A. TUJUAN UMUM : Klien dan keluarga mengerti dan memahami gambaran BPH
4. Komplikasi BPH
5. Pencegahan BPH
6. Penatalaksanaan BPH
1. Definisi BPH
2. Penyebab BPH
4. Komplikasi BPH
5. Pencegahan BPH
6. Penatalaksanaan BPH
E. LAMPIRAN
1. Materi lengkap
2. Leaflet
MATERI
ANATOMI PROSTAT
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi atau mengutari uretra
poeterior dan disebelah proximalnya berhubungan dengan buli-buli, sedangkan bagian
distalnya kelenjar prostat ini menempel pada diafragma urugenetal yang sering disebut
sebagai otot dasar panggul.
PENYEBAB BPH .
Masih belum diketahui pasti tapi ada faktor predisposisinya
o Usia.
o Terlalu banyak duduk.
o Kurang Minum air
o Kurang berolahraga dan obesitas
o Efek samping obat-obatn penghambat beta
o keturunan
TANDA DAN GEJALA.
o Sering buang air kecil atau merasa ingin buang air kecil.
o Nokturia (buang air kecil pada malam hari).
o Sering ingin buang air kecil namun kekuatan dan alirannya berkurang.
o Nyeri atau rasa terbakar (burning) waktu kencing.
o Bermasalah sewaktu memulai atau menghentikan kencing, atau kencing lemah.
o Pada bagian akhir buang air kecil, urin keluar dengan menetes.
o Rasa masih adanya sisa urin di dalam kandung kemih.
o Mungkin teraba adanya pembesaran kandung kemih.
o Infeksi saluran kemih yang berulang.
o Urine (air kencing) berdarah.
o Nyeri pinggul atau punggung.
KOMPLIKASI BPH
Ingin kencing yang muncul dengan tiba-tiba dan sangat sakit.
Infeksi saluran kencing.
Kerusakan kandung kemih.
Kerusakan ginjal.
PENCEGAHAN BPH
Segera periksakan ke dokter.
Menjalankan pola hidup sehat seperti pola makan sehat empat sehat lima sempurna,
rajin olahraga, tidak merokok, dsb.
Diet rendah lemak.
Jangan terlalu banyak duduk
Minum air minimal 8 - 12 gelas setiap hari.
Tidak menahan kencing.
Sering makan kubis-kubisan, alpukat, kacang-kacangan, tomat, mineral zinc, asam
lemak omega 3, dll untuk mengurasi resiko peradangan prostat.
Terapi BPH
Berikut ini ada beberapa terapi pembesaran prostat, yaitu:
Istirahatkan klien dalam posisi yang nyaman
Observasi berkala selama 3 bulan sekali.
Lakukan Katerisasi.
Pemberian dengan obat-obatan (medis).
Terapi pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA
FERY
OKTAVIANUS KOPONG. M
SURTI