Pembuatan benang menggunakan bahan baku yang berasal dari serat-serat alam atau
serat-serat buatan baik yang berupa stapel atau filamen. Pembuatan benang ada
bermacammacam cara, tergantung pada bahan baku yang diolah, kemudian dalam proses
pembuatan benang banyak menggunakan alat-alat yang sulit. amun pada prinsipnya sama,
yaitu membuat untaian serat-serat yang kontinyu dengan diameter dan antihan tertentu
sehingga kualitas benang men!adi yang diinginkan. Pembuatan benang melalui tahapan :
pembukaan gumpalan serat, penarikan serat-serat, pemberian antihan dan penggulungan.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami proses pembuatan benang secara terperinci
Penemuan benang diawali dengan penemuan benang sutera, benang sutra yangdi dapat
dari ulat sutera pertama kali ditemukan oleh ratu Xi Ling-shi ribuan taun lalu.ceritanya,
suatu hari ketika Ratu Xi Ling-shi sedang bertamasya, ia menemukan kepompong ulat sutra.
karena penasaran, kepompong itupun disentuh dengan jarinya, diapun mencoba menarik
selembar benang yang keluar dari kepompong itu. Dan,sungguh menakjubkan, semakin dia
tarik benangnya semakin panjang hingga menutupi dan membalut jarinya. Ratupun berhenti
menarik benang karena tangannya terasa panas.
ketika benang itu habis, ratu melihat kepompong kecil. Akhirnya dia menyadari bahwa
kepompong itu merupakan sumber benang yang disebut benang sutra. Ratu pun lalu bercerita
kepada semua orang, sehingga penemuan ini dikenal secara luas. Benang tersebut
kemudian dipintal dan di!adikan kain dan ternyata memiliki kualitas bagus. selain sangat halus,
kain halus kain sutera juga sangat lembut hingga banyak orang yang suka.
4. Benang Berstruktur
Benang bertekstur umumnya dihasilkan dari serat thermoplastic (serat yang bentuknya
dapat diatur oleh panas, yang diterapkan pada proses pembuatannya). serat-serat buatan
mampu menyesuaikan diri terhadap panas. Pada bagian terdahulu telah diuraikan bahwa
benang akan melalui proses penyisiran agar menjadi lurus, sehingga pada saat dibentangkan
akan rapi ke satu arah. Pada benang bertekstur serat-serat justru sengaja diacak, sehingga pada
saat dibentangkan men!adi tidak sama. Benang bertekstur dapat diikalkan pada satu sisi atau
kedua-duanya, digulung, dilipat, atau dikerut atau diolah menjadi bulu-bulu halus (agar
mengembang).
Panas yang diterapkan pada titik tertentu ketika proses pembuatan
berlangsung akan menghasilkan tekstur yang dikehendaki pada benang. Benang bahkan dapat
dirajut menjadi kain, yang setelah dipanaskan lalu ditutup sehingga benang yang dihasilkan
akan memiliki bentuk dan akan mempengaruhi permukaan kain yang dibuat dengan benang
bertekstur.
1. Benang Stapel
Benang stapel ialah benang yang dibuat dari serat-serat stapel. serat-serat stapel yang
berasal dari serat alam dengan terbatas, yaitu sesuai alamiahnya dan serat stapel yang berasal
dari serat buatan yang dipotong-potong dengan pan!ang tertentu. Ada beberapa benang stapel
diantaranya :
a. Benang Stapel Pendek
Benang stapel pendek ialah benang yang dibuat dari seratserat stapel yang pendek.
contohnya ialah benang kapas, benang rayon dan lain- lain.
- Benang rayon yaitu benang filamen yang dibuat dari bahan dasar selulosa.
- Benang nylon yaitu benang filamen yang dibuat dari bahan dasar poliamida yang berasal
dari petrokimia.
- Benang poliakrilik yaitu benang yang dibuat dari bahan dasar poliakrilonitril yang berasal
dari petrokimia.
Ada beberapa macam benang filamen, diantaranya :
a. Benang Monofilamen
Benang monofilamen ialah benang yang terdiri dari satu helai filamen saja. Benang ini terutama
dibuat untuk keperluan khusus, misalnya tali pancing, senar raket, sikat, jala dan sebagainya.
b. Benang Multifilamen
Benang multifilamen ialah benang yang terdiri dari serat-serat filamen. sebagian besar benang
filamen dibuat dalam bentuk multifilamen.
c. Benang Tow
Tow ialah kumpulan dari beriburibu serat filamen yang berasal dari ratusan spinnerette menjadi
satu.
d. Benang Stretch
Benang stretch ialah benang filamen yang termoplastik dan mempunyai sifat mulur yang besar
serta mudah kembali ke panjang semula.
e. Benang Bulk
Benang bulk ialah benang yang mempunyai sifat-sifat mengembang yang besar.
f. Benang Logam
Benang logam. Benang filament umumnya dibuat dari serat buatan, namun disamping itu ada
juga yang dibuat dari logam. Benang ini telah dipergunakan beribu-ribu tahun yang lalu. Benang
yang tertua dibuat dari logam mulia dan benangnya disebut lame. keburukan dari
benang ini ialah : berat, mudah rusak dan warnanya mudah kusam.
1. Benang Tunggal
Benang tunggal ialah benang yang terdiri dari satu helai benang saja. Benang ini terdiri dari
susunan serat-serat yang diberi antihan yang sama.
2. Benang Tangkap
Benang rangkap ialah benang yang terdiri dari dua benang tunggal atau lebih yang dirangkap
menjadi satu.
3. Benang Gintir
Benang gintir ialah benang yang dibuat dengan menggintir dua helai benang atau lebih
bersama-sama. Biasanya arah gintiran benang gintir berlawanan dengan arah antihan benang
tunggalnya.
Benang yang digintir lebih kuat daripada benang tunggalnya.
4. Benang Tali
Benang tali ialah benang yang dibuat dengan menggintir dua helai benang gintir atau lebih
bersama-sama.
1. Benang Lusi
Benang lusi ialah benang untuk lusi, yang pada kain tenun terletak memanjang kearah panjang
kain. Dalam proses pembuatan kain, benang ini banyak mengalami tegangan dan gesekan. oleh
karena itu, benang lusi harus dibuat sedemikian rupa, sehingga mampu untuk menahan
tegangan dan gesekan tersebut. untuk memperkuat benang lusi, maka !umlah
antihannya harus lebih banyak atau benangnya dirangkap dan digintir. Apabila berupa benang
tunggal, maka sebelum dipakai harus diperkuat terlebih dahulu melalui proses penganjian.
2. Benang Pakan
Benang pakan ialah benang untuk pakan, yang pada kain tenun terletak melintang kearah lebar
kain. Benang ini mempunyai kekuatan yang relatif lebih rendah daripada benang lusi.
3. Benang Rajut
Benang rajut ialah benang untuk bahan kain rajut. Benang ini mempunyai antihan / gintiran
yang relatif lebih rendah daripada benang lusi atau benang pakan.
4. Benang Sisir
Benang sisir ialah benang yang dalam proses pembuatannya, melalui mesin sisir (Combing
machine). Nomor benang ini umumnya berukuran sedang atau tinggi (Nel 40 keatas) dan
mempunyai kekuatan dan kerataan yang relatif lebih baik daripada benang biasa.
5. Benang Hias
Benang hias ialah benangbenang yang mempunyai corak-corak atau konstruksi tertentu yang
dimaksudkan sebagai hiasan. Benang ini dibuat pada mesin pemintalan dengan suatu peralatan
khusus.
6. Benang Jahit
Benang jahit ialah benang yang dimaksudkan untuk menjahit pakaian. untuk pakaian tekstil
benang jahit ini terdiri dari benang-benang yang digintir dan telah diputihkan atau dicelup dan
disempurnakan secara khusus.
7. Benang Sulam
Benang sulam ialah benangbenang yang dimaksudkan untuk hiasan pada kain dengan cara
penyulaman. Benangbenang ini umumnya telah diberi warna, sifatnya lemas dan mempunyai
efek-efek yang menarik.
c. Kekuatan serat
Makin kuat serat yang dipergunakan, makin kuat benang yang dihasilkan.
d. Kehalusan Benang
Makin halus serat yang dipergunakan, makin kuat benang yang dihasilkan.
kehalusan serat ada batasnya, sebab pada serat yang terlalu halus akan mudah terbentuk neps
yang selanjutnya akan mempengaruhi kerataan
benang serta kelancaran prosesnya.
b. Nomor Benang
Jika benang-benang dibuat dari serat-serat yang mempunyai panjang, kekuatan dan
sifat-sifat serat yang sama, maka benang yang mempunyai nomor lebih rendah, benangnya
lebih kasar dan akan mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada benang yang mempunyai
nomor lebih besar.
Pengertian Serat
Serat adalah suatu benda yang berbanding pan!ang diameternya sangat besar sekali.
Serat
Merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Sebagai bahan
baku dalam pembuatan benang dan pembuatan kain, serat memegang peranan penting,
sebab :
- Sifat-sifat serat akan mempengaruhi sifat-sifat benang atau kain yang dihasilkan.
- Sifat-sifat serat akan mempengaruhi cara pengolahan benang atau kain baik pengolahan
secara mekanik maupun pengolahan secara kimia.
Produksi Serat
Produksi serat alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan tetap, tetapi persentase
terhadap
Seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi serat-
serat buatan yang makin tinggi.
hal ini disebabkan karena :
- Persedianya serat alam sangat terbatas pada lahan yang ada dan iklim.
- Pada umumnya sifat-sifat serat buatan lebih baik daripada serat alam.
- Produksi serat buatan dapat diatur baik !umlah, sifat, bentuk dan ukurannya.
Jenis-jenis Serat
1. Serat Alam
Serat alam merupakan serat yang di produksi oleh alam seperti tumbuhan, hewan dan proses
geologis. Ada beberapa serat alam, seperti berikut :
1. Serat kapas
Yaitu di ambil tumbuhan tahunan yang berasal dari tanaman subtropis.
2. Herat Yute
Yaitu serat yang di ambil dari dari kulit batang tanaman Corchorus capsularis dan Corchorus
olitorius.
3. Serat Rami
Yaitu serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria nivea
5. Serat Henep
YaituSerat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis sativa
8. Serat Nenas
Yaitu diperoleh dari daun tanaman Agave sisalana
2. Polyester
Yaitu Termasuk di dalamnya trylene, dacron dan sejenisnya.
4. Nylon ( Poliamida)
Pertama kali ditemukan oleh Wallace H. Carothers pada tahun 1928. Dari bahan heksametilena
diamina dan asam adipat.
5. Scrylic
Pembuatannya dimulai tahun 1934 dan baru diproduksi tahun 1944. serat buatan ini
dipergunakan untuk bahan tekstil sandang, kain rajut dan selimut.
BAB IV
PENCAMPURAN SERAT
Dalam proses pencampuran serat, ada dua macam istilah yang sering diartikan sama
tetapi sebenarnya masingmasing mempunyai pengertian yang berbeda. Perbedaan pengertian
istilah tersebut berdasarkan !enis atau macam serat yang akan dicampur. Dua istilah dalam
pencampuran tersebut adalah :
1. Blending
2. Mixing
Setiap bal kapas yang dating dari gudang, tidak langsung dicampur melainkan diletakkan
diatas landasan kapas yang khusus disediakan di ruangan mixing untuk tempat pembukaan
pelat pembalut bal kapas.
Besi pelepas atau gunting pemotong pelat pembalut kapas bal kapas terdiri dari dua
potong besi yang dipergunakan untuk membuka sambungan pelat besi pembalut dan kemudian
pelat-pelat pembalut ini ditarik keluar dari bal-bal kapas, sehingga bagian atas dari bal-bal telah
bebas dari pelat pembalutnya. sesudah itu keatas sebuah landasan kapas lainnya
yang telah dirapatkan letaknya dengan landasan kapas yang pertama, digulingkan dengan hati-
hati bal kapas tadi sambil menahan pembalutnya pada landasan kapas yang pertama. kemudian
kotoran-kotoran yang melekat pada bal kapas itu dibersihkan.Apabila ini sudah selesai, maka
dengan sebuah gerobak tarik yang khusus dibuat untuk mengangkat landasan kapas, maka
kapas tersebut dibawa ke tempat penyimpanan yang telah ditentukan. setelah sampai
ditempatnya lalu ditulis merek dari kapas tersebut pada salah satu kayu pinggiran dari landasan
kapas.
Pemasangan merek ini adalah perlu sekali untuk memudahkan penyusunan bal-bal
kapas di ruangan blowing. selanjutnya pembalut yang telah dilepas tadi dibawa ke ruangan
tempat limbah dan kapas-kapas yang melekat pada pembalut tersebut dilepaskan dan
dikumpulkan.
kapas yang baik dan bersih dibawa ke ruangan blowing dan yang kotor dipisahkan pada tempat
yang telah ditentukan. Pembalut dari masing-masing bal kapas dikumpulkan men!adi satu dan
ditimbang untuk mengetahui beratnya. Dengan mengurangi jumlah berat pembalut
dan bungkus ini dari jumlah berat yang dicatat oleh petugas gudang, maka kita dapat
mengetahui berat kapas yang diolah di ruangan blowing.
4.3 Blending
Blending ialah pencampuran antara dua jenis serat atau lebih yang sifat-sifat dan atau
harganya berbeda, dengan tu!uan untuk mendapatkan hasil benang dengan mutu dan harga
yang diinginkan. misalnya kita akan membuat benang campuran antara serat polyester dan
serat kapas dengan perbandingan (65% Polyester dan 35 % kapas, maka sebelum proses
diker!akan kita sudah dapat meramalkan benang campuran yang akan dihasilkan diharapkan
akan mempunyai sifat-sifat antara lain :
- Lebih kuat
- Lebih rata
- Tahan kusut dan lain lain
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam blending ini antara lain adalah :
- Panjang serat
- Kehalusan
- Kekuatan dan mulur serat
- Presentase perbandingan
- Serat Polyester dengan serat kapas
- Serat Polyester dengan serat rayon
- Serat kapas dengan serat buatan lainnya.
4.4 Mixing
Tujuan dari mixing di pemintalan ialah untuk mengurangi ketidakrataan hasil
benangnya. Mixing biasanya dilakukan terhadap serat-serat yang se!enis. Biasanya kapas yang
datang, walaupun spesifikasi telah ditetapkan dalam pemintalan, namun dalam kenyataannya
sukar dipenuhi, mungkin disebabkan jumlah persediaan sangat terbatas. Adakalanya walaupun
grade dan panjang staple sama dalam spesifikasinya, namun karena
berasal dari berbagai daerah yang kondisinya tidak sama, maka dimungkinkan adanya
perbedaan sifat antar kapas. supaya hasil produksi benang yang berasal dari kapas-kapas
tersebut dapat di!amin kesamaannya, maka perlu dilakukan mixing .
Mixing dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain :
- Pencampuran di lantai (floor mixing) .
- Pencampuran dalam ruangan (bin mixing)
- Pencampuran selama penyuapan.
- Kapas M 15/16’’=50%
Kapas SM 15/16’’=50%
- Kapas M 15/16’’=70%
Kapas SM 15/16’’=30%
- Kapas M 15/16’’=50%
Kapas SM 15/16’’=20%
- Kapas M 1’’=15%
Kapas SM 1’’=15%
- Kapas M 15/16’’=80%
Kapas SM 15/16’’=20%
Pada dahulu, prinsip pembuatan benang yang umumnya telah digunakan sejak jaman
dahulu sampai sekarang yaitu terdiri dari proses-proses peregangan serat, pemberian antihan
dan penggulungan yang keseluruhannya disebut proses pemintalan.
selain itu, proses pemintalan yang sesungguhnya, baru dilakukan setelah serat-serat mengalami
proses-proses pendahuluan misalnya pembersihan, penguraian serat dari gumpalan-gumpalan
dan lainlain. Dahulu, pembersihan dan penguraian serat hanya dilakukan menggunakan tangan,
akan tetapi sekarang sudah menggunakan mesin-mesin yang
macamnya tergantung dari pada !enis serat yang digunakan. untuk mempelajari macam-macam
mesin yang digunakan, perlu diketahui sistem yang digunakan pada proses pintal. sistem-sistem
itu antara lain ialah :
Untuk melakukan fungsi tersebut maka mesin blowing terdiri dari beberapa mesin yang
dirangkaikan menjadi satu. Adapun contoh susunan mesin tersebut adalah :
a. Axifeed Blender
b. AEiflow Cleaner
c. Cage Section
d. Hopper Feeder
e. Overhead
f. Buckley Cleaner
g. Scutcher
2. Carding
Secara singkat, tujuan dari mesin carding adalah :
1. Membuka gumpalan-gumpalan serat lebih lanjut, sehingga serat-seratnya terurai satu sama
lain.
2. Membersihkan kotoran-kotoran yang masih ada didalam gumpalan-gumpalan serat atau
yang tersangkut sejauh mungkin.
3. Memisahkan serat-serat yang sangat pendek dari serat-serat panjang (main fibre)
4. Membentuk serat-serat tersebut men!adi sliver , dengan arah serat ke sumbu dari sliver.
3. Mesin Drawing
Pada prinsipnya mesin drawing merupakan proses peregangan pada bahan yang berupa
sliver sehingga bahan tersebut setelah mengalami proses drawing akan mengalami pengecilan
bahan, pensejajaran atau pelurusan serat, perangkapan dan pencampuran bahan. selain itu
tekukan tekukan yang dialami serat karena proses carding akan kembali diluruskan
pada proses ini.
Adapun tu!uan proses drawing secara umum adalah :
a. Meluruskan dan mensejajarkan serat-serat dalam sliver ke arah sumbu dari sliver
b. Memperbaiki kerataa berat per satuan panjang, campuran atau sifat-sifat lainnya dengan
jalan perangkapan
c. Menyesuaikan berat sliver per satuan panjang dengan keperluan pada proses berikutnya
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Benang adalah hasil akhir daripada proses pemintalan baik berupa benang alam antara
lain benang kapas>katun, ataupun benang buatan antara lain benang nilon, poliester, sesuai
dengan asal dari seratnya. Benang terbagi men!di beberapa !enis seperti benang menurut
pan!ang seratnya, menurut kategorinya, menurut kontruksinya dan !enis benang menurut
pemakaiannya. Dalam prosesnya benang terbagi men!adi beberapa tahapan terus secara
kualitas benang tergantung dari syarat serat yang dipintal.
Saran
bagi pembaca apabila mau membuat benang hati-hati dalam proses pembuatan
benang,
harus tahap-demi tahap dan lebih hati-hati dalam penger!aannya. *elain itu masih diperlukan
!uga pengembangan untuk ilmu pengetahuan dan teknologi Pembuatan Benang.
DAFTAR PUSTAKA
http://languages.coatsindustrial.com/id/information-hub/apparel-expertise/thread-production
http://syihabuddin23.blogspot.com/2014/01/contoh-proses-pembuatan-benang.html
http://sidikamir21.blogspot.com/2013/03/proses-pembuatan-benang.html
https://www.scribd.com/doc/223317843/Proses-Pembuatan-Benang
http://ak-tekstilsolo.ac.id/layanan.php?id=7