Anda di halaman 1dari 23

Perkembangan Kognisi

Program Studi Magister Kebidanan


Fakultas Kedokteran
2015
• Piaget’s stages and developmental proces

• Bruner’s Theory of Cognitive Growth

• Vygotsky’s Views of Cognitive Developmental


Piaget’s stages and
developmental proces
Teori Perkembangan Kognitif
JEAN PIAGET (Ormrod Chapter 12)
• Fokus pada perkembangan kemampuan individu
dalam memaknakan dunia sekitarnya
• Piaget menyebut konsep anak akan dunia sebagai
SCHEME
 Mental network (Cognitive Structures) for organizing concepts
and information.
• Untuk mengenali dunia anak menggunakan asimilasi
untuk memahami konsep baru (contoh: hewan kaki
empat adalah sapi) dan ketika ia harus memodifikasi
scheme yang dimiliki maka ia akan menggunakan
akomodasi (contoh: Melihat kuda...hewan kaki
empat tidak hanya sapi tapi juga kuda)
• Cognitive Equilibration
Achieving a proper balance between
assimilation and accommodation
• Cognitive Disequilibrium
A discrepancy between what is perceived and
what is understood

“SETIAP ORGANISME MEMILIKI KECENDERUNGAN


INHEREN UNTUK MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN LINGKUNGANNYA”
Tendensi Adaptasi
Piaget’s Stages & Developmental Process

Formal
Operational

Concrete
Operational

Intuitive
Pre- Pre-Operational
Operational

Sensorimotor
0 2 4 7 11 14

USIA
SENSORIMOTOR
• Ketika anak berada pada usia 0-2 tahun

• Anak belajar dengan menggunakan kemampuan


sensori dan motor (tidak melibatkan bahasa)

• Rangsangan kognitif bersumber dari keinginan anak


mengenali lingkungan

• Fase ini anak berespon dengan gerakan refleks, atau


scheme yang sudah terbentuk. Anak mulai
membentuk representasi mental, mengingat kejadian-
kejadian dalam pikirannya, dan menyelesaikan
masalah dengan uji coba dalam pikirannya.
Fase ini dibagi dalam 6 sub tahapan yang
menunjukkan tingkah laku yang lebih
kompleks.
• Simple reflexes
Menghisap, menangis, menoleh
pada arah suara.

• Primary Circular Reactions


Bayi melakukan pengulangan
tindakan yang berkaitan dengan
tubuhnya
Mulai mengkoordinasikan
kemampuan visual dengan
sensorimotor scheme

• Secondary Circular Reactions


Pengulangan tindakan yang
berdampak pada lingkungannya
• Coordination of secondary schemes
Koordinasi yang dilakukan diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu
Bayi mulai dapat menirukan mimik atau
suara yang sebelumnya diabaikan

• Tertiary circular reactions


Adaptasi terhadap scheme yang telah
dimiliki pada situasi yang baru
Pemecahan masalah dengan
menggunakan trial and error

• Invention of new means through


mental combinations
Transisi dari perkembangan
sensorimotor ke perkembangan
simbol (bahasa)
Pemecahan masalah dengan
menggunakan trial and error secara
mental
PRE-OPERATIONAL
• Ketika anak berusia 2-7 tahun

• Fase ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu:


– PRE-OPERATIONAL PHASE (2-4)
– INTUITIVE PHASE (4-7)

• Fase ini ditandai dengan manipulasi simbol


secara mental yang belum fleksibel dan
irreversible
pre-operational phase (2-4 tahun)
• Mulai menggunakan bahasa sederhana
untuk mengembangkan
konsep/pengertian (symbolic function)
• “self centered”, belum mampu
memandang dunia dari sudut pandang
orang lain (egocentrism)
• Mengalami kebingungan untuk
membedakan realita dan non realita
(misalnya mimpi)
• Dapat mengklasifikasi objek atas dasar
satu ciri yang menonjol
• Belum mampu mengerti bahwa objek
yang memiliki persamaan dalam satu
segi dapat menunjukkan perbedaan
dalam segi-segi lainnya
Intuitive Phase (4-7 tahun)
• Anak mampu mengelompokkan benda-benda ke
dalam kategori meskipun belum tentu menyadarinya
(intuitive)
• Mampu memahami hubungan logika yang meningkat
dalam kompleksitas
• Mampu mengerjakan tugas yang melibatkan konsep
angka
• Mulai memahami prinsip konservasi:
mass - 5 tahun
weight - 6 tahun
volume - 7 tahun
• Inability to reverse operations
3.CONCRETE OPERATIONAL (7-11)
Aktivitas mental mencakup mental operations berdasarkan logika dan
terhadap benda-benda konkrit.
“Operation : manipulation of subjects or their internal
representations”

Pada tahap ini anak mulai mampu menggunakan konsep-konsep


berikut:
 Composition
“Whenever two elements of a system are combined (B+B’), we obtain
another element of the system.”
 Associativity
“The sum is independent of the order in which things are added.
(A+A’=B; A’+A=B;)” C
 Reversibility
Not only can we add B’ with B to obtain C,
B B’
but when we subtract B’ from C, we obtain B

A A’
4.Formal Operational (usia 11-14 tahun dst)
Seseorang pada tahap formal operational
seharusnya mampu menunjukkan cara berpikir
sbb:
– Abstract thinking, thinking about possibilities
beyond concrete reality
– Propositional thinking, thinking that is logical &
consistent
– Combinatorial thinking, the synthesis of ideas
– Hypothetico – deductive thinking, scientific
thinking
– Metacognitive activity, the monitoring of his or
her own thinking
– Self-reflective thinking, concern about identity,
morality, and personal relationships
TUGAS

Diskusikan dengan teman contoh dari proses


asimilasi dan akomodasi yang pernah anda alami
selama mengikuti perkuliahan di Magister Kebidanan

Ormrod, 2012, p. 292


Kritik terhadap teori Piaget
(Gage & Berliner, 1998:106)
• Teori Piaget lebih menekankan pada “internal mental structures” yang
diciptakan melalui proses perkembangan anak.
• Teori Information Processing sebagai teori alternatif mengenai
perkembangan kognitif.
• Teori information processing lebih menekankan pada “information-
processing demands of a task.”Tuntutan-tuntutan ini dianggap lebih
penting sebagai sumber perkembangan pemikiran yang logis.
Contoh tuntutan tugas:
1. Jumlah informasi yang perlu disimak untuk memecahkan suatu masalah
2. Jumlah transformasi data yang harus dilakukan
3. Jumlah dan kompleksitas aturan yang harus dipelajari
4. Jumlah data yang harus diingat sekaligus
• Menurut teori ini anak sanggup melakukan “advanced levels of thinking”
jika cara pengajarannya sesuai, jadi tidak harus menunggu
perkembangan struktur kognitif pada usia tertentu.
• Penganut pandangan ini a.l. J.Bruner
Bruner’s Theory of Cognitive Growth
(beliefs)
1. Perkembangan intelektual adalah Independence of response from
stimulus
• Awalnya anak memberi respon yang sama terhadap berbagai
stimulus, lalu meningkat menjadi respon tertentu untuk stimulus
yang tertentu)
2. Perkembangan bergantung pada kemampuan Mental Representation
• Anak mengenal simbol (bahasa) sehingga dapat merepresentasikan
dunia dalam pikirannya.
3. Perkembangan melibatkan Self-Consciousness
• Tanpa kesadaran akan kemampuan diri untuk mendeskripsikan
pengetahuan dan pengalaman, seseorang sulit untuk menganalisa
diri dalam lingkungannya.
4. Hal yang penting : Tutor-Learner Interaction
5. Menurut Bruner  Language as key
6. Kognitif yang berkembang ditandai dengan : Simultaneous Alternatives
Tiga tahap memahami dunia
Development Through Representation
• Enactive Stage
Action is the way the child understand his
environment
• Iconic Stage
Information is carried by visual and auditory
imagery
• Symbolic Stage
Non thinking action and perceptual
understanding give way to symbol systems
Implikasi Teori Piaget dan Teori Bruner
dalam kegiatan B-M
• Perlunya pengembangan “intellectual empathy” (memahami dunia dari
segi pandang anak) melalui berbicara, observasi, dan bertanya pada anak
• “Concrete objects”; anak diajak mengenali objek secara nyata melalui cara
melihat, meraba, memanipulasi objek
• “Sequencing instruction”:keurutan dalam menyajikan bahan ajaran &
proses belajar.Misalnya, demonstrasi konkrit dilajutkan penjelasan verbal
 abstraksi; dan enaktif  ikonik  symbolis
• “Amount of fit of new experience”; memberikan pengalaman baru yang
ada kesesuaian dengan pengalaman anak.
• “Cognitive values of interaction”; interaksi sosial terutama melalui cara
lisan dan ini meningkatkan pemahaman anak dari tahap motorik & intuitif
ke tahap verbal.Interaksi juga mengandung nilai afektif
• “Discovery Learning”(Bruner)
Menyajikan data dan mendorong siswa mengolahnya sehingga
menemukan pola-pola yang berarti.

“How children think and how their thinking changes should affect how
children should be taught”
Vygotsky’s Views of Cognitive Developmental
(Ormrod, 2012, Chapter 13)
• Mengatakan bahwa perkembangan anak tidak lepas dari lingkungan dan
budaya yang membentuknya

• Anak memiliki kemampuannya sendiri yang disebut


– Child’s actual developmental level (level 1)
Yaitu kemampuan problem-solving anak yang bekerja tanpa bimbingan
orang dewasa
– Potential development under optimum circumstances learning with a
competent nurturing mediator.(MLE – Mediated Learning Experience) (level 2)
Yaitu kemampuan anak setelah adanya “directed learning” dibawah
bimbingan orang dewasa (mediasi yang menginterpresi lingkungan)

 Perbedaan antara “Level 1” dan “Level 2” disebut “ZONE OF PROXIMAL


DEVELOPMENT (ZPD)”
 Agar efektif, pengajaran harus diarahkan ke ZPD – yaitu diatas “actual
developmental level” anak dan bertujuan mengembangkan fungsi-fungsi
dalam ZPD.
Implikasi Instruksional: Piaget, Bruner, Vygotsky

• UNDERSTAND HOW CHILDREN THINK


Perlu memahami cara pandang anak (intellectual empathy) melalui
berbicara, observasi & bertanya pada anak
• USE CONCRETE MATERILS TO FOSTER LEARNING
Anak diajak mengenali objek secara nyata melalui cara melihat, meraba,
memanipulasi
• BALANCE DISCOVERY & DIRECT INSTRUCTION
Menyajikan data dan mendorong siswa mengolahnya sehingga
menemukan pola-pola yang berarti
• USE CERTAIN SEQUENCES OF INSTRUCTION TO FOSTER LEARNING
Keurutan dalam menyajikan bahan & proses belajar
1.enaktif
2.ikonic
3.symbolis
Implikasi Instruksional: Piaget, Bruner, Vygotsky
(lanjutan)
• INTRODUCE NEW EXPERIENCES IN MODERATELY NOVEL WAYS
Pengalaman baru dibangun atas dasar hal yang sudah diketahui
sebelumnya dengan cara merangsang rasa “disequilibrium”
• INDIVIDUALIZE THE PACE OF LEARNING
Waktu dan bantuan yang diperlukan untuk mempelajari sesuatu berbeda
antara anak
• DO NOT NEGLECT THE SOCIAL SIDE OF LEARNING
Interaksi sosial terutama melalui cara lisan meningkatkan pemahaman
anak dari tahap motorik & intuitif ke tahap verbal.Interaksi juga
mengandung nilai afektif
• ANALYZE ERRORS
Agar dapat membantu proses belajar anak, kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya perlu dibahas setelah tampilannya dianalisis

Anda mungkin juga menyukai