Disusun Oleh :
Ika Oktavia R. M
Putri Isnaeni Ulfah
Tiyan Silpia
Nur Alva Rachmawati
Petugas
Moderator : Putri Isnaeni Ulfah
Penyaji 1 : Nur Alva Rachmawati
Penyaji 2 : Tiyan Silpia
Evaluator : Ika Oktavia R.M.
I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 45 menit, peserta dapat
memahami tentang perawatan post operasi BPH.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan selama 30 menit, peserta
dapat menjelaskan:
a. Peserta mengetahui pengertian dari BPH
b. Peserta dapat menjelaskan tanda dan gejala BPH
c. Peserta dapat menyebutkan penyebab BPH
d. Peserta dapat menyebutkan komplikasi BPH
e. Peserta dapat menyebutkan pencegahan BPH
II. Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi / tanya jawab.
III. Media
Media yang digunakan yaitu leaflet
IV. Materi
(terlampir)
V. Setting tempat
Keterangan:
: Moderator
: Penyaji
: Notulen
: Fasilitator
: Audience
VI. Pengorganisasian
VI. Evaluasi
a. Jelaskan pengertian dari BPH!
b. Sebutkan tanda dan gejala BPH!
c. Jelaskan penyebab BPH!
d. Sebutkan komplikasi BPH!
e. Sebutkan pencegahan BPH!
VII. Referensi
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Lampiran Materi
A. Pengertian BPH
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak
adalah kondisi ketika kelenjar prostat mengalami pembengkakan, namun
tidak bersifat kanker. Kelenjar prostat merupakan sebuah kelenjar
berukuran kecil yang terletak pada rongga pinggul antara kandung kemih
dan penis.
B. Penyebab BPH
Penyebab BPH masih belum diketahui, tetapi diperkirakan keadaan
ini terjadi akibat adanya perubahan kadar hormon seksual karena proses
penuaan.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena BPH yaitu:
D. Komplikasi
Adapun BPH atau pembesaran prostat jinak terkadang bisa mengarah pada
komplikasi yang terjadi akibat ketidakmampuan dari kandung kemih untuk
mengosongkan urin. Berikut ini merupakan beberapa komplikasi yang bisa
muncul:
1. Infeksi saluran kemih.
2. Retensi urin akut atau ketidakmampuan berkemih.
3. Penyakit batu pada kandung kemih.
4. Kerusakan pada kandung kemih dan juga ginjal.
E. Pencegahan BPH
10. Hindari paparan racun. Tinggal jauh dari bahan kimia dan zat-zat
lain yang dapat meningkatkan risiko pengembangan BPH. Sebuah
penelitian di Australia menemukan bahwa paparan logam beracun
pada tingkat non-substansial meningkatkan risiko BPH. Beberapa
racun untuk menghindari termasuk bisphenol-A, phthalates,
pestisida, dan merkuri.
11. Memotong asupan kafein: Kopi, cola, beberapa minuman energi,
teh, dan cokelat merupakan sumber kafein mungkin dan dapat
mengiritasi prostat Anda dan memperburuk gejala BPH.
12. Hindari penggunaan over-the-counter antihistamin dan
dekongestan: Penggunaan obat ini dapat memperburuk gejala BPH.
Tidak tahan: Menunda buang air kecil dapat memperburuk gejala
BPH dan bahkan mengakibatkan infeksi saluran kemih.
13. Menjaga diabetes di bawah kontrol: kadar gula darah tinggi dan
obesitas, dua karakteristik diabetes, juga faktor risiko untuk BPH.
Oleh karena itu, jika Anda memiliki diabetes, menjaga kadar gula
darah Anda di bawah kontrol.