Anda di halaman 1dari 6

Perkembangan Awal

(Early Development)
Cut Hutami Laraniza
cuthutamilaraniza.bio18@fkip.unsyah.ac.id
Abstrak
Praktikum ini berjudul “Perkembangan awal” Praktikum dilaksanakan pada tanggal 18
November 2020 di Rumah masing-masing melalui virtual zoom. Perkembangan awal dimulai
setelah terjadinya fertilisasi dan terbentuknya zigot. Tahap-tahap perkembangan ini mengikuti pola
tertentu yang dapat dibagi dalam beberapa tingkatan atau stadium, yaitu pembelahan/segmentasi,
blastulasi, gastrulasi, organogenesis, dan tumbuh. Segmentasi terjadi setelah pembuahan, yaitu
disaat masuknya sperma kedalam telur. Zigot membelah berulang kali, pembelahan mitosis yang
berlangsung secara berulang-ulang. Pengamatan ini dilakukan pada media daring dengan
mengamati video dan gambar pembelahan zigot. Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui
tahapan-tahapan pada perkembangan awal yaitu permbelahan zigot. Metode yang dilakukan dalam
praktikum ini yaitu mengamati secara langsung virtual zoom proses pembelahan zigot dan
membentuk plastisin. Hasil dari pratikum ini adalah dapat mengetahui tahapan yang terjadi pada
pembelahan yaitu morula, blastula, gastrula, organogenesis, dan zigot.
Kata kunci: fertilisasi, zigot, segmentasi,

Abstract
This practicum entitled "Early Development" Practicum was held on November 18, 2020 at
each house through virtual zoom. Early development begins after fertilization and the formation of
the zygote. These developmental stages follow a certain pattern which can be divided into several
levels or stages, namely division / segmentation, blastulation, gastrulation, organogenesis, and
growth. Segmentation occurs after fertilization, which is when the sperm enters the egg. The zygote
divides repeatedly, mitotic division that occurs repeatedly. This observation is carried out on
online media by observing videos and images of zygote cleavage. The purpose of this practicum is
to determine the stages in early development, namely zygote division. The method used in this lab is
to directly observe the virtual zoom of the zygote cleavage process and form plasticine. The result
of this practice is to know the stages that occur in division, namely morula, blastula, gastrula,
organogenesis, and zygote.
Keywords: fertilization, zygote, segmentation,

1
Cut Hutami Laraniza: Perkembangan Awal

Pendahuluan proses pembelahan sel menjadi


Proses Pembelahan terjadi pada awal (2,4,8,16,32,64), morula, blastula awal,
kehidupan suatu individu. Proses pembelahan blastula akhir, gastrula, ivaginasi, prisma dan
ini merupakan pembelahan sel blastomer tahap akhir terbentuknya pluteus (Janin)
tanpa disertai dengan pertambhan massa sel. (Subhan, 2017, p.18).
Sehingga terjadi proses pembelahan sel tanpa Pembelahan dimulai pada kutub anima
diikuti oleh pertumbuhan sel atas ekspresi dan secara perlahan menuju kutub vegetative
gen. permbelahan atau cleavage atau juga dan membagi dua sabit kelabu. Pembelahan
disebut segmentasi, terjadi setelah kedua dimulai pada kutub anima tegak lurus
pembuahan. Zigot membelah berulang kali dengan pembelahan pertama. Bidang
sampai terdiri dari berpuluh sel kecil. Sel pembelahan ketiga adalah horizontal
kecil ini disebut blastomer (Bambang, 2017). melintas dekat kutub anima dan membelah
Asal mula terbentuknya makhluk blastomer kecil ke arah hemisphere anima
hidup adalah bersatunya ( meleburnya inti) dan , blastomer besar pada kutub vegetative.
dua sel kelamin dari induk betina (sel telur) Pembelahan keempat adalah meridional
dan jantan (sel sperma). Proses peleburan simultan dan pembelahan kelima adalah
tersebut dinamakan dengan fertilisasi. equatorial (Adnan, 2008).
Fertilisasi pada makhluk hidup berlangsung
dengan dua cara, ada yang melalui fertilisasi Metode/ Cara Kerja
internal misalnya hewan darat dan ada pula Waktu dan Tempat
melalui fertilisasi eksternal misalnya hewan Praktikum Perkembangan Awal ini
akuatik. Proses fertilisasi akan menghasilkan dilakukan pada hari Rabu tanggal 18
zigot. Zigot hasil fertilisasi inilah yang akan November 2020. Bertempat di rumah
terus berkembang menjadi embrio dan masing-masing melalui virtual zoom.
melalui serangkaian tahapan pembelahan
sampai terbentuk individu yang sebenarnya Target/ Subjek/Populasi/Sampel)
(Wijayanti, 2010, p.3). Target penelitian ini adalah untuk
Proses embryogenesis diawali mengetahui tahapan-tahapan pada perkemba-
dengan beberapa tahapan pembelahan. ngan awal yaitu pembelahan zigot. Subjek
Pembelahan yang terjadi pada proses yang digunakan pada pengamatan ini adalah
embryogenesis berbeda-beda tergantung jenis plastisin.
dari spesies. Berdasarkan tipe sel telur Prosedur
tersebut, maka pembelahan dapat dibedakan Adapun prosedur yang dilakukan pada
menjadi holoblastik dan meroblastik. Setiap praktikum ini adalah Menyiapkan bahan
sel anak dari proses pembelahan disebut yaitu plastisin. Dibuatkan bentuk bulat
blastomer. Pembelahan dimulai dengan zigot, warna plastisin dengan ukuran yang sama,
berkembang melalui pemadatan ke tahap selanjutnya ditentukan arah pembelahan sel
morula dan berakhir pada awal tahap blastula dari tahap satu sampai selanjutnya, setelah itu
(Pratiwi, 2019, p.40).
di susun sesuai dengan tingkat pembelahan.
Embryogenesis merupakan proses Selanjutnya di foto untuk diletakkan di
perkmebangan dari zigot dengan laporan.
perkembangan organ tubuh (Organogenesis),
sehingga terbentuk individu baru yang
fungsional, meliputi telur segar terfertilisasi
2
Cut Hutami Laraniza: Perkembangan Awal

Teknik Pengumpulan Data penetasan serta berpengaruh langsung pada


Data yang didapatkan dari praktikum ini proses perkembangan larva dan embrio.
diperoleh melalui metode pengamatan Secara umum fase awal yaitu fase embrio
dengan cara studi literature video pada virtual dan larva merupakan fase yang paling
zoom dan hasil pengamatan pada gambar sensitive dan mudah menjadi stress dalam
yang di gambar dan foto, adapun instrumen penerimaan pengaruh lingkungan. Kematian
yang digunakan pada praktikum ini adalah massal yang sering terjadi pada kegiatan
buku penuntun praktikum dan gambar. pembudidayaan terjadi pada masa awal
kehidupan ikan (Ardiyanto. 2013. p. 193).
Teknik Analisis Data Perkembangan embrio melalui berapa
Data yang ditampilkan berdasarkan tahap yaitu morula (pembelahan sel-sel)
metode observasi dengan mengamati gambar blastula (pembentukan blastosole) grastrula
yang diberikan. (pembantukan gastrosole dan peristiwa
invaginasi), neurolasi (pembentukan neural),
Hasil dan Pembahasan
Awal perkembangan embrio dan organogenesis (pembentukan organ-
menunjukkan bahwa splanknopleura dan organ dari ectoderm, endoderm, dan
somatopleura meluap keluar dari tubuh mesoderm) (Slamet. 2017. p. 43).
embrio hingga di atas yolk. Daerah luar Pada paktikum perkembangan awal
tubuh embrio dinamakan daerah ekstra yang dilihat adalah proses pembelahan atau
embrio. Mula-mula tubuh embrio dan intra segmentasi. perkembangan awal dimulai
setelah terjadinya fertilisasi dan terbentuknya
embrio saling berkelanjutan. Dengan
terbentuknya tubuh embrio hamper terpisah Zigot.
dari yolk. Adanya lipatan-lipatan tubuh, Zigot akan berkembang menjadi
maka batas antara daerah intr dan ekstra individu baru melalui tahap-tahap
embrio menjadi semakin jelas (Dewi, 2010, perkembangan perkembangan ini mengikuti
p.22). pola tertentu yang dapat dibagi dalam
Perkembangan embrio adalah beberapa tingkatan yaitu blastula dan gastrula
rangkaian kejadian yang kompleks kehidupan baru dimulai dengan proses
danterkoordinasi. Komunikasi antara pembuahan tumbuhan ini dapat terjadi ketika
sel gamet jantan dan sel gamet betina bersatu
jaringan" organ" dan sistem. Konsep umum
perkembangan adalah diferensiasi dikenal sebagai dan dikenal sebagai sel telur
determinasi dan induksi. !nduksi merupakan menjadi sel telur yang telah dibuahi oleh sel
proses ketika mediator kimia melepaskan sperma disebut sebagai zigot beberapa jam
dari salah satu emrbio pengaruh morfogenik setelah pembuahan zigot memulai proses
spesisik dan menginduksi alur perkembangan pembelahan sel internal yang sangat cepat
khusus. Akibat dari induksi bersamaan pertama terbagi menjadi dua sel kemudian 4
dengan sel di dekatnya jaringan dan akhirnya sel kemudian 8 sel dan seterusnya.
organ terbentuk (Campbell, 2008).
Salah satu faktor lingkungan yang
memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap tingginya kematian ikan fase awal
kehidupan nya adalah suhu. Suhu merupakan
faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan rat-rata dan menentukan waktu
3
Cut Hutami Laraniza: Perkembangan Awal

implantasi masa jaringan uterus bertambah


besar secara progresif dan selama periode
peregangan uterus, pertumbuhan uterus
berkurang sedangkan isinya bertambah
secara cepat (Amrozi. 2011. p: 76).

Simpulan dan Saran


Simpulan
Gambar 1. Pembelahan/segmentasi pada Dari hasil praktikum yang telah
embrio dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Perkembangan awal dimulai setelah
terjadinya fertilisasi dan terbentuk zigot.
Staium-stadiumnya adalah morula-blastula-
gastrula-organogenesis-zigot. Ada tiga
macam tipe blastula yaitu coeloblastula,
stereoblatulas, discoblastula. Tipe dan pola
pembelahan ada tiga yaitu holoblastik,
meroblastic, perantara olo dan mero/ super
visial. Blastulasi merupakan pembentukan
blastocoel, gastrulasi merupakan
Gambar 2. Plastisin yg dibentuk ukuran pembentukan gastroceol.
pembelahan
Setelah berbentuk bola kompak seperti Saran
bola murbei yang disebut tahapan morula Pada saat praktikum selanjutnya
atau sering disebut bentukan seperti bola semoga lebih baik serta dan dapat lebih teliti
yang mengalamai pembelahan terus-menerus, dalam pembahsan pratikum.
proses pemebentukan morula ini di sebut
Daftar Pustaka
morulasi. Tahap sel selanjutnya yaitu
Adnan. 2008. Perkembangan Hewan.
blastula, bentukan lanjutan dari morula yang
Makassar : Biologi FMIPA UNM.
terus mengalami pembelahan, proses
Amrozi. 2011. Singkronisasi Ekstrus Dan
terbentuknya blastula disebut blastulasi. Ada
Pengamatan Ultrasonografi
tiga macam tipe blastula yaitu coeloblastula,
Pemeriksaan Kebuntingan Dini Pada
stereoblatulas, discoblastula. Tipe dan pola
Domba Garut (Ovies aries) Sebagai
pembelahan ada tiga yaittu holoblastik
Standar Penentuan Umur
(pembelahan mengenai seluruh bagian daerah
Kebuntingan. Jurnal Kedokteran
sel), meroblastic (pemeblahan terjadi hanya
Hewan. 5(2): 73-77.
pada sebahagian daerah sel), perantara olo
Andriyanto, Wawan. 2013. Perkembangan
dan mero/ super visial (pembelahan yang
Embriologi Dan Rasio Penetasan
hanya terjadi pada daerah kutub vegetal saja).
Telur Ikan Kerapu Raja Sunu
Factor-faktor yang mempengaruhi
(Plectropoma laevis) Pada Suhu
pertumbuhan fetus adalah sifat keturunan,
Media Berbeda. Jurnal Ilmu
konsumsi nutrisi induk, hormone yang
Teknologi Kelautan Tropis. 5(01):
dihasilkan oleh plasenta, serta factor lainya
192-203.
seperti suhu, kelambaban nisbi. Sesudah

4
Cut Hutami Laraniza: Perkembangan Awal

Bambang, P. 2017. Teratologi pada Hewan


dan Ternak. Surabaya : Airlangga
University Press.
Campbell. 2008. Biologi Jilid 3. Jakarta :
Erlangga.
Dewi, Adaningrum. 2010. Embriologi.
Bandung: Tarsito.
Pratiwi, Herlina, Aulia Firmawati, dan
Herawati. 2019. Embriologi Hewan.
Malang: UB Press.
Slamet, B., & Tridjoko, T. 2017. Pengamatan
Pemijahan Alami, Perkembangan
Embrio Dan Larva Ikan Kerapu
Batik, Epinephelus microdon dalam
bak terkontrol. Jurnal Penelitian
Perikanan Indonesia, 3(4), 40-50.
Subhan, dkk. 2017. Embriogenesis dan
Karakteristik Larva Persilangan Ikan
Patin Siam (Pangasius
hypophthalmus) Jantan dengan Ikan
Baung (Hemibagrus nemurus)
Betina. Jurnal Perikanan dan
Kelautan, 8:2, 17-27.
Wijayanti. 2010. Perkembangan Embrio dan
Larva Ikan Nilem yang Diinkubasi
pada Media dengan Berbagai
Temperatur. Laporan Penelitian.
Fakultas Biologi Unsoed.
Purwokerto, 1-5.

5
Cut Hutami Laraniza: Perkembangan Awal

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai