Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PASIEN DENGAN BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA


RUANG EDELWEIS RSUD dr. MARGONO SOEKARJO

Disusun Oleh :

Ika Oktavia R. M
Putri Isnaeni Ulfah
Tiyan Silpia
Nur Alva Rachmawati

KEMENTERIAN RISET, TEKONOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS BPH

Pokok bahasan : BPH


Sub pokok bahasan : Pencegahan BPH
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di ruang edelweis dengan
Post Operasi BPH
Target : Pasien post operasi BPH di ruang edelweis
Waktu : 15.00 s.d 15.45 WIB (45 menit)
Hari / tanggal : Jumat, 27 April 2018
Tempat : Ruang Edelweis Rumah sakit Prof. Dr. Margono
Soekarjo

Petugas
 Moderator : Putri Isnaeni Ulfah
 Penyaji 1 : Nur Alva Rachmawati
 Penyaji 2 : Tiyan Silpia
 Evaluator : Ika Oktavia R.M.

I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 45 menit, peserta dapat
memahami tentang perawatan post operasi BPH.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan selama 30 menit, peserta
dapat menjelaskan:
a. Peserta mengetahui pengertian dari BPH
b. Peserta dapat menjelaskan tanda dan gejala BPH
c. Peserta dapat menyebutkan penyebab BPH
d. Peserta dapat menyebutkan komplikasi BPH
e. Peserta dapat menyebutkan pencegahan BPH
II. Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi / tanya jawab.
III. Media
Media yang digunakan yaitu leaflet
IV. Materi
(terlampir)
V. Setting tempat

Keterangan:
: Moderator
: Penyaji
: Notulen
: Fasilitator
: Audience

VI. Pengorganisasian

No Kegiatan Respon Waktu


1 Pendahuluan : Petugas: Mengucapkan 5 menit
a. Memberi salam salam, memperkenalkan diri,
b. Perkenalan dan menyiapkan materi.
c. Jelaskan tujuan Peserta: Menjawab salam dan
d. Apersepsi memperhatikan penyaji.
2 Penjelasan Materi : 20 menit
a. Menjelaskan pengertian dari BPH Petugas: Menyampaikan
b. Menjelaskan tanda dan gejala BPH materi, menyimak pertanyaan
c. Menjelaskan penyebab BPH yang diajukan oleh peserta,
d. Menjelaskan komplikasi BPH menjawab pertanyaan yang
e. Menjelaskan pencegahan BPH diajukan oleh peserta, serta
f. Memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
bertanya. kepada peserta untuk
g. Menjawab pertanyaan peserta mengevaluasi.
h. Memberikan evaluasi secara lisan Peserta: Memperhatikan
materi yang disampaikan,
peserta mengajukan
pertanyaan tentang materi
yang belum jelas serta
menjawab dan menyimak
pertanyaan yang diajukan
oleh penyaji.
3 Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan materi penyuluhan Petugas: Menyimpulkan
bersama peserta materi yang telah
b. Memberi pujian dan motivasi kepada disampaikan, memberikan
keluarga reinforcement, mengucapkan
c. Memberikan salam penutup salam.
Peserta: Memperhatikan hasil
kesimpulan, dan menjawab
salam.

VI. Evaluasi
a. Jelaskan pengertian dari BPH!
b. Sebutkan tanda dan gejala BPH!
c. Jelaskan penyebab BPH!
d. Sebutkan komplikasi BPH!
e. Sebutkan pencegahan BPH!
VII. Referensi
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ismail. (2004). Luka dan perawatannya. http.//umy.ac.id.

Mansjoer, A. (2005). Kapita selekta kedokteran edisi iii. Jakarta : Media


Aesculapius FKUI.

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan


vol.2. Jakarta : EGC.

Suparmi, Y. (2006). Kebutuhan dasar manusia. Yogyakarta: PT Citra Aji


Pratama

Winduka. ( 2013 ). Nutrisi Penyembuh Luka. http.//www.google.com.

Lampiran Materi

PERAWATAN POST OPERASI BPH

A. Pengertian BPH
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak
adalah kondisi ketika kelenjar prostat mengalami pembengkakan, namun
tidak bersifat kanker. Kelenjar prostat merupakan sebuah kelenjar
berukuran kecil yang terletak pada rongga pinggul antara kandung kemih
dan penis.

B. Penyebab BPH
Penyebab BPH masih belum diketahui, tetapi diperkirakan keadaan
ini terjadi akibat adanya perubahan kadar hormon seksual karena proses
penuaan.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena BPH yaitu:

1. Kurang berolahraga serta obesitas.


2. Faktor penuaan.
3. Efek samping obat-obatan yang menghambat beta.
4. Menderita penyakit jantung ataupun diabetes.
5. Keturunan

C. Tanda dan Gejala


Berikut ini adalah gejala-gejala yang sering dirasakan oleh penderita BPH:

1. Selalu ingin berkemih, yang terutama di malam hari.


2. Beser atau inkontinensia urine.
3. Sulit mengeluarkan urine.
4. Aliran urine tersendat-sendat.
5. Mengejan saat berkemih.
6. Merasa tak tuntas setelah berkemih.
7. Mengeluarkan urine disertai darah.

D. Komplikasi
Adapun BPH atau pembesaran prostat jinak terkadang bisa mengarah pada
komplikasi yang terjadi akibat ketidakmampuan dari kandung kemih untuk
mengosongkan urin. Berikut ini merupakan beberapa komplikasi yang bisa
muncul:
1. Infeksi saluran kemih.
2. Retensi urin akut atau ketidakmampuan berkemih.
3. Penyakit batu pada kandung kemih.
4. Kerusakan pada kandung kemih dan juga ginjal.

E. Pencegahan BPH

1. Makan makanan yang sehat, makanan rendah lemak.


Penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengkonsumsi diet
rendah daging merah (yang tinggi lemak jenuh) dan secara
keseluruhan lemak (seperti The Prostate Diet) cenderung untuk
mengembangkan benign prostatic hyperplasia. Ketika memilih
lemak, pastikan untuk fokus pada yang sehat (tak jenuh tunggal,
omega-3) seperti yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan,
ikan berlemak air dingin, dan minyak tanaman seperti minyak
zaitun.
2. Pilih protein nabati daripada protein hewani.
Protein nabati memberi nutrisi dan manfaat kesehatan yang
dibutuhkan untuk kesehatan prostat maksimal. Diet yang kaya
protein tanaman telah terbukti mengurangi tingkat penyakit prostat.
Penelitian juga menunjukkan bahwa isoflavon kedelai dapat
membantu mencegah BPH, dan bahwa kacang-kacangan dan lentil
berhubungan dengan penurunan risiko BPH sementara unggas dan
telur berhubungan dengan peningkatan risiko.
3. Hindari makanan yang berbahaya bagi kesehatan prostat.
Beberapa makanan, suplemen gizi, dan aditif makanan yang sangat
berbahaya bagi prostat, termasuk namun tidak terbatas pada daging
merah, kalsium, produk susu, dan makanan tinggi gula.
4. Fokus pada makan lebih banyak buah dan sayuran.
Buah-buahan dan sayuran mengandung kadar tinggi zat
peradangan-pertempuran seperti antioksidan, polifenol, vitamin,
mineral, dan serat. Kuat bukti poin dengan kemampuan makanan-
yang ini kaya ampuh fitonutrien-untuk mengurangi risiko
pengembangan pembesaran prostat.
5. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat/ideal.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan hubungan antara kelebihan
berat badan dan memiliki risiko tinggi BPH. Kelebihan berat badan
di sekitar pinggang dan pinggul terutama dikaitkan dengan risiko
yang lebih besar dari BPH.
6. Berolahraga secara teratur.
Sebuah tinjauan baru-baru ini 14 studi yang mengevaluasi dampak
dari latihan pada BPH menemukan bukti kuat bahwa latihan
membantu mencegah perkembangan BPH. Sebuah program
olahraga teratur juga dapat membantu mencegah obesitas, yang
juga merupakan faktor risiko untuk BPH.
7. Mengelola stres.
Penelitian menunjukkan bahwa stres dapat memperburuk gejala
BPH. Para ahli menyarankan bahwa perubahan kadar hormon atau
keterlibatan sistem saraf simpatis dapat menjelaskan hubungan
antara BPH dan stres. Membuat teknik manajemen stres, seperti
bernapas dalam, olahraga, dan gizi yang baik, bagian dari rutinitas
harian Anda dapat mengurangi gejala Anda sebagai Pencegahan
Pembesaran Prostat Jinak.
8. Menerapkan gaya hidup sehat. Merokok dan pola tidur yang tidak
teratur dapat mempengaruhi kesehatan prostat Anda.
9. Menjaga keseimbangan hormon.

Hormon berperan dalam pembesaran prostat, sehingga penting


untuk mencoba untuk menjaga keseimbangan hormon untuk
meningkatkan kesehatan prostat.

10. Hindari paparan racun. Tinggal jauh dari bahan kimia dan zat-zat
lain yang dapat meningkatkan risiko pengembangan BPH. Sebuah
penelitian di Australia menemukan bahwa paparan logam beracun
pada tingkat non-substansial meningkatkan risiko BPH. Beberapa
racun untuk menghindari termasuk bisphenol-A, phthalates,
pestisida, dan merkuri.
11. Memotong asupan kafein: Kopi, cola, beberapa minuman energi,
teh, dan cokelat merupakan sumber kafein mungkin dan dapat
mengiritasi prostat Anda dan memperburuk gejala BPH.
12. Hindari penggunaan over-the-counter antihistamin dan
dekongestan: Penggunaan obat ini dapat memperburuk gejala BPH.
Tidak tahan: Menunda buang air kecil dapat memperburuk gejala
BPH dan bahkan mengakibatkan infeksi saluran kemih.
13. Menjaga diabetes di bawah kontrol: kadar gula darah tinggi dan
obesitas, dua karakteristik diabetes, juga faktor risiko untuk BPH.
Oleh karena itu, jika Anda memiliki diabetes, menjaga kadar gula
darah Anda di bawah kontrol.

Anda mungkin juga menyukai