Anda di halaman 1dari 14

MENGANALISIS PENCEGAHAN PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN

IBU DAN ANAK

Disusun Oleh :

SUCI AULIANDA (21030518)

NURKAMILA ( 21030519)

Dosen Pembimbing:

AINOL MARDHIAH, M.KES

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN TEKNOLOGI DAN SAINS

UNIVERSITAS BUMI PERSADA LHOKSEUMAWE

TAHUN AJARAN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karuniai serta
hidayah –Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul
“KONSEP DASAR ILMU KESEHATAN” dengan sebaiknya saya susun untuk
memberikan informasi kepada pembaca mengenai konsep dasar ilmu kesehatan pada
Maha Siswa.

Akhir kata berharap semonga Makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan
dalam bidang kesehatan dan dapat memberikan pengetahuan lebih kepada mahasiswa
tentang apa itu konsep dasar ilmu kesehatan.

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas makalah , pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Abdul wahab ,M.Pd selalu Pembina yayasan universitas bumi persada
lhokseumawe.
2. Ibu Rika mursyida ,S.SiT.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Teknologi
dan Sains (FKTS) universitas bumi persada lhokseumawe.
3. Ibu Fitri Hijri khana, S.Tr.,M.Keb selaku ketua prodi D-III Kebidanan di
universitas bumi persada lhokseumawe.
4. Ibu Ainol Mardhiah, M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Kesehatan
Masyarakat

Lhokseumawe 04 Juli 2023

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2

A. Pengertian ...........................................................................................................2

B. konsep Pencegahan Penyakit .............................................................................2

C. Program Kesehatan Ibu dan anak........................................................................6

BAB III PENUTUP..........................................................................................................11

A. Kesimpulan…………………………………………………………………11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat dibidang KIA
merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan
masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait
kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong - menolong
yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat , dalam hal penggunaan alat
transportasi, komunikasi (telpon genggam, telpon rumah), pendanaan, pendorno
darah, pencatatan- pemantauan, dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup
pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah
keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan akan taman kanak - kanak.

Masalah kesehatan merupakan masalahyang sangat penting yang dihadapi oleh


masyarakat saat ini.

B. Rumusan Masalah

1. Pencegahan penyakit yang berkaitan dengan ibu dan anak.

2. Konsep pencegahan penyakit

3. Program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status kesehatan

Ibu dan anak.

C. Tujuan

Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan


hidup sehat memalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan

1
keluarganya serta meningkatkan nya derajat kesehatan anak untuk menjamin
proses tumbuh kembang optimal.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pencegahan penyakit yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak

Secara umum pencegahan dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan


sebelum peristiwa yang diharapkan akan terjadi, sehingga peristiwa tidak terjadi
atau dapat dihindari . Pencegahan dapat diartikan sebagai tindakan mendahului
atau mengantisipasi pencegahan yang akan memerlukan tindakan, yang berkaitan
dengan awal mula suatu penyakit atau kemajuan dari suatu proses penyakit atau
masalah kesehatan.

Mencegah penyakit berarti menggunakan pengetahuan kita untuk membina,


mencegah penyakit dan ketidakmampuan , dan memperpanjang umur sebagai
mana yang dimaksud dalam definisi Public health menurut Wnslow (1920).

B. Konsep pencegahan penyakit

Tindakan pencegahan dapat dilakukan baik pada fase prepatogenesis yaitu


sebelum mulainya proses penyakit maupun sesudah memasuki proses penyakit.

Tindak pencegahan dibagi 3 tahap yaitu :

a. Yang pertama adalah pencegahan primer yang dilakukan sebelum proses


penyakit terjadi.
b. Yang kedua adalah pencegahan sekunder dimana proses penyakit sudah
mulai memasuki fase pathogenesis tapi masih dalam tahap ringan dan belum
nyata.
c. Yang ketiga adalah pencegahan tersier dimana proses penyakit sudah nyata
dan berlanjut dan mungkin dalam taraf dan akan berakhir.
Penjelasan dari 3 tahap tersebut adalah:

2
1. Pencegahan primer
Yaitu pencegahan yang umumnya bertujuan meningkatkan taraf kesehatan
individu, keluarga, masyarakat .
1. Perlindungan umum dan khusus
Perlindungan khusus terhadap kesehatan, golongan masyarakat tertentu
serta keadaan tertentu yang secara langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi tingkat kesehatan. Upaya - upaya yang termasuk
perlindungan umum dan khusus adalah:
 Peningkatan hygiene perorangan dan perlindungan terhadap
lingkungan yang tidak menguntungkan.
 Perlindungan tenaga kerja terhadap setiap kemungkinan timbulnya
penyakit akibat kerja.
 Perlindungan terhadap bahan-bahan beracun, korosif, elergen.
 Perlindungan terhadap sumber pencernaan

Pencegahan primer diterapkan pada keadaan dimana proses


penyakit yaitu health promotion ( pembinaan kesehatan) dan precefic
protection ( perlindungan khusus).

a) Tahap health promotion


Upaya pencegahan dalam tahap ini masih bersifat umum dan
belum tertuju pada jenis atau kelompok penyakit tertentu.
Tujuan utamanya adalah untuk pembinaan atau memajukan
kesehatan secara umum. Secara ilmiah setiap individu yang
dalam kondisi sehat akan merasa memerlukan kegiatan-kegiatan
yang mendukung Health promotion ini tanpa memerlukan
latihan atau keterampilan khusus. Sebagai besar upaya - upaya
tersebut dapat dicapai melalui pendidikan atau penyuluhan
( komunikasi, informasi, edukasi) dan sebagai melalui kegiatan
yang berkategori santai dan bebas.
Leavell dan Clark menyebutkan beberapa bentuk kegiatan
yang termasuk health promotion dan yang sudah banyak
dikembangkan berbagai program pelayanan kesehatan seperti :

3
 Pendidikan/penyuluhan kesehatan
 Makanan bergizi
 Pemeriksaan berkala
 Rekreasi dan olahraga
b) Tahap spesifik protection
Tahap inilah yang biasanya yang dimaksud sebagai arti
pencegahan sebagaimana umumnya orang mengartikannya.
Upaya pencegahan disini sudah tertuju kepada jenis penyakit
atau masalah - masalah tertentu. Biasanya sasarannya individu
atau kelompok masyarakat yang beresiko tinggi terhadap suatu
penyakit tertentu. Berbagai bentuk kegiatan yang termasuk
specific protection antara lain adalah sebagai berikut :
 Imunisasi khusus
 Perlindungan tumbuh kembang anak
 Sanitasi/ kesehatan lingkungan
 Perlindungan terhadap penyakit

2. Pencegahan sekunder

Upaya pencegahan pada tahap ini dibentuk diagnosa dini dan


pengobatan langsung. Tahap ini sudah dalam fase pathogenesis tapi masih
pada awal proses proses penyakit yang bersangkutan, mulai terjadi perubahan
anatomis, tapi belum menimbulkan keluhan, tanda dan gejala yang secara
klinis dapat diamati oleh dokter atau penderita sendiri.

Tujuan utama pencegahan pada tahap ini antara lain adalah

1. Mencegah tersebarnya penyakit keorang lain dalam masyarakat ,


terutama pada penyakit menular
2. Untuk bisa ngobatin dan dan menghentikan berkembangnya penyakit
menjadi lebih berat atau membatasi agar tidak timbul komplikasi cacat
atau perubahan jadi menahun
3. Membatasi atau menghentikan perjalanan/proses penyakit dalam
bentuk dini.

4
3. Pencegahan tersier

Tahap ini sudah memasuki dalam fase pathogenesis secara klinis


penyakitnya sudah nyata dan mungkin sudah berlanjut, atau sebaliknya
proses penyakit justru berbalik kefase penyembuhan dan memasuki tahap
pemulihan.

Yang termasuk dalam tahap tersier adalah :

1. Tahap Disability Limitation

Biasanya orang tidak akan mengkategorikan Disability Limitation


sebagai tindakan pencegahan lagi karena penyakitnya sudah nyata dan
bahkan mungkin sudah lanjut. Istilah pencegahan disini mungkin dapat
diartikan sebagai tindakan agar penyakit tidak berlanjut dan berkembang
menjadi lebih parah, dan apabila penyakit tersebut sudah dalam stadiun
lanjut dan parah, maka tindakan pencegahan dapat diartikan agar tidak
menjadi menahun atau berakibat cacat yang menetap dan akhirnya dapat
juga diartikan sebagai tindakan untuk mencegah kematian. Tindakan
pencegahan pada tahap ini sebenarnya sudah termasuk kategori media
kuratif yang merupakan lahan gerapan utama.
2. Tahan Rehabilitation
Tindakan pencegahan pada tahap terakhir ini merupakan tindak lanjut
setelah penderita berhasil melalui masa disability atau ketidakmampuan
untuk masuk ke proses penyembuhan .
Penyembuhan disini juga harus diartikan secara fisik, mental dan sosial
dan spiritual. Rehabilitasi fisik mungkin masih memerlukan tindakan teknis
dibidang medis klinis. Rehabilitasi mental dan sosial disamping memerlukan
tindakan medis klinis juga mungkin memerlukan tenaga psikolog atau
maupun ahli-ahli pekerja sosial. Rehabilitasi sosial biasanya ditunjukkan agar
penderita dengan kondisi pasca penyakit nya dapat diterima kembali dalam
kehidupan yang normal.

5
C. Program Kesehatan yang Terkait dalam Meningkatkan Status Kesehatan Ibu
dan Anak

1. Pemeliharaan Kesehatan pada Remaja Calon Ibu


Masa remaja merupakan salah satu fase dari perkembangan individu yang
mempunyai ciri berbeda dengan masa sebelumnya atau sesudahnya. Masa
remaja ditinjau dari rentang kehidupan individu merupakan masa peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Adams dan Gullota (dalam Aaro
1997) , masa remaja meliputi usia antara 11 - 20 tahun. Sedangkan Hurlock
(1990), membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13-16 atau 17 tahun)
dan masa remaja akhir ( 16 atau 17-18 tahun). Masa remaja awal dan akhir
dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah
mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa. Remaja
adalah tahap umur yang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh
pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan yang cepat pada tubuh remaja dan
dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku,
kesehatan, serta kepribadian remaja.
Masa remaja pada usia 18 tahun merupakan masa yang matang sebagai
masa peralihan masa kanak-kanak ke masa dewasa masa remaja mempunyai
ciri sebagai berikut:
 Sebagai periode penting perubahan sikap dan perilaku
 Periode peralihan
 Periode perubahan
 Masa mencari identitas

Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja sebagai berikut:

a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang
dikenal sebagai masa storm dan stress. Peningkatan emosional ini merupakan
hasil dari perubahan fisik terutama hormon pada remaja.
b. Perubahan yang cepat secara fisik dan juga disertai kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin pada diri dan
kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik
perubahan internal seperti sistem sirkulasi pencernaan, dan sistem respirasi

6
maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi
sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
c. Perubahan dalam hal yang baik dalam dirinya dan hubungan dengan dengan
orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya
dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal yang menarik yang baru
dan lebih matang.

Remaja memerlukan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi tentang


seksualitas, kontrasepsi, aktivitas seksual, aborsi, penyakit menular seksual dan
gender.

Beberapa masalah pokok dalam pengembangan kesehatan reproduksi remaja


adalah :

 Melakukan advokasi untuk memperoleh dukungan masyarakat dalam


kesehatan reproduksi.
 Melibatkan remaja pada pada aktivitas positif.
 Pelayanan klinik yang ramah bagi remaja.
 HIV dan PMS bagi remaja.
 Kehamilan dini dan kehamilan tidak diinginkan.

Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bagi semua orang akan memberikan


kontribusi besar terhadap pencapaian status kesehatan reproduksi masyarakat yang
lebih baik

Penyebaran informasi mengenai kesehatan remaja dapat diperlukan Karna


masalah kesehatan remaja belum cukup dipahami oleh berbagai pihak maupun oleh
remaja sendiri. Informasi ini tentunya berguna untuk :

a. Meningkatkan pemahaman berbagai pihak mengenai kesehatan remaja dan


bagaimana berinteraksi dengan remaja.
b. Menyiapkan remaja untuk menghadapi masalah kesehatan remaja dan
mendorong remaja agar bersedia membantu teman sebayanya.
c. Membuka akses informasi dan pelayanan kesehatan remaja melalui sekolah
maupun luar sekolah

7
2. Perkawinan yang Sehat

Perkawinan adalah merupakan ikatan suci yang dibangun dengan bertujuan:

a. Meneruskan keturunan atau melangsungkan reproduksi.


b. Membentuk generasi yang berkualitas.
c. Mencapai kebahagian.
d. Merupakan bagian dan ajaran agama.
e. Menjadi dasar untuk membentuk keluarga yang sehat

Perkawinan yang sehat memenuhi kriteria umurcalon pasangan suami istri


ketika melangsungkan perkawinan memenuhi umur kurun waktu reproduksi sehat,
yaitu umur 20-35 tahun. Terumata untuk calon istri atau calon ibu, karena hal ini
berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Secara biologis organ reproduksi
sudah cukup matang apabila terjadi proses reproduksi, yaitu kehamilan,
persalinan, nifas, menyusui. Secara psikososial pada kisaran umur tersebut wanita
mempunyai kematangan mental yang cukup memadai untuk menjadi seorang ibu
dan membina perkawinan yang sehat, mampu menjalin interaksi dengan keluarga
dan masyarakat.

3. Keluarga Sehat

Keluarga terdiri dari pasangan suami istri yang sah dan anak.

Hal ini merupakan pengertian dari keluarga. Keluarga yang sehat tentunya
dibentuk oleh individu-individu yang sehat dalam keluarga tersebut. Dilihat dari
skema pola perencana keluarga dibawah ini

a. Fase menunda atau mencegah kehamilan bagi pasangan suami istri di dengan
kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya. Alasan
menunda atau mencegah kehamilan adalah umur kurang dari 20 tahun adalah
usia yang sebaiknya tidak mempunyai anak terlebih dahulu karena organ
reproduksi belum matang, sehingga resiko penyulit dan komplikasi terkait
dengan kehamilan, persalinan dan nifas sangat tinggi.

8
b. Fase menjarangkan kehamilan pada periode usia istri antara 20-30/35
merupakan periode usia paling baik untuk hamil, melahirkan, dengan jumlah
anak 2 orang dan jarak antara kehamilan 2-4 tahun.
c. Fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan atau kesuburan adalah periode
usia istri diatas 35 tahun, sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai
2 orang anak, karena jika terjadi kehamilan persalinan pada periode ini ibu
mempunyai resiko tinggi untuk terjadi komplikasi obstetric, misalnya
perdarahan, pre-eklamsi, eklamsi, persalinan lama, atonia Uteri. Pada usia
yang tua juga mempunyai resiko penyakit lain, misalnya penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, keganasan dan kelainan metabolic biasanya meningkat.

Upaya-upaya untuk menurun kan morbiditas - morbiditas meningkatkan kualitas


tumbuh kembang dan perlindungan anak:

1. Langsung pada bayi/ anak


Pertolongan persalinan pada bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan disarana
kesehatan.
1) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular misalnya
imunisasi dan berperilaku bersih.
2) Program perbaikan gizi : penggunaan ASI, makanan tambahan
setelah 6 bulan, tambahan protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, zat
besi, iyodium, pemberantasan kecacingan, perawatan gigi, prititas
keluarga miskin.
3) Stimulasi dini : kognitif ( kecerdasan), afektif ( emosi, kasih sayang),
psikomotor ( keterampilan, bahasa, gerak, bicara, sosial).
4) Pemantauan tumbuh kembang ( deteksi dini ) secara teratur di
posyandu.

Melalui Ibu

1) Memperbaiki status gizi ibu: kurang gizi kronik, anemia, kekurangan


yodium.

9
2) Meningkatkan pendidikan ibu: kemampuan membaca, menyerap dan
menerapkan informasi.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu
a. Perencanaan keluarga ( punya anak >21 tahun jarak antara kehamilan
2-3 tahun, jumlah anak maksimal 2, melahirkan sebelum umur 35
tahun).
b. Kesehatan ibu: pencegahan anemia, gizi kurang, infeksi
c. Perawatan kehamilan: pemeriksaan kehamilan sejak dini dan teratur ,
pencegahan anemia, gizi kurang, imunisasi, penyulit selama hamil
( perdarahan, infeksi, toksemia).

3. Melalui keluarga
1) Meningkatkan pendidikan ayah : kemapuan membaca , menyerap,
dan menerapkan informasi.
2) Meningkatkan keterampilan ekonomi keluarga, peningkatan
penghasilan, pemanfaatan potensi dirumah tangga.
3) Meningkatkan pengetahuan sikap dan sikap ayah tentang :
 Perencanaan keuangan : punya Bayi <21tahun jarak antara
kehamilan 2-3 tahun, jumlah anak maksimal 2, melahirkan
sebelum umur 35 tahun).
 Kesehatan ibu: pencegahan anemia, gizi kurang, infeksi
 Perawatan kehamilan: pemeriksaan kehamilan sejak dini dan
teratur , pencegahan anemia, gizi kurang, imunisasi, penyulit
selama hamil ( perdarahan, infeksi, toksemia).

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara umum pencegahan dapat diartikan sebagai tindakanyang
dilakukan sebelum peristiwa yang diharapkan akan terjadi, sehingga peristiwa
tadi tidak terjadi atau dapat dihindari.
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi, anak balita serta pra sekolah.

11

Anda mungkin juga menyukai