LEMBAR PENGESAHAN
PROSES PENCETAKAN MAJALAH
MENGGUNAKAN MESIN PROOFING
Di PT.BALI POST
Oleh :
Dosen Pembimbing
RINGKASAN
Digital Color Proofing, yaitu pencetakan proof
dengan memakai proses cetal digital. Tidak semua
Reprohouse menyediakan jasa digital color proofing. Pada
umumnya hanya film separasi dan progressive proof.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi, digital
proofing semakin pesat dan memungkinkan warna hasil
cetak dapat disimulasi sedekat mgkn dengan hasil digital
proofing. Kebutuhan waktu yg lebih cepat dan faktor
efisiensi mendorong sebuah Reprohouse untuk menyediakan
digital proofing. Kertas yang digunakan juga ada beberapa
macam antara lain :
1. Uncouted : tidak di beri lapisan kapur, permukaan
kertas kasar tapi bias juga di haluskan, daya serap
minyak tinggi(hvs)
2. Couted : terdiri dari kertas dasar dan lapisan kapur
dengan bahan perekat permukaan halus dan
mengkilap, daya serap minyak lemah (art paper)
3. Laminating : digunakan untuk cover, berupa kertas
coated (art paper) yang kemudian masih dilapisi lagi
dengan glossy sehingga menjadi lebih tebal dengan
efek halus dan licin.
Setelah hasil cetak sudah keluar masih dalam bentuk
katern,katern merupakan suatu bentuk penempatan setiap
halaman majalah yang akan di cetak dalam jumlah relative
banyak menjadi 8 bagian dalam 1 halaman dandi lakukan secara
bolak-balik, sehingga pada 1 lembar kertas terdapat 16 halaman
RINGKASAN
Digital Color Proofing, yaitu pencetakan proof
dengan memakai proses cetal digital. Tidak semua
Reprohouse menyediakan jasa digital color proofing. Pada
umumnya hanya film separasi dan progressive proof.
Namun seiring dengan perkembangan teknologi, digital
proofing semakin pesat dan memungkinkan warna hasil
cetak dapat disimulasi sedekat mgkn dengan hasil digital
proofing. Kebutuhan waktu yg lebih cepat dan faktor
efisiensi mendorong sebuah Reprohouse untuk menyediakan
digital proofing.
Secara umum proofing tidak dapat sesuai dengan
hasil cetakan aslinya, karena tinta printer yang berbeda
dengan mesin printing belum lagi warna turunannya
(halftone) dan kombinasi antar warnanya. Karenanya
dibutuhkan software RIP proofing untuk menjaga kalibrasi
printer terhadap mesin printing tetap terkontrol. Software
RIP yang dimaksud antara lain seperti : efi colorproof (dulu
bestcolor), gmg colorproof dan cgs colortuner.
Kertas yang digunakan juga ada beberapa macam antara
lain :
4. Uncouted : tidak di beri lapisan kapur, permukaan
kertas kasar tapi bias juga di haluskan, daya serap
minyak tinggi(hvs)
5. Couted : terdiri dari kertas dasar dan lapisan kapur
dengan bahan perekat permukaan halus dan
mengkilap, daya serap minyak lemah (art paper)
6. Laminating : digunakan untuk cover, berupa kertas
coated (art paper) yang kemudian masih dilapisi lagi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah melimpahkan rahmatnya sehingga terselesaikannya laporan
yang mengambil judul proses pencetakan majalah
menggunakan mesin proofing . Laporan ini disusun untuk
memenuhi persyaratan kelulusan matakuliah Kuliah Kerja
Lapangan.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bu Endang
selaku dosen pembimbing dalam kuliah kerja lapangan yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam pembuatan laporan ini
sehingga dapat terselesaikannya laporan ini dengan sistematis
yang baik dan benar.
Dan juga saya mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
Laporan Kuliah Kerja Lapangan,antara lain :
1. Bp.Ahmad Jazuli, S.Kom, Selaku Ketua Kaprogdi Teknik
Informatika.
2. Ibu Endang Supriati S.Kom, M.Kom Selaku Dosen
Pembimbing.
3. Rekan - rekan Mahasiswa yang membantu pemikiran dalam
menyusun laporan kuliah kerja lapangan ini.
4. Staf dan karyawan PT.Bali Post yang telah membantu dan
membimbing selama kegiatan KKL berlangsung.
5. Kedua orang tua penulis yang senantiasa memberikan doa,
dorongan dan semangat.
6. Semua pihak yang tidak dapat ditulis atau disebutkan satu
persatu yang telah memberikan bantuan dan kerja samanya
bagi kesukseskan kegiatan KKL Teknik Informatika Tahun
2014.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... ii
RINGKASAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR.................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ....................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah .................................................................. 2
1.3. Batasan masalah .................................................................... 2
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah perusahaan ................................................................ 3
2.1. Visi dan misi perusahaan ....................................................... 7
2.1.1. Visi ................................................................................... 7
2.1.2. Misi .................................................................................. 7
2.2. Struktur organisasi Bali Post ................................................. 7
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................... 19
4.2 Saran .................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo bali post ........................................................... 3
Gambar 3.2.1 mesin proofing.................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Sebagai seorang mahasiswa yang cerdas dan santun.
Mahasiswa dituntut untuk dapat mengerti dan memahami
pekerjaan di lapangan. Seluruh mahasiswa tidak hanya
dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan di bidang
teknologi dan informasi semata, namun yang lebih penting
adalah mahasiswa memiliki keterampilan dan kemampuan
untuk menerapkan ilmu yang dimilikinya.Karena tidak
menutup kemungkinan bahwa teori yang diterimanya dari
bangku kuliah dan materi-materi berbeda dengan masalah
yang akan dihadapi di lapangan nantinya.
Salah satu media yang berpengaruh pada kehidupan
manusia mungkin media cetak atau percetakan.Pengertian
percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi
secara massal tulisan dan gambar dengan tinta di atas kertas
menggunakan mesin cetak.
Mesin cetak yang digunakan membuat majalah
adalah mesin proofiing Selain mesin proofing ada juga mesin
web offset ,sheet offset yang di gunakan untuk membuat
Koran.
Dari hal tersebut kami sebagai mahasiswa khususnya
jurusan teknik informatika tertarik untuk mempelajari
percetakan majalah menggunakan mesin. proofing Untuk
mewujudkan hal tersebut kami melakukan Kerja Kuliah
Lapangan di PT,BALI POST.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah perusahaan
Gambar 2.1.
Bali post adalah surat kabar harian ibu kota provinsi yang
terbit di jalan Kepundung Nomor.67, Kawasan Desa Daun Puri
Kangin, Kecamatan Denpasar Timur, Kota denpasar, Bali
Indonesia. Harian pagi Bali Post yang mengklaim sebagai
Pengembangan Pengamal Pancasila merupakan harian terbesar
di kota Denpasar dan merupakan salah satu herian dengan oplah
di Bali.
Ketut nadha adalah orang yang mendirikan Koran bernama
Suara Indonesia pada tahun 1948,berganti nama menjadi Suluh
Indonesia pada tahun 1966, berganti lagi jadi Suluh Marharean
pada juni 1966 hingga Mei 1971. Kemudian bernama Bali Post
sejak tahun 1972 hingga sampain saat ini.
Nadha dan kawan-kawannya lalu mendirikan oleh "PT
Bali Press" dan menerbitkan oleh "Harian Umum Pagi Bali Post"
dengan surat izin Surat Ijin Terbit No. 0359/PER/SK/DIR
PP/SIT/1971 mulai sejak pada tanggal 1 September 1971. Koran
yang terbit sejak pada tahun 1972 ini juga menjadi anggota
Serikat Penerbit Surat Kabar (SPSK).
Kantor pertamanya beralamat di Jalan Bisma Nomor. 1,
Kawasan Desa Daun Puri, Kecamatan Denpasar Barat, Kota
Denpasar (adalah ibu kota Provinsi Bali).
Pada tahun 1976, Bali Post dengan alamat itu juga
menjadi kantor redaksi surat kabar Suluh Marhaen yang dinaungi
"Yayasan Gesuri" yang dipimpinan oleh Raka Wiratma. Di Bali
Post, Ketut Nadha menjadi pemimpin umum, Raka Wiratma jadi
penanggung jawab dan pemimpin redaksi, serta Widminarko
sebagai wakilnya. Ketiganya menjadi tokoh-tokoh pers Bali.
Kemudian terbit pertama kali dengan Bali Post slogan
dan motto tagline adalah "Pengemban Pengamal Pancasila". Pada
awalnya, koran ini hanya terbit empat halaman, sebagaimana
lazimnya surat kabar pada masa itu. Pada awal dekade 1980-an,
oplahnya tak tersaingi surat kabar lain, seperti Nusa Tenggara dan
Karya Bhakti. Tirasnya pada tahun 1980 sampai dengan pada
tahun 1984 yang berkisar dari 19.200 hingga 24.500-eksemplar
per hari. Pada tahun 1988 tiras itu naik menjadi sekitar 39.000eksemplar per hari.
Pada dekade itu edisi mingguannya menjadi mitra
pemerintah dalam program "Koran Masuk Desa". Oplah edisi itu
21.000-eksemplar dari pada tahun 1980 sampai dengan pada
tahun 1984, 23.800-eksemplar dari pada tahun 1985 sampai
dengan pada tahun 1987, dan melompat ke 35.500-eksemplar
mulai sejak 1988. Kontribusi koran-koran lain dalam program
Koran Masuk Desa tak lebih dari separuh oplah Bali Post.
Pada tahun 1990, Bali Post dengan berkantor redaksi
yang akan dipindah ke sebuah bangunan dari Wisma Gedungan
Pers Bali Ketut Nadha di Jalan Kebo Iwa Nomor. 63 A, Kawasan
Desa Daun Puri, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian cetak proofing
e.
Resolution
Resolusi adalah tingkat kecerlangan (dpi, dot per inch,
pixel per inch) pada gambar. Terlalu tinggi resolusi akan
menyebabkan hasil yang tidak maksimal dan berlebihan
sehingga memboroskan tinta. Sementara resolusi yang
didefinisikan terlalu rendah akan menyebabkan gambarnya
pecah atau kabur. Untuk cetak offset seperti brosur, iklan
koran, majalah, dll, besaran dpi-nya minimal 300 dpi.
Sedangkan cetak digital untuk keperluan outdoor (baliho,
billboar, spanduk dll) bisa menggunakan 32 dpi sampai 100
dpi tergantung ukuran medianya. Untuk backdrop yang
biasa dilihat dalam jarak relatif dekat sebaiknya
menggunakan resolusi tidak kurang dari 72 dpi, tapi untuk
billboard ukuran bisa menggunakan resolusi 32 dpi.
f. Incorrect colours
Karena unsur warna yang digunakan monitor
(komputer) berbeda dengan unsur warna cetak (percetakan)
maka sering terjadi hasil cetak yang meleset warnanya. Hal
ini harus kita pahami, karena komputer grafis menggunakan
unsur warna sinar Red, Green, Blue (RGB Color).
Sementara percetakan menggunakan unsur warna tinta
Cyan, Magenta, Yellow, Black (CMYK Color). Jadi kita
harus menggunakan warna CMYK apabila kita ingin
membuat artwork cetak. Kalau sudah terlanjur
menggunakan RGB, maka rubahlah kedalam format warna
CMYK.
g. Make the Black color as a special one
Sebaiknya tidak menggunakan warna selain hitam
untuk mewarnai teks (apalagi huruf kecil2) atau garis
outline pada arwork yang anda buat. Ini untuk mencegah
teks/garis menjadi terlihat dobel karena registrasi yang
kurang presisi. Bila ada teks yang perlu direvisi pada saat2
terakhir sebelum dicetak, anda hanya perlu mengganti
a) Laser Printer
Laser printer terdiri dari dua jenis, yaitu laser printer hitam
putih dan laser printer berwarna. Apabila proofing dilkukan
untuk melihat kesesuai susunan, maka pergunakan laser
printer hitam putih. Tetapi bila susunan merupakan
rancangan full color, maka sebaiknya menggunakan laser
printer berwarna.
b) Thermal Wax
Pada thermal wax proses pembentukan warna-warna berasal
dari zat pewarna yang dilarutkan dalam wax (lilin). Ketika
proses pencetakan berlangsung, print head akan
memanaskan lapisan lilin berwarna pada film donor hingga
meleleh dan berpindah ke kertas. Citra thermal wax
dibentuk dengan metode dithering (gabungan titiktitik).
Dengan resolusi 300 dpi (yang dimilki oleh print head), jelas
mutu reproduksi dari printer thermal wax berada di bawah
mutu printer laser atau printer inkjet. Keunggulan printer
thermal wax terletak pada daya tutup warnanya yang amat
baik serta tidak memerlukan kertas khusus sehingga sesuai
untuk desain yang mengandung bidang solid, seperti
kemasan karton.
c) Inkjet
Pada printer inkjet dikenal istilah ink-on-demand, yaitu tinta
hanya akan
disemprotkan pada bagian-bagian yang mencetak. Karena
lebih murah dan sederhana, ink-on-demand merupakan
metoda yang umum digunakan pada printer inkjet. Pada
metode ini terdapat dua teknologi yang umum digunakan,
yakni bubble jet atau thermal inkjet dan piezo eletric yang
diterapkan oleh Epson. Apabila digital proofing akan
dioptimalkan untuk proses simulasi cetak ofset, maka
sebaiknya menggunakan RIP Color. Sehingga akan
4.
5.
6.
BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
1.2. Saran
Setelah melakukan kegiatan kuliah kerja lapangan terhadap
proses pencetakan majalah menggunakan mesin sheet offset
maka penulis mempunyai saran dan pandangan umum yang
perlu disampaikan agar proses pracetak bisa diterima maka
urainnya sebagai berikut :
1. Perlu adanya dukungan dan komitmen dari seluruh
orang yang terlibat dalam kegiatan proses pencetakan
majalah menggunakan mesin proofting.
2. Perlu diadakan kegiatan pelatihan atau training kepada
karyawan bagaimana cara mengoperasikan mesin
tersebut beserta aplikasi yang akan dipakai dengan
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Dameria , Anne . 2006 . PDF simplify for graphics Art , Panduan
Praktis Membuat PDF Untuk Produksi Cetak Dan Digital
Printing. (Jakarta) : link & Match
Dameria , Anne . 2006 . Panduan Designer Dalam Produksi Cetak
Dan Digital Printing . (Jakarta) : link & Match