Anda di halaman 1dari 5

3.

1 Pengolahan data
A. Data tertinggi pompa seri
1. Debit air (Q)
8 θ 5
Q= √2.9,81 tan H
15 2 2
Dik:
H = 117 cm = 1,17 m
Sudut = 60o
G = 9,18 (m/s2)
Jadi,
8 θ 5
Q= √2.9,81 tan 1,17
15 2 2
8 5
Q= √2.9,81 tan 30(1,17)
15 2
8
Q= (4,429)(0,577)(1,17)(2,5)
15
59,80 2 −3 2
Q= =3,987(m/s )=4 ×1 0 (m/s )
15

2. Kecepatan Aliran Fluida

V = kecepatan aliran fluida


Q = debit air
A = luas penampang
D = 1,5 cm = 0,0015 cm

Untuk menghitung luas penampang menggunakan rumus


−2 2
A=π ( r × 10 )
−2 2
A=3,14(0,0075 × 10 m)

M.Ramadhan Kasman Page 38


18.10.002.21201.037
A=3,14(0,000075 m)2
A=2,355× 10−4 m2
Luas penampang diketahui barulah menghitung kecepatan aliran fluida
menggunakan rumus diatas,

4 ×1 0−3
V= V =1,69m/ s
2,355 ×1 0−4

3. Menghitung Bilangan Reynold


Diamana:
Re = Bilangan Reynold
= Rapat Jenis (kg/m3) dimana untuk air 1000
V = Kecepatan Aliran Fluida (m/s)
D = Diameter pipa (m)
V = Visicositas Dinamik (m3/s)
Diketahui:
P = 1000 V
V = 1,69 m/s
D = 0,015
V = 88,7x10-4
Jadi,
ρ .V . D
ℜ¿
v

( 1000 )( 1,69 ) ( 0,015 )


ℜ¿ −4
8,87 ×1 0
−4
ℜ¿ 2,85 ×1 0

M.Ramadhan Kasman Page 39


18.10.002.21201.037
Data tertinggi pompa paralel
1. Debit Air (Q)
8 θ 5
Q= √2 ×9,18 tan H
15 2 2
Dik:
H = 46 cm = 0,46 m
Sudut = 60o
G = 9,81 (m/s2)
Jadi,
8 θ 5
Q= √2.9,81 tan 0,46
15 2 2
8 5
Q= √2.9,81 tan 30(0,46)
15 2
8
Q= (4,429)(0,577)(1,2)
15
24,5331
Q= =1,6355(m/s 2 )=1,6 ×1 0−3 (m/ s2 )
15

2. Kecepatan Aliran Fluida

V = kecepatan aliran fluida


Q = debit air
A = luas penampang
D = 1,5 cm = 0,015 m
1 −2 −2
R= 0,015× 10 m=0,0075 ×10 m
2
Untuk menghitung luas penampang menggunakan rumus
2
A=π ( r × 10−2 )
−2 2
A=3,14(0,0075 × 10 m)

M.Ramadhan Kasman Page 40


18.10.002.21201.037
A=3,14(0,000075 m)2
A=2,355× 10−4 m2
Luas penampang diketahui barulah menghitung kecepatan aliran
fluida menggunakan rumus diatas,
−3
Q 1,6 × 10
V= V= V =0,67 m/s
A 2,355 ×1 0−4
Menghitug bilangan reynold (Re)
ρ. V . D
ℜ=
v
Diamana:
Re = Bilangan Reynold
= Rapat Jenis (kg/m3) dimana untuk air 1000
V = Kecepatan Aliran Fluida (m/s)
D = Diameter pipa (m)
v = Visicositas Dinamik (m3/s)

Diketahui:
= 1000 V
V = 721,44 m/s
D = 0,015
v = 88,7 10-4
Jadi,
ρ .V . D ( 1000 )( 0,67 )( 0,0015 )
ℜ¿ ℜ¿ ℜ¿ 1,13 ×1 0
3
v 8,87 ×1 0 −4

M.Ramadhan Kasman Page 41


18.10.002.21201.037
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan maka di dapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perbedaan pompa 1 dengan pompa 2 terjadi kerugian aliran instalasi pompa
dikarenakan instalasi pompa 2 terlalu panjang dan memiliki banyak katup dan
elbow.
2. Tekanan pompa seri lebih kecil dari tekanan pompa paralel karena pompa seri
menggunakan satu tempat air masuk sedangkan pompa paralel menggunakan
dua air masuk.
3. Untuk pompa Seri Q sebesar (4× 10−3 (m³/s)), Kecepatan Aliran Fluida sebesar
V (1,69 x 10-4m/s), bilangan reynolds sebesar Re (2,85 x 10-4m/s ×10−4 ).
4. Untuk pompa paralel Q sebesar (1,699 × 10−3 (m³/s), Kecepatan Aliran Fluida
sebesar V (88,7 x 10-4m/s), bilangan reynolds sebesar Re (1220,02 x 10−4 ).

M.Ramadhan Kasman Page 42


18.10.002.21201.037

Anda mungkin juga menyukai