Anda di halaman 1dari 8

STATISTIK 1

Perhitungan Data Kategorik


(Proporsi, Rate, Rasio)

Oleh :

Kelompok VI

1. Maria AnggelinaMatutina 201466118


2.TifaniaRoroAisyah 201466007
3.AtikAsiska 201466138
4.Marisa 201466032
5.FrengkiMardoni 201366062
6.AugstuludFazrisven 201366036

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA

2016
Perhitungan Data Kategorik

1. Proporsi

Merupakan bagian dari numerator dengan seluruh jumlah


pengamatan, misalkan di dalam satu kelas perawatan terdapat 10 pasien, 6
pasien laki-laki dan sisanya perempuan, maka angka proporsi pasien laki-laki
adalah 0,6 atau 60%, dan proporsi pasien perempuan ada 0,4 atau 40%.1

Contoh: Proporsi =

Dasar analisis data kategorik adalah pendekatan distribusi binomial


kepadadistribusi normal, hal ini dapat dilakukan apabila jumlah sampel (n)
cukup besar dan np 5 atau n (1 p) 5. Pendekatan kedistribusi normal
diperlukan2 parameter, yaitu mean dan standar deviasi untuk proporsi.

= np s= =

Untuk melakukan inferensi data proporsi, diperlukan distribusi sampling


harga proporsi. Sama dengan distribusi sampling harga mean menurut
central limit theorem adalah:

Proporsi dari distribusi sampling harga proporsi akan sama dengan proporsi
populasi ()

Standar deviasi distribusi proporsi (Standar Error)

SE = =

Distribusi sampling harga proporsi membentuk distribusi normal.2

1
Sundra, StatistikRumahSakit, (Yogyakarta :GrahaIlmu, 2010), halaman 20.

2
Hastono, StatistikKesehatan, (Jakarta :RajaGrafindoPersada, 2013), halaman 135-136.
Estimasi Proporsi Populasi (denganConfidence Interval)

Estimasi proporsi suatu populasi dengan estimasi selang (interval


estimate) prosedurnya sama juga dengan estimasi data numerik.

Rumus: = p X1/2a SE = p Z1/2a

Contoh: dari suatu penelitian yang dilakukan di Puskesmas PQR


dengan jumlah sampel 50 ibu hamil yang diambil secara random didapatkan
ibu yang anemia (Hb 11gr%) sebanyak 20 ibu. Perkirakanlah di populasi
wilayah puskesmas tersebut ibu hamil yang mengalami anemia, Confidence
Interval = 95% = 0,05.

Penyelesaian:

n = 50. x = 20p = 20/50 =0,4berarti q = 1 0,4 = 0,6 Z1/2a= 1,96

= 0,4 1,96 = 0,4 0,14 = (0,26 ; 0,54).. CI 95%

Jadidiyakiniproporsiibuhamil yang anemia dipopulasinya (Puskesmas PQR)


terletakantara 0,26dan 0,54 atau di antara 26% s/d 54%.3

EstimasiPerbedaaanduaProporsi

Penelitian di puskesmaslain (Puskesmas XYZ) dari 30


sampelibuhamildidapatkan 15 ibumenderita anemia.
Kalaudarikeduasampelinimaudilihatberapaperbedaanproporsi anemia
padakeduapopulasi PQR danpopulasi di puskesmas XYZ,
kitaberhadapandenganestimasiperbedaanduaproporsi.

Contoh:

Puskesmas PQR n = 50 x = 30 p1 = 30/50 = 0,3

Puskesmas XYZ n = 30 x = 15 p1 = 15/30 = 0,5

3
Ibid.,halaman 136-137.
Untukmendapatkan SE,
keduaproporsidigabungkansehinggadidapatkanproporsigabungandisimbolkan
p

p = q = (1 p)

Untukpermasalahan di atasmaka p = q = 1 0,44 = 0,56

Rumus:

) Z1/2a SE

) Z1/2a

Kalaudimasukannilai yang berasaldarisoal di atasmakapada CI 95%

Uji Hipotesis Perbandingan Satu Proporsi

Suatusampel yang diambil dari sekelompok mahasiswa (75 orang)


didapatkan 35 orang perokok. Kalau di dalam masyarakat umum diketahui
bahwa proporsi perokok adalah 0,25,
apakahkesimpulanpenelititerhadapsampel yang
diambildarimahasiswatersebutpada = 0,05.

Dalamhaliniakandilakukanujihipotesisapakahadaperbedaanantaraproporsisa
mpeldanproporsipopulasi, sepertijugapada data numeriklangkahujinya:
Hipotesisnoltidakadaperbedaanproporsiperokokantarakelompokmahasiswada
npopulasi.
Hipotesisalternatifadaperbedaaanproporsiperokokpadasampeldanpopulasi.

Batas kritisalfa = 0,05

Uji yang akandilakukanadalahuji Z danuntuk SE


karenapadasampeldanadapopulasi yang dipakaiadalahproporsipopulasi

Rumus: Z =

Sampel: x = 35 n=75 p(perokok) = 35/75 = 0,47

Proporsiperokok di populasi = 0,25

Z= ..pv = 0,0000-

Dari nilaipvkeputusanujiadalah Ho ditolak

Kesimpulanadaperbedaan yang signifikanproporsiperokokantarasampel


(mahasiswa) danpopulasi (masyarakatumum).4

UjiHipotesisPerbandinganDuaProporsi

Kalauadaduasampelatauduapopulasi yang
berbedaproporsidarisuatuperistiwadapatdilakukanujiapakahperbedaanantara
duaproporsitersebut di
atassignifikanataubukan( perbedaanhanyasecarakebetulan = by chance).

Contoh: darisampel yang terdiridariduakelompokmahasiswa,


kelompokpertama 50 orang didapatperokokadalah 15 orang,
kelompokkeduaadalahsebanyak 80 orang didapatkan 30 orang perokok.
Pertanyaannyaapakahadaperbedaankeduakelompokmahasiswainidalamhalm
erokok.

Penyelesaian:

KelompokI n = 50 p1 = x1/n1 = 15/50 = 0,30 q1 = 0,70


4
Ibid.,halaman 137-139.
Kelompok II n = 80 p2 = x2/n2 = 30/80 = 0,38 q2 = 0,62

Penyelesaian:

Ho.p1 = p2 Hap1 p2

= 0,05

uji yang akandilakukanuji Z

Z=

SE di siniadalahgabungandarikeduasampel p

p = SE =

p = (15 + 30) / (50 + 80) = 0,35q = 0,65

Z = pv = 0,233

Dari nilaipv> 0,05 .Ho gagalditolak

Kesimpulan,
tidakadaperbedaanproporsiperokokantaraduakelompokmahasiswatersebut.5

2. Rasio

Membandingkanjumlahsampel yang satudengan yang lainnya.Misalkandalam


1 minggu di RS X didapati 7 pasienberusiadiatas50 tahundan 10
pasienlainnya di bawahsamadengan 50 tahun,
makadapatdikatakanrasiopasienberdasarkanumur di atas 50 tahunadalah 7 :
10 ataudapat pula ditulis 7/10. Adapun total pasienadalah 17 pasien. atau di
RS Y didapatdalam 1 tahunpasienrawatinapberjumlah 1000

5
Ibid.,halaman 139-140.
sedangkanperawatberjumlah 100, makarasioperawatterhadappasienadalah
100 : 1000.6

Ratio ataudisebutjugasebagaiproporsi yang


menyatakanbagiandarisuatupopulasi.Misalnya, suatupopulasi = n yang
terdiridarikelompok a dan b. Jikakitaiinginmenyatakanproporsikelompok a
terhadap b, kitaharusmenghitungrumus a/(n a) untukmenyatakanproporsi.
Contoh: jumlahpasien di rumahsakit X adalah 150 orang
denganjeniskelaminlaki-laki 90 orang danwanita 60 orang. Berapa ratio
pasienlaki-lakiterhadappasienwanita?Jikadihitung, proporsinyaadalah 90/(150
90) = 1,5. Dengan kata lain, jumlahpasienlaki-laki di rumahsakit X
lebihbanyak 1,5 kali daripadapasienwanita.7

3. Rate

Merupakan ratio yang perbedaannyapada denominator ataupenyebut yang


berbasispopulasi.Ukuraninijugamemilikiukuranwaktu.Fasilitaskesehatandala
mmengukurkinerjamenggunakan rate
untukukuranmorbiditasdanmortalitas.Sebagaicontoh:
misalkanandamemilikihobimenonton film di bioskop. Misalkanandadalam 1
mingguinimenontonsebanyak 5 kali, padahaldalam 1
mingguumumnyamenonton 14 kali, makahitunganmenontondalam 1
minggutersebutadalah 5/14 atau35,7% ataurumusnyaRate = Part/base.8

Contoh lain: GDR =

Rate
digunakanuntukmenyatakanfrekuensidistribusisuatukejadianatausuatukeada
an yang terjadipadapopulasi yang sedangdiobservasi.Misalnya,
jumlahkematianpendudukpadatahun 2005 di negara Y adalah 3000 orang,
dengan total pendudukseluruhnya 3.000.000 orang. Jikadihitung,
angkakematianatau crude death rate adalah (3000/3.000.000) 1000 = 1
orang per 1000 penduduk.9

6
Sundra, loc.cit.
7
Chandra, BiostatistikuntukKedokterandanKesehatan, (Jakarta :BukuKedokteran EGC, 2009), halaman 17.
8
Sundra, op.cit.,halaman 21.
9
Chandra, loc.cit.

Anda mungkin juga menyukai