BAB VI
UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
Untuk memperoleh syarat air yang sesuai dengan standar air, maka Pabrik
Gula Kwala Madu melakukan beberapa pengolahan. Adapun pengolahan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pengendapan
Air yang berasal dari sungai dipompa melalui pipa ke bak pengendap I di
lokasi pabrik. Pemompaan ini dilakukan oleh stasiun pemompaan yang
berada di tepi sungai. Air yang dipompakan ke bak pengendap I ini sebagian
akan melimpah ke saluran air pendingin kondensor yang berutujuan sebagai
air injeksi pada barometric condenser dan vacuum pan.
Bak pengendap I ini berguna untuk mengendapkan pasir dan lumpur serta
sampah lainnya. Air dari bak pengendapan I ini sebagian dipompan ke
menara air dan sebagian lagi dipompakan ke bak pengadukan untuk diproses
selanjunya. Terdapat 3 buah tangki untuk menyimpan 3 jenis air berbeda pada
menara air. Air yan berasala dari bak pengendapan I masih merupakan air
kotor yang digunakan sebagai air hidran dan pencuci lantai. Sedangkan 2
tangki lainnnya untuk menyimpan air minum dan air proses.
Dari bak pengendapan I air masuk ke bak pencampur. Dalam tahap ini, air
diberi tawas, flokulan, dan kaporit. Kemudian air dialirkan ke floculant tank,
dimana air diaduk secara lambat untuk mempercepat pembentukan flok.
Selanjutnya air mengalami pengendapan di bak pengendapan II. Pada bak ini,
air dipisahkan dari flok yang terbentuk secara overflow. Air jernih ini
biasanya masih mengandung partikel – partikel halus dan penghilangannya
dilakukan dengan penyaringan.
b. Penyaringan
Proses penyaringan dilakukan melalui saringan yang terdiri dari 2 atau
lebih bejana berhubungan yang mempunyai penyaring berupa pasir silika,
dimana zat – zat padat tak larut akan melekat pada media penyaring. Air yang
bersih akan terdorong dan terkumpul pada bagian bawah bejana dan mengalir
keluar. Proses penyaringan dibantu dengan pompa sentrifugal dengan tekanan
35 psia dan debit air yang dipompakan 150 galon/menit. Untuk menjamin
filterisasi yang baik maka perbedaan tekanan sebelum masuk dan keluar
adalah 0,2 kg/cm2. Filter yang telah kotor dapat dibersihkan dengan cara
45
membalikkan aliran berupa air atau udara dengan bantuan kompresor. Untuk
memenuhi kebutuhan air, pengolahan air dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. External Treatment
Air sungai yang jernih masih mengadung ion – ion Ca 2+, HCO3-, Na+,
Cl-, Mg2+, SiO2. Air ini dikategorikan masih mempunyai kesadahan
tetap. Ion – ion ini dapat diendapkan dengan menambahkan larutan
tawas (Al2(SO4)3). Air yang bercampur zat kimia akan naik ke
permukaan akibat densitas yang lebih rendah. Pada bak sedimentasi
terdapat aliran air bersih yang diatur sedemikian rupa sehingga air
bersih akan mengalir secara overflow ke bak penampung selanjutnya.
2. Internal Treatment (Pelunakan Air)
Air untuk keperluan ketel harus bebas dari ion Ca 2+ dan Mg2+ karena
menyebabkan kesadahan air yang tinggi. Oleh karena itu digunakan resin
doulit (2Na(RSO3)). Sifat dari Na(RSO3) semakin lama akan semakin
lunak, sehingga mudah diikat / diambil tidak seperti kalsium magnesium.
Selanjutnya untuk air ketel tersebut diberikan bahan kimia, pelunak kerak,
penyatu lumpur, penangkap oksigen, dan pengatur pH.
beban seperti motor-motor listrik dan penerangan di pabrik pada saat tidak
berproduksi (overhaul). Pada PLTD ini paralel satu sama lain untuk melayani
beban, bila beban yang dilayani berkapasitas besar dan juga akan selalu berganti
bekerja saat beban tidak begitu besar.
dikirim ke gudang pelumas bekas. Sebagian oli tersebut dapat dipakai untuk
dipergunakan sebagai pelumas rantai-rantai penggerak. Baterai bekas
dikumpulkan di gudang sehingga tidak mencemari lingkungan.
6.5 Laboratorium
Di Pabrik Gula Kwala Madu terdapat 1 unit Laboratorium yang berfungsi
sebagai pengawasan kendali mutu dengan melakukan analisis yang dilakukan
selama proses produksi berlangsung yang meliputi analisis bahan baku, bahan
pembantu, hasil produksi, hasil kondensat, serta limbah.
Kualitas produksi yang optimum diperoleh dengan adanya pengawasan mutu
yang meliputi bahan baku, waktu dan jenis analisisnya. Adapun analisis yang
dilakukan adalah:
a. Analisis Bahan Baku
Analisis kadar air ampas
Analisis kadar sabut
Analisis kadar nira
b. Analisis Nira pada Stasiun Gilingan
Analisis % brix
Analisis % pol
Analisis % HK (Hasil Kemurnian)
c. Analisis Ampas (% Pol Ampas)
d. Analisis Nira Mentah
Analisis % gula reduksi
Analisis pH
Analisis % sukrosa
e. Analisis Nira Encer
Analisis kadar kapur
Analisis kadar fosfat
f. Analisis Blotong (% pol blotong)
g. Analisis Kadar Kapur Aktif
h. Analisis Nira Kental
i. Analisis Gula
53