunikasi dan kolaborasi (Malikah et al., 2022).
Hal ini berkaitan dengan kepentingan semua orang dan masa depan suatu negara yang harus
menyiapkan lulusan berkualitas serta mampu bersaing secara global dan menguasai
perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0. Perserta didik di tuntut mampu merancang
dan mengembangkan pengalaman belajar baik secara manual maupun digital untuk mendorong
peserta didik memiliki keterampilan berpikir kreatif. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang pesat sehingga membuat perubahan pada kurikulum dengan perbaikan sistem
pendidikan (Nurhalita et al., 2021).
Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran bioteknologi berbasis STEM yaitu siswa
tidak dapat memecahkan masalah dan fenomena di kehidupan sehari-hari (Nugraha, 2020).
Berdasarkan analisis kebutuhan 80 siswa dan 3 guru biologi di SMAN 1 Muncar, hampir 90%
siswa mengalami kesulitan memahami dan menerapkan konsep bioteknologi di kehidupan
sehari-hari (Wahono, 2018). Siswa memiliki karakter yang berbeda ketika belajar. Ada siswa
yang lebih tertarik dengan gambar dan kurang antusias dengan materi tertulis. Disisi lain, ada
beberapa siswa yang tidak terpengaruhi ketika belajar dengan materi berupa tulisan dan hanya
sedikit gambar. Selain itu, terdapat juga siswa yang menyukai belajar dengan menggunakan
video atau gambar bergerak. Hal ini disebabkan siswa memiliki ketertarikan yang berbeda dalam
jenis media (Anantyarta, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian Sodikum, Sugiyono, Baskoro Adi Prayitno (2016). Maksud
penelitian ini yaitu untuk mengetahui saran dan kelayakan modul dikembangkan.dengan nilai
hasil penelitian aspek modul rata-rata yaitu 86% dengan kategori sangat layak, jadi pada
pengembangan modul ini sangat layak di pakai. Penelitian selanjutnya yaitu penelitian Linda
Advinda (2018). Dengan maksud untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan
pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi biologidengan peta konseptual
diperoleh kategori sangat valid dengan nilai 82,24%. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan
modul pembelajaran biologi di lengkapi dengan peta konseptual untuk siswa kelas XI semester 2
SMA valid, efektif dan praktis.
Berdasarkan latar belakang di atas maka akan di lakukan penelitian dengan judul “
Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis STEM (Science Technology Engineering
And Mathematics) Educatio Untuk Siswa SMA pada Topik Bioteknologi”. Bahan ajar ini
diharapkan dapat untuk di pakai dalam alur belajar mengajar dan dapat mempermudah pendidik
dalam penyampaian materi.