PENGOLAHAN

AIR LIMBAH
DR. WENI DEWI UTAMI, ST, MT
AIR LIMBAH ADALAH AIR BUANGAN ATAU
AIR SISA DARI AKTIFITAS MANUSIA YANG
TIDAK DAPAT DIPERGUNAKAN KEMBALI
UNTUK TUJUAN SEMULA.

BERDASARKAN KARAKTERISTIKNYA,
AIR LIMBAH DIBEDAKAN MENJADI :
1. AIR LIMBAH DOMESTIK
2. AIR LIMBAH INDUSTRI
3. AIR LIMBAH B3 (BAHAN, BERBAHAYA DAN
BERACUN)
AIR LIMBAH DOMESTIK ADALAH AIR
LIMBAH YANG BERASAL DARI RUMAH TANGGA,
TIDAK TERMASUK LIMBAH INDUSTRI, LIMBAH
RUMAH SAKIT DAN LIMBAH B3.
(DIRJEN CIPTA KARYA)

AIR LIMBAH DOMESTIK

AIR LIMBAH DOMESTIK ADALAH AIR BEKAS YANG

BERASAL DARI RUMAH TANGGA DAN TIDAK DAPAT
DIPERGUNAKAN LAGI UNTUK TUJUAN SEMULA, BAIK YANG
MENGANDUNG KOTORAN MANUSIA MAUPUN DARI
AKTIFITAS DAPUR, KAMAR MANDI DAN CUCI, DIMANA
KUANTITASNYA ANTARA 50%-70% DARI RATA-RATA
PEMAKAIAN AIR BERSIH (120-140 LT/ORG/HARI).
(KODOATIE, 2003)
SIFAT & KARAKTERISTIK AIR LIMBAH DOMESTIK :
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH DOMESTIK (SIFAT FISIK)

PARAMETER URAIAN

1. TEMPERATUR : LEBIH TINGGI DARI AIR BERSIH

2. WARNA : ABU-ABU (KONDISI SEPTIK BERWARNA HITAM)
3. BAU : DETERGEN/LEMAK (KONDISI SEPTIK BERBAU SULFUR)
4. KEKERUHAN : TERGANTUNG KANDUNGAN ZAT PADAT TERSUSPENSI
(KEKERUHAN TINGGI)
BOD 5 (Biological Oxygen Demand) (Biological=Biochemical)
Jumlah oksigen terlarut yang dbutuhkan oleh mikroorganisme
untuk menguraikan zat organik dalam kondisi aerobik.
Pengukuran BOD membutuhkan waktu 5 hari (dikenal
dengan BOD 5)

COD (Chemical Oxygen Demand) :

Jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk menguraikan zat organik dan zat anorganik secara
kimiawi. Pengukuran COD hanya membutuhkan waktu
3–4 jam.
(Nilai COD selalu lebih tinggi dari BOD)
Tingginya nilai BOD dan COD menjadi indikator bahwa air
mengalami pencemaran berat.

DO (Dissolved Oxygen) :
Jumlah oksigen terlarut yang terkandung didalam air (mg/lt).
BOD dan COD yang tinggi akan menurunkan jumlah oksigen
terlarut (DO) sehingga kondisi air menjadi anaerobik
(kekurangan oksigen) dan menyebabkan matinya biota air
seperti ikan, dll. Jadi semakin ‘Rendah’ nilai DO maka
semakin tinggi tingkat pencemaran yang terjadi.
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH DOMESTIK (SIFAT KIMIAWI)

PARAMETER (MG/LTR) KONSENTRASI

KUAT SEDANG LEMAH

1. TOTAL ZAT PADAT (TS)

▪ TOTAL DISSOLVED SOLID (TDS) : 850 500 250
▪ TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) : 350 220 100
2. BOD 5 : 400 220 110
3. COD : 1000 500 250
4. TOC : 290 160 80
5. N TOTAL : 85 40 20
6. P TOTAL : 15 8 4
7. LEMAK : 150 100 50
 TS (Total Solid) : Jumlah total zat padat.
TDS (Total Dissolved Solid) : Jumlah total zat padat
terlarut.
TSS (Total Suspended Solid) : Jumlah total zat padat
BEBERAPA tersuspensi.

PENGERTIAN TOC (Total Organic Carbon) : Jumlah total karbon

organik.
DALAM NTU (Nephelometric Turbidity Unit) :
Satuan untuk mengukur tingkat kekeruhan air.
PENGOLAHAN Turbidity = turbiditas/kekeruhan.

AIR LIMBAH >>> Aerobic : yaitu suatu proses pengolahan air limbah
yang membutuhkan oksigen dalam proses
metabolisme, yang dilakukan oleh bakteri Aerob.
Anaerobic : yaitu suatu proses pengolahan air limbah
yang tidak membutuhkan oksigen dalam proses
metabolisme, yang dilakukan oleh bakteri Anaerob
(kondisi septik).
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH

BERDASARKAN LOKASI PENGOLAHANNYA,

TERDAPAT 2 (DUA) MACAM SISTEM
PENGOLAHAN AIR LIMBAH :
1. SISTEM PENGOLAHAN SETEMPAT
(ON SITE SISTEM). YAITU SUATU SISTEM
PENGOLAHAN AIR LIMBAH YANG
TERDAPAT DIDALAM PERSIL SENDIRI.
2. SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT
(OFF SITE SYSTEM). YAITU SUATU SISTEM
PENGOLAHAN YANG TERLETAK DILUAR
PERSIL DENGAN CARA MENYALURKAN
AIR LIMBAH MELALUI SISTEM PERPIPAAN
MENUJU KE SUATU TEMPAT
PENGOLAHAN SECARA TERPUSAT.
SISTEM PENGOLAHAN SETEMPAT
(ON SITE SYSTEM)
DIMANA PRASARANA/INSTALASI PENGOLAHAN AIR
LIMBAH BERADA DIDALAM PEKARANGAN RUMAH
ATAU DIDALAM PERSIL SENDIRI.
CONTOH : SEPTIC TANK / CUBLUK

KEUNTUNGAN :
▪ MURAH, TEKNOLOGI SEDERHANA (DAPAT DIBUAT SENDIRI).
▪ SANGAT PRIVASI (DIDALAM PERSIL SENDIRI).
▪ OP (OM) MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB INDIVIDU.

KERUGIAN :
▪ TIDAK SELALU COCOK DI SEMUA DAERAH, SEPERTI :
KEPADATAN PENDUDUK SANGAT TINGGI, DAYA RESAP
TANAH YANG RENDAH.
▪ SISTEM KONTROL OP YANG RENDAH.
▪ MASIH BERPOTENSI MENCEMARI SUMBER AIR DAN TANAH
SEPTIC TANK (on site system)
YAITU KONSTRUKSI RUANG KEDAP AIR YANG TERDIRI DARI
SATU KOMPARTEMEN ATAU LEBIH UNTUK MENGOLAH AIR
LIMBAH, MELALUI PROSES PENGURAIAN ZAT-ZAT ORGANIK
OLEH BAKTERI ANAEROBIK SEHINGGA MENGHASILKAN
EFFLUENT BERUPA ZAT CAIR DAN GAS METAN (CH4).
PERSYARATAN SEPTIC TANK :
▪ JARAK MINIMAL DARI SUMBER AIR ADALAH 10 M
▪ KEDAP AIR DAN TAHAN TERHADAP KOROSI (SEMUA SISI)
▪ BERBENTUK PERSEGI PANJANG DENGAN RASIO 3 : 1 / 2 : 1
▪ DASAR TANGKI SEBAIKNYA DIBUAT MIRING UNTUK
MEMUDAHKAN PROSES PENGURASAN
▪ POSISI PIPA EFFLUENT HARUS LEBIH RENDAH DARI PIPA
INFLUENT AGAR AIR BUANGAN DAPAT MENGALIR KELUAR
▪ KEMIRINGAN PIPA PENGALIRAN + 3%
▪ DILENGKAPI DENGAN PIPA UDARA (T/U) DAN MAN HOLE
▪ PENGURASAN TANGKI DILAKUKAN SECARA BERKALA
▪ DILENGKAPI DENGAN BIDANG RESAPAN / SUMUR
RESAPAN (BERUPA SUSUNAN IJUK, PASIR, DAN KERIKIL)
SEPTIC TANK (GAMBAR KERJA)
 TEKNOLOGI
SEPTIC TANK
(BIOFILL)
SISTEM CUBLUK (on site system)
YAITU SUMUR ATAU LUBANG TIDAK BERSEKAT YANG BERFUNGSI
UNTUK MENAMPUNG LIMBAH (TINJA), DIMANA HANYA BAGIAN
SISI SAMPING SAJA YANG TERBUAT DARI BAHAN KEDAP AIR,
SEMENTARA BAGIAN DASARNYA MASIH BERUPA TANAH
RESAPAN, SEHINGGA MASIH BERPOTENSI MENCEMARI TANAH,

PERSYARATAN SISTEM CUBLUK :

▪ COCOK UNTUK DAERAH DENGAN KEPADATAN PENDUDUK
RENDAH (DI PEDESAAN).
▪ TIDAK SEMUA SISI SUMURAN TERBUAT DARI BAHAN KEDAP
AIR (PASANGAN BATA, COR BETON, ANYAMAN BAMBU,
SUSUNAN KAYU), BIDANG ALAS MASIH BERUPA TANAH.
▪ MENGGUNAKAN KLOSET LEHER ANGSA (UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA ALIRAN BALIK DAN MENGHINDARI BAU)
TERDAPAT 2 MACAM SISTEM CUBLUK :
1. CUBLUK TANPA PIPA PENGALIRAN (SUMURAN BERADA
TEPAT DIBAWAH KLOSET)
2. CUBLUK DENGAN PIPA PENGALIRAN (SUMURAN TIDAK
BERADA TEPAT DIBAWAH KLOSET SEHINGGA HARUS
DIALIRKAN MELALUI PIPA)
1. CUBLUK TANPA PIPA PENGALIRAN

2. CUBLUK DENGAN PIPA PENGALIRAN :

▪ CUBLUK 1 SUMURAN
▪ CUBLUK 2 SUMURAN (CUBLUK KEMBAR)
AIR LIMBAH DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA PENCEMARAN TANAH.
TERDAPAT 2 MACAM POLA PENCEMARAN TANAH YANG DISEBABKAN OLEH AIR LIMBAH :
1. PENCEMARAN TANAH SECARA BIOLOGI (MUDAH TERURAI)
2. PENCEMARAN TANAH SECARA KIMIAWI (SULIT TERURAI)
TANAH MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEMBERSIHKAN DIRINYA SENDIRI DARI POLUTAN
PENCEMAR (SELF PURIFICATION)

PENCEMARAN BIOLOGI

5m 6m

25 m 70 m

PENCEMARAN KIMIAWI
SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT
…OFF SITE SYSTEM…

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)

WASTE WATER TREATMENT PLANT (WWTP)
SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT
(OFF SITE SYSTEM)
DIMANA PRASARANA/INSTALASI PENGOLAHAN AIR
LIMBAH BERADA DILUAR PERSIL DENGAN CARA
MENYALURKAN AIR LIMBAH KE SUATU TEMPAT
PEMBUANGAN (DISPOSAL SITE) UNTUK DIOLAH SECARA
TERPUSAT, SEHINGGA AIR HASIL OLAHAN SUDAH BEBAS
DARI POLUTAN PENCEMAR DAN AMAN UNTUK DIBUANG
KE BADAN AIR PENERIMA.
CONTOH : INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
KEUNTUNGAN :
▪ MEMINIMALISIR TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN
▪ SESUAI UNTUK DAERAH DENGAN KEPADATAN PENDUDUK
TINGGI, DAYA RESAP TANAH RENDAH, MUKA AIR TINGGI.
▪ MASA ATAU UMUR PEMAKAIAN RELATIF LEBIH LAMA

KERUGIAN :
▪ PEMBIAYAAN DAN INVESTASI YANG TINGGI
▪ MEMBUTUHKAN TENAGA TERAMPIL DAN PROFESIONAL
▪ SISTEM PENYALURAN (PERPIPAAN) YANG RUMIT
▪ BIAYA OP / OM YANG BESAR
IPAL TERPUSAT ADALAH INSTALASI YANG
DIBANGUN PADA SUATU LAHAN YANG LUAS DAN
JAUH DARI PERMUKIMAN, UNTUK MENGOLAH AIR
BUANGAN (BLACK WATER/GREY WATER) YANG
BERASAL DARI RUMAH TANGGA DAN FASILITAS
LAINNYA YANG DISALURKAN MELALUI SALURAN
PEMBUANGAN (SEWER).

TUJUAN DIBANGUNNYA IPAL ADALAH UNTUK

MEREDUKSI TINGKAT PENCEMARAN PADA BADAN
AIR PENERIMA, YANG SEYOGYANYA JUGA BERFUNGSI
SEBAGAI SUMBER AIR BAKU DAN AIR MINUM.

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA

TERPUSAT MEMILIKI BEBERAPA METODE
PENGOLAHAN YANG BERBEDA YANG DISESUAIKAN
DENGAN KANDUNGAN POLUTAN PENCEMAR DAN
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH YANG DIHASILKAN.
 Saluran Awal
(Lateral)
Saluran
Service

Saluran
Induk

Saluran
Cabang

BADAN AIR PENERIMA (BAP)

SUNGAI / DANAU

SKEMA PENYALURAN
AIR LIMBAH PERKOTAAN
SISTEM PERPIPAAN :
▪ Pipa Persil
▪ Pipa Service
▪ Pipa Lateral
▪ Pipa Cabang
▪ Pipa Induk
PIPA RETIKULASI
BANGUNAN PELENGKAP :
▪ House Connection (HC)
▪ Manhole
▪ Terminal Clean Out
▪ Rumah Pompa
▪ Siphon
▪ Bangunan Penggelontor

PIPA INDUK
IPAL (WWTP)
SECARA GARIS BESAR PENGOLAHAN AIR LIMBAH
TERPUSAT (IPAL) DIKELOMPOKKAN MENJADI
6 (ENAM) TAHAPAN PROSES :
1. Pengolahan Pendahuluan (pre-treatment)
2. Pengolahan Pertama (primary treatment)
3. Pengolahan Kedua (secondary treatment)
4. Pengolahan Ketiga (tertiary treatment)
5. Desinfeksi (desinfection)
6. Pembuangan Lanjutan (ultimate disposal)

BERDASARKAN SIFAT PENGOLAHANNYA,

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DIBEDAKAN MENJADI :
1. Pengolahan Fisika
2. Pengolahan Kimia
3. Pengolahan Biologi
 Pre- Primary Secondary Tertiary Ultimate
Desinfection
treatment Treatment Treatment Treatment Disposal

Saringan kasar Netralisasi Aeration / Filtration

Khlorinasi Pemekatan
(bar screen) (penetralan pH) Oxydation (penyaringan lanjutan)

Perajangan Lumpur aktif Adsorbtion Stabilisasi

Penggumpalan Ozonisasi
(comminutor) (activated sludge) (activated carbon) Lanjutan

Pelunakan Sedimentasi Trickling Filter / Reverse Osmosis &

Pengaturan
(ekualisasi) (pengendapan) Rotating Biological Oksidasi (Fe/Mn)
Contactor (RBC)

Pemisahan pasir Pengentalan & Denitrifikasi & Pengurangan air

Kolam Aerobik/
(grit chamber) Pengapungan Air Stripping
Kolam Anaerobik

Pengeringan
Pemisahan lemak Kolam Stabilisasi lumpur
(Fakultatif/Maturasi)
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI IPAL BOJONGSOANG BANDUNG

Keterangan : Hasil Olahan :

Proses Proses An : Anaerobik - Air olahan
Fisika Biologi F : Fakultatif - Lumpur
M : Maturasi - Pasir
PROSES BIOLOGI DI IPAL
BOJONGSOANG BANDUNG
(KOLAM STABILISASI) :
1. Kolam Anaerobik : penurunan bahan
organik secara anaerobik dengan bantuan
mikroorganisme anaerob.
2. Kolam Fakultatif : penurunan bahan
organik secara aerobik dan anaerobik.
3. Kolam Maturasi : pematangan dan
penyempurnaan air olahan.
PEMANFAATAN EFFLUENT HASIL
PENGOLAHAN :
1. Air Olahan : digunakan untuk
irigasi dan perikanan, dan
disalurkan ke badan air penerima
(sungai/danau).
2. Lumpur : dimanfaatkan sebagai
pupuk tanaman (fertilizer)
3. Pasir : sebagai media tanam di
lokasi IPAL dan untuk pengurugan
PRINSIP-PRINSIP PENYALURAN AIR LIMBAH BERDASARKAN SIFAT
PENYALURANNYA, TERDAPAT 3 (TIGA)
MACAM SISTEM PENYALURAN
1. Sangat direkomendasikan untuk disalurkan AIR LIMBAH :
melalui saluran tertutup dan kedap air untuk 1. Sistem Tercampur (Combine System)
mencegah kontaminasi.
2. Perencanaan sistem saluran pembuangan Air Hujan dan
yang kontinu, saling bersambung dan tidak Air Limbah

terputus, dimulai dari saluran awal (lateral),

menuju saluran cabang dan saluran induk, 2. Sistem Terpisah (Separate System)
dan berakhir di bangunan pengolahan air
limbah (IPAL).
Air Limbah Air Hujan
3. Aliran air limbah harus cukup dan mampu
membawa kotoran / kontaminan yang
terkandung didalamnya agar tidak 3. Sistem Interceptor (Combine Partially
mengendap didalam saluran, untuk System) Klep otomatis

menghindari terjadinya pembusukan

sebelum sampai di bangunan pengolahan
Air Limbah Air Hujan
(self cleansing felocity).
 DAMPAK AIR LIMBAH BAGI LINGKUNGAN DAN MANUSIA
1. Air limbah yang langsung dibuang
ke badan air dengan kadar BOD
dan COD diatas 200 mg/lt
menyebabkan turunnya kadar
oksigen didalam air.
2. Hal ini akan merusak kehidupan
biota air yang sangat tergantung
pada oksigen terlarut,
menimbulkan bau busuk dan
matinya ikan-ikan,
3. Nitrogen dan phosphor akan
menyebabkan ganggang tumbuh
dengan sangat subur sehingga
menurunkan kualitas badan air.
4. Lumpur dari air limbah akan
meningkatkan jumlah zat padat
terlarut yang mudah mengendap
sehingga dapat menyebabkan
terjadinya pendangkalan sungai.
5. Kandungan zat yang sulit
terdekomposisi secara biologi
(deterjen) menimbulkan busa dan
gelembung pada badan air.
6. Organic tracer (phenol)
menyebabkan air berbau dan
berasa tidak enak, terlebih lagi jika
dipergunakan sebagai bahan baku
pengolahan air minum.
7. Logam berat seperti mercury,
timbal, tembaga, cadmium dan
chrom dapat menyebabkan
kanker, merusak hati, ginjal, syaraf
dan saluran pernapasan.
8. Apabila terkontaminasi oleh
bakteri E Coli yang berasal dari
tinja dapat menyebabkan penyakit
berbahaya pada perut dan saluran
pencernaan.
SEKIAN TERIMA KASIH