K IM I A A I R

F ISIK & K IM IA PA D A AI R
PEMERIKSAAN
 Air: perpaduan 2 atom H dan 1 atom O  H2O
Terdapat dalam 3 bentuk: cair, padat, gas
Didinginkan sampai 0º C  padat (es)
Dipanaskan sampai 100º C  gas (uap)
Dalam keadaan normal  bersifat netral dan dapat melarutkan
berbagai jenis zat
Unsur utama dalam tumbuhan (sampai 90%), tubuh hewan (60-70%),
dan tubuh
manusia (65%)
 SUMBER AIR :
AIR TANAH AIR PERMUKAAN AIR HUJAN
Air Baku adalah air dari badan air yang diolah menjadi air minum yang
pada pokoknya dilakukan dengan cara koagulasi, pengendapan,
penyaringan, dan penyucihamaan.

Badan Air adalah tempat dan wadah di atas permukaan daratan yang
berisi dan atau menghasilkan air yaitu rawa, danau, sungai, waduk, dan
saluran air.

Baku Mutu Air adalah batas kadar zat atau bahan pencemar yang
terdapat dalam air untuk tetap berfungsi sesuai dengan golongan
peruntukan air tersebut.

Pencemaran Air adalah keadaan air yang kemasukan makhluk hidup, zat,
energi atau komponen lain ke dalamnya oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga mutu air berubah sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan air tersebut tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang
pengendalian pencemaran air, Bab III pasal 7 menyebutkan bahwa ada empat
golongan air menurut peruntukannyA :
1.Air golongan A = Air pada sumber air yang dapat digunakan sebagai air
minum secara langsung tanpa pengolahan dahulu.
2. Air golongan B = Air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk
diolah menjadi air minum dan keperluan rumah tangga lainnya.
3. Air golongan C = Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.
4. Air golongan D = Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan
pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha di perkotaan, industri,
dan listrik tenaga air.
5. Air golongan E = Air yang tidak dapat dipergunakan untuk keperluan
tersebut pada peruntukan air golongan A, B, C, dan D.
JENIS LIMBAH BERDASARKAN GOLONGANNYA :

LIMBAH GOLONGAN I = AIR LIMBAH YANG DIBUANG

KE DALAM AIR GOLONGAN B.
LIMBAH GOLONGAN II = AIR LIMBAH YANG
DIBUANG KE DALAM AIR GOLONGAN C.
LIMBAH GOLONGAN III = AIR LIMBAH YANG
DIBUANG KE DALAM AIR GOLONGAN D.
LIMBAH GOLONGAN IV = AIR LIMBAH YANG DIBUANG
KE DALAM AIR GOLONGAN E.
 Di Indonesia:
• Penduduk perdesaan: 40-50 lt/hari/jiwa
• Penduduk perkotaan: 80-100 lt/hari/jiwa

Penggolongan dan peruntukan air

Peranan air penting, jumlah air tawar terbatas,
pencemaran perairan meningkat

Diperlukan upaya menjaga kualitas air

 • Masing-masing kelas air mempunyai
parameter mutu air untuk kelas A, B, C, dan D
• Suatu badan air (sungai, waduk, danau, rawa,
air tanah) dapat diketahui mutu airnya melalui
analisis contoh air di laboratorium

dibandingkan dengan kriteria mutu air dari

setiap kelas air (Permenkes 2010 –
persyaratan kualitas air minum)
SYARAT – SYARAT DALAM PENGAMBILAN SAMPEL AIR YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PEMERIKSAAN KIMIA & FISIKA DI LAPANGAN DAN DI LABORATORIUM :

1. ALAT UNTUK PENGAMBILAN SAMPEL AIR.

2. TEMPAT SAMPEL UNTUK DI BAWA KE LABORATORIUM UNTUK DIPERIKSA.
3. JARAK WAKTU ANTARA PENGAMBILAN SAMPEL AIR DENGAN PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM.
4. JUMLAH SAMPEL YANG DIBUTUHKAN UNTUK PEMERIKSAAN KIMIA DAN FISIKA.
5. ZAT-ZAT PENGAWET YANG DIBUTUHKAN DAN CARA-CARA PENGAWETANNYA.
6. PARAMETER-PARAMETER AIR YANG HARUS DIPERIKSA DI LAPANGAN.
7. FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG DAPAT MENGGANGGU ANALISA.
8. ALAT-ALAT DAN REAGENSIA YANG DIBUTUHKAN UNTUK PEMERIKSAAN DI LAPANGAN
9. DAFTAR WADAH YANG COCOK UNTUK SAMPEL AIR.
 PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK PEMERIKSAAN
KIMIA DAN FISIKA

A. TIPE SAMPEL AIR YANG REPRESENTATIF DAPAT DIPEROLEH

MELALUI :
1. SAMPEL GRAB, ADALAH SAMPEL AIR YANG DIAMBIL PADA WAKTU TERJADI
PENCEMARAN DAN LOKASINYA DIPERKIRAKAN PADA SEKITAR SUMBER
PENCEMARAN TERSEBUT. BILA SUMBER PENCEMARAN MEMPUNYAI
KOMPOSISI YANG BERUBAH-UBAH, MAKA SAMPEL DIAMBIL PADA SELANG
WAKTU TERTENTU DAN DIANALISA, KEMUDIAN DITENTUKAN HARGA BATAS,
FREKUENSI MAUPUN LAMA WAKTU PERUBAHAN TERSEBUT. SELANG WAKTU
PENGAMBILAN SAMPEL AIR DIPILIH SESUAI DENGAN FREKUENSI PERUBAHAN
YANG DIHARAPKAN ANTARA 5 MENIT SAMPAI DENGAN 1 JAM ATAU LEBIH.
2. SAMPEL KOMPOSISI, KUMPULAN DARI BEBERAPA SAMPEL GRAB
YANG DIAMBIL PADA LOKASI YANG SAMA DENGAN WAKTU YANG
BERBEDA (RATA2) DENGAN RENTANG WAKTU TIAP JAM, 30 MNT, 5
MNT ATAU SESUAI KEBUTUHAN. BEBERAPA PARAMETER FISIKA DAN
KIMIA HARUS SEGERA DITENTUKAN DILAPANGAN KARENA
PARAMETER ITU AKAN BERUBAH SETELAH DI LABORATORIUM.
DENGAN PARAMETER GAS TERLARUT (CO2, O2, H2S, CL2), SUHU, PH.
PERUBAHAN KANDUNGAN GAS TERLARUT ( O2, CO2 ), PH ATAU SUHU
DAPAT MENYEBABKAN PERUBAHAN KANDUNGAN ZAT ANORGANIK
SEPERTI BESI, MANGAN, KESADAHAN. UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA PERUBAHAN KOMPOSISI, SAMPEL HARUS DIBERI
PENGAWET. (TIDAK TERDAPAT ENDAPAN)
3. SAMPEL INTEGRASI
ADALAH UNTUK MAKSUD-MAKSUD TERTENTU BAHWA
DATA-DATA SAMPEL AIR YANG DIPERLUKAN
DIPEROLEH DENGAN MENGANALISA CAMPURAN DARI
SAMPEL GRAD YANG DIAMBIL DARI BEBERAPA TITIK
SECARA SERENTAK. MISALNYA : PENGAMBILAN
SAMPEL AIR DISUNGAI YANG KOMPOSISINYA
BERVARIASI SEPANJANG LEBAR DAN DALAMNYA
SUNGAI.
PENGAMBILAN SAMPEL PADA KEDALAMAN TERTENTU
PERLU CARA KHUSUS SUPAYA TIDAK TERCEMAR
DENGAN MEMPERKIRAKAN LEBIH DULU VOLUME,
ALIRAN, DAN KOMPOSISI DARI AIR YANG AKAN
DIAMBIL SAMPELNYA.
B. JUMLAH SAMPEL AIR
UNTUK ANALISA FISIKA DAN KIMIA DIPERLUKAN SAMPEL
SEBANYAK 2 SAMPAI 5 LITER. SAMPEL UNTUK ANALISA KIMIA
DAN MIKROBIOLOGI HARUS TERPISAH KARENA PERSYARATAN
CARA PENGAMBILAN DAN TEMPAT SAMPEL AIR SANGAT
BERBEDA.

C. SELANG ANTARA WAKTU PENGAMBILAN SAMPEL DAN ANALISA

(PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM)
MAKIN PENDEK SELANG WAKTU ANTARA PENGAMBILAN SAMPEL
DAN ANALISA, AKAN MEMBERIKAN HASIL YANG SEMAKIN BAIK.
BEBERAPA UNSUR DAN SIFAT FISIKA DIKEHENDAKI ANALISA DI
LAPANGAN, KARENA SUSUNAN SAMPEL AIR AKAN BERUBAH
SETIBANYA DI LABORATORIUM.
 BATAS WAKTU MAKSIMUM UNTUK MENUNDA
PEMERIKSAAN SECARA FISIKA DAN KIMIA :
* AIR BERSIH = 72 JAM
* AIR YANG SEDIKIT TERCEMAR = 48 JAM
* AIR KOTOR / LIMBAH = 12 JAM

SELANG WAKTU TERSEBUT HENDAKNYA

DICANTUMKAN DALAM LAPORAN HASIL
LABORATORIUM. BILA SAMPEL AIR DIAWETKAN
DENGAN PENAMBAHAN ASAM MAKA SELANG
WAKTUNYA DAPAT DIPERPANJANG.
D. ALAT – ALAT UNTUK PENGAMBILAN SAMPEL AIR:

UNTUK MENGAMBIL SAMPEL DARI SUNGAI, DANAU,

SUMUR, KOLAM, RENANG DAPAT DIPERGUNAKAN WADAH
GELAS/BOTOL DARI PLASTIK PUTIH/KACA DENGAN ISI 1
LITER YANG DIBAGIAN BAWAH DIBERI PEMBERAT DARI
TIMAH PUTIH ATAU TIMAH HITAM SEBERAT 1,25 KG.
PEMBERAT DIIKAT DENGAN PENGIKAT KAWAT
KUNINGAN ATAU TEMBAGA. TIDAK BOLEH DIPAKAI
KAWAT DARI BESI KARENA MUDAH BERKARAT SEHINGGA
MUDAH PUTUS DAN KARATNYA MENCEMARI AIR
(MENAMBAH KADAR FE).
E.TEMPAT SAMPEL AIR UNTUK DI BAWA/ DI KIRIM
KE LABORATORIUM :

SYARAT DALAM PEMILIHAN WADAH SAMPEL :

1. WADAH TIDAK LUNTUR YAITU TIDAK ADA BAHAN-BAHAN/ZAT-ZAT DARI
WADAH PINDAH YANG MASUK KE SAMPEL AIR. MISAL :ZAT-ZAT
ORGANIK DARI PLASTIK YAITU NATRIUM SILIKAT.
2. TIDAKMENYERAP ZAT – ZAT DALAM SAMPEL AIR. MISALNYA :
TERSERAPNYA ION-ION LOGAM DARI SAMPEL AIR OLEH WADAH DAN
TERSERAPKAN SENYAWA-SENYAWA ORGANIK DARI SAMPEL AIR OLEH
WADAH (PLASTIK)
3. TIDAK BEREAKSI LANGSUNG DENGAN SAMPEL AIR. MISALNYA
FLORIDA AKAN BEREAKSI DENGAN WADAH DARI GELAS.
 BAHAN PENGAWET YANG DIPERLUKAN DAN
PEMAKAIANNYA BESERTA CARA PENGAWETAN
BAHAN PENGAWET YANG BIASA DIPAKAI DALAM PENGAMBILAN
SAMPEL AIR ADALAH ASAM H2SO4 PEKAT DAN HCL PEKAT, BASA
(NAOH), HGCL2, TOLUOL, H3PO4, DAN ZINK ACETAT. SEDANGKAN
PEMAKAIANNYA DISESUAIKAN DENGAN SAMPEL AIR YANG AKAN
DIPERIKSA. CARA PENGAWETAN SAMPEL AIR ADA 2 CARA, YAITU :
1. DENGAN CARA PENDINGINAN
PENDINGINAN INI DAPAT DILAKUKAN MENYIMPAN SAMPEL AIR
DALAM LEMARI ES ATAU DENGAN MENGEPAK TEMPAT SAMPEL AIR
DALAM ES (SUHU 4-8 OC) DALAM SUATU WADAH YANG TERISOLASI.
TERNYATA PENYIMPANAN SAMPEL INI PADA SUHU 4 OC DAN DALAM
KEADAAN GELAP KARENA DAPAT MENGHINDARI TERJADINYA
AKTIVITAS SECARA BIOLOGIS DAN MENGURANGI KECEPATAN
REAKSI-REAKSI SECARA FISIS DAN KIMIA.
2. DENGAN CARA PENGAWETAN KIMIA (BAHAN KIMIA)
A. PENGASAMAN
CARA INI MEMAKAI ASAM-ASAM PEKAT (H2SO4, HCL, H3PO4)
UNTUK MENGAWETKAN LOGAM-LOGAM, MINYAK DAN LEMAK,
COD, ZAT-ZAT ORGANIK, PHENOL DAN JUGA DAPAT
MENGHAMBAT AKTIVITAS BIOLOGIS. JUMLAH ASAM YANG
DITAMBAHKAN 2 ML ASAM PEKAT DALAM 250 ML SAMPEL AIR
SAMPAI PH ≤ 2.

B. PEMBASAAN
CARA INI MEMAKAI BASA NAOH UNTUK MENGAWETKAN
SIANIDA SAMPAI PH 10 – 11.
C. BIOSIDA
CARA INI MEMAKAI HGCL2 (MERCURY KLORIDA) UNTUK
MENGHAMBAT AKSI BIOLOGIS. SEDANGKAN JUMLAHNYA
ANTARA 20-40 MILIGRAM TIAP LITER. PEMAKAIAN HGCL2 INI
HARUS HATI-HATI KARENA HGCL2 ADALAH SUATU RACUN DAN
BIASA DIPAKAI DALAM PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK
PEMERIKSAAN PHOSPHAT.
D. DENGAN PENAMBAHAN TOLUOL
CARA INI UNTUK MENCEGAH PENGUAPAN DARI SENYAWA-
SENYAWA NITROGEN DALAM SAMPEL AIR (NO2, NO3, NH3) DAN
JUMLAH PEMAKAIAN 5 TETES TOLUOL/250 ML AIR.
E. DENGAN PENAMBAHAN ZINK ACETAT
CARA INI UNTUK PEMERIKSAAN SULFIDA LUEN. JUMLAH ZINK
ACETAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGAWETAN SAMPEL AIR
4 TETES LARUTAN ZINK ACETAT 2 N PER 100 ML AIR.
 SYARAT PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

1. BOTOL TEMPAT SAMPEL HARUS BERSIH DAN STERIL.

2. BOTOL MEMPUNYAI MULUT LEBAR.
3. BOTOL MEMPUNYAI TUTUP YANG MASUK KEDALAM LEHER
BOTOL DENGAN DIBERI KERTAS PELINDUNG YANG DIIKAT
PADA LEHER BOTOL.
4. VOLUME BOTOL MINIMAL 250 ML.
5. DIISI PALING SEDIKIT 100 ML SAMPEL.
6. ADA RUANGAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGGOJOG ATAU
MENCAMPUR SAMPEL.
 PARAMETER PEMERIKSAAN
DI LAPANGAN

a. PARAMETER AIR MINUM

SUHU ATAU TEMPERATUR AIR, SISA KLOR (CL2), PH, BAU, RASA,
SULFIDA (H2S), CO2 AGRESIF DAN WARNA

b. PARAMETER AIR BADAN AIR

SUHU ATAU TEMPERATUR AIR, SISA KLOR (CL2), PH, OKSIGEN,
BOD, DAN SULFIDA.
c. PARAMETER AIR BUANGAN INDUSTRI ATAU RUMAH TANGGA
SUHU ATAU TEMPERATUR AIR, SISA KLOR (CL2), PH, OKSIGEN,
BOD, SULFIDA, ZAT TERAPUNG DAN ZAT TERENDAP.
 LANJUTAN

d. PARAMETER AIR KOLAM RENANG

SUHU ATAU TEMPERATUR AIR, SISA KLOR (CL2), PH, BAU, RASA,
KEJERNIHAN, KEBASAAN, DAN OKSIGEN TERABSORBSI.
e. PARAMETER AIR PEMANDIAN UMUM
SUHU ATAU TEMPERATUR AIR, SISA KLOR (CL2), PH, OKSIGEN, BOD,
KEJERNIHAN.
FAKTOR – FAKTOR LAIN YANG DAPAT MENGGANGU ANALISA :

1. Kekeruhan
Dihilangkan dengan jalan diendapkan, disaring, dan di centrifuger.
2. Zat Tersuspensi
Dihilangkan dengan cara penyaringan.
3. Warna
Dihilangkan dengan jalan pemberian norit (carbonadsorben).
4. Cara dan Selang Waktu Penyimpanan
• AIR BERSIH ≠ AIR MINUM, MENURUT DEPKES RI:

• AIR BERSIH : AIR YG DPT DIGUNAKAN SEHARI-HARI YG KUALITASNYA MEMENUHI SYARAT-

SYARAT KESEHATAN DAN DAPAT DIMINUM APABILA DIMASAK --> PERMENKES RI NO.416 THN 1990

• AIR MINUM : AIR YG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN DAN DAPAT LANGSUNG DIMINUM -->
PERMENKES RI NO.907 THN 2002

• KUALITAS AIR  SIFAT-SIFAT AIR YANG DITUNJUKKAN DENGAN NILAI DAN/ATAU KADAR MAKHLUK
HIDUP, ZAT, ENERGI, TERMASUK BAHAN PENCEMAR, DAN/ATAU KOMPONEN LAIN YANG ADA
DAN/ATAU TERKANDUNG DI DALAM AIR

• STANDAR KUALITAS AIR MERUPAKAN PATOKAN PENILAIAN BAIK ATAU TIDAKNYA KUALITAS AIR
UNTUK DIKONSUMSI MANUSIA.

• PADA UMUMNYA, PENILAIAN KUALITAS AIR BERDASARKAN 4 PARAMETER STANDAR PENILAIAN

YAITU PARAMATER FISIK, KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN PARAMETER RADIOAKTIVITAS.
 PARAMETER KUALITAS AIR SECARA FISIKA
Kadar Maksimum Yg
Parameter Satuan Keterangan
Diperbolehkan

Bau - - Tidak Berbau

Jumlah Zat Padat mg/L 1000 -

Terlarut (TDS)

Kekeruhan Skala NTU 5 -

Rasa - - Tidak Berasa

Suhu ºC Suhu Udara± 3ºC -

Warna Skala TCU 15 -

1.KEKERUHAN
Disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi baik yg bersifat
organik maupun anorganik
Zat organik berasal dari pelapukan tumbuhan dan hewan -->
menjadi makanan bakteri dan algae utk berkembang biak -->
bakteri dan algae juga mrp zat organik tersuspensi -->
menambah kekeruhan
Zat anorganik berasal dari pelapukan batuan atau logam dan
limbah industri
 Pengukuran dilakukan dengan menggunakan transmisi
cahaya yang bersumber dari cahaya standar
2. JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT (TDS)
Terdiri dari zat organik, garam anorganik, dan gas terlarut
Berbanding lurus dengan kesadahan
3. WARNA
AIR SEBAIKNYA TIDAK BERWARNA UNTUK MENCEGAH KERACUNAN DARI
BERBAGAI ZAT KIMIA
WARNA AIR SECARA ALAMI KARENA ADANYA TANIN DAN ASAM HUMUS YG
TERDAPAT DLM AIR RAWA, WARNANYA KUNING MUDA S.D COKLAT KEHITAMAN
PENYEBAB WARNA DARI AIR JG DISEBABKAN OLEH KOLOID DARI OKSIDA BESI
ATAU OKSIDA MANGAN
ASAM HUMUS BILA BEREAKSI DENGAN KLOR MEMBENTUK SENYAWA
TRIKLOROMETAN YG BERSIFAT KARSINOGEN

4. TEMPERATUR (SUHU)
SUHU AIR SEBAIKNYA SEJUK ATAU TIDAK PANAS AGAR TERJADI PELARUTAN ZAT
KIMIA YG DAPAT MEMBAHAYAKAN KESEHATAN.
SUHU YG TINGGI DPT MEMPERCEPAT REAKSI BIOKIMIA DIDALAM SALURAN AIR
 SENYAWA DESKRIPSI BAU
5. RASA --> AIR SEBAIKNYA TIDAK BERASA (TAWAR).
RASA AIR SERING DISEBABKAN RASA LOGAM, amina anyir
PAHIT, ASIN, MASAM, KELAT, DLL
amoniak pesing

6. BAU --> AKIBAT MATERI ORGANIK YANG

diamine busuk
MEMBUSUK DAN TERKUMPUL DIDASAR PERAIRAN
SHG MENGHASILKAN KONDISI YANG BAIK BAGI hidrogen sulfida telur busuk
PERTUMBUHAN ORGANIME ANAEROBIK YANG
DAPAT MENGHASILKAN GAS-GAS YANG BERBAU. sulfida organik kubis busuk
 PARAMETER KUALITAS AIR SECARA KIMIA
Parameter Satuan Kadar Maksimum Yg
Diperbolehkan
Air Raksa mg/L 0.001
Arsen mg/L 0.05
Besi mg/L 1.0
Flourida mg/L 1.5
Kadmium mg/L 0.005
Kesadahan (CaCO3) mg/L 500
Klorida mg/L 600
Kromium,valensi 6 mg/L 0.05
Mangan mg/L 0.5
Nitrat,sebagai N mg/L 10
Nitrit, sebagai N mg/L 1.0
pH 6.5-8.5
Selenium mg/L 0.01
Seng mg/L 15
Sianida mg/L 0.1
Sulfat mg/L 400
Timbal mg/L 0.05
KIMIA ANORGANIK

merkuri organik
AIR RAKSA/ MERKURI/ HIDRAGYRUM (HG) (metil merkuri)
lebih berbahaya

HG DIGUNAKAN DLM PEMBUATAN AMALGAM, PESTISIDA, PERHIASAN, INSTRUMENTASI, DLL

TERMASUK LOGAM BERAT YG BERSIFAT TOKSIK
BERASAL DARI LIMBAH INDUSTRI
KASUS MINAMATA (1950AN) DI JEPANG, LIMBAH MENGANDUNG HGCL
ISU PENCEMARAN INI TERJADI KETIKA MERKURI SULFIDE YANG DIGUNAKAN SEBAGAI KATALIS
DIBUANG KE LAUT MINAMATA DAN TEROBAH OLEH BAKTERI MENJADI CH3HG+ YANG
SANGAT MUDAH MENGUAP (VOLATILE). PARTIKEL INI YANG MASUK KE TUBUH ORGANISME
DAN MELEWATI BERBAGAI STRATA RANTAI MAKANAN.

KARENA SIFATNYA SEBAGAI LOGAM BERAT, MAKA TUBUH TIDAK AKAN MAMPU
MENGURAIKAN MERKURI INI SEHINGGA DALAM WAKTU LAMA MERKURI INI AKAN
MENGUMPUL DALAM ORGAN SEPERTI HATI, GINJAL, OTAK DAN DARAH.

AKIBAT KERACUNAN: GANGGUAN SSP, GANGGUAN GINJAL, GGG PENCERNAAN, KANKER DAN
KELAINAN GENETIK/ CACAT BAWAAN.
MEKANISME MASUKNYA MERKURI KE TUBUH MANUSIA PADA TRAGEDI MINAMATA DAN
AKIBAT YANG DITIMBULKANNYA
ARSEN (AS)
LOGAM YG SANGAT TOKSIK, SERING DIGUNAKAN UNTUK RACUN TIKUS
AS DIDAPAT BERSAMA CU KRN PRODUK SAMPINGAN PELEBURAN CU
KERACUNAN AKUT : IRITASI, MUNTABER+DARAH, KOMA, BAHKAN KEMATIAN
KERACUNAN KRONIS : ANOREKSIA, GANGGUAN PENCERNAAN, GGG GINJAL, KANKER
KULIT

BESI (FE)
DIALAM TERDAPAT SEBAGAI HEMATIT
MENIMBULKAN WARNA KUNING DAN RASA LOGAM KELAT PADA AIR SERTA
PENGENDAPAN/KERAK PD PIPA, PRTUMBUHAN BAKTERI BESI, KEKERUHAN
FE DIPERLUKAN TUBUH TAPI DLM JUMLAH YANG MEMADAI, BILA KELEBIHAN DPT
MERUSAK DINDING USUS, DARAH MENJADI LEBIH GELAP/ KEHITAMAN

FLOURIDA (F)
SENYAWA FLOUR, DIMANA F MERUPAKAN HALOGEN REAKTIF.
FLOURIDA ANORGANIK BERSIFAT LEBIH TOKSIK DAN REAKTIF
KERUCUNAN : FLOUROSIS GIGI, GANGGUAN PERTUMBUHAN RANGKA, CACAT TULANG
PENGGUNAAN FLOURIDA YG BERLEBIHAN BERKORELASI DGN KANKER TULANG
MENJADI PERHATIAN DOKTER GIGI, PENINJAUAN KEMBALI FLOURIDASI AIR
KADMIUM (CD)
SUMBER PD INDUSTRI ALLOY,
PEMURNIA ZN, PESTISIDA, DLL
SIFATNYA TOKSIK SHG TDK
DIPERLUKAN TUBUH UTK
PERTUMBUHAN
KERACUNAN MNYEBABKAN
GANGGUAN SPT FLU DAN TULANG
MENJADI LEMAH, FRAKTUR TULANG
DAN GANGGUAN GINJAL DISEBUT
PENYAKIT "ITAI-ITAI"
SEJARAH DI KOTA TOYAMA, JEPANG
THN 1910
KESADAHAN (CACO3)
 DISEBABKAN MINERAL CALSIUM, MAGNESIUM, FERRUM
 DAMPAK SULITNYA SABUN BERBUSA, PENGENDAPAN PADA DIDINDING PIPA

KLORIDA (CL)
 SENYAWA HALOGEN KLOR
 DIGUNAKAN SEBAGAI DESINFEKTAN PENYEDIAAN AIR MINUM --> KARSINOGENIK YANG
BERASAL DARI SENYAWA HALOGEN-HIDROCARBON (KLOR DAN BENZENA)

KROMIUM (CR) VALENSI 6

 INDUSTRI GELAS METAL, FOROGRAFI, ELEKTROPLATING
 BERSIFAT IRITAN DAN KOROSIF DI KULIT DAN SELAPUT LENDIR
 KERUSAKAN TULANG HIDUNG, DI PARU MENYEBABKAN KANKER