Disusun oleh :
Putri Rahayuningsih
( 4401413097 )
Penulis
Penerbit
: DIVA Press
: Pertama
Jumlah
Halaman
: 229 halaman
PENDAHULUAN
Buku
yang
berjudul
Pembelajaran
Discovery
&
Mental
vocational
melaksanakan
bersikap
skill
pelatihan
mandiri,
diperoleh
secara
berpikir
keberhasilan
empiris,
kreatif,
untuk
memecahkan
menciptkan
mampu
masalah,
produksi
baru,
URAIAN ISI
Untuk mengurangi terjadinya pengangguran tenaga terdidik dan
mengatasi masalah mengenai merosotnya kualitas serta reputasi
pendidikan akan berpengaruh pada masa depan pendidikan yang
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan idealisme pendidikan
yaitu, mencerdaskan kehidupan bangsa. Begitu juga dengan tujuan
pendidikan untuk mendapat ilmu yang inovatif dan menghasilkan
tenaga terampil dan produktif.
Dalam mewujudkan semua tujuan tersebut anak didik harus
mempunyai ketrampilan/kecakapan hidup (life skill) yaitu mampu
discovery
adalah
penemuan.
Discovery
strategy
didik
untuk
pembelajaran
terlibat
melalui
secara
langsung
pengalamannya
sendiri
dalam
kegiatan
sehingga
dapat
silving).
Menemukan
sesuatu
berarti
mengenal,
tanpa banyak bergantung pada arahan guru. Para anak didik yang
mempunyai kemampuan berfikir inovatif lebih mudah menyerap
pembelajaran discovery stategy.
2. Implikasi Dyscovery Learning dari Bruner
Jerome Bruner adalah tokoh pendidikan yang pertama kali
memperkenalkan discovery learning. Bruner meyakini implikasi
discovery learning dalam proses pembelajaran mampu memberikan
jaminan ideal bagi kematangan anak didik dalam mengikuti materi
pelajaran
dan
dinilai
sangat
efektif
serta
efisien
dalam
didik
mampu
pengetahuan
terperinci
tentang
bidang
dan
mendalam,
kesanggupan
berinteraksi
secara
bebas,
dengan
Kemampuan
pemecahan
berpikir
dapat
masalah
menjadi
(problem
modal
utama
solving).
dalam
Dengan
mengacu
pada
logika
berpikir
sebagai
Meningkatkan
Keaktifan
Anak
didik
dalam
Proses
Pembelajaran
Discovery strategy menuntut keterlibatan langsung para anak
didik dalam proses pembelajran, baik keterlibatan fisik maupun
mental untuk memaksimalkan kegiatan belajar dengan penuh
keseriusan dan kecermatan.
e. Untuk Belajar Memecahkan Masalah
Kemampuan anak didik dalam memecahkan masalah dari
suatu persoalan, pada dasarnya harus diimbangi dengan nalar
intelektual yang tinggi, sebab nalar intelektual merupakan syarat
utama untuk berpikir rasional dalam memahami konsep dan keadaan
belajar. Pembelajaran discovery strategy sering kali menggunakan
pengalaman sebagai pijakan dalam memecahkan suatu persoalan.
f. Untuk Mendapatkan Inovasi dalam Proses Pembelajaran
yang
yang
Berkaitan
berkenaan
dengan
dengan
discovery
Discovery
strategy
dalam
memberikan
pemahaman
dalam
aktivitas
b. Makna atau inti dari sesuatu yang diperoleh dari hasil discovery
strategy nonverbal.
c. Kesadaran subverbal sebagai kunci dari transfer ilmu.
d. Kemampuan memberikan masalah sebagai tujuan utama dari
pendidikan.
e. Setiap anak adalah pemikir kreatif dalam discovery strategy.
f. Pengajaran yang bersifat menyajikan atau expository adalah
otoriter,
g. Discovery strategy mengaplikasikan belajar secara efektif bagi
penggunaan lebih lanjut
h. Pembelajarana discovery
strategy
membangkitkan
motifasi
pemikiran
anak
didik,
pemberian
instruksi
yang
dan
Prosedur
Pembelajaran
Discovery
Strategy
Untuk mempermudah penerapan discovery strategy, langkahlangkah pokok yang harus dilalui terlebih dahulu diantaranya, danya
masalah yang akan dipecahkan, sesuai dengan tingkat kemampuan
kognitif anak didik, konsep atau prinsip yang ditemukan harus ditulis
secara jelas, harus tersedia alat atau bahan yang diperlukan,
suasana kelas harus diatur sedemikian rupa, guru memberikan
kesempatan anak didik untuk mengumpulkan data, harus dapat
memberikan jawaban secara tepat sesuai dengan data yang
diperlukan anak didik.
8. Prosedur Pembelajaran Berdasarkan Penemuan
stimulstion,
problem
statement,
data
collection,
data
khusus
secara
matang.
Untuk
memerlukan
mengefektifkan
bertanya,
melakukan
pengamatan,
mengadakan
percobaan,
sebuah
kegiatan
yang
telah
dilaksanakan
akan
pengajaran
berdasarkan
kurikulum,
menyusun
alat
skill
merupakan
konsep
pendidikan
egaliter
yang
kemampuannya
dalam
mendayagunakan
potensi
untuk
meningkatkan
mental
anak
dididk
yaitu,
kemandirian
dalam
menghadapi
tantangan
hidup,
tergerak
secara
potensinya
yang
ketrampilan
tertentu
bebas
berkembang,
yang
untuk
mengembangkan
sehingga
menjadikannya
tumbuhlah
ahli
dalam
segala
suatu
bidang
tersebut.
4. Vocational Skill dan Pembentukan Generasi Ungul
Pembentukan pribadi yang unggul dalam diri anak didik
menjadi satu hal yang sangat penting mengingat pencapaian ini
merupakan salah satu implementasi vocational skill mereka pada
masa depan. Basyar Isa, ada tiga syarat untuk menjadi unggul, yaitu
ketrampilan
yang
ditekuni
sehingga
mereka
mampu
para
anak
didik
untuk
menuju
kesuksesan
dan
untuk
organisasi.
memperkuat
Sehingga
hubungan
dalam
antara
pengembangan
anak
didik
karier,
dan
mereka
adalah
orang
yang
ingin
mengembangkan
dan
keniscayaan
untuk
mengkaji
dan
mengamati
suatu
bahwa
mengajar
bukan
untuk
menghasilkan
hidup
yang
semakin
kompleks.
Wiraswasta
tentang
terangsang
hal-hal
untuk
yang
menjadikan
baru
terjadi,
percobaan
sehingga
sebagai
mereka
pengalaman
dalam
menarik
mengindikasiakan
bahwa
kesimpulan
mereka
dari
memiliki
dasil
pengamatan
ketrampilan
untuk
mengembangkan potensi.
9. Kemampuan Membangun Hubungan yang Baik (Facility in
Good Relationship)
Salah satu implikasi positif dari penerapan discovery strategy
dalam meningkatkan mental vocational skill adalah kemampuan
anak didik dalm melakukan hubungan yang baik dengan sesama
rekan kerja.
10.
Kemampuan Menumbuhkan Sikap Tanggung Jawab dan
Loyalitas
Tumbuhnya sikap tanggung jawab dan loyalitas tidak lepas dari
motivasi untuk melaksanakan setiap tugas yang diemban. Dengan
motivasi tersebut, mereka tergerak untuk menggunakan segala
Implikasi
Pembalajaran
Discovery Strategy
dalam Meningkatkan
Diperoleh
Strategy
Evaluasi
Mental Vocational
1
Skill
Kemampuan
Dapat meningkatkan
pendekatan
melaksanakan
pengajaran
penelitian
penelitian
penelitian
Kemampuan
kelompok
Problem solving
memecahkan masalah
Kemampuan bersikap
Tes kognitif
mandiri
pandangn kearah
dan
mentalitas, dan
masa depan,
psikomotorik
mengembangkan kecakapan
pelatihan dan
Kemampuan
kerja
Dapat mengahsilkan barang
pengembangan
Kecakapan
Tes tindakan
menciptakan produksi
vokasional yang
atau
baru
kehidupan dan
memadai dan
perbuatan
mengembangkan ketrampilan
ketrampialn yang
Kemampuan berani
dalam bekerja
Dapat menemukan sesuatu
mencoba
keteguhan,
mengaplikasikan ketrampilan
ketekunan dan
pengalaman
Kemampuan
sekolah
Dapat menjawab tantangan
Pelatihan dan
membangun mental
keberanian
perbuatan
Tes tertulis
Tes tertulis
dan perbuatan
Tes perbuatan
wiraswasta
Menarik kesimpualn
Potensi untuk
berprestasi,
dalam tulisan
pantang
Tes tulis
menyerah, modal
yang tinggi,
terampil dan
8
10
Kemampuan berfikir
produktif
Kreativitas dan
kreatif
praktik secara
kognitif
baru
langsung ke
Kemampuan
lapangan industri
Komunikasi yang
Tes pebuatan
melaksanakan
aktif, pendekatan
dan
hubungan baik
personal dan
wawancara
Kemampuan
saling pengertian
Kepercayaan,
Tes perbuatan
menumbuhkan sikap
pemberian
penghargaan,
loyalitas
perjanjian, dan
kesepakatan
III.
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian
buku
yang
berjudul
Pembelajaran
meyakini
implikasi
discovery
learning
dalam
proses
sehingga
dapat
menemukan
konsep
sendiri
untuk
satu
LAMPIRAN 1
Refleksi Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational
Skill
Metode discovery learning yang dikembangkan pertama kali oleh
Bruner yaitu belajar penemuan yang secara langsung melibatkan siswa
dalam kegiatan pembelajaran melalui pengalamannya sendiri sehingga
dapat menemukan konsep sendiri untuk memecahkan suatu masalah
(problem silving). Jerome Bruner dengan metode belajar penemuannya
meyakini implikasi discovery learning dalam proses pembelajaran mampu
memberikan jaminan ideal bagi kematangan anak didik dalam mengikuti
materi
pelajaran
dan
dinilai
sangat
efektif
serta
efisien
dalam
sebenarnya
sehingga
dapat
memperkuat
intelektual
mereka.
melakukan
penelitian
merupakan
salah
satu
berpusat
pada
siswa.
Siswa
harus
memiliki
ketrampilan, lebih kreatif dan aktif untuk menemukan pengalamanpengalaman baru sebagai dasar dalam menemukan konsep baru untuk
memecahkan masalah. Guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan
mengarahkan pada tujuan pembelajaran.
tidak
hanya
terletak
pada
ketrampilan
meneliti
dan
mencari
LAMPIRAN 2
FOTO COPY COVER BUKU & ALAMAT PENERBIT, CETAKAN/ EDISI