Panduan Praktis Penatalaksanaan Intrauterine Growth Restriction (IUGR
Panduan Praktis Penatalaksanaan Intrauterine Growth Restriction (IUGR
Faktor ibu
Faktor Janin
Faktor Plasenta
Patofisiologi
Pada trimester 2 dan 3 hyperplasia dan
hipertropi sel tidak terjadi dengan optimal,
menyebabkan pertambahan ukuran dan berat
badan tidak sesuai, tidak sesuai ukuran dan
maturasi dari metabolism janin, inilah yang
disebut dengan IUGR.3
Diagnosis
Pemeriksaan
Pemeriksaan USG kesejahteraan janin
pada janin suspek ketika ada janin SGA
SGA atau terdiagnosa
IUGR
Prosedur Mengukur TFU
Minta persetujuan ibu
Minta ibu mengosongkan kandung kemihnya jika ibu
belum BAK minimal 30 menit sebelum pemeriksaan
Posisi terlentang dengan kaki diluruskan
Pastikan tangan bersih dan hangat
Tempatkan angka nol pada pita ukur tepat di pinggir atas
simfisis pubis atau batas atas Fundus uteri
Bentangkan pita ukur sepanjang garis perut ibu sampai
batas atas fundus uteri atau pinggir atas simfisis pubis
Ukur TFU ibu
absence end-diastolic flow pada Umbilical Artery Doppler
Penatalaksanaan
Ketepatan taksiran adalah hal yang esensial
dalam menegakkan diagnosis IUGR.
Ketepatan taksiran merupakan parameter yang
reliable berdasarkan HPHT pada wanita yang
siklus menstruasinya teratur.
Alternative penilaian menggunakan
pemeriksaan USG pada usia 8-13 minggu
kehamilan. Keakuratan USG saat aterm + 3
minggu sesuai umur kehamilannya.
Pencegahan IUGR
Melakukan pola hidup sehat. Mengkonsumsi makanan bergizi
seimbang baik kuantitas maupun kualitasnya. Makan makanan yang
bervariasi agar kebutuhan nutrisi seimbang terpenuhi. Terdapat
tambahan 300 kalori/hari bagi ibu hamil dari kebutuhannya.
Menghindari stress selama kehamilan. Stress merupakan salah satu
faktor pencetus hipertensi.
Menghindari makanan obat-obatan yang tidak dianjurkan selama
kehamilan. Setiap akan mengkonsumsi obat, pastikan
sepengetahuan/resep dokter.
Melakukan olah raga teratur. Agar tubuh bugar, dan mampu memberi
keseimbangan oksigenasi, maupun berat badan.
Menghindari alkohol, rokok, dan narkoba.
Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. agar kondisi ibu dan
janin dapat selalu terpantau, jika ada kondisi pertumbuhan janin
terhambat, dapat diketahui sedini mungkin.
Deteksi dini jika ada kemungkinan pertumbuhan janin terhambat.
membantu memperbaiki hasil kehamilan.