PROPORSI
Pada uji beda dua proporsi ini akan digunakan apabila asumsi Chi-Square
terpenuhi (tidak boleh ada nilai expected <1 dan nilai expected <5 lebih dari
20%), apabila nilai tersebut terlalu kecil maka akan mengakibatkan nilai chi
square semakin besar peluang menolak Ho, selain itu pada uji beda proporsi tidak
banyak menggunakan asumsi lainnya. Uji beda dua proporsi ini juga dapat
digunakan pada sampel yang tidak terdistribusi normal atau berjumlah kecil (<30)
(Purwoto, 2007, p. 60).
Adapun rumus yang digunakan dalam uji beda dua proporsi ini yaitu
X1 X2
−
n1 n2
Z=
Z = nilai Z
n1 = banyaknya sampel 1
n2 = banyaknya sample 2
X 1+ X 2
p=
n 1+n 2
q=1− p
Contoh kasus
Sampel yang terdiri dari dua kelompok mahasiswa, kelompok pertama 50 orang
didapat yang perokok adalah 15 0rang, kelompok kedua adalah 80 orang
didapatkan 30 orang perokok. Yang menjadi pertanyaannya yaitu apakah ada
perbedaan kedua kelompok mahasiswa ini dalam hal merokok.
Penyelesaian:
Kelompok 1n=50 p1=x1/n1=15/50
= 0,30
q 1=0,70
kelompok II= 80 p2=x2/n2=30/80
=0,38
q 2=0,62
Penyelesaian
a. Ho ....p1=p2
b. Α=0,5
c. Uji yang akan dilakukan adalah hji Z
p 1−p 2
Z=
SE
SE disini adalah gabungan dari kedua sampel p
√
SE = P' q '(
1 1
+ )
n1 n2
x 1+ x 2
p=
n 1+n 2
p.= (15+30)/(50+80)=0,35
q =0,65
0,3−0,38
= −0,08 = -0,73
Z=
√ 0,35 x 0,65 + (
1 1
50 80 ) 0,11
Pv =0,233
Latihan
Sampel yang terdiri dari dua kelompok masyarakat, kelompok pertama 60 orang
didapat yang hipertensi adalah 25 0rang, kelompok kedua adalah 70 orang
didapatkan 20 orang tidak hipertensi. Yang menjadi pertanyaannya yaitu apakah
ada perbedaan kedua kelompok masyarakat ini dalam hal tekanan darah?.