Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Disusun Oleh :
NAMA : DHEAJENG NOVIA PRATIWI
NIM : 1724024

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2019
LEMBAR KONSUL
No Keterangan Pembimbing Pembimbing
Akademik Klinik
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

MASALAH UTAMA : DEFISIT PERAWATAN DIRI


PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Pengertian
Defisit keperawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa merupakan defisit
perawatan diri yang terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. ( Keliat dan Akemat,
2007). Menurut Potter, Perry (2005), personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

B. Tanda dan Gejala


Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah kurang perawatan diri maka
tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi pada pasien yaitu:
a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki
dan bau, kuku panjang dan kotor.
b. Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan,
pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak
bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
c. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
d. Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB/BAK tidak
pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK
C. Penyebab

Penyebab Defisit Perawatan Diri adalah isolasi sosial. (Budiana K, Proses


Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2). Isolasi sosial adalah adalah opercobaan untuk
mengindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain.
Tanda - gejala isolasi social :

a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul


b. Menghindar dari orang lain
c. Komunikasi kurang / tidak ada
d. Tidak ada kontak mataTidak melakukan aktivitas sehari-hari
e. Berdiam diri di kamar
f. Mobilitas kurang
g. Posisi janin saat tidur
D. Akibat

Akibat dari defisit perawatan diri adalah Gangguan Pemeliharaan Kesehatan (Budiana
K, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2), Gangguan pemelihaaan kesehatan ini
bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa terjadinya infeksi kulit (scabies, panu, kurap)
dan juga gangguan yang lain seperti gastritis kronis (karena kegagalan dalam makan),
penyebaran penyakit orofecal ( karena hiegene bab/bak sembarangan) dan lain-lain.

E. Pohon Masalah

F. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
 Obat anti psikosis : Penotizin
 Obat anti depresi : Amitripilin
 Obat anti ansietas : Diasepam, Bromozepam, Clobozam
 Obat anti insomnia : Phneobarbital
b. Terapi
 Terapi keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi masalah klien
dengan memberikan perhatian
 BHSP
1. Jangan memancing emosi klien
2. Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga
3. Berikan kesempatan klien mengemukakan pendapat
4. Dengarkan , bantu dan anjurkan pasien untuk mengemukakan masalah
yang dialaminya

 Terapi kelompok
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, ketrampilan sosial, atau
aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain untuk mengembalikan keadaan
klien karena masalah sebagian orang merupkan perasaan dan tingkah laku
pada orang lain.
 Terapi music
Dengan musik klien terhibur, rileks dan bermain untuk mengembalikan
kesadaran pasien.

G. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu dikaji


a. Masalah Keperawatan
 Defisit Perawatan Diri
 Isolasi Sosial
 Gangguan Pemeliharaan Kesehatan

b. Data yang perlu dikaji

 Data subyektif
1. Klien mengatakan dirinya malas mandi
2. Klien mengatakan malas makan
3. Klien mengatakan tidak tahu cara membersihkan WC setelah bab/bak
 Data Obyektif
1 Ketidakmampuan mandi dan membersihkan diri ; kotor, berbau
2 Ketidakmampuan berpakaian; pakaian sembarangan
3 Ketidakmampuan bab/bak secara mandiri : bab/bak sembarangan
H. Diagnosa perawatan
a. Defisit Perawatan Diri
b. Isolasi Sosial
I. Tidakan keperawatan
a. Tindakan keperawatan untuk pasien kurang perawatan diri.

Tujuan:

1. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri


2. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Membantu klien dalam perawatan kebersihan diri
Untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan diri Saudara dapat
melakukan tahapan tindakan yang meliputi:

a. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.


b. Menyiapkan lat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Membimbing klien dalam kebersihan diri

5. Membantu pasien berdandan/berhias

Untuk pasien laki-laki membantu meliputi :

a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur

Untuk pasien wanita, membantu meliputi :

a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias

6. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri


a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

Anda mungkin juga menyukai