Anda di halaman 1dari 41

Kimia Dasar II

Sistem Koloid
Sistem Koloid

Campuran heterogen
 Fasa terdispersi
 Medium pendispersi

Campuran Ukuran Partikel Contoh


Suspensi Kasar > 10-7 m Pasir dalam air
Dispersi Koloid 10-9 – 10-7 m Tepung dalam air
Larutan Sejati < 10-9 m Gula dalam air
Sistem Dispersi Koloid
Fase Medium Nama Contoh
Terdispersi Pendispersi
Gas Cair Buih Buih, Busa Sabun
Gas Padat Busa Padat Batu Apung, Karet Busa
Cair Gas Aerosol Cair Kabut
Cair Cair Emulsi Susu, Mayonaise
Cair Padat Emulsi Padat Mentega
Padat Gas Aerosol Padat Asap
Padat Cair Sol Cat, Belerang dalam air
Padat Padat Sol Padat Kaca Berwarna
Koloid
Sifat-sifat Koloid
 Sifat Koligatif
 Sifat Optik
 Sifat Kinetik
 Sifat Listrik
 Koagulasi
 Koloid Pelindung
 Adsorpsi
Pembuatan Koloid
Penggolongan Koloid
Pemurnian Koloid
Penggunaan Koloid
Sifat Koligatif Koloid

Sifat koligatif sangat kecil.


 Partikel koloid > partikel larutan sejati.
 Jumlah partikel tiap satuan volume <<
Sifat Optik Koloid

Menghamburkan cahaya (efek Tyndall).


 partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang
relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar.
 Sebaliknya, pada larutan sejati, partikelnya relatif
kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit
dan sangat sulit diamati.
Dengan ultramikroskop :
 Tiap partikel larutan koloid tampak seolah-olah
seperti sumber cahaya yang sangat kecil.
Sifat Optik Koloid
Terlihat pada :
 Partikel debu
terlihat jelas jika
terdapat cahaya
matahari yang
melewati celah.
 Asap atau kabut
yang terlihat dari
sorot lampu
kendaraan.
Sifat Kinetik Koloid

Disebabkan :
 Gerakan termal
 Gravitasi
Sifat Kinetik Koloid
(Gerakan Termal)
Akibat tumbukan dengan medium
pendispersi.
Menyebabkan koloid relatif stabil.
Semakin kecil ukuran partikel
koloid, semakin cepat gerak Brown
terjadi.
 Hal ini menjelaskan mengapa gerak
Brown sulit diamati dalam larutan dan
tidak ditemukan dalam zat padat
(suspensi).
Sifat Kinetik Koloid
(Gravitasi)
Menyebabkan partikel koloid yang lebih besar
akan mengendap.
Dapat dipercepat dengan centrifuge.
Sifat Listrik Koloid

Partikel koloid mempunyai muatan akibat dari :


 Pengionan medium pendispersi atau penyerapan
muatan oleh koloid.
Untuk mengimbangi :
 Terjadi penarikan muatan berlawanan dari larutan.
 Sehingga terjadi lapisan rangkap listrik.
Sifat Listrik Koloid

Beberapa sifat listrik dari koloid :


 Elektroforesis
 Elektroosmosis

 Potensial Aliran

 Potensial Sedimentasi
Elektroforesis

Perpindahan partikel koloid yang muatan listrik


dalam medan listrik.
 Koloid bermuatan negatip menuju anoda.
 Koloid bermuatan positip menuju katoda.
Elektroosmosis

Gerak partikel koloid


melalui membran
semipermeabel
karena pengaruh
medan listrik.
Potensial Aliran

Partikel koloid dipaksa bergerak melalui pori


membran (kebalikan dari elektroosmosis)
Potensial Sedimentasi

Terjadi perbedaan potensial antara bagian atas


dan bagian bawah dimana suatu koloid yang
bermuatan akan mengendap.
Koagulasi
Peristiwa pengendapan atau penggumpalan koloid.
 Mencampurkan dua sol yang berbeda muatan.
 Elektroforesis.
 Muatan sol dinetralkan pada elektroda sehingga sol akan
mengendap.
 Pemanasan.
 Kenaikan suhu menyebabkan jumlah tumbukan antara partikel-
partikel sol dengan molekul air bertambah. Hal ini melepaskan
elektrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Akibatnya partikel
tidak bermuatan.
 Penambahan elektrolit.
Koagulasi

Kemampuan elektrolit untuk mengkoagulasi


koloid tergantung pada valensi.
 Sol negatip : Sn4+ > Al3+ > Mg2+ > Na+
 Sol positip : PO43- > SO42- > Cl-
Koloid Pelindung

Koloid yang akan menstabilkan koloid yang


lain.
 Merupakan lapisan tipis yang menyelubungi partikel
sehingga melindungi muatan koloid tersebut.
Adsorpsi

Peristiwa penyerapan pada permukaan.


 Makin kecil partikel, makin luas permukaan, makin
besar daya adsorpsinya.
 Anion diserap partikel koloid, partikel bermuatan
negatip.
 Kation diserap partikel koloid, partikel bermuatan
positip.
Pembuatan Koloid

Ada 2 cara :
 Dispersi
 memecah partikel besar menjadi partikel koloid.
 Kondensasi
 mengubah molekul, atom, atau ion ke dalam partikel
koloid yang lebih besar.
Pembuatan Koloid (Dispersi)
Mekanik
 penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan
penggilingan untuk membentuk partikel-partikel berukuran
koloid.
 alat penggilingan koloid terdiri dari 2 pelat baja dengan arah rotasi
berlawanan.
Peptisasi
 penambahan zat pemecah : elektrolit (ion sejenis, atau
pelarut tertentu)
 jika pada endapan Fe(OH)3 ditambahkan elektrolit FeCl3 (mempunyai
ion Fe3+ yang sejenis) maka Fe(OH)3 akan mengadsorpsi ion-ion
Fe3+ tersebut.
Pembuatan Koloid (Dispersi)
Busur Bredig
 Dua elektrode logam
dalam medium pendispersi
(air dingin) dialiri listrik.
Panas yang timbul akan
menyebabkan logam
menguap yang
terkondensasi dalam
medium pendispersi
dingin. Hasil kondensasi ini
berupa partikel-partikel
koloid.
Pembuatan Koloid (Kondensasi)
Reaksi dekomposisi rangkap
 Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 dan
larutan HCl encer.
 AgNO3 + HCl  AgCl (koloid) + HNO3

Reaksi Hidrolisis
 Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al
dalam air mendidih
 AlCl3 + 3H2O  Al(OH)3 (koloid) + 3HCl
Pembuatan Koloid
Reaksi redoks
 Sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya
menggunakan pereduksi organik formaldehida HCHO
 2AuCl3 + 3HCHO + 3H2O  2Au (koloid)
+ 6HCl + 3HCOOH

Penggantian pelarut
 Belerang sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
alkohol seperti etanol, sehingga belerang dilarutkan terlebih
dahulu dalam etanol sampai jenuh. Setelah itu, ditambahkan
sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk.
Penggolongan Koloid
Liofil Liofob
• reversibel • irreversibel
• stabil • kurang stabil
• mengandung zat organik • mengandung zat anorganik
• viskositas >> • viskositas <<
• sukar mengendap dengan elektrolit • mudah mengendap dengan
• gerak Brown (-) elektrolit
• efek Tyndall << • gerak Brown (+)
• umumnya dapat dibuat gel • efek Tyndall >>
• umumnya metode dispersi • umumnya tidak dapat dibuat gel
• partikel dispersi mengadsorpsi • umumnya metode kondensasi
molekul • partikel dispersi mengion (muatan
listrik)
Pemurnian Koloid

Ada 2 cara :
 Dialisis
 Ultra Filtrasi
Pemurnian Koloid (Dialisis)

Fakta :
 Partikel koloid tidak dapat menembus membran.
 Digunakan sebagai pronsip dasar ‘cuci darah’.
Pemurnian Koloid
(Ultra Filtrasi)
Medium pendispersi
dipaksa menembus
membran
semipermeabel dengan
menggunakan tekanan
udara.
Tugas Rumah
1. Sebanyak 10 mL CH3COOH 2M direaksikan dengan 10
mL NaOH 1M, Ka = 10-5 , tentukan pH campuran!
2. Sebanyak 10 mL HCl 1M direaksikan dengan 10 mL
NH4OH 2M, Kb = 10-5 , tentukan pH campuran!
3. Sebanyak 10 mL HCl 1M direaksikan dengan 10 mL
NH4OH 1M, Kb = 10-5 , tentukan pH campuran!
4. Sebanyak 10 mL CH3COOH 1M direaksikan dengan 10
mL KOH 1M, Ka = 10-5 , tentukan pH campuran!
5. Sebanyak 20 mL HCl 1M direaksikan dengan 10 mL
NH4OH 1M, Kb = 10-5 , tentukan pH campuran!

Anda mungkin juga menyukai