Sistem Koloid
Sistem Koloid
Campuran heterogen
Fasa terdispersi
Medium pendispersi
Disebabkan :
Gerakan termal
Gravitasi
Sifat Kinetik Koloid
(Gerakan Termal)
Akibat tumbukan dengan medium
pendispersi.
Menyebabkan koloid relatif stabil.
Semakin kecil ukuran partikel
koloid, semakin cepat gerak Brown
terjadi.
Hal ini menjelaskan mengapa gerak
Brown sulit diamati dalam larutan dan
tidak ditemukan dalam zat padat
(suspensi).
Sifat Kinetik Koloid
(Gravitasi)
Menyebabkan partikel koloid yang lebih besar
akan mengendap.
Dapat dipercepat dengan centrifuge.
Sifat Listrik Koloid
Potensial Aliran
Potensial Sedimentasi
Elektroforesis
Ada 2 cara :
Dispersi
memecah partikel besar menjadi partikel koloid.
Kondensasi
mengubah molekul, atom, atau ion ke dalam partikel
koloid yang lebih besar.
Pembuatan Koloid (Dispersi)
Mekanik
penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan
penggilingan untuk membentuk partikel-partikel berukuran
koloid.
alat penggilingan koloid terdiri dari 2 pelat baja dengan arah rotasi
berlawanan.
Peptisasi
penambahan zat pemecah : elektrolit (ion sejenis, atau
pelarut tertentu)
jika pada endapan Fe(OH)3 ditambahkan elektrolit FeCl3 (mempunyai
ion Fe3+ yang sejenis) maka Fe(OH)3 akan mengadsorpsi ion-ion
Fe3+ tersebut.
Pembuatan Koloid (Dispersi)
Busur Bredig
Dua elektrode logam
dalam medium pendispersi
(air dingin) dialiri listrik.
Panas yang timbul akan
menyebabkan logam
menguap yang
terkondensasi dalam
medium pendispersi
dingin. Hasil kondensasi ini
berupa partikel-partikel
koloid.
Pembuatan Koloid (Kondensasi)
Reaksi dekomposisi rangkap
Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 dan
larutan HCl encer.
AgNO3 + HCl AgCl (koloid) + HNO3
Reaksi Hidrolisis
Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al
dalam air mendidih
AlCl3 + 3H2O Al(OH)3 (koloid) + 3HCl
Pembuatan Koloid
Reaksi redoks
Sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya
menggunakan pereduksi organik formaldehida HCHO
2AuCl3 + 3HCHO + 3H2O 2Au (koloid)
+ 6HCl + 3HCOOH
Penggantian pelarut
Belerang sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
alkohol seperti etanol, sehingga belerang dilarutkan terlebih
dahulu dalam etanol sampai jenuh. Setelah itu, ditambahkan
sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk.
Penggolongan Koloid
Liofil Liofob
• reversibel • irreversibel
• stabil • kurang stabil
• mengandung zat organik • mengandung zat anorganik
• viskositas >> • viskositas <<
• sukar mengendap dengan elektrolit • mudah mengendap dengan
• gerak Brown (-) elektrolit
• efek Tyndall << • gerak Brown (+)
• umumnya dapat dibuat gel • efek Tyndall >>
• umumnya metode dispersi • umumnya tidak dapat dibuat gel
• partikel dispersi mengadsorpsi • umumnya metode kondensasi
molekul • partikel dispersi mengion (muatan
listrik)
Pemurnian Koloid
Ada 2 cara :
Dialisis
Ultra Filtrasi
Pemurnian Koloid (Dialisis)
Fakta :
Partikel koloid tidak dapat menembus membran.
Digunakan sebagai pronsip dasar ‘cuci darah’.
Pemurnian Koloid
(Ultra Filtrasi)
Medium pendispersi
dipaksa menembus
membran
semipermeabel dengan
menggunakan tekanan
udara.
Tugas Rumah
1. Sebanyak 10 mL CH3COOH 2M direaksikan dengan 10
mL NaOH 1M, Ka = 10-5 , tentukan pH campuran!
2. Sebanyak 10 mL HCl 1M direaksikan dengan 10 mL
NH4OH 2M, Kb = 10-5 , tentukan pH campuran!
3. Sebanyak 10 mL HCl 1M direaksikan dengan 10 mL
NH4OH 1M, Kb = 10-5 , tentukan pH campuran!
4. Sebanyak 10 mL CH3COOH 1M direaksikan dengan 10
mL KOH 1M, Ka = 10-5 , tentukan pH campuran!
5. Sebanyak 20 mL HCl 1M direaksikan dengan 10 mL
NH4OH 1M, Kb = 10-5 , tentukan pH campuran!