Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian
Gerontik berasal dari gerontologo dan geriatrik. Gerontologi adalah cabang ilmu
yang membahas atau menangani tentang proses penuaan dan masalah yang timbul pada
orang yang berusia lanjut.
Geriantik adalah berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada
orang yang berusia lanjut. Geriantik nursing: praktek keperawatan yang berkaitan
dengan proses penyakit penuaan dini. (Kozier, 1987 dalam Wahit Iqbal Mubarak dkk,
2006).
Keperawatan gerontik adalah suatu pelayanan profesional yang berdasarkan ilmu
dan kiat atau tehnik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosial dan spiritual dan
kultural yang holistik yang ditujukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit
pada tingkat individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Ilmu yang mempelajari
tentang perawatan pada usia lanjut. (Kozier, 1987 dalam Wahit Iqbal Mubarak dkk,
2006).

B.

Pembagian Lansia
1.

2.

3.

Depertemen Kesehatan RI membagi lansia lansia sebagai berikut:


a.
Kelompok menjelang usia lanjut( 45-54 th) sebagai masavibrilitas
b.
Kelompok usia lanjut (55-64 th) sebagai presenium
c.
Kelompok usia lanjut( 65 th>) sebagai senium
Menurut kesehatan dunia (WHO), lansia terbagi atas :
a.
Usia pertengahan(middle age) adalah kelompok usia 45 sampai 59 tahun
b.
Usia lanjut (elderly) antara 60- 74 tahun
c.
Usia tua(old) antara 75-90 tahun
d.
Usia sangat tua(very old) diatas 90 tahun
Menurut undang-undang No. 4 tahun 1965 pasal 1:
Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang
bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya
mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima
nafkah dari orang lain.

C.

Proses Penuaan dan Proses Perubahan yang Terjadi


Merupakan proses alamiah setelah 3 tahap kehidupan: masa anak, masa dewasa
dan masa tua..
1.
Pertambahan usia menimbulkan perubahan-perubahan pada struktur dan
2.

fisiologis dari bagian sel/jaringan/organ dan sistem yang ada pada tubuh manusia.
menjadikan kemunduran fisik maupun psikis.

3.

Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mendur, rambut memutih, penurunan


pendengaran, pengelihatan memburuk, gerakan lambat dan kelainan pada fungsi

4.

organ fital.
Kemunduran psikis terjadi peningkatan sensitivitas emisional, menurunnya
gairah, bertambahnya minat terhadap diri, berkurangnya minat terhadap
penampilan, meningkatnya minat terhadap material dan minat rekreasi tak
berubah hanya orientasi dan subyek yang berbeda(Wahit Iqbal Mubarak dkk,
2006).

D.

Karakteristik Penyakit yang Dijumpai pada Lanjut Usia


1.
Penyakit yang sering multiple: saling berhubungan satu sama lain.
2.
Penyakit yang bersifat degeneratip:sering menimbulkan kecacatan.
3.
Gejala yang tidak jelas:berkembang secara perlahan.
4.
Sering bersama-sama dengan problem psikologis dan sosial.
5.
Lansia sangat peka terhadap infeksi akut.
6.
Sering terjadi penyakit yang bersifat iatrogenik (Wahit Iqbal Mubarak dkk,
2006).

E.

Lingkup Asuhan Keperawatan Gerontik


Fenoma yang menjadi bidang garap keperawatan gerontik adalah tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia pada lanjut usia sebagai akibat proses penuaan.
Lingkup asuhan keperawatan gerontik meliputi :
1.
Pencegahan ketidakmampuan akibat proses penuaan.
2.
Perawatan yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan.
3.
Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi keterbatasan akibat proses
penuaan(Wahit Iqbal Mubarak, dkk, 2006).

F.

Peran dan Fungsi Keperawatan Gerontik


Dalam prakteknya perawat dalam menangani kasus gerontik melakukan peran
dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai care giver atau pemberi asuhan keperawatan secara langsung.
2.
Sebagai pendidik klien lanjut usia.
3.
Sebagai motivator klien lanjut usia.
4.
Sebagai advokasi klien.
5.
Sebagai konselor atau pemberi konseling pada klien lanjut usia(Wahit Iqbal
Mubarak dkk, 2006).

G.

Tanggung Jawab Perawat Gerontik


Tanggung jawab perawat gerontik adalah :
1.
Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal.
2.
Membantu klien lansia memelihara kesehatannya.
3.
Membantu klien lansia menerima kondisinya.

4.

Membantu klien lansia menanggapi ajal dan diperlakukannya secara manusiawi


sampai meninggal(Wahit Iqbal Mubarak dkk, 2006).

H.

Sifat Pelayanan dan Model Pemberian Keperawatan Gerontik


1.

Sifat pelayanan yang diberikan


a.
Independen: perawat melakukan perawatan pada klien lanjut usia secara
b.

mandiri.
Interdependen: perawat melakukan perawatan pada klien lanjut usia dengan

c.

kerjasama dengan tim kesehatan lain.


Humanistik: melakukan perawatan pada klien lanjut usia dengan
memandangnya sebagai makhluk yang perlu untuk diberikan perawatan

d.

secara layak dan manusiawi.


Holestik: klien lanjut usia adalah memiliki kebutuhan yang utuh baik biopsiko-sosial dan spiritual yang mempunyai karakteristik berbeda-beda

2.

antara lansia satu dengan yang lain.


Model pemberian asuhan keperawatan
Model asuhan keperawatan profesional yang diberikan adalah dalam bentuk
model asuhan keperawatan dan model manajerial(Wahit Iqbal Mubarak dkk,
2006).

I.

Isu dan Kecenderungan Masalah Kesehatan Gerontik


1.

Masalah Kehidupan Sosial


Adanya anggapan bahwa semua ketertarikan seks pada lansia telah hilang
adalah mitos atau kesalahpahaman (Parke, 1990 dalam Wahit Iqbal Mubarak dkk,
2006). Pada kenyataannya hubungan seksual pada suami istri yang sudah
menikah dapat berlanjut sampai bertahun-tahun. Bahkan aktivitas ini dapat
dilakukan pad saat klien sakit atau mengalami ketidakmampuan, dengan cara

2.

berimajinasi atau menyesuaikan diri dengan pasangan masing-masing.


Perubahan Perilaku
Pada lansia sering dijumpai terjadi perubahan perilaku diantaranya : daya
ingat menurun, pelupa, sering menarik diri, ada kecenderungan penurunan
merawat diri, timbulnya kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi,
lansia sering menyebabkan sensitivitas emosional seseorang yang akhirnya

3.

menjadi sumber banyak masalah.


Pembatasan Fisik
Lansia mengalami kemunduran dalam bidang kemampuan fisik, hal itu
mendorong meningkatnya ketergantungan mereka untuk memerlukan bantuan

4.

orang lain.
Palliative care
3

Pemberian obat pada lansia yang bersifat palliative care adalah unutk
mengurangi rasa sakit yang dirasakan lansia, tetapi efek samping obat-obatan
5.

tersebut menyebabkan ketidaknyamanan pada lansia.


Penggunaan obat
Persoalan yang dialami lansia dalam pengobatan adalah bingung, lemah
ingatan, penglihatan berkurang, tidak bisa memegang, dan kurang memahami

6.

pentingnya program tersebut untuk dipatuhi dan dijalankan.


Kesehatan mental
Semakin lanjut usia seseorang, kesibukan sosialnya akan semakin
berkurang

7.

dan

dapat

mengakibatkan

berkurangnya

integrasi

dengan

lingkungannya.
Hukum dan etik dalam perawatan genotik
Berpedoman pada UUD 1945 pasal 27 dan pasal 34, sebagai perawat
kesehatan masyarakat bertanggung jawab dalam mencegah penganiayaan berupa
penyia-nyiaan, penganiayaan yang disengaja dan eksploitasi. Berkaitan dengan
kode etik, yang harus diperhatikan oleh perawat adalah :
a.
Perawat harus memberikan rasa hormat pada klien tanpa memperhatikan

J.

b.
c.

suku, ras,golongan, pangkat, jabatan, status sosial, masalah kesehatan.


Menjaga rahasia klien.
Melindungi klien dari campurtangan pihak yang tidak kompeten, tidak etis,

d.
e.
f.

praktek illegal.
Perawat berhak menerima jasa dari hasil konsultasi dan pekerjaannya.
Perawat menjaga kompetensi keperawatan.
Perawat memberikan pendapat dan menggunakannya.

JPKM lansia
Salah satu program pokok perawatan kesehatan masyarakat yang ada di
puskesmas, sasarannya adalah keluarga yang didalamnya ada keluarga lansia. Salah
satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) (Wahit
Iqbal Mubarak dkk, 2006).

K.

Konsep asuhan keperawatan

Pengkajian
Tujuan :
1.
2.

Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri.


Melengkapi dasar dasar rencana perawatan individu.
4

3.
Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien.
4.
Memberi waktu kepada klien untuk menjawab.
Meliputi aspek :
a.
Fisik
Wawancara
1.
Pandangan lanjut usia tentang kesehatan.
2.
Kegiatan yang mampu di lakukan lanjut usia.
3.
Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri.
4.
Kekuatan fisik lanjut usia : otot, sendi, penglihatan, dan pendengaran.
5.
Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAB/BAK.
6.
Kebiasaan gerak badan / olahraga /senam lanjut usia.
7.
Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan.
8.
Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum
9.

obat.
Masalah-masalah seksual yang telah di rasakan.

Pemeriksaan fisik
1.

Pemeriksanaan di lakukan dengan cara inspeksi, palpilasi, perkusi, dan auskultasi

untuk mengetahui perubahan sistem tubuh.


Pendekatan yang di gunakan dalam pemeriksanaan fisik,yaitu :
a)
Head to tea
b)
Sistem tubuh
Psikologis
1.
Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan.
2.
Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak.
3.
Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan.
4.
Bagaimana mengatasi stress yang di alami.
5.
Apakah mudah dalam menyesuaikan diri.
6.
Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan.
7.
Apakah harapan pada saat ini dan akan datang.
8.
Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya ingat, proses pikir, alam
2.

b.

perasaan, orientasi, dan kemampuan dalam penyelesaikan masalah.


c.

Sosial ekonomi
1.
Darimana sumber keuangan lanjut usia
2.
Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang.
3.
Dengan siapa dia tinggal.
4.
Kegiatan organisasi apa yang di ikuti lanjut usia.
5.
Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya.
6.
Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
7.
Siapa saja yang bisa mengunjungi.
8.
Seberapa besar ketergantungannya.
9.
Apakah dapat menyalurkan hoby atau keinginannya dengan fasilitas yang ada.

d.

Spiritual
5

1.
2.

Apakah secara teratur malakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya.


Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan,

3.
4.

misalnya pengajian dan penyantunan anak yatim atau fakir miskin.


Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah dengan berdoa.
Apakah lanjut usia terlihat tabah dan tawakal.
PENGKAJIAN DASAR

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Temperatur
1.
Mungkn serendah 95 F(hipotermi) 35C.
2.
Lebih teliti di periksa di sublingual.
Pulse (denyut nadi)
1.
Kecepatan, irama, volume.
2.
Apikal, radial, pedal.
Respirasi (pernapasan)
1.
Kecepatan, irama, dan kedalaman.
2.
Tidak teraturnya pernapasan.
Tekanan darah
1.
Saat baring, duduk, berdiri.
2.
Hipotensi akibat posisi tubuh.
Berat badan perlahan lahan hilang pada tahun-tahun terakhir.
Tingkat orientasi.
Memori (ingatan).
Pola tidur.
Penyesuaian psikososial.
Sistem persyarafan

1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

8.

Kesemetrisan raut wajah


Tingkat kesadaran adanya perubahan-perubahan dari otak
a.
Tidak semua orang menjadi snile
b.
Kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun atau melemah
Mata : pergerakan, kejelasan melihat, adanya katarak
Pupil : kesamaan, dilatasi
Ketajaman penglihatan menurun karena menua :
a.
Jangan di tes depan jendela
b.
Pergunakan tangan atau gambar
c.
Cek kondisi mata
Sensory deprivation (gangguan ssensorik)
Ketajaman pendengaran
a.
Apakah menggunakan alat bantu dengar
b.
Tinutis
c.
Serumen telinga bagian luar, jangan di bersihkan
Adanya rasa sakit atau nyeri.
Sistem kardiovaskuler

1.

Sirkulasi periper, warna, dan kehangatan


6

2.
3.
4.
5.
6.

Auskultasi denyut nadi apikal


Periksa adanya pembengkakan vena jugularis
Pusing
Sakit
Edema
Sistem Gastrointestinal

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Status gizi
Pemasukan diet
Anoreksia, tidak dicerna, mual, dan muntah
Mengunyah dan menelan
Keadaan gigi, rahang dan rongga mulut
Auskultasi bising usus
Palpasi apakah perut kembung ada pelebaran kolon
Apakah ada konstipasi (sembelit), diare, dan inkontinensia alvi
Sistem Genitourinarius

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Warna dan bau urine


Distensi kandung kemih, inkontinensia (tidak dapat menahan untuk BAK)
Frekuensi, tekanan, desakan
Pemasukan dan pengeluaran cairan
Disuria
Seksualitas
a.
Kurang minat untuk melaksanakan hubungan seks
b.
Adanya kecacatan sosial yang mengarah ke aktivitas seksual
Sistem Kulit / Integumen

1.

2.
3.
4.
5.

Kulit
a.
Temperatur, tingkat kelembaban
b.
Keutuhan luka, luka terbuka, robekan
c.
Perubahan pigmen
Adanya jaringan parut
Keadaan kuku
Keadaan rambut
Adanya gangguan-gangguan umum
Sistem Muskuloskeletal

1.

2.

Kontraktur
a.
Atrofi otot
b.
Mengecilkan tendo
c.
Ketidakadekuatannya gerakan sendi
Tingkat mobilisasi
a.
Ambulasi dengan atau tanpa bantuan / peralatan
b.
Keterbatasan gerak
c.
Kekuatan otot
d.
Kemampuan melangkah atau berjalan
7

3.
4.
5.

Gerakan sendi
Paralisis
Kifosis
Psikososial

1.
2.
3.
4.

Menjauhkan tanda-tanda meningkatnya ketergantungan


Fokus-fokus pada diri bertambah
Memperlihatkan semakin sempitnya perhatian
Membutuhkan bukti nyata akan rasa kasih sayang yang berlebihan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.

Fisik / Biologi
a.
Gangguan nutrisi : kurang / berlebihan dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
b.

pemasukan yang tidak adekuat.


Gangguan persepsi sensorik : pendengaran, penglihatan sehubungan dengan

c.

hambatan penerimaan dan pengiriman rangsangan.


Kurangnya perawatan diri sehubungan dengan penurunan minat dalam merawat

d.
e.

diri.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan atau nyeri.
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan penyempitan jalan nafas atau
adanya sekret pada jalan nafas.

2.

Psikososial
a.
Isolasi sosial berhubungan dengan perasaan curiga.
b.
Menarik diri dari lingkungan berhubungan dengan perasaan tidak mampu.
c.
Depresi berhubungan dengan isolasi sosial.
d.
Harga diri rendah berhubungan dengan perasaan ditolak.
e.
Coping tidak adekuat berhubungan dengan ketidakmampuan mengemukakan
f.

3.

pendapat secara tepat.


Cemas berhubungan dengan sumber keuangan yang terbatas.

Spiritual
a.
Reaksi berkabung / berduka berhubungan dengan ditinggal pasangan.
b.
Penolakan terhadap proses penuaan berhubungan dengan ketidaksiapan
c.
d.

menghadapi kematian.
Marah terhadap Tuhan berhubungan dengan kegagalan yang dialami.
Perasaan tidak tenang berhubungan dengan ketidakmampuan melakukan ibadah
secara tepat.

Anda mungkin juga menyukai