Anda di halaman 1dari 37

Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan

Teknik Penyediaan Air Minum


Kecamatan Rumbai 2016/2017

BAB VI
RENCANA DETAIL BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM

Penentuan unit pengolahan air minum berdasarkan kualitas air baku


dibandingkan dengan baku mutu air minum sehingga dapat ditentukan unit-unit
pengolahan yang harus digunakan untuk mendapatkan kualitas air sesuai dengan
tujuan pengolahan. Data karakteristik kualitas air baku dan standar baku mutu air
minum (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 dapat
dilihat pada Tabel 6.1
Tabel 6.1 Karakteristik Air Sungai Siak
Konsentrasi Air Baku Mutu berdasarkan Permenkes
No. Parameter Satuan
Sungai Siak No. 492/Menkes/PER/IV/2010
1 Kekeruhan NTU 500 5
2 TDS mg/L 1000 500
3 Bakteri CFU/gram 500 0
4 Warna TCU 200 15
5 Mangan mg/L 10 0,4
Sumber: Perhitungan data Tugas Besar PBPAM, 2016

Berdasarkan Tabel 6.1 kualitas air baku beberapa tidak memenuhi standar
baku mutu. Agar air baku dapat digunakan sebagai air minum perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu. Untuk menentukan bangunan pengolahan apa saja
yang akan digunakan, direncanakan alternatif- alternatif. Dari alternatif-alternatif
tersebut kemudian dipilih alternatif yang paling baik. Alternatif pengolahan ini
terdiri dari dari intake, prasedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, aerasi,
filtrasi, desinfeksi, dan reservoir

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-1
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Sung
Sung

Prasedi
Intake Koagulas Flokulas Sedimenta
mentas
i i si
i

Desinfeks Adsorbsi
Filtrasi Filtrasi
Aerasi
Reservoir

Gambar 6.1 Alternatif Pengolahan Air Minum

6.1 Prasedimentasi
6.1.1 Bak Prasedimentasi
Kriteria desain (Schulz-Okun, 1994):
 Efisiensi pemisahan = 80%
 Performance bak = very good, n = 1/8
Q
 Surface loading ( ) = (20-80) m3/hari/m2
A
 Pengurasan lumpur = 5 menit = 300 det
 Waktu pengendapan = 0,5-4 jam
 Kandungan lumpur = 2,5 mg/L
 Suhu (T) = 25oC
 Viskositas kinematis ( ν) = 0,893 x 10-6 m2/det
 Bilangan Froude (Fr) = ≥ 10-5
 Bilangan Reynold (Re) = ¿ 10000
 Panjang (P) : Lebar (L) = (3-4) : 1
Data perencanaan:
 Efisiensi pemisahan = 80%
 to/td = 1,8 (dari grafik very good)
Q
 Surface loading ( ) = 20 m3/hari/m2 = 2,31x10-4 m/det
A
 Panjang (P) : Lebar (L) =4:1
 Tinggi freeboard = 0,5 m
 Bilangan Reynold (Re) = ¿ 10000

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-2
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

 Jumlah bak = 3 buah


 Debit yang diolah (Qmax) = 271,1 L/det = 0,271 m3/det
 Debit masing-masing bak = 0,271 m3/det : 3 = 0,09 m3/det
Tabel 6.2. Perhitungan Dimensi Bak Prasedimentasi
Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Dengan efisiensi T o vo vo 4,16 × 10−4 m/det
pemisahan 80% = 1,8=
Td So 2,31 ×10−4 m/ det
maka didapatkan:
Luas bak (A) Q 0,09m 3 /det 216,35 m2
A= A=
Vo 4,16 ×10−4 m/det
Lebar bak (L) A=P× L 216,35 m 2=4 L2 7,35 m
A=4 L × L
A=4 L2
Panjang bak (P) A=P× L 216,35 m 2=P× 7,35 m 29,44 m
Tinggi bak (H) P 29,44 m 2,94 m
H= H=
10 10
Luas penampang Ac =L × H Ac =7,35 m ×2,94 m 21,61 m2
(Ac)
Kecepatan Q 0,09 m3 /det 4,16 × 10−3 m/det
horizontal (vh)
v h= v h=
Ac 21,61m 2
Tinggi total H total=H + freeboard H total=2,94 m+0,5 m 3,44 m
(Htotal)
Jari-jari hidrolis R=0,5× H R=0,5× 2,94 m 1,47 m
(R)
Waktu detensiV 29,44 m ×7,35 m× 2,94 m7068,54 det=1,96 jam
(Td)
T d= T d=
Q 0,09 m3 / det
Bilangan vh × R 4,16 ×10−3 m/det × 1,47 m6847,93 (OK)
Reynold (Re) ℜ= ℜ=
ν 0,893 ×10−6 m2 /det
Bilangan Froud vh 4,16 ×10−3 m/det 1,09 ×10−3 (OK)
(Fr) Fr= Fr=
√g × R √ 9,81m/det 2 × 1,47 m
Jika salah satu bak dikuras maka 1 bak akan menampung debit 0,18 m3/det
Kecepatan Q 0,18 m3 /det 6,48 ×10−3 m/det
horizontal (vh)
v h = v =
A c
h
21,61m 2

Bilangan vh × R 6,48× 10−3 m/det ×1,47 m9666,97 (OK)


Reynold (Re) ℜ= ℜ=
ν 0,893 ×10−6 m 2 /det
Bilangan Froud vh 6,48× 10−3 m/det 1,71 ×10−3 (OK)
(Fr) Fr= Fr=
√g × R √ 9,81m/det 2 × 1,47 m
Sumber: Perhitungan data Tugas Besar PBPAM, 2016

6.1.2 Inlet Prasedimentasi


Kriteria desain (Schulz-Okun, 1994):

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-3
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

 Perbandingan Qorifice terdekat dengan terjauh ≥ 95%


 Diameter orifice = 0,2 m = 20 cm
 Perbandingan tinggi muka air terdekat dengan terjauh = 0,01 m = 1 cm
 Kecepatan inlet cabang = 1 m/det
Data perencanaan:
 Qmax = 0,27 m3/det
 Kecepatan inlet cabang = 1 m/det
 Kecepatan orifice = 0,2 m/det
 Jumlah bak = 3 bak x 4 orifice
 Jumlah orifice = 48 orifice

Tabel 6.3 Perhitungan Dimensi Inlet Prasedimentasi


Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Dimensi pipa inlet cabang
Luas Q 0,09 m 3 /det 0,09 m2
penampang
A= A=
v 1 m/det
(A)
Diameter 4× A 4 × 0,09 m2 0,338 m
(D)
Diameter
D=

350 mm
π
D=
√ 3,14

pasaran
Kecepatan Q 0,09 m3 /det 0,93 m/s
(v)
v= v=
A 1
× 3,14 ×0,352
4
Dimensi pipa inlet utama
Luas Q 0,27 m3 /det 0,27 m2
penampang
A= A=
v 1 m/det
(A)
Diameter 4× A 4 × 0,27 m2 0,586 m
(D)
Diameter
D=

600 mm
π
D=
√ 3,14

pasaran
Kecepatan Q 0,27 m3 / det 0,95 m/s
(v)
v= v=
A 1
× 3,14 ×0,6 2
4
Dimensi flume
Luas Q 0,09 m 3 /det 0,45 m2
penampang
A= A=
v 0,2 m/det
(A)

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-4
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


Lebar (L) A=L× H 0,45 m =L2 2
0,67 m
A=L× L
A=L2
Kecepatan Q 0,09 m3 /det 0,2 m/det
(v)
v= v=
A 0,45 m2
Debit Q 0,09m 3 /det 0,0056 m3 /det
orifice tiap
Q¿ = Q¿ =
16 16
bak (Qor)
Luas Q¿ 0,0056 m3 /det 0,028 m 2
orifice A¿ = A¿ =
v¿ 0,2 m/det
(Aor)
Diameter 4× A 4 × 0,028 m2 0,18 m
orifice
(Dor)
D=
√ π
D=
√ 3,14
Jarak Lebar bak−¿ ¿ 7,35 m−( 4 ×0,18 m) 0,41 m m
antarorific 16
e
Jarak 1 1 0,2 m
orifice
× jarak antar orifice ×0,41 m
2 2
dengan
dinding
Headloss Q 1 0,0225 m3 /det 0,0272 m
orifice ke-1 H=
√ ×
0,72× A 2 × g
H=
√ ×
1
0,72 ×0,11 m2 2 × 9,81m/det 2
Rasio aliran orifice pertama dengan orifice keempat = 95%
Q4 = 0,0225 m3/det x 0,95 = 0,0214 m3/det
Headloss Q 1 0,0214 m3 /det 0,0265 m
orifice ke-4 H=
√ 0,72× A
Muka air dalam flume turun
×
2×g
H=
√ 0,72 ×0,11 m2
×
1
2× 9,81 m/det 2

0,0272 m – 0,0265 m = 0,0007 m = 0,07 cm


Jika salah satu bak dikuras maka 1 bak akan menampung debit 0,14 m3/det
Debit Q 0,14 m 3 /det 0,0175 m 3 /det
orifice tiap
Q = Q =
¿
8 ¿
8
bak (Qor)
Luas Q¿ 0,0175 m3 /det 0,09 m2
orifice A ¿ = A =
v¿ ¿
0,2 m/det
(Aor)
Kecepatan Q¿ 0,0175 m 3 /det 1,94 m/det (OK)
orifice (vor) v ¿= v ¿=
A ¿ 0,09 m 2

Headloss Q 1 0,14 m3 /det 0,0749 m


orifice ke-1 H=
√ ×
0,72× A 2 × g
H=
√ ×
1
0,72× 0,09 m2 2× 9,81 m/det 2
Rasio aliran orifice pertama dengan orifice keempat = 95%
Q4 = 0,0749 m3/det x 0,95 = 0,0712 m3/det
Headloss Q 1 0,0712 m3 /det 0,0534 m
orifice ke-4 H=
√ 0,72× A
×
2×g
H=
√ 0,72× 0,09 m2
×
1
2 ×9,81 m/det 2

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-5
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


Muka air dalam flume turun
0,0749 m – 0,0534 m = 0,0215 m = 2,15 cm
Sumber: Perhitungan data Tugas Besar PBPAM, 2016

6.1.3 Ruang Lumpur Prasedimentasi


Kriteria desain (Schulz-Okun):
 Pengurasan dilakukan 1 kali setiap 30 hari (Td = 30 hari)
 Kandungan lumpur = 0,5% – 2%
 Ruang lumpur direncanakan untuk debit = 0,09 m3/det
 Waktu pengurasan = 10 menit = 600 det
 Kecepatan pipa penguras = 0,6 m/det
 Qunderdrain = (0,1% – 0,2%)Qmax
Data perencanaan:
 % lumpur = 2%
 Qmax = 0,09 m3/det
 Waktu detensi (Td) = 30 hari = 2592000 det
 Qunderdrain = 0,2% Qmax

Tabel 6.4 Perhitungan Dimensi Ruang Lumpur Prasedimentasi


Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Qunderdrain 0,2 % × Qmax 3
0,2 % × 0,27 m /det 5,4 ×10−4 m3 /det
Volume V =%lumpur × Q× T d V =2% ×5,4 ×10−4 m 3 /det ×2592000 det 27,99 m 3
ruang
lumpur (V)
Tinggi 1 1 0,39 m
ruang
V = × As × H 27,99 m 3= ×29,44 m×7,35 m × H
3 3
lumpur (H)
Luas Q 0,09 m 3 /det 0,15 m2
penampang
A= A=
v 0,6 m/det
pipa (A)
Diameter 4× A 4 × 0,15 m2 0,237 m
pipa (D)
Diameter
D=
250 mm
√ π
D=
√ 3,14

pasaran
Sumber: Perhitungan data Tugas Besar PBPAM, 2016

6.1.4 Outlet Prasedimentasi

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-6
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Kriteria kriteria (Schulz-Okun):


 Menggunakan V-notch 90o
 Jarak antarV-notch = 20 cm
 Lebar pelimpah = 30 cm
 Lebar saluran pengumpul = 30 cm
 Weir loading = 2,84 x 10-3 m3/m.det
Data perencanaan:
 Qmax = 0,27 m3/det
 Lebar pelimpah = 30 cm
 Lebar saluran pengumpul = 30 cm
 Weir loading = 2,84 x 10-3 m3/m.det

Tabel 6.5. Perhitungan Dimensi Outlet Prasedimentasi


Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Panjang Quntuk 1bak 3
0,09 m /det 32 m
Q tot = Q tot =
pelimpah total 1 Weir loading 2,84 ×10−3 m3 /m .det
bak (Ptot)
Jumlah saluran 2,26=3 buah
pelimpah (N) P 32 m
N= N=
2 × ( w−lebar saluran pengumpul
2 ×) ( 7,35 m−0,3 m )
Panjang 1 P 32 8m
P= P=
saluran Juml Plmph 3
pelimpah Catatan = 3 saluran 6
pelimpah
Tinggi saluran
Pelimpah
Luas Pelimpah Q 0,09 m3/ s 0,45 m2
A= A=
vo 0,2 m/ s
Dimensi A=LxT
L=T
A = L2
Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Tinggi pelimpah L = √ A L = √ 0,45 m2 0,7 m
Jarak antar Ptot −(2 xlebar sp) 32m−(2 x 0,3) 4,48 M
saluran n sal . plp +1 6+1
pelimpah
v notch
Jumlah v notch n = (w’/ jarak v notch) x jml. n = (7,35 m/0,2 m) x 6 bh 221 buah
Sp

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-7
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Q pada v notch Qbak 0,09 m3/ s 0,0004 m3/s


Qv = Qv =
n 221
Tinggi air pada H = (q/1,417)2/5 H = (0,0004/1,417)2/5 0,038 m
v notch
Jika satu bak dikuras, Q = 0,18 m3/s
Cek weir W = Q/P W = 0,18 m3/s / 32 m 0,0056 m3/m2/s
loading
Debiti air tiap v Qbak 0,18 m3/ s 0,00064 m3/s
Qv = Qv =
notch n 291
Tinggi air pada H = (q/1,417)2/5 H = (0,00064/1,417)2/5 0,048 m
v notch
Saluran pengumpul
Tinggi A = Q/vo A = 0,09 m3/s /0,2 m/s 0,45 m2
A=Lxt 0,45 m2 = 0,3 m x t 1,5 m
Cek untuk Q 0,18 m3/s (saat pengurasan)
Kecepatan Q 0,18 m3/ s 0,4 m/s OK
v= v=
A 0,45 m2
Panjang saluran X = (N x lebar spl) + (N x = (3 x 0,3 m) + (3x7,35 22,95 m
pengumpul jarak antar spl) m)
Dimensi bak pengumpul
Td = 5 mnt, H = 1,5 m
Volume V = Q x td 0,09 m3/s x 300 s 27 m3
Lebar A 27 m3 3,4 m
L= L=
P 8m
Luas Q 0,09 m3/ s 0,09 m2
A= A=
penampang pipa v 1m/ s
Diameter pipa 4× A 4 × 0,09 m2 338 mm
(d)
Parameter
D=
π√ Rumus
D=
√ 3,14
Perhitungan Hasil
D pasaran 350 mm
Sumber: Perhitungan data Tugas Besar PBPAM, 2016

6.2 Koagulasi
Kriteria perencanaan :
a. Menggunakan sistem hidrolis (terjunan) dengan persamaan Thomson sudut
90
b. Rentang Gradien (G) = (700 – 1000)/dtk
c. Detention time, td = (30 – 60) det;
d. Viskositas kinematis (v) = 0,8975 x 10-6 m2/det;
e. Kondisi aliran = Nre > 10000
f. Konsentrasi koagulan = 5 – 50 mg/l.
g. P : L = 2:1
P =2 L

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-8
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Kriteria terpilih
a. Detention time, td = 60 dtk
b. Konsentrasi koagulan = 30 mg/l
c. Debit (Qmaks) = 0,271 m3/dtk
d. Gaya gravitasi = 9,81 m/dtk2
e. Direncanakan 3 bak dengan masing-masing Q = 0,09 m3/dtk
f. Tinggi bak = 1,5 m
g. G = 900 detik
h. Jumlah elemen pengaduk (N) = 2
i. μ = 1,336 x 10-3

Tabel 6.6 Perhitungan Dimensi Bak Koagulasi


Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satua
n
h ( headloss) h=¿
0,009 x (N −1) Q 2 S μ0,1 0,5 Cm
h= ( D4 ) N
Volume ( V) V= Q x td V = 0,09 m3/dtk x 60 dtk 5,4 m3

Power P P 5843 /dtik


G=
Dimensi Bak Koagulan
√ μxv
900=
√ 1,336.10−3 × 5,4

Tinggi Bak Asumsi 1,5 1,5 m

Lebar bak V=PxLT 5,4 L=1,34 m


V = 2L x L x T
5,4 m3 = 2 L2 x 1,5 m
L=
√ 2 x 1,5
P=2,68 m

Dimensi Pipa Outlet


kecepatan air dalam pipa 0,6 m/det

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-9
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satua


n
Luas Q 0, 09 0,15 m
permukaan A= A=
v 0,6
pipa outlet
( A)
Diameter pipa 0,437 M
A 0,1 5
outlet (D)

Diameter
dipasaran
D=
√ 1
4
π
D=
1
4 √( 3,14)
450 mm

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2016

Koagulan (Al2(SO4)3)
Kriteria yang digunakan:
 Dosis Al2(SO4)3 = 30 mg/L = 30 x 10-6 kg/L
 Kadar Al = 70% dari Al2(SO4)3
 Frekuensi pembuatan = 3 kali sehari
 Diameter pipa = 100 mm
 Volume bak pelarut = 3000 L
 Diameter pipa air pelarut = 50 mm
 Tinggi bak pelarut =1m
 Waktu detensi = 8 jam = 28800 det
 pH air setelah penambahan koagulan bersifat netral

Tabel 6.7. Perhitungan Koagulan


Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Volume yang V =Q ×T d V =271,1 L/ det × 28800 det 7807680 L
akan diolah
Jumlah Al2(SO4)3 Dosis koagulan ×Volume yang
30 ×10 −6
diolah
kg/ L× 7807680 L 234,23 kg
yang digunakan
Jumlah Al2(SO4)3 Dosis koagulan ×Volume air−6pelarut
30 ×10 kg/ L× 3000 L 0,09 kg
yang dilarutkan
dalam air dengan
volume 3000 L
Total Al2(SO4)3 234,23 kg+ 0,09 kg 234,32 kg
yang digunakan
Al2(SO4)3 yang 100 334,74 kg
dibutuhkan
×234,32 kg
70

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-10
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Debit air pelarut V 3000 ×10−3 m 3 0,005 m 3 /det


(larutan dibuat
Q= Q=
t 600 det
dalam waktu 10
menit)
Cek kecepatan Q 0,005 m3 /det 2,55 m/det
v= v=
A 1
× 3,14 ×0,052
4
Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Diameter bak V = A × H 1 1,95 m
pelarut (D)
3 m 3= ×3,14 × D 2 × 1m
4
Debit larutan V 3000 ×10−3 m 3 1,04 ×10−4 m3 /det
pada pipa keluar
Q= Q=
t 28800 det
Cek kecepatan Q 1,04 ×10− 4 m3 / det 1,32 m/det
dalam pipa
v= v=
A 1
× 3,14 ×0,012
4
Sumber: Perhitungan data Tugas Besar PBPAM, 2016

6.3 Flokulasi
Kriteria desain (Kawamura, 1991):
 Gradien (G) = 10-70/det
 Waktu detensi (Td) = 20-30 menit
 Kedalaman air (H) minimal 1 m
 Tahap flokulasi minimal 2 tahap
 Vbelokan minimal 0,25 m/det
 Jarak baffle minimal 0,75 m
 Headloss total flokulasi antara 0,3048-0,6096 m (1-2 ft)

Data perencanaan:
 Sistem yang digunakan adalah baffle channel
 Untuk suhu air 25oC diketahui:
Viskositas kinematis (ν) = 0,893 x 10-6 m2/det
Viskositas absolut (μ) = 0,890 x 10-3 kg/m.det
Densitas (ρ) = 997,0 kg/m3
 Debit (Qmax) = 0,27 m3/det
 Td total = 1200 det
 Menggunakan aliran vertikal
 Koefisien kekasaran (f) = 0,03
 Tinggi bak =1m

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-11
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

 Asumsi lebar saluran = 2,2 m


 Flokulasi dengan 3 kompartmen dengan:
Kompartmen I : G = 70/det, Td = 240 det
Kompartmen II : G = 34/det, Td = 360 det
Kompartmen III : G = 20/det, Td = 600 det
 Diameter pipa inlet = diameter pipa outlet koagulasi =

Tabel 6.8 Perhitungan Bak Flokulasi


Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Volume bak V= td x Q 3
V=1200 det x 0,27 m /det m3
324
untuk ketiga
komparteme
n (V)

Lebar bak v 324 m


2 16,2 m2
(L)
L= L=
pxh 20 m x 1 m
Lebar tiap L bak m 16,2 m 5,4
komp (L
L komp= L komp=
Jumlah komp 3
komp)
Kompartmen I Q = 0,09 m3/s
Jumlah 1/3 1/3 22 buah
2.μ.td kd
baffle (n)

x [ ( )] [
n= ρ ( 1,44+f ) 2
H.ρ.G
Q
2x 0,001145
kg
n= 999,1 3
mdtk
x 240

m ( 1,44+0,33 )
1m x20m x70/dtk 2 ]
x (
0,09 m 3 /dtk )
Jarak antar = p/n 20 m 0,9 m
baffle
=
18 buah
Small = 5% x 0,9 m 0,045 m
Opening
Kehilangan μ.td kg 0,14
tekanN
h= x G2 0,001145 x 240dtk
ρ.g mdtk 70 2
( headloss) h= x( )
999,1kg dtk
x 9,81 m/dtk
m3
Kompartmen II Q = 0,09 m3/s
Jumlah 1/3 1/3 25 buah
2.μ.td kd
baffle (n)

x [ ( )] [
n= ρ ( 1,44+f ) 2
H.ρ.G
Q
2x 0,001145

n= 999,1 3
kg
mdtk
x 360

m ( 1,44+0,33 )
1m x20m x34/dtk 2 ]
x (
0, 09 m 3 /dtk )
Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza
VI-12
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


Jarak antar = 20 m / 25 buah 0,8
baffle
Small = 5% x 0,8 m 0,04
Opening
Kehilangan μ.td kg 0,048
tekanN
h= x G2 0,001145 x 360dtk
ρ.g mdtk 34 2
(headloss) h= x( )
999,1kg dtk
x 9,81 m/dtk
m3
Kompartmen III Q = 0,09 m3/s
Jumlah 1/3 1/3 21 buah
2.μ.td kd
baffle (n)

x [ ( )] [
n= ρ(1,44+f
H.p.G
Q
2
2x 0,001145

n= 999,1 3
kg
mdtk
x 600

m ( 1,44+0,33 )
1m x20m x 20/dtk 2 ]
x
(
0, 09 m 3 /dtk )
Jarak antar = 20 m / 21 buah 0,95 m
baffle
Small = 5% x 0,95 m 0,0475
Opening m
Kehilangan μ.td kg 0,030
h= x G2 0,001145 x 600dtk
tekanN ρ.g mdtk 20 2
(headloss) h= x( )
999,1kg dtk
x 9,81 m/dtk
m3
Headloss = (0,14 + 0,048 + 0,030) m 0,218
total
Pipa Outlet
Pipa oulet
cabang
Kecepatan Q 0,09 m 3 /dt 0,08 m/s
aliran (va)
va= va=
t xb 1m x 1,11 m
Diameter Q 0, 09 m 3 /dt 1,125
pipa outlet
A= A= m2
v 0, 08 m/s
masing-
A 1, 125
masing
komparteme
n
D pasaran
D=

1
4
π
D=
√1
4
(3,14) 0,322
mm
350 mm
Pipa outlet
utama
Diameter Q 0, 27 m 3 /dt 3,38 m2
pipa outlet
A= A=
v 0, 08
utama
542 mm

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-13
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


A 3, 38

D pasaran
D=
√ 1
4
π
D=
√ 1
4

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2016


(3,14)
550 mm

6.4 Sedimentasi
Kriteria perencanaan (Kawamura, 1991/Schulz-Okun, 1984/Allayla, 1978):
 Surface loading (Q/A) = 3.8-7.5 m/jam = 1.056x10-3-2.083x10-
3m/det
 Kedalaman air di tangki = 3.6 – 4.5 m
 Panjang: Lebar = (4 : 3)-(6 : 1)
 Waktu detensi = minimum 4 menit
 Weir loading = 3.8 -15 m3/m.jam
 NRe < 2000
 Fr > 10-5
 α = 45o– 60o
 Tinggi tube = 0.55 m
 Lebar tube = 0.05 m
 Tebal tube = 0.0025 m
 Jenis tube yang dipakai adalah jenis plat.
Data Perencanaan:
 Bak direncanakan 3 buah
 So = 1.5 x10-3m/dtk
 P: L =3:1
 td = minimal 4 menit
 Weir loading = 11 m3/m.jam
 NRe < 2000
 Fr > 10-5
 T = 25oC
 ν = 0.8975 x10-6m2/dtk
 Panjang tube total = 80% panjang bak

Tabel 6.9 Sedimentasi

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-14
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


3
Q 0.271m / s
Debit Q= Q= 0.09 m 3 /s
3 3
0.05
w 0.55 sin 60
H sin α +
sin 60 cos 60
vα +
sin α cos α x 1.5 .10−3 m/s
0.05 0.014 m/ s
x So x tg60
W sin 60
x tg α
sin α

Tube Settler
Q 0.271
Luas (A) A= A= 19.35 m2
vα 0.014
P = 3L
A = 3L2 19.35
Lebar ( l ) L =
√ A
3
L =
√ 3 2.53 m

Panjang (p) P = 3L P = 3 x 2.53 m 7.59 m


Luas bak
A=PxL A = 7.59 m x 2.53 m 19.20 m
tertutup settler
Lebar efektif w 0.05
W’ = A= 0.06 m
tube sin 60 sin 60
Jumlah tube p 7.59
pada sisi np = np = 127 buah
panjang w' 0.06
Jumlah tube l 2.53
nl = nl = 43 buah
pada sisi lebar w' 0.06
Jumlah tube
Nt = np x nl Nt = 127 x 43 5641 buah
total
Jari-jari A 0.05 x 0.05
R= nl = 0.0125 m
hidrolis P 4 x 0.05
Cek Perhitungan

0.014 x 0.0125
vα x R Nre = 144.85 <
Nre Nre = 0.8975× 10−6 m2/s
v 2000
vα 0.014
Fre Fr = Fr = 0.03 < 10-5
√g x R √ 9.81 x 0.0125
2.7 x 10-3
Vo Vo = to/td x So Vo = 1.8 x 1.5 x 10-3 m/s m/s

Dimensi Bak Pengendap

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-15
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


P total = p + (tebal = 7.59 m + (0.0025m x (127+1))
Panjang Total 7.91 m
tubex(np+1))
L total = l + (tebal tube x = 2.53 m + (0.0025m x (43+1))
Lebar Total 2.64 m
(nl+1))
Tinggi total T total = t bak + freeboard = 4 m + 0.5 m 4.5 m
Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM. 2017
6.4.1 Bak Lumpur
Kriteria perencanaan (Kawamura, 1991/Schulz-Okun, 1984/Al-layla, 1978):
 Kandungan solid dalam lumpur = 1.5 ‰

 Lama pengurasan = 5 menit = 300 dt

 Waktu pengurasan = 1 x sehari
 Q tiap bak = 0.153 m3/dtk
 Qunderdrain
= 2% x Qbak = 0.02 x 0.09 m3/dt
 Lebar ruang lumpur = lebar bak = 4.2 m
 Panjang = lebar
 Volume lumpur = volume limas
Tabel 6.10 Bak Lumpur
Parameter Rumus Perhitungan Hasil
V= V =
Volume lumpur (1 % lumpur x td x Qdrain 1.5 % x 86400 x 1.8 . 10−3
0.23 m3
hari) 1000 1000

3 x 0.23
Volume Limas V = 1/3 L alas x t T= 0.039m
4.2 x 4.2
Volume 0.23
Q1 = Q1 = 0.76 x 10-3
Debit Lumpur (Ql) T 300 s
m3/s
A=
Luas penampang Q 1.52 x 10-3
A= 0.76 x 10−3 m3/ s
pipa penguras v m2
0.5 m/ s
D =
4A
Diameter pipa
penguras
D =
√ π
√ 4 x 1.52 x 10−3
3.14
0.044 m

Diameter Pasaran 450 mm


Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM. 2017

6.4.2 Inlet
Kriteria perencanaan (Kawamura, 1991/Schulz-Okun, 1984/Al-layla, 1978):
Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza
VI-16
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

 Perbandingan Qorifice terdekat dengan Qorifice terjauh = 90%


 Perbandingan tinggi muka air terdekat dengan terjauh = 0.01 m

 Q tiap bak = 0.153 m3/dtk


c Kecepatan pada pipa inlet cabang = 1 m/dtk
d Kecepatan pada orifice = 0.2 m/det
e Jumlah orifice tiap bak = 5 orifice
f Lebar flume = 50 cm = 0.5 m
g

Tabel 6.11 Perhitungan Inlet


Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Dimensi pipa inlet cabang
Luas penampang Q 0.09 m3/ s 0.09 m3
pipa (A) A= A=
v 1m/ s
Diameter Pipa 4A 4 x 0.09 0.338 m
(d) D =
π √ D =

3.14

D pasaran 450 mm
Cek perhitungan
Kecepatan (v) Q 0.271 0.56 m/s
v=
A v= 1
x π x 0.452
4
Dimensi Pipa Inlet Utama
Luas penampang Q 0.271m 3/s 0.271 m2
pipa (A) A= A=
v 1m/ s
Diameter Pipa 4A 4 x 0.271 0.587 m
(d) D =
√ π
D =
√ 3.14

D Pasaran 600 mm
Cek Perhitungan
Kecepatan (v) Q 0.271 0.56 m/s
v=
A v= 1
x π x 0.62
4
Dimensi Flume
Luas penampang Q 0.09 m3/ s 0.45 m2
pipa (A) A= A=
v 0.2 m/ s
Lebar Flume 0.5 m
Tinggi Flume a 0.45 0.9 m
t= a=
l 0.5
Perhitungan headloss

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-17
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


Q tiap orifice Qtiap bak 0.09 0.018 m3/s
Qor = Qor =
n orifice 5
Luas orifice Qo 0.018 0.09 m2
Aor = Aor =
Vo 0.2
Headloss orifice 1 Q2 Hl = 0.0056 m
yg terdekat dg p. Hl1=
0.72 x A 2 x g 0.0182
inlet cabang
0.72 x 0.092 x 9.81
Debit Orifice ke- Q2= 90 % X Q1 Q2= 90 % X 0.018 0.0162 m3
5
Headloss orifice 1 Q2 Hl = 0.0046 m
yg terdekat dg p. Hl2 = 2
0.72 x A 2 x g 0.0162
inlet cabang
0.72 x 0.092 x 9.81
Turunnya m.a dlm Hl1 - Hl2 0.0056 m - 0.0046 0.001 m
flume dr tengah m
ketepi
Cek jika salah satu bak dikuras
Q tiap orifice Qtiap bak 0.135 0.027 m3/s
Qor = Qor =
n orifice 5
Luas orifice Qo 0.027 0.135 m2
Aor = Aor =
Vo 0.2
Headloss orifice 1 Q2 Hl = 0.0127 m
yg terdekat dg p. Hl1 =
0.72 x A 2 x g 0.0272
inlet cabang
0.72 x 0.092 x 9.81
Debit Orifice ke- Q2= 90 % X Q1 Q2= 90 % X 0.027 0.0243 m3
5
Headloss orifice 1 Q2 Hl = 0.0103 m
yg terdekat dg p. Hl2 = 2
0.72 x A 2 x g 0.0243
inlet cabang
0.72 x 0.092 x 9.81
Turunnya m.a dlm Hl1 - Hl2 0.0127 m - 0.0103 0.0024 m
flume dr tengah m
ketepi
Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM. 2017

6.4.3 Outlet
Kriteria perencanaan (Kawamura, 1991/Schulz-Okun, 1984/Al-layla, 1978):
 Q tiap bak = 0.153 m3/dtk
 Weir loading = 3.61 x 10 – 3 m3/m/dtk
 Menggunakan v – notch = 900
 Jarak antar v – notch = 20 cm = 0.2 m
 Lebar saluran pelimpah = 30 cm = 0.3 m

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-18
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

 Lebar saluran pengumpul = 30 cm = 0.3 m


 Kecepatan aliran di saluran pelimpah = 0.3 m/dtk

6.4.4 Bak pengumpul


 td = 60 dtk
 Tinggi. h = 0.5 m
 Panjang bak = lebar bak prasedimentasi = 0.9 m
 Kecepatan aliran = 1 m/dtk

Tabel 6.12 Perhitungan Outlet


Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Saluran Pelimpah
Panjang Q utk 1bak 0.09 m 3/ s 24.93
Ptot = Ptot =
Pelimpah weir loading 3.61. 10−3 m3 / s m
Total 1 N = P/2w’ W’ = (4.2 – 0.3 ) m 3.9 m
(Ptot) W’ = (w – lebar sal. Pengumpul) N = 42.38 m/ 2x3.9 4
buah
Panjang 1 P = P/ jml. Pelimpah P = 42.38 m/ 5 x2 4.24
sal. Ctt satu saluran = 2 pelimpah m
Pelimpah Maks 5 saluran = 10 pelimpah
Luas Q 0.09 m3/ s 0.09
A= A=
Pelimpah Vo 1m/ s m2
Tinggi a 0.09 m2 0.18
t= a=
Saluran l 0.5 m
Jarak antar Ptot −(2 x lebar sal . pelimpah) 24.93 m−(2 x 0.3 m) 4.05
saluran (n . sal . pelimpah +1) (5+1) m
pelimpah
V-notch
Jumlah V- n= 3.9 m 78
x 4 buah
notch (n) w' 0.2 m buah
x jml . plmpah
jarak v−notch
Debit notch Qtiap bak 0.09 m3/ s 1.15 x
q= q=
(q) n 78 buah 10-3
m3/s
0.4
Tinggi q H= 0.058
muka air
notch
H= [
1.417 ] [1.15 x 10−3 m3 /s
0.4

] m
1.417
Tinggi V- H 115% 0.058 m x 115% 0.067
notch m
Saluran Pengumpul

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-19
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


Tinggi Q 0.271m 3/s 1.5 m
h= h=
Saluran lxv 0.9 m x 0.2m
Kecepatan Q 0.271m 3/s 0.6
v= v=
(v) A 0.9 m x 0.5 m m/s
Panjang = (N x lebar saluran pelimpah) + (4 x 0.3 m) + ((4-1) x 16.45
Saluran ((N-1) x jarak antar saluran 4.05 m)) m
pelimpah))
Dimensi bak pengumpul
Td = 1 mnt = 60 dt. H = 1 m (Asumsi)
Kecepatan aliran ruang pengumpul = 1 m/det
Panjang ruang pengumpul = 2 lebar sedimentasi = 2x 4.2 = 8.4 m
Volume V = Q x td V = 0.271 m3/s x 60 s 16.26
m3/s
Lebar V 16.26 m3/ s 1.93
L= L=
p.h 8.4 m x 1 m
Dimensi
Pipa Keluar
Diameter 4A 4 x 0.271 0.58
Pipa
(d)
D =
√ π
D =
√ 3.14 x 1 m/ s m

D pasaran 600
mm
Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM. 2017

6.5 Aerasi
Tabel 6.13 Desain Aerasi
Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Qmax = 0.271
m3/s
V = 0.6 m/s
Dimensi Bak Penampung
Asumsi T = 1 m. P : L = 2 : 1
Volume (V)
V = Qmax x td V = 0.271 m3/s x 10 s 2.71 m3
Asumsi td = 10 s
L = 1.16 m
P = 2L = 2.32
2.71 m3 = 2L x L x 1 m
Panjang sisi-sisi V=pxlxT
L2= 1.35 m T = 1 m + 0.2
m = 1.2 m
(freeboard)
Perhitungan Orifice
Asumsi 10 orifice. Lo = 0.024 m2
Luas bak orifice Qmax 0.271m 3/s
A= A= 0.45 m2
(A) v 0.6 m/s

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-20
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


4A 4 x 0.024 m
Diameter (Do)

D pasar
Do =
√ π
Do =
√ 3.14
0.175 m

20 mm
x=
Jarak antar orifice 2.32m−(10 x 0.2 m)
Jml . bak −( jml . orificexx=Do) 0.02 m
(x) 10
Jml . orifice
Jarak orifice dg s = ½ x jarak antar
s = ½ x 0.21 m 0.105 m
dinding (s) orifice
Perhitungan terjunan
Asumsi p = 2.2 m, l = 0.1 m, t = 0.1 m
Luas I L=pxt L = 2.2 x 0.1 m 0.22 m2
Luas II L=pxt L = 2.2 x 0.1 m 0.22 m2
L total L = L I + L II L = 0.22 m + 0.22 m 0.44 m
Qmax 0.271m 3/s 0.61 m/s
v aliran v aliran = v aliran = OK (0,6 m/dtk
A 0.44 m2 ≤ v ≤ 3 m/dtk)
Cek aliran
v = 0,6 m/dtk, υ = 1.31 x10-6 m2/dtk, Tinggi terjunan = 1 cm, Vair = Vudara
R=
Abasah ( 2.2m x 0.1 m )+(2.2 m x 0.10.092
m) m
Jari hidrolis (R) R=
Pbasah
2 x (2.2 m+0.1 m+ 0.1m)
m 42840 > 4000
v xR 0,61 x 0.092m
Nre Nre = Nre = s (aliran
υ −6 turbulen)
1.31 x 10 m2 /s
Panjang lintasan
S = 0.1 m + t S = 0.1 m + 0.1 m 0.2 m
total (S)
S 0.2 m 0.33 m/s tiap
Waktu terjun (td) td = td =
v 0.61 m/ s satu kali terjun
Vt = (2,2 m x 0,1 m x
Volume air terjun Vt = (p x l x tair) + (p
0,01 m) + (2,2 m x 0,1 m 4,4 x 10-3 m3
(Vt) x t x tair)
x 0,01 m)
Jumlah mol udara V 4.4 L
n= n= 0.2 mol
(n) 22.4 L/mol 22.4 L/mol
O2 terlarut
n O2 = 21 % mol udara n O2 = 21 % x 0.2 mol 0.04125 mol
diudara
g= O2 terlarut x 32
Berat gram n O2 (g) g = 0,04125 x 32 gr/mol 1.32 gr
gr/mol
O2 terlarut M = 25% X gram O2M = 25 % x 1.32 gram 0.33 gram
Volume Air Vair = 0.271 m3/s x 0.33
Vair = Qmax x td 89.43 L
(Vair) s
1 mg O2 dapat menyisihkan 3.4 mg Mn (Kawamura, 1991)
Sedangkan kandungan Mn dalam air baku adalah = 10 mg/L
Mn yang akan disisihkan = 9,6 mg/L
Sehingga banyaknya Mn yang harus disisihkan = 9.6 mg/l x 89.43 L = 858.528 mg
Jumlah O2 yang dibutuhkan untuk menyisihkan Mn, O2 =

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-21
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil


858.528 mg
=252.5 mgO 2
3.4 mg/o 2 mg
DO= O2 terlarut -O2
Sisa O2 (DO) DO= 330 mg – 252.5 mg 77.5 mg O2
disisihkan
Dimensi Outlet
Asumsi L = 2.2 m,
Qmax 0.271m 3/s
Luas (A) A= A= 0.425 m2
v 0.6 /s
A 0.425 m2 0.19 m + 0.11
T T= T= (freeboard) =
L 2.2m 0.3 m
Panjang P=2xL P 2 x 2.2 m 4.4 m
Qmax 0.271m 3/s 0.64 m/s Ok!
Cek kecepatan v= v= (0,6 m/dtk ≤ v
A 2.2m x 0.19 m ≤ 3 m/dtk)
Dimensi bangunan aerasi
Bak Penampung Terjunan (2 buah)
Dimensi Outlet
P = 2.2 m P = 2.2 m
L = 2.2 m
L = 1.1 m L = 0.1 m
T = 0.3 m
T = 1.2 m T = 0.1 m
Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM. 2017

6.6 Filtrasi
Filtrasi digunakan untuk menyisihkan partikel tersuspensi yang masih
tersisa di air baku. Pada perencanaan ini digunakan filtrasi jenis saringan pasir
cepat dengan media ganda yaitu pasir dan antrasit.
Kriteria Perencanaan (Kawamura, 1991*/ Al-Layla, 1978**/ Fair and Geyer,
1968***/ Droste, 1997****/ Darmasetiawan, 2004*****):
 Kecepatan filtrasi, vf = 5 – 7,5 m/jam *
 Media pasir* :
- ES = 0.45 – 0.65
- UC = 1.4 – 1.7
- Kedalaman = 0.3 m
 Media antrasit***** :
- ES = 0.9 – 1.4
- UC = 1.4 – 1.7
- Kedalaman = 0.45 m
 Minimal terdapat 2 filter media

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-22
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

 Total filter media = 1 – 1,2 m **


 Freeboard = 30 – 45 cm **
 Kedalaman Air = 1 – 1,5 m *****
 Kecepatan backwash, vb = 0.74 – 0.9 m/menit *
 Lebar filter, L = 2,7 – 6 m *****
 Panjang : Lebar = (1,25 – 1,33) : 1 *****
 Area filtrasi, As = 25 – 30 m2 *****
 Kedalaman filter, h = 3.2 – 6 m *
 Kehilangan tekan, HL = 2.7 – 4.5 m *****
 Sistem Underdrain*** :
- Luas total orifice = 0.3 – 0.5% Abed
- Luas total lateral = 2 – 4 x Luas orifice
- Luas manifold = 1.5 – 3 x Luas lateral
- Jarak orifice = 10 – 20 cm
 Pengatur aliran**** :
- Kecepatan inlet, vin = 0.6 – 1.8 m/det
- Kecepatan outlet, vout = 0.9 – 1.8 m/det
- Kecepatan pencuci = 2.5 – 3.7 m/det
- Kecepatan pembuangan = 1.2 – 2.5 m/det
 Tebal Lapisan Pasir = 30 cm
 Tebal Lapisan Antrasit = 45 cm
 Tebal Lapisan Kerikil = 45,67 cm

Tabel 6.14 Perhitungan Filtrasi


Parameter Rumus Perhitungan Hasil
Q max = 0.271
m3/s = 6,12
MGD
Jumlah bak (n) n = 12 x Q 0,5 n = 12 x (6,12 MGD)0,5 3,
Q tiap bak Q 0.271m 3/s 0.09 m3/s
Qb = Qb =
n 3

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-23
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Kecepatan Vf = 1.4 x 10-3 m/s


Filtrasi (Vf)
A bed Qbed 0.09 m3/ s 64.28 m2
Abed = Abed =
vf 1.4 x 10−3 m/s
Dimensi bak, P : L = 3 : 1
L= 4,62 m
A= 3LxL 64,28 m2 = 3 P= 13,86
A= 3 L2 L2 m
21,42 m2 = L2
Kecepatan Q 0,09 1.4 x 10-3
filtrasi Vf = Vf = m/s
Abed 64,28 m2
sebenarnya
Sistem underdrain, direncanakan diameter orifice, Do = ¾ inch = 1,905 cm
Luas total Ao = ¼ π D2 Ao = ¼ x 3,14 x (1,905)2 2,85 cm2
orifice (Ao)
Luas total Atot = 0,3% Abed Atot = 0,3% x 64,28 m2 0,2 m2
orifice
Jumlah orifice, Atot 2000 cm2 702 buah
n= n=
Ao 2,85 cm2
Lateral, jarak lateral dengan dinding = 50 cm
Jumlah lateral Pbed 1386 27 buah
tiap filter (nl) nl = -1 nl = –1
50 50
Karena lateral berada kanan dan kiri manifold maka jumlah total lateral adalah 54 buah
Luas total Atotl = 2Atot Atotl = 2 x 2000 4000 cm2
lateral, Ao
Luas lateral, Al Artot 4000 cm 2 74 cm2
Al = Al =
nl 54
Diameter 4 Al 4 x 74 10 cm
lateral, D D=

Jumlah orifice no
√ π
D=

702
√ 3,14
13 buah
disetiap nl 54
Debit melalui Qbak 0,09 m3/ s 1,67 x 10-3
lateral (ql) Ql = Q= m3/s
n1 54
Kecepata Ql 1,67 x 10−3 m 3/s 0,2 m/s
melalui lateral Vl = Al Vl= 1
(vl) x 3,14 x 0,12
4
Kehilangan 1 L vl 2 1 2 0,22 0,035 cm
tekanan ΔHl = f ΔHl = 0,026
3 dl 2 g 3 0,1 2 x 9,81
melalui pipa
lateral (ΔHl)
Kehilangan vo 2 0,22 0,56 cm
tekanan ΔHl = ΔHl =
2gC2 2 x 9,81 x 0,62
melalui orifice
lateral (ΔHol)
Manifold
Luas total Amtot = 1,5 Atot Amtot = 1,5 x 4000 cm2 6000 cm2

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-24
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

manifold
(Amtot)
Diameter 4 Am 4 x 6000 15 cm
manifold (Dm)
Panjang tiap
Dm =
√ 3,14
lebar bak−dm
Dm =

462−88
3,14
167 cm
lateral = = – 20 cm
2 2
– 20 cm
Jarak tiap 167−100 5,6 cm
orifice =
13−1
Kecepatan Qm 0,09 m3 /s 0,14 m/s
melalui vm = vm =
Am 0,25 x 3,14 x 0,88 2
manifold
Kehilangan 1 1 13,86 0,14 2 0,01 cm
tekanan ΔHm = f Hl = 0,026
3 3 0,88 2 x 9,81
melalui pipa L vm2
manifold
dm 2 g
(ΔHm)
Orifice
Debit melalui Qbak 0,09 m3/ s 1,28 x 10-4
orifice (qo) Ql = Q = m3/s
n1 702
Kecepata Ql 1,28 x 10−4 m3 /s 0,44 m/s
melalui orifice Vl = Al Vl=
2,85 x 10−4 m 2
(vo)
Kehilangan vo 2 0,442 2,7 cm
tekanan ΔHo = 2 ΔHo = 2
2gC 2 x 9,81 x 0,6
melalui pipa
orifice (ΔHo)
Total kehilangan
ΔH = Hp + Ha + Hk + Ho + Hl + Hol + Hm
ΔH = 25,17 + 4,14 + 0,04 + 2,7 + 0,035 + 0,56 + 0,01 = 32,65 cm = 0,3265 m
Ketinggian Bak Filtrasi
Tinggi muka air maksimum tergantung pada kecepatan filtrasi maksimum
Kecepatan Vm = 1,5Vf Vm = 1,5 x 1.42 x 10-3 m/s 2,13 x 10-3
filtrasi m/s
maksimum
(Vm)
Tinggi muka Vm 2,13 x 10−3 m/s 0,67 m
air maksimum 𝑋 = 𝛽1 Vf + 𝛽2 𝑋 = 0,2935
1.42 x 10−3 m/s
+
(X) 2
Vm 2,13 x 10−3 m/ s 2
( ) 0,1007 ( )
Vf 1.42 x 10−3 m/s

Tinggi bak H = Hp + Ha + Hk H = 30 cm + 45 cm + 45 cm 150,7 cm


filtrasi (H) ΔH + X + Fb +0,0885 cm + 0,67 cm + 30
Freeboard = 25 cm
cm
Sistem Inlet
Saluran inlet direncanakan menggunakan pipa dengan kecepatan pengaliran sebesar 0,75

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-25
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

m/det. Debit aliran di pipa inlet utama adalah 0,27 m3/det.


Luas Q 0,27 m3 /s 0,36
penampang A = A = m2
v 0,75 m/s
pipa (A)
Diameter pipa 4A 4 x 0,36 0,528 m
(D)
D pasaran
D=
√ π
D=
√ π
550 mm
Kecepatan Q 0,27 m3 /s 0,75 m/s
sebenarnya (v) v = A v=
0,36 m2
Panjang pipa terjauh direncanakan L = 10 m
Aksesoris pipa yang digunakan adalah
- Elbow 90 : 3 buah
- Tee : 1 buah
- Gate valve : 1 buah
Kehilangan 1 L v2 1 10 0,752 0,35 cm
tekanan akibat ΔHm = f ΔHm = 0,026
3 d 2g 3 0,7 2 x 9,81
pipa inlet
(ΔHm)
Kehilangan v2 ΔHm = 7,45 cm
tekanan akibat ΔHmi = ∑ k 2 g [ ( 3 x 0,3 )+ ( 1 x 1,5 ) +(1 x 0,2)]
aksesoris pipa
0,752
inlet (ΔHmi)
2 x 9,81
Kehilangan tekan pipa inlet
ΔH = ΔHm + Δhmi
ΔH = 0,35 cm + 7,45 cm = 7,8 cm
Outlet
Kecepatan aliran di saluran outlet harus berada diantara 0,9-1,8 m/det. Outlet
menggunakan pipa dengan kecepatan aliran, v = 1 m/det. Direncanakan panjang pipa
outlet terjauh menuju reservoar, L = 20 m

Luas Q 0,09 m3/ s 0,09


penampang A= A= m2
v 1m/ s
pipa (A)
Diameter pipa 4A 4 x 0,09 338 mm
(D)
D pasaran
D=
√ π
D=
√ π
350 mm
Kecepatan Q 0,27 m3 /s 0,93 m/s
sebenarnya (v) v=
A v= 1
x 3,14 x 0,35 2
4
Aksesoris
 3 buah elbow 90° : f = 8 inch, k = 0.3
 1 buah elbow 90 : f = 18 inch, k = 0.3
 1 buah gate valve : f = 18 inch, k = 1.5
 1 buah reducer 18”-8” : k = 0.37
Kehilangan L v2 20 0,93 2 6,54 cm
tekanan akibat ΔHm = f d 2 g ΔHm = 0,026
0,35 2 x 9,81

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-26
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

pipa inlet
(ΔHm)
Kehilangan v2 ΔHm = 13,53 cm
tekanan akibat ΔHmi = ∑ k 2 g [ ( 3 x 0,3 )+ ( 1 x 1,5 ) + ( 1 x 0,3 )+ 0,37 ]
aksesoris pipa
0,932
inlet (ΔHmi)
2 x 9,81
Kehilangan tekan pipa inlet
ΔH = ΔHm + Δhmi
ΔH = 6,54 cm + 13,53 cm = 20,07 cm
Pipa Pencuci dari Reservoar
Direncanakan jarak antara reservoar dengan bak filter terjauh, L adalah 30 m. Pipa yang
digunakan adalah pipa GIP dengan nilai C = 100. Kecepatan pencucian berdasarkan
kriteria desain adalah 2,5 – 3,7 m/det. Berdasarkan hal ini diasumsikan v = 3 m/det
Luas Q 0,09 m3/ s 0,3 m2
penampang A = A =
v 0,3 m/ s
pipa (A)
Diameter pipa 4A 4 x 0,3 618 mm
(D)
D pasaran
D =
√ π
D =
√ π
650 mm
Kehilangan = 2,54 x 10-4
tekanan akibat 1/ 0,54 m
0,09 m 3/s
pipa pencuci
(ΔHm)
(0,2785 x 100 x (0,618)
2,63 )
ΔHm ΔHm = Sx L ΔHm = 2,54 x 10-4 m x 30 m 0,16 m
H mayor = H minor
Kehilangan Hpp = Hmayor + = 0,16 m + 0,16 m 0,32 m
tekanan pada Hminor
pipa pencuci
(Hp)
Dimensi Saluran Penampung Air Pencuci
Air pencuci yang berada di atas media penyaring dialirkan ke saluran penampung (gutter)
melalui pelimpah lalu ke gullet dan menuju ke saluran pembuangan.
Gutter dan Pelimpah
Dasar gutter harus diletakkan di atas ekspansi maksimum pada saat pencucian. Hal ini
dilakukan agar pasir pada media penyaring tidak ikut terbawa pada saat pencucian.
Direncanakan jumlah gutter = 2 buah, Debit backwash, qb = 1,15 m3/det
Debit gutter, qg = 0,09 m3/det, Lebar gutter, L = 0,5 m.
Qgutter 2 /3
Kedalaman air di 2/ 3 25 cm
0,09 m3 /s
gutter (h) = (1,38 L ) = (
1,38 x 0,5 m )
Freeboard = 4 cm
Air pencuci masuk ke gutter melalui pelimpah. Jumlah pelimpah yang digunakan
adalah 5 buah dengan panjang pelimpah, p = 2 m.
Total panjang pelimpah adalah 8 m
Tinggi muka air Qbak 2/ 3 0,09 m3 /s 2/ 3 2 cm
diatas
pelimpah
saluran = (
3,33 L ) = (
3,33 x 8 m )
Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza
VI-27
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Saluran Pembuangan
Saluran pembuangan direncanakan berupa pipa. Kecepatan aliran pada saluran berada
diantara 1,2-2,5 m/det. Debit backwash, qb = 0,09 m3/det. Direncanakan kecepatan
aliran di saluran pembuangan, v = 2 m/det.
Luas penampang Q 0,09 m3/ s 0,045 m2
pipa (A) A= A=
v 2m/ s
Diameter pipa (D) 4A 4 x 0,045m 2 239 mm

Head Pompa
D=
√ π
D=
√ π

Hl saat backwash = 4,31 m


Tebal lapisan ekspansi = 1,01 m
Kehilangan tejanan pada pipa pencuci = 0,22 m
HT HT = Headloss HT = 4,31 m + 5,64 m
saat backwash + 1,01 m + 0,22 m
tebal lapisan
ekspansi +
kehilangan tekan
an pada pipa
pencuci
Daya Pompa P = 0,167 Q .HT = 0,167 x 0,115 0,12 Kwatt
(P) . m3/dt x 5,64 m x 1
kg/L
Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2017

Keadaan Media Saat Terekspansi Akibat Backwash


Kontrol Ekspansi

Ekspansi hanya terjadi pada media filtrasi saja


 Pasir
Kondisi lapisan saat backwash
Tabel 6.15 Ekspansi Pasir

Diameter  1 e  Li (cm) Lie (cm)


(mm) 3
e 1  e
1
0.353 1.311 3.55 0.718 0.4 7.155 15.223
0.498 0.659 2.67 0.626 0.4 10.581 16.975
0.704 0.329 2.15 0.535 0.4 12.264 15.825
48.023

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-28
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

 Antrasit
Kondisi lapisan saat backwash
Tabel 6.16 Ekspansi Antrasit

Diameter 3
e e  Li (cm) Lie (cm)
(mm)
1  e
1.539 0.315 0.529 0.4 17.006 21.664
1.838 0.221 0.485 0.4 17.982 20.950
2.182 0.157 0.443 0.4 10.012 10.785
53.399

Kehilangan Tekan Akibat Backwash

 Pasir
Tabel 6.17 Head Loss Pasir

Diameter Ε Li He (cm)
(mm) e e
0.353 0.718 (cm)
15.223 7.017
0.498 0.626 16.975 10.434
0.704 0.535 15.825 12.053
29.504

 Antrasit
Tabel 6.18 Head Loss Antrasit

Diameter Ε Li He (cm)
(mm) e e
1.539 0.529 (cm)
21.664 5.152
1.838 0.485 20.950 5.419
2.182 0.443 10.785 3.038
13.609

 Kerikil
Tabel 6.19 Head Loss Kerikil
Diameter (inch) di (mm) Li (cm) Li/d2

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-29
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

1/10 2.54 1.575 24.413


3/16 4.7625 1.075 4.74
3/8 9.525 1.185 1.306
5/8 15.875 0.874 0.347
3/2 38.1 1.496 0.103
5/2 63.5 0.874 0.022
30.931

6.7 Desinfeksi
 Desinfektan: Ca(OCl)2
Kriteria Perencanaan (Kawamura,1991):
a. Cl sisa : 0,2 mg/l - 0,4 mg/l
b. Waktu kontak : 10-15 menit
c. Diameter tube plastikfiber : 0,6-1,3 cm
d. V : 0,3-6 m/dtk
Desain Terpilih:

a. DPC : 1,2 mg/l


b. Kadar Ca(OCl)2 : 70 %
c. Cl sisa : 0,3 mg/l
d. Waktu kontak : 10 menit
e. Frekuensi pembuatan : 2 kali sehari
f. Waktu detensi : 12 jam x 3600 dtk/jam = 43200 dtk
g. Diameter tube plastik fiber : 0,75 cm = 7,5 mm
h. Diameter pipa air pelarut : 5 cm = 50 mm
i. Diameter pipa penguras : 1 cm = 10 mm
j. Volume air pelarut : 1000 l

Tabel 6.20 Desinfeksi


Parameter Rumus Perhitungan Hasil

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-30
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Klorin yang DPC = klorin yang 1,2 mg/l = klorin yang 1,5 mg/l
ditambahkan ditambahkan – klorin ditambahkan – 0,3 mg/l
sisa
Volume V = Q x td = 0,27 m3/dtk x 43200 11664 m3
diolah
dtk
Dosis Klorin Klorin yang ditambahkan = 1,5 mg/l x 11664 x 17.496 gr
x Volume yang akan
diolah 103 L
Dosis klori Klorin yang ditambahkan = 1,5 mg/l x 1000 L 1,5 gr
yang x
dilarutkan ke Volume air pelarut
dalam 1000 L
air
Total klorin Dosis Klorin + Dosis 17.496 gr + 1,5 gr 17.497,5 gr
yang klorin yang dilarutkan ke
dipergunakan dalam
1000 L air
Kandungan klorin pasaran 70 %
Klorin yang (100/70) x Total klorin = (100/70) x 17.497,5 gr 24,99 kg
dibutuhkan yang dipergunakan
Volume bak pelarut (saturated solution feeders) = 1000 L = 1 m3
Jika larutan dibuat dalam waktu 10 menit = 600 dtk maka:
Debit air Volume bak pelarut = 1 m3 /600 dtk 1,67x10-3
pelarut (Q) / waktu kontak m3/s
Cek Kecepatan V = Q/ A 0,00167 / 0,85 m/s
Air Pelarut
(0,25x3,14x0,52)
Debit Larutan Volume bak pelarut = A x Diameter 1,13 m
Pada Pipa t
Keluar Debit larutan pipa 2,31 x 10-5
1 m3 = A x 1 m
A = 1 m2 keluar m3/s

Cek kecepatan V = Q/ A = (2,31 x 10-5 m3/s) / 0,523 m/s


dalam pipa
(0,25x3,14x(0,00752))
Dimensi Bak Pelarut
Diameter bak : 1,13 m
Tinggi bak : 1 m + 0,5 m (freeboard)
: 1,5 m
Perhitungan Pengadukan
Pengadukan dilakukan secara mekanis yaitu dengan menggunakan impeller jenis
Propeller, square pitch, 3 blade.
Suhu = 25oC
ρ air = 997 kg/m3
ν = 0,897.10-6m2/dtk
µ µ=ν.ρ = 0,897.10-6m2/dtk x 8,94.10-4
997 kg/m 3 kg/m.dt
k
Kecepatan Va = 0,037 m/dtk = 0,148 m/dtk - 0,037 0,111 m/s
Relatif Va = ¼ Vi m/dtk
Vi = 0,148 m/dtk
V = Vi – Va
Power ρxgxhxQ 997 kg/m3 x 9,81 16,33 kg/

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-31
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

m/dtk2 x 1 m x dtk3
1,67.10-3 m3/dtk
Gradien G = (P/ u. Vol)1/2 G = (16,33/8,94x10-4)1/2 135,1 /detik

Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2017

6.8 Reservoir
Gas klorin divacuum menuju bangunan clearwell. Clearwell merupakan
suatu bangunan yang berfungsi untuk menampung air olahan yang keluar dari unit
filtrasi. Clearwell mempunyai banyak fungsi seperti tempat kontaknya air olahan
dengan desinfektan, dan menyediakan air untuk proses backwash (Davis, 2010).
WTP Kecamatan Sukajadi menyimpan air minum di ground reservoir.
Pemilihan reservoir melihat bahwa konsumen yang dilayani tergolong komunitas
yang besar, tidak memungkinkan dengan elevated storage. Oleh karena variasi
kebutuhan air kecil dibandingkan dengan kebutuhan rata-rata, perubahan dalam
kebutuhan relatif kecil dapat dipompkan dari ground reservoir,
Untuk desain bak, bentuk bak merupakan pertimbangan yang penting. Bak
kontak berbentuk circular telah digunakan, namun tidak bekerja secara efesien.
Kebanyakan bak berbentuk rectangular, yang mana merupakan bentuk yang
paling praktis (Al-Layla, 1977).
Kriteria perencanaan (Kawamura, 1991/ Schulz-Okun, 1984/ Al-layla,
1978) adalah:

1. Pipa inlet dan outlet:


a. Posisi dan jumlah inlet ditentukan berdasarkan bentuk dan struktur
tangki, sehingga tidak ada daerah yang mati;
b. Pipa outlet diletakkan minimal 10 cm di atas lantai bak atau pada
permukaan air minimum;
c. Pipa outlet dilengkapi dengan strainer yang berfungsi sebagai
penyaring;
d. Pipa inlet dan outlet dilengkapi dengan gate valve.
2. Ambang bebas dan dasar bak:
a. Ambang bebas minimal 30 cm dari permukaan air;

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-32
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

b. Dasar bak minimal 15 cm dari permukaan minimum;


c. Kemiringan dasar bak 1/500 - 1/100.
3. Pipa peluap dan penguras:
a. Pipa ini mempunyai diameter yang mampu mengalirkan debit
maksimum secara gravitasi;
b. Pipa penguras dilengkapi dengan gate valve.
4. Ventilasi dan manhole:
a. Reservoar harus dilengkapi dengan ventilasi dan manhole serta alat
ukur tinggi muka air;
b. Ventilasi harus mampu memberikan sirkulasi udara sesuai dengan
volume;
c. Ukuran manhole harus cukup besar untuk memudahkan petugas
masuk;
d. Konstruksinya harus kedap air.

Tabel 6.21 Perlengkapan Reservoir


Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satuan
Debit Maks = Qmd = 0,161 m3/s
Kecepatan aliran diasumsikan 1 m/s yang memiliki rentang 0,6-3 m/s (Permen PU 18 Tahun 2007).
Pipa Inlet Utama
Luas Q 0,27 m 3 /s 0,27 m2
penampang A= A=
v 1 m/s
pipa (A)
Diameter pipa 4 xA 0,586 m
4 x 0,27 m 2
(D)

Dpasaran
D =
√ π
D =
√ 3,14
600 mm
Cek Perhitungan
Kecepatan (v) Q 0,27 m 3 /s 1,01 ≈ m/s…OK!
v= v= 1,0
A 1/4×π× ( 0,6 m )2
Headloss
hv =
v2 (1 m/s)2 0,05 m
kecepatan hv =
2g 2 x 9,81 m/ s 2
Pipa Inlet Cabang
Luas Q 0,09 m 3 /s 0,09 m2
penampang A= A=
v 1 m/s
pipa (A)
Diameter pipa 4 xA 0,338 m
4 x 0,09 m 2
(D) D =
√ π
D =
√ 3,14

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-33
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satuan


Headloss 2 2 0,05 m
hv =
v (1 m/s)
kecepatan hv =
2g 2 x 9,81 m/ s 2
Dpasaran 350 mm
Cek Perhitungan
Kecepatan (v) Q 0,09 m 3 /s 1,03 = m/s…OK!
v= v= 1
A 1/4×π× ( 0,35 m ) 2
Debit Puncak = Qp = 0,45 m3/s
Kecepatan aliran diasumsikan 1,5 m/s, yang memiliki rentang kriteria desain 0,6-3 m/s (Permen PU
18 Tahun 2007)
Pipa Outlet Utama
Luas Q 0,45 m 3 /s 0,3 m2
penampang A= A=
v 1,5 m/s
pipa (A)
Diameter pipa 4 xA 0,618 m
4 x 0,3 m 2
(D)

Dpasaran
D =
√ π
D =
√ 3,14
600 mm
Cek Perhitungan
Kecepatan (v) Q 0,225 m 3 /s 1,5 m/s…OK
v= v=
A 1/4×π× (0,45 m) 2
Headloss v2 (1,5 m/s)2 0,115 m
kecepatan hv = hv =
2g 2 x 9,81 m/ s 2
Pipa Outlet Cabang
Luas Q 0,45 m 3 /s 0,225 m2
penampang A= A=
v 2 m/ s
pipa (A)
Diameter pipa 4 xA 0,309 m
4 x 0,225 m 2
(D)

Dpasaran
D =
√ π
D =
3,14√ 315 mm
Cek Perhitungan
Kecepatan (v) Q 0,225 m 3 /s 1,5 m/s…OK!
v= v=
A 1/4×π× (0,315 m) 2
Headloss v2 (1,5 m/s)2 0,115 m
kecepatan hv = hv =
2g 2 x 9,81 m/ s 2
Setiap reservoir dilengkapi dengan baffle
Jumlah Baffle Panjang bak/jarak = 50,466 m/5 m 10,093 buah
antar baffle 2≈ 10
Luas Antar jarak antar baffle x = 5 m x 5,5 m 27,5 m2
baffle tinggi bak
Kecepatan Q 0,0 805 m 3 / s 2,927 x m/s
melalui baffle v= A v= 2 10-3
27,5 m
Panjang lebar bak / jumlah = 25,233 m/10 2,5233 m
saluran antar saluran 2,52 m
baffle
Td Panjang saluran = 2,52 m/2,294 x 10-3 m/s 18 Menit ≤ 30
antar bak / kec. menit…
Melalui baffle OK(Al-

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-34
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satuan


layla, 1978)
Slope 1 W x H 2/3 1 9,423 x
v= ( ) 1,5 m/s = ( 10-7
n W+2H 0,016
1/2 2/3
x (S) 25,233 m x 5,5 m
) x
25,233 m + 2(5,5 m)
( S )1/2
Headloss hf = S x L hf = 9,423 x 10-7 x 25,233 m 2,378 x m
saluran 10-5
Headloss H = hpipa inlet utama + H = 0,05 m + 0,05 m + 0,115 m + 0,33
m
total hpipa inlet cabang + hpipa 0,115 m + 2,378 x 10-5 m
outlet cabang + hpipa outlet
utama + hv
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan SPAM dan PBPAM Kecamatan Rumbai, 2017

6.9 Pengolahan Lumpur


Sludge drying bed merupakan suatu bak untuk mengeringkan lumpur hasil
pengolahan. Bak ini biasanya berbentuk persegi panjang yang terdiri dari lapisan
pasir dan kerikil yang berfungsi sebagai filter, serta pipa drain untuk mengalirkan
air dari lumpur yang dikeringkan. Waktu pengeringan tergantung dari cuaca,
terutama sinar matahari. Kriteria desain dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.22 Kriteria Desain Sludge Drying Bed


Kriteria Desain Range Sumber
Tebal lapisan media
lumpur (cm) 20-30
pasir (cm)
Ukuran (mm) 0,1-0,5 25-30
kerikil (cm) Strauss & Montangero
Ukuran (mm) 7-15 10-15 2004; Tilley Et Al. 2008
Ukuran (mm) 15-50 20-30
Waktu pengeringan 10-20
Panjang bed (m) 6-30
Lebar bed (m) 2-5
Sumber: Strauss & Montangero 2004; Tilley Et Al, 2008
Desain yang dipilih adalah:
1. Jumlah bed = 3 unit
2. Volume lumpur
= volume lumpur prasedimentasi + volume lumpur sedimentasi
= 0,93 m3/hari x 3 + 0,23 m3/hari x 3
= 3,48 m3/hari
3. Kadar air pada sludge cake (awal) = 96%
Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza
VI-35
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

4. Kadar air pada sludge cake (akhir) = 75%


5. Volume cake kering (Vck) = Qlumpur x (1-96%)/(1-75%) = 1,83
m3/hari
6. Tebal cake di bed = 0,8 m
7. Waktu pengeringan = 10 hari
8. Total lapisan media = lapisan pasir = 250 mm = 0,2 m
9. Lapisan kerikil
Fine gravel = 100 mm = 0,1 m
Medium gravel = 250 mm = 0,25 m
Perhitungan:
Volume cake dari solid (Vi)
V lumpur x (1-ρ)
Vi =
1- ρs
3,48 m3/hari x (1-96%)
=
1- 75%
= 0,55 m3/hari
Dimensi bed
Vi 0,55 m3/hari x 10 hari
Kapasitas bed (V) = = = 1,83 m3
n 3
Luas Bed (A) = V / Tebal cake di bed
= 1,83 m3/0,3 m
= 6,1 m2
Sehingga:
Lebar = 1,5 m
Panjang = A/lebar = 4,06 m
Tebal cake di bed = 0,3 m

terdiri dari:
h pasir = 0,25 m
h fine gravel = 0,10 m
h medium gravel = 0,25 m
freeboard rencana = 0,20 m
Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza
VI-36
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum dan
Teknik Penyediaan Air Minum
Kecamatan Rumbai 2016/2017

Sehingga :
H total = h lumpur + h pasir + h gravel + fb
= 0,3 + 0,25 + 0,35 m + 0,20 m = 1,10 m
Desain bak
Tiap bak terdiri dari 1 drainage pipe
Letak pipa memanjang :
Slope pipa = 2%
Diameter pipa = 100 mm
Letak pipa = Lbak/2
= 1,5 m / 2 = 0,75 m
Jarak pipa dari dinding (S):
Lebar tempat pipa = 150 mm (rencana)
pipa
Lebar bak −( Lebar tempat )
S = 1000
2
= 1,5 m – (150 mm/1000) /2
= 1,425 m
Kedalaman sentral (h sentral)
Slope = 0,02
Slope = h sentral / L ( L=S)
h sentral = 0,02 x 1,425 m
= 0,0285 m
= 2,85cm

maka kedalaman bak dari sentral pipeline :


H sentral = H total + h sentral
= 1,1 m + 0,0285 m
= 1,1285 m

Adinda Ryvania Abrir, Amarullah, Nuri Anza


VI-37

Anda mungkin juga menyukai