Anda di halaman 1dari 25

Karya Tulis Ilmiah

a Tidak Dipublikasikan
a

Disajikan dalam seminar lokal/institusi


Tingkat Fakultas Teknik UIKA Bogor
Tahun Akademik 2000 12001
Pada tanggal 24 Februari 2001

Judul:
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Mobile-Terapung Menurut Konsepsi White
Land

c oleh:
Arief Goeritnors.T., M.T,

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
BOGOR
2001

t
(l l. t.

s @fi @xflt&su
Fakultas Tekrrik Urrioersitas lbn l(lralclttn 13og'or'
Memb qilcar,r P ongh ar gaA?l kepaba:

Ariaf Gocrifro, S. T.,14.T.

Atas partisipasirqa sebagai :


Panyaii

Dalar.r.r seminar ilmiahlol<a\/instttrlsi ting[<at falslta s Tel<nilr Vll(A Bogor TA tooo/zoot


Paba 2oor
3x;::' ;:":,.ari
Pawtbangl<ltListnl<ToagaNuklirMobile-Tuaptng
Mavwntt lbr'rs epsi Yr/hite Lal'lb

1*
\
AS
x
-!-
Paritia,
v
q"1

L
Gaos, ln
+to too lg9 N to 192
t
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR MOBILE_TERAPUNG
MENURUT KONSEPSI WHITE LAND
Arief Goeritno
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UIKA Bogor
- -

ABSTRAK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR MOBILE-TERAPUNG MENURUT
KONSEPSI WHITE L,AND. Pembatasan daya keluaran kelas standar PLTN, dipengaruhi oleh
kemampuan sistem pendinginan dan material yang digunakan. Hal itu menjadi bahan menarik
untuk mengkaji lebih jauh PLTN di luar kelas standar. Kajian terhadap disain-disain PLTN daya
kecil dan menengah (SMRs) telah berkembang pada dasa warsa 1980-an yang ditekankan kepada
safety, reliability, dan economics. Para ahli reaktor nuklir telah mengintensifkan penelitiannya
kepada SMRs setelah timbulnya efek dari gas rumah kaca hasil pembakaran bahan bakar fosil dan
emisi lain di dunia. Salah satu tipe dalam kelas SMRs adalah KLT-4lC yang telah dikembangkan
Rusia dalam bentuk PLTN MoDile-Terapung atau FPU (Floating Power Unit). KLT-4)C
merupakan perrbangkit listrlk co-generation tipe LWR yang telah mendapatkan level detailed
design (disain lengkap dan jelas, skedul lengkap, pabrikasi dan spesifikasi bahan, spesifikasi
komisioning) dari IAEA (International Atomic Energ,, Agency). Komponen-komponen yang
terdapat di KLT-41C tidak berbeda dari PLTN pada umumnya. Selain untuk mencatu energi listrik,
KLT-4)C juga dapat untuk mencatu uap panas. Masalah pengelolaan LRA (limbah radioaktif)
setelah masa pemakaian, dapat dikirim ke Murmansk Shipping Company atau ke katvasan White
Land.

ABSTRACK
MOBILE.FLOATING NUCLEAR POWER PLANT ACCORDING TO WHITE LAND
CONCEPT. Curtailment of output power from nuclear power plant standard closs, influenced by
capability of refrigeration system and material that used. The order that become a catchy motter
to further aJ.seJ.r about nucleqr powerplant beyond the stqndard class . The assessment toward
designs of SMRs (Small and Medium Reactors) NPP (Nuclear Power Plant) have develop in 1980's
decade that accented on safety, reliability, and economics. The experts ofnuclear's reactor have
been accelarated their research for SMRs after incidence of the green house effect gas from
combustion of fossil fuel and other emmission in the world. One of SMRs class type i.s KLC-40C
that heve been developed by Rusia on Floating-Mobile NPP or FPU (Floating Power Unit). The
KLT-41C is the co-generation power plant of LII/R type that have get detailed design (design is
evident and complete, schedule is complete, fabrication and material specification, commissioning
specification) from IAEA (International Atomic Energt Agency). The components that exist in
KLT-4\C is not be dffirent from NPP generally. Besides for supply of the electrical energy, KLT-
40C can also to supply of the heat vctpour. The radioactive waste management problems after
aging period, can dispatched to Murmansk Shipping Company or White Lqnd area.

PENDAHULUAN
Konsumsi energi primer dunia mendekati 300 Exa (300 x l0't) Joule dan lebih dari

setengahnya digunakan sebagai air panas, uap panas (steam), dan panas' Pembangkit
nuklir yang ada dewasa ini, sebagian besar digunakan untuk pembangkitan energi listrik
dan hanya menguasai 30% pasar energi listrik dunia. Hanya beberapa pembangkit energi
I
nuklir yang digunakan untuk aplikasi panas, termasuk di dalamnya desalinasi air laut, air
panas untuk pemanas kawasan, energi panas untuk pemompaan minyak, pengilangan
petroleum, industri petrokimia dan produksi methanol dari batubara kerasfl]. Jenis-jenis
yang ada dalam kelas standar meliputi: LWR (Light Water Reactors), HWR (Heavy Water
Reactor), GCR (Gas Cooled Reactor\. Seiring dengan perjalanan waktu, disamping kelas
standar terdapat juga kelas SMRs (small and medium reactors, kecil dan menengah)

dengan daya keluaran maksimum 700 MW,, meliputi jenis-jenis: l. LWR, dibagi menjadi:
a. NHP (Nuclear Heating Plants), b. Co-generation, c. NPP (Nuclear Power Plant );2.
HWR, kebanyakan tipe GANDU; 3. GCR; 4. LMR (Liquid Metal Reactor), termasuk di
dalamnya reaktor pembiak cepat.
Masalah pemanfaatan energi nuklir, tidak hanya legalisasi dari IAEA (Intenational
Atomic Energ,, Agency) saja, tetapi perlu juga dari OECD (Organization for Economic
Coordination dan Development). Sedangkan mengenai pengoperasian PLTN dewasa ini
sangat dipengaruhi oleh tanggapan masyarakat yang ditekankan kepada masalah
keselamatan saat operasi dan limbah radioakttif (LRA) sebagai hasil proses fisi terkendali
dalam reaktor nuklir, di mana keduanya merupakan masalah psikologi masyarakat
terhadap kata nuklir akibat persepsi yang berbeda[2].

Rusia memperkenalkan sistem energi nuklir dengan konsepsi White Lond, bahwa
suatu kawasan yang terletak di Rusia bagian BaratDaya (tepatnya Archangelsk) bertugas

memutihkan limbah nuklir. Diasumsikan terdapat proses ulang (dengan sistem kering,
sekaligus partitioning), instalasi pabrikasi bahan bakar, reaktor pembiak cepat, serta
reaktor pembakar (pentransmutasi) limbah jenis MSR (Molten Salt Reactor) dan ADTT
(Ac ce I er ator Driven Transmulat ion Techno lo g )121.
Dalam makalah ini diinformasikan data-data dari hasil percobaan yang telah
dilakukan Rusia terhadap kelas SMRs jenis LWR tipe co-generation yang ditempatkan
dalam kapal dengan kemampuan memecah es (ice-breaker) sehingga dapat berpindah
tempat (mobile) atau dengan istilah transportable, dibangun jadi (buitt-up), dikirim ke
pemesan, setelah selesai tugas komersialnya, dikembalikan ke pabrik pembuatnya untuk
d iputihkan, dan kem ungkinan pener apanny a d i Indonesia.

METODOLOGI
Rusia sebagai salah satu penghasil dan pengguna energi nuklir di dunia, telah
menghasilkan sejumlah besar reaktor nuklir yang dioperasikan di Rusia maupun di luar

2
!
,r

Rusia. Sangat disadari oleh Rusia, bahwa daerah yang dimiliki lebih kurang setengahnya
berupa daerah terpencil dan tak berpenghuni, khususnya di bagian utara. Daerah tersebut
terpencil dari jalur kereta api, suplai air bersih sepanjang tahun, dan jauh dari jaringan
energi pada umumnya berpenduduk lebih kurang 20 juta jiwa. Akan tetapi daerah tersebut

mempunyai potensi sumberdaya mineral yang melimpah. Hal tersebut telah rnengilhami
Rusia untuk menciptakan suatu pembangkit listrik dari energi nuklir yang mobile-terapung
(ditempatkan dalam kapal) atau FPU (Floating Power Unit)$).
Data-data yang diperoleh dari hasil percobaan untuk di daerah Rusia, di pelabuhan
Pevek[4]. Fasilitas-fasilitas tepi pantai berikut akan diperlukan untuk mengakomodasi
pembangkitan di daerah pelabuhan Pevek[5]:

o Sebuah pelabuhan kecil dengan kedalaman 6-7 m dilengkapi dengan dermaga dan tiang

tambatan untuk bersandar.

o Perlengkapan switchgear 110 kV dengan dua transformator daya masing-masing


berkapasitas antara 45-50 MVA dengan sistem tegangan 10,5/1 l0 kv.
o Stasiun pompa dan jaringan pipa untuk rnemindahkan air panas.

o Fasilitas administrasi dan jalan mobil.


o Perkiraan kebutuhan suplai air meliputi:
I
o pembangkitan desalinasi air (sumber air di luar): sistem air servis 15-30 m3 per hari,

serta sistem make'up 120 m3 per hari;

o Air sumber (di luar): sistem pendinginan turbin uap 5.400 m3 per jam atau sesuai disain

dari pihak pembeli;


tr Struktur dan bangunan di tepi pantai: 440 m3 per hari'
Kebutuhan lahan terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
* Area di perairan [laut] dengan pekerjaan pengembangan air, di dalarn terdapat PTLN
mobile-terapung (FPL) yang diletakkan, kira-kira membutuhkan lahan 3-6 ha atau
sesuai disain dari Pihak Pembeli;

{. Area didaratan (tepi pantai) dimana struktur dan bangunan bantu diletakkan, kira-kira
membutuhkan lahan 2 ha.
Sistern kelistrikan mempunyai dua regulasi governor untuk kapal energi nuklir
dan

pembangkitan listrik dari energi nuklir. Mempunyai dua turbo-generator masing-masing

35 MW. (10,5 kV; 50 Hz.) dengan peralatan bantu sebagai syarat sebuah unit
pembangkit an mobile-terapung untuk keperluan di kapal dan kebutuhan daya
listrik

O
konsumen dipantai. Terdapat dua sistem switchgear utama dan empat panel distribusi
utama dari perlengkapan reaktor dan fasilitas kapal sebagai perlengkapan daya listrik.

Turbin pembangkitan mempunyai tiga jalur uap (steam bleeder)untuk pemanasan

ulang kondensat. Aliran panas pembangkitan daya dikonfigurasikan seperti cara pada air
penyulang (pengisi) yang dipanaskan dengan uap dari keluaran turbin (di tekanan rendah
dan tinggi pemanas ulang dan di dearator). Setelah itu, air yang terdapat pada sirkuit
antara dikirirn langsung ke onshore untuk pemanasan jaringan atau kebutuhan lainnya.

Efisiensi pembangkitan energi nuklir pada pengoperasian dibawah nilai rated-nya


menunjukkan nilai lebih tinggi dari 28 Yo.

HASIL DAN BAHASAN


Pembangkit Nuklir Tipe Co-Generation
Pembatasan daya termal keluaran suatu PLTN sangat dipengaruhi oleh kemampuan

sistem pendingin primer serta materialyang digunakan. Kemampuan material ditekankan


kepada aspek nuklir, mekanis, dan ekonomis. Aspek nuklir berfungsi untuk mendapatkan

atau mengetahui sejauh mana material yang akan digunakan mempunyai inherent safety
yang baik. Oleh karena itu, PLTN yang ada dewasa ini dibatasi pada nilai daya termis
maksimum sebesar 3800 MWtr, (asumsi efisiensitermis 32o ), maka diperoleh l2l6 MW.
(reaktor nuklir tertinggi yang diizinkan di Amerika Serikat)[6]. PLTN yang sedang

beroperasi maupun sedang dalam konstruksi di seluruh penjuru dunia dalam kelas standar
mempunyai daya keluaran elektrik mulai dari 700 MW" hingga 1200 MW".
Kajian terhadap SMRs berdasarkan Laporan Status terakhir dari IAEA (International
Atomic Energt Agency) tahun 1987 dalam IAEA-Tecdoc 445 telah berupa disain
pendahuluan dan disain yang telah dimunculkan. Sedangkan dalam IAEA-TECDOC tahun

1995 telah terdapat berbagai tipe dalam konstruksi serta pengelompokan SMRr dalam level

detailed design, basic design dan conceptual design. Sebagai insentif untuk disain-sisain
dimaksud dititikberatkan kepada kajian mendalam yang berhubungan dengan safety
(keselamatan), reliabiliry (keandalan), dan economics. Tanggapan untuk kepentingan
pengembangan komersial, kisaran energi dari SMRI adalah mendekati 700 MW
(maksimum).
Posisi SMRr pada tahun 1995 berkenaan dengan konsumsi energi yang meningkat di
segala penjuru dunia, menjadi salah satu alternatif di pasaran dunia. Jika melihat
perkembangan kebutuhan energi, energi yang dihasilkan dari sumber bahan bakar fosil
a

2
a
mengalami peningkatan. Hal itu meningkatkan pula jumlah COz yang dihasilkan di
atmosfer. Kepedulian yang sangat kuat tentang efek dari COz dan gas-gas lain terhadap
pemanasan global menjadi mendunia. Emisi lain dari pembakaran bahan bakar fosil
mengakibatkan polusi atmosfer dan hujan asam. Daya nuklir cukup potensial mengurangi
efek-efek terhadap lingkungan yang berbahaya tersebut dan sejak pertumbuhan proyek-
proyek dalam kebutuhan energi yang didominasi oleh pertumbuhan negara-negara
berkembang, terdapat keinginan yang sangat besar untuk memanfaatkan reaktor-reaktor
pada kisaran SMRs.

SMRs dalam pengembangannya mempunyai beberapa insentif berupa aspek ekonomi


dan keterkaitannya dengan keselamatan. Motivasi pengembangan tersebut mempunyai
maksud di dalamnya, yaitu keinginan untuk mempengaruhi penerimaan publik terhadap
energi nuklir. Kesederhanaan dari disain reaktor akan mengilhami kejelasan tentang
keselamatan reaktor.

lnsentif untuk pengembangan SMRr dapat diuraikan dalam:


'/ Disain yang praktis; ,SMRs dapat berbentuk modular yang sangat kompak dan masa
konstrukinya memerlukan waktu yang lebih pendek dibanding pembangkit besar,
sehingga mengurangi biaya konstruksi (termasuk suku bunga selama masa konstruksi)
dan pendapatan yang lebih cepat untuk penerimaan hasil pembangkitan.

'/ Peningkatan keselamatan untuk mendapatkan waktu tenggang lebih panjang;


Kepraktisan pilihan keselamatan pasif, disain dan pencapaiannya mernbutuhkan
keobjektifan keselamatan yang dikomparasi dengan pembangkit besar dengan sistem-
sistem keselamatan aktif.

'/ Frekuensi melelehnya inti (core) sangat rendah dan akibat kecelakaan sangat
minimum.
'/ Sebagai catu daya yang baik untuk kebutuhan jarin gan; SMRs dapat menyediakan
sebuah catu daya yang baik untuk jaringan kecil atau kebutuhan energi dengan
pertumbuhan yang lambat.

'/ Sebagai tempat yang baik bagi infrastruktur industri nuklir dan tenaga kerja yang cakap

dalam suatu negara dengan program-progran nuklir yang singkat; Satu unit 600 MW"
setiap dua tahun lebih baik dibanding satu unit 1200 Mwe setiap 4 tahun.
/ SMRs dapat bersaing dalam pasar energi: Terdapat hasil samping untuk panas suatu
proses, desalinasi air payau atau lauto pemanasan kawasan dan ekstraksi minyak serta

yang utama sebagai pembangkit energi.


5
a
,/ Penempatan unit telah banyak dan jumlah yang memilihnya telah dalam bentuk
pemesanan.
,/ Risiko finansial rendah meliputi: kebutuhan finansial rendah per unit, serta pendek dan
baik prediksi skedul konstruksinya.
Objektifitas umum berikut ini untuk penerapan ke beberapa ukuran reaktor, meliputi:
tr Ukuran. SMRr cocok untuk kawasan terpencil dengan beban terbatas. Cocok untuk

utilitas dengan sistem jaringan kecil. Cocok untuk beberapa varian lain seperti
desalinasi air payau atau laut, pemanasan kawasan atau panas untuk proses yang
mungkin di dalam cara co-generation.
o Ekonoml Disain SMRr keseluruhan merupakan bentuk disain yang mereduksi biaya
dan beberapa pilihan dalam skala ekonomi. Sistem pabrikasinya dalam bentuk
modular di dalam pabrik pada waktu konstruksi dan perakitan, maka lebih murah jika
dibandingkan dengan pembangunan setempat. Keuntungan dari waktu konstruksi
yang pendek dan hemat selama masa konstruksi dan perakitan.
o Keselamatan. SMRI sangat memperhatikan pilihan inherent safety (keselamatan
melekat) dan sistem keselamatan pasif.
Level terbaik bagi suatu SMRs, adalah jika telah merrdapatkan status detailed design
dari IAEA yang berisi:
o Disainnya telah lengkap dan jelas.
. Skedul lengkap.
o Pabrikasi dan spesifikasi bahan.
o Spesifikasikomisioning.
PLTN Mobile-Terapung Tipe KLT-40C
Tujuan utama diadakannya PLTN Mobile-Terapung (FP(D dimaksud, agar daerah
terpencil dengan kandungan mineral yang melimpah dapat dikembangkan menjadi daerah
dengan infrastruktur industri dan kondisi sosio-ekonom inya meningkat[4].

Berbekal beberapa tahun percobaan pengembangan, konstruksi, dan pengoperasian


ice-breaker nuklir, maka beberapa perusahaan yang ter$abung [yaitu: Atomenergo, Iceberg
and BaltiyslE Zavod (berlokasi di St. Peterburg) dan OKB Mechanical Engineering (of
Nizhny Novgorofll memunculkan stasiun co-generation panas dan energi nuklir dengan
unit energi dalam kapal (terapung). PLTN Mobile-Terapung merupakan paduan antara

?
unit PLTN dengan kapal pemecah es (ice-breaker). Data-data umum seperti ditunjukkan
pada Tabel l.[4].

Tabel 1. Data umum KLT-40C


Pilihan Pilihan
No. Uraian Tanpa Tempat Dengan Tempat
Penyimpanan Penyimpanan
Spent Fuel Spent Fuel
I Panjang kapal, m 126,0 140,0
2 Lebar, m 30,0 30,0
3 Tinggi di atas permukaan air laut, m 10,0 10,0
4 Bagian di dalam laut, m 55 55
5 Berat mati, ton 1 5.500 18.400
6 Tipe SPUN (N^SS,S) KLT-4OC
7 Jumlah Reaktor 2
8 Daya termal pembangkitan, MW 2x148
9 Daya listrik (kotor), MW. 2 x35
10. Daya litrik (bersih), MW. 2 x30
ll Keluaran panas, Gkal./jam 2 x25

PLTN Mobile-Terapung KLT-41C merupakan tipe SPUN (Sistem Pembangkit Uap


Nuklir) atau N,SS,S Q{uclear Steam Supply System) sebagai jantung bagi suatu PLTN[7].
Pembagian ruangan di kapal seperti ditunjukkan pada Gambar 1.[4].

!. (d.-ksri. E. Fa:f*c_
n rit\.a cqin)c.t'Ftr.
M.rdr.+cl. : N k{rr{i5rr'grd : rdt'6r. rr -u$cr6hFe.trd.
o P!41r, u4 ilr. c*.rj _.lYoT6^,
P kmil^, n tuni !6il, u|n. I IR.!Lrlfuturdnr,'!
r Cry 5 M{ 6rrr":I rs irbu{.,.r d' tu.+@' x :dt*dtd.lrle,r L tu. ! rd Jd'r.rc.

u. lrIJ4 r.rUhce*rBr,
ldr.dsdrhr*':Ft
rt@ trv|tltm Lffi Pfr dn
"ivi FrI'-
Y k.r,I#: 2 A.er: h emr Itrh:
E. Lrle.Hrld.( rc U! Tr'Eldn'6to
-----ilL
AB
il -r---l I U
T
s
I
v w I

o -H+rr n UftA AC

-L_ I

D.ns.d L3iltr., ,.nyhp.n.n bth.n b.k.r b.h.

Gambar 1. Denah penempatan ruang diKLT-40C

a
?
Terdapat 64 kamar single dan l0 kamar double untuk akomodasi personal (awak)
pelayanan pembangkitan energi. Terdapat juga kantin, tempat olah raga, kolam renang,

sauna, salon, perpustakaan, dan lain-lain. Fasilitas-fasilitas kehidupan ditempatkan sejauh


mungkin dari SPUN dan ruang pembangkitan energi.
PLTN mobile-terapung merupakan sebuah kapal yang tidak dapat bergerak sendiri
(non self propiler vessel), yang berbentuk geladak segiempat yang halus dengan perluasan

multi superstruktur. Permukaaan dinding kapal sepenuhnya merupakan struktur lasa-lasan


sebagai perkuatan terhdap es. Perlengkapan khusus dibuat untuk melakukan penarikan,
termasuk penarikan dengan kapal pemecah es nuklir tipe Rusia.
Permukaan (hull) utama dan rangka kerja superstruktur dibuat dari baja D40 yang
memiliki daya tahan tinggi terhadap kerapuhan pada kondisi temperatur rendah. Bagian
permukaan yang terendam akan dilindungi dengan cara electrochemical dan dicat dengan
cat tahan es.

Pada ruang depan menuju PLTN Mobile-Terapung terdapat sebuah kompleks


ruangan di mana fasilitas-fasilitas umum ditempatkan. Dapat juga dibuatkan sebuah jalan
spesial di sekeliling kapal untuk memperlihatkan peralatan utama dan pembangkit kepada
para pengunjung pada saatopened house.
a
Beberapa perusahaan bergabung dalam proyek penyelesaian PLTN Mobile-
Terapung, yaitu:
l. JSC lceberg, sebagai perancang umum Unit Energi Terapung FPU (Floating Power
Unit).
2. OKB Mechanical Engineering of Nizhny Novgorod, sebagai perancang PL1N Mobile
tipe KLT-10C-NS,SS.
3. JSC Kaluga Turbine Plant,sebagai perancang turbo-generator.
4. Aurora (Electronics Development and Manufocturing Company, St. Petersburg),
sebagai perancang utama sistem kontrol proses terintegrasi stasiun.

5. Atomenergoproject (St. Petersburg), sebagai perancang tempat tinggal dan fasilitas lain
stasiun.

6. JSC Baltiysky Zavod, sebagai konstruktor pembangkit terapung dan tes-tes kornisioning.
7. Tiga Pusat Riset Rusia, masing-masing Kurchatov Institute, The Institute of Physics and
Power Engineering (Obninsk) dan The Krylov Shipbuilding Institute, sebagai pengkaji
val idasi kinerj a keselamatan.

G
Pengembangan stasiun co-generatior energi dan panas nuklir didasarkan ke prinsip-
prinsip acuan berikut:
1. FPP (Floating Power Plant) dalam pembangunannya dimulai dari konstruksi hingga
komisioning menggunakan teknologi yang telah mapan dan fasilitas produksi dari
spesialis pembuat kapal.rSC Baltiyslry Zavod dengan mutu yang tinggi.

2. FPP dikirim ke tempat tujuan dalam kondisi lengkap dan siap dioperasikan dengan
bahan bakar nuklir dan pembangkit energi siap dikomisioning. Setelah melakukan
docking pada tempat tertentu yang aman dan menghubungkannya dengan fasilitas di
pantai yang telah dibangun dan disesuaikan dengan FPP, maka listrik dan suplai panas
siap dibangkitkan.

3. Disain sistem suplai nuklir dan level otomisasinya tidak melibatkan seorang pun dalam
proteksi terhadap ruangan tempat SPUN selama operasi normal pembangkit
berlangsung. Ruangan-ruangan merupakan bilik-bilik (kamar-kamar) dengan kedap
udara yang baik menggunakan sistem ventilasi tertutup dan tidak terdapat kebocoran
dari ruang sistem primer reaktor, karena menggunakan sistem proses tertutup. Sehingga
d iminimasi timbulnya bahaya radioaktif selama pembangkit beroperasi.
4. Membutuhkan jumlah personal yang relatif sedikit (berkisar 50-60 orang).
Dikelompokkan dalam 2 bagian, bagian pengoperasi pembangkit dan bagian anak buah
kapal dengan mekanisme bergilir.
5. Kemudahan bagi dekomisioning stasiun. Setelah FPP berakhir masanya. dilakukan
pengiriman kembali ke tempat semula, sehingga inti reaktor dapat diambil kembli.
SPUN dan radioaktif lainnya yang berhubungan dengan sistem reaktor dapat

diekstraksi. Setelah seluruh bagian FPP ditarik dan fasilitas di pantai dikembalikan
seperti semula, maka daerah semula dapat menjadi hijau kembali.

6. Ukuran pembangkit disesuaikan dengan tipikal kebutuhan listrik untuk daerah swatantra
bagian utara.
7. Kajian ekonomis dan teknis menyertai standarisasi teknologi dari reaktor energi nuklir
terapung yang biasa digunakan untuk menggerakkan ice-breaker dan kapal nuklir.

8. Kandungan yang ada pada stasiun-stasiun energi terapung di bawah bendera Rusia yang
sangat terbuka terhadap keberatan adanya kemungkinan gangguan lingkungan, sebagai

sumber bersih bagi listrik dan energi panas untuk mengekspor energi ke bagian lain di
pelosok dunia di bawah kesepakatan bersama dalam masalah garansi dan lainnya.

?
d
Dalam hal ini, bahan bakar bekas (spentfuel), LRA dan bagian lain dalam reaktor dapat
dikirim kembali ke Rusia untuk diproses atau dibuang.
Perjalanan dari fase disain dasar, pilihan teknis secara prinsip dari pembangkit harus
mempunyai keadaan yang telah terbukti baik. NPP terdiri dari dua unit terpisah, masing-
masing 35 MW. sebagai reaktor nuklir dan turbin uap.
Pilihan terhadap PLTN Mo b il e -T erapung KLT- 40 C dij anj ikan :

l. Panjang perpipaan primer diminimasi.


2. Sirkulasi alami digunakan dalam sirkuit primer dan sekunder untuk semua kondisi
darurat.

3. Containment atau sungkup (kontenmen) didisain untuk tekanan lebih tinggi dari
biasanya, termasuk sistem penahan tekanan pasif.

4. Keselamatan yang dipertinggi melalui pemilihan keteknikan yang telah terbukti dengan
pengopersian prototipe SPI-IN dan digunakannya sistem yang tidak memerlukan sumber

eksternal.

Lebih jauh dapat ditambahkan:


r Komponen-komponen yang digunakan dalam reaktor PLTN Mobile-Terapung KLT-4}C
telah dibuktikan melalui percobaan yang luas dalam ice-breaker yang digerakkan
t
nuklir, dengan total pengoperasian percobaan lebih dari 100.000 jam dan secara

keseluruhan dipabrikasi menggunakan teknologi pembuatan yang telah terbukti baik.


o Satu inti reaktor sebagai bahan bakar cukup untuk tiga tahun operasi terus-menerus
pada faktor bebanT0%o.

. Penambahan sistem pendinginan tidak beroperasi (shutdown) untuk mengantisisipa si


panas yang timbul pada kondisi padam (black-out). Sistem bekerja dengan prinsip
pasif, reaktor dapat distart lagi kurang dari24 jam dari saat black-out.
o Terdapat sebuah sistem penahan tekanan untuk proteksi shell yang mungkin timbul
dalam operasi, sebagai konsekuensi disain dasar terhadap kecelakaan. Penahan tekanan
tersebut terdiri dari sub-sub sistem gelembung dan kondensasi yang juga dioperasikan
pada prinsip-prinsip pasif.

o inti darurat akan bekerja pada kejadian kehilangan pendingin


Sistem pendinginan
primer dan mempeftahankan pendingin inti dalam kecelakaan akibat kehilangan
pendingin (LOCA, loss of coolant accidents). Sistem tersebut juga digerakkan dengan
sub sistem pasif misalnya akumulator yang digerakkan air (hydroaccumulators).

! o Sistem pasifuntuk pendinginan eksternal dari bejana tekan reaktor.


10

?
Komponen-komponen reaktor
Terdiri dari : SPUN, Penyeimbang Sistem Pembangkitan, Sistem Kontrol Proses
(instrumentasi, kontrol dan elektrikal), Pertimbangan Keselamatan dan Proteksi Kondisi
Daruratfl].
SPUN
Sistem Pernbangkit Uap Nuklir yang digunakan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
berikut.

Prlmary
drcult pumP

Prosgurlzer

.j. ..:..'
.1. -,'

Roads
$oam $esrn
Food mler gonrxalu

Gambar 2. SPUN (Sistem Pembangkit Uap Nuklir) di KLT-40C

Untuk tata letak pembangkitan dari reaktor di kontenmen seperti ditunjukkan pada Gambar
3, berikut.

t
11

?
fi

9
@
I

4 I
I B
I

I
ro I
co
H

. ii

7
o o

r 2 I i
,
6

s Ir000

Keterangan:
1. Reaktor; 2. Generator Uap; 3. Pompa Elektrik Sirkuit Utama; 4. Silinder-silinder Sistem Gas
Tekanan Tinggi; 5. Tangki Berpelindung Metal-Air; 6. Tangki Gelembung Sistem Penahan Tekanan
Kondisi Daruratl 7. Pelindung Biologikal; 8. Conteinment; 9. Cooferdan Perpipaan; 10. Ruang
pelayanan Mekanik; 11. Lubang Palka di Tutup kontenmen;12. Crune

Gambar 3. Tata letak pembangkitan pada reaktor di Conteinment

Bagian pokok SPUN meliputi:


a. Bejana Reaktor. Tipe Pl4rR yang diperkuat dengan sirkulasi melalui sirkuit
primer. Bejana reaktor didisain pada tekanan 16,2 Mpa (16,2 x 106 X 0,9869 x l0-s
12

?
0C,
= 159,778 atm..) dan temperatur 350 dibuat tahan panas , baja feritic kekuatan
tinggi dengan pelapisan tahan korosi, mempunyai tinggi 3,89 meter dan diameter
2,22 meter. Nozzle diletakkan di bagian atas bejana dengan pembatasan sekecil
mungkin untuk mengurangi kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan pemutusan
beberapa jalur perpipaan. Didisain untuk waktu hidup 40 tahun dengan fluksi
netron (3x1020 nlcm2).
b. Inti. Struktur inti berupa rakitan yang terdiri dari24l bahan bakar dan kontrolnya
(control members, CnQ dari sistem proteksi dan kontrol atau CPS (control and
protection system) reaktor. Terdapat 5 grup batang kendali utama dan 4 grup
batang kendali proteksi kondisi darurat yang dikendalikan sendiri-sendiri per grup.

Diameter inti l2l2 mm, tinggi 0,950 meter dan rapat daya spesifik 155 kWl.
Teknologi struktur dan pembuatan bahan bakar telah teruji, dapat diandalkan dan
mempunyai waktu hidup panjang dalam pengoperasian untuk bahan bakar sejenis.
Inti menggunakan inherent safety atau reaktivitas negatif dalam kejadian adanya

kenaikan di temperatur pendingin dan inti atau pada daya termal.


c. Generator Uap. Alat ini tidak terpisahkan dari koil pemindah panas, di mana

keduanya menghasilkan uap dan memindahkan panas sisa setelah reaktor tidak
beroperasi (shutdown). Memproduksi uap superheated hingga 65 ton per jam.
Tekanan keluaran 3,5 Mpa (3,5 x 106 x 0,9869 x l0-s :34,5415 atm.), temperatur
t 0C. Tabung
keluaran 290 Generator Uap terbuat dari campuran titanium tahan
karat. Terdapat 4 buah pemindah panas dengan ukuran panjang (13,4 m), lebar (7,6
m), dan tinggi (8,4 m); Perkiraan waktu hidupnya 40 tahun, waktu overhauls
antara l-12 bulan; Pengoperasian terus-menerus 8.000 jam, efisiensi panas hingga
32,7 04.

d. Pompa Pendingin Reaktor. Terdapat 4 pompa pendingin reaktor di SPLIN.

Setiap pompa berupa sebuah pompa sentrifugal glandless satu tahap yang dikopel
dengan motor sinkron dua kecepatan, dimaksudkan untuk mensirkulasi pendingin
primer. Kapasitas pompa 870 m3 per jam, head 0,38 Mpa (3,75 atm., pada
kecepatan maksimum), dan mengkonsumsi daya tidak lebih dari 155 kW. Pompa
didisain tidak mengalami kebocoran selama terjadi perpindahan gas secara terus-
menerus dari bagian atas pompa selama operasi.

13

o
Penyeimbang sistem pembangkitan
Berupa Pembangkitan Turbin Uap (S?"P, Steam Turbine Plant). Dua hal yang dapat
diperoleh dari Pembangkitan Turbin Uap, adalah untuk membagikan energi listrik ke
konsumen dan untuk transfer energi panas dari SPUN ke pembangkitan desalinasi distilasi
(DPP, distillation desalination plant). Setiap pembangkit reaktor dioperasikan bersama-
sama dengan Pembangkitan Turbin Uap. Jalur sekunder setiap Pembangkitan Turbin Uap
meliputi 4 generator uap, 2 turbin-generator dengan pompa-pompa kondensat, pompa-
pompa pensuplai utama, dan pengganti (standby), 2 kondenser dengan pembangkit
kondensat, tangki-tangki dan lainnya.

Kondenser uap yang dimiliki mencapai daya hingga 35 MW dalam energi termal
ditransfer ke jalur menengah. Tekanan dalam kondenser adalah 0,5 Mpa (4,9345 atm.).
Jalur menengah dimaksud untuk menerima dan mentransfer energi termal dari
kondenser ke DDP Generator uap. Beberapa parameter DDP, adalah : tekanan di jalur
adalah 1,0 Mpa (9,869 atm.), temperatur panas akhir dan dingin akhir, masing-masing
adalah 1400c dan 1250c.

Sistem kontrol proses


Sistem kontrol proses dimaksudkan untuk menyediakan otomatisasi dan kontroljarak
!

jauh serta proteksi pada perlengkapan unit daya PLTN Mobile-Terapung KLT-{)C, untuk

c
memonitor parameter-parameter kunci dan informasi terbaru kepada operator selama
operasi secara keseluruhan.

Konsepsi sistem kontrol proses didasarkan untuk percobaan dari pengembangan dan
operasi sistem sejenis, memberikan prioritas tinggi dan keselamatan radiologi. Konsep
sistem juga memastikan keandalan yang tinggi dan keberlanjutan sistem pada saat terjadi

gangguan pada perlengkapan dan kesalahan operator serta selalu memberikan informasi
yang cukup ke operator. Sistem memastikan presentasi informasi dalam bentuk yang cocok
ke operator, optimasi penghubung'mesin-manusia'.

Konsepsi struktur Sistem Kontrol Proses untuk pembangkit desalinasi air didasarkan
pada teknologi tinggi dan dalam sistem umpan balik dari percobaan, termasuk juga seluruh
pengembangan terakhir dalam penyederhanaan operasi area pembangkitan dan

meminimalkan keterlibatan manusia melalui peninggian otomasi ke operator dan


rnenggunakan tampilan-tampilan modern.

,
t4
c
t
Pertimbangan keselamtan dan proteksi kondisi darurat
Konfigurasi sistem keselamatan dari PLTN Mobile-Terapung KLT-4)C seperti
ditunjukkan pada Gambar 4. berikut[2].

Nrfii
t'i.ra(Fi
qfrirr
Emegrq pan
.r.pF.-sr qFartr
Prrvormrgrry
cdla rytri

..:' q
,i

Cdlfr1:la.
i, qF,r
c

(-f

Prr-.rru

-+
(

Ad,. rfirSrt, 6t codlg ttrrlt

Gambar 4. Konfigurasi sistem keselamatan dari PLTN Mobile-Terapung KLT-40C

Kriteria-kriteria keselamtan dipastikan oleh proses-proses fisikal


Kriteria keselamatan melekat dari NSS FP U KLT-4 0C, adalah:
15

e
a. Proteksi diri, pengaturan diri dan pembatasan diri dari daya mengacu ke koefisien
reaktivitas negatif yang terjadi di atas seluruh kisaran variasi parameter-parameter

reaktor.

b Sirkulasi alami yang dihasilkan sirkuit sekunder dan primer memastikan perpindahan
panas dari inti setelah reaktor tidak dioperasikan.

c. Besar akumulasi energi dan CM di dalam penyemprot bertekanan dari pengendali CM


menghasilkan pergerakan ke bawah dari beberapa posisi pada ketiadaan energi pada
saat reaktor yang tidak beroperasi.

d. Besarnya kemampuan melakukan akumulasi panas sebuah reaktor memberikan sebuah


tenggang waktu ke operator untuk menganalisis kondisi darurat dan untuk
mengorganisasi pengelolaan kecelakaan.
e. Menggunakan sistem keselamatan pasif.
f. Menggunakan sistem divais dan redundan dalam elemen-elemen sistem keselamatan.
g. Gunaan divais aktuasi diri untuk penandaan dari pengoperasian sistem kcselamatan
yang luas, termasuk pada saat reaktor tidak beroperasi, termasuk juga ketika
parameter-parameter yang berhubungan dengan penyelamatan yang paling penting
melebihi batas-batas disainnya.
h. Menggunakan struktur kontenmen sebagai sebuah sistem yang khusus untuk menjaga
agar inti tetap di dalam air dan mengantisipasi terjadinya perpindahan panas pasif dari
t
reaktor akibat kehilangan integritas pada sirkuit primer.

Sistem pasif
Respon keselamatan pasif PLTN Mobile-Terapung KLT-4}C ditandai dengan
kriteria-kriteria dan sistem yang beroperasi tanpa sumber energi dari luar, yaitu:
a. Gaya gravitasi CPS CM dan energi penyemprot bertekanan digunakan untuk kondisi
darurat dan saat reaktor tidak beroperasi.
b. Sistem pasif untuk memindahkan panas secara sirkulasi alami pada seluruh sirkuit
mulai dari sumber panas sampai penyerap panas.
c. Hydroaccumulators digunakan dalam sistem pendinginan intikondisi darurat.
d. Struktur penjaga kontenmen dan sistem khusus lainnya menjamin:
e. Penurunan tekanan kondisi darurat dengan menggunakan tangki gelembung.
f. Intitetap di dalam air.
g. Perpindahan pasif dari reaktor akibat sirkuit primernya rusak.
h. Divais aktuasi diri untuk memulai pengoperasian sistem confinemenl dan proteksi.
16
Sistem pemindahan panas residual pasif
Sistem pasif untuk perpindahan panas residual dimaksudkan untuk membuang
(menghilangkan) panas dari inti akibat kehilangan suplai energi ketika reaktor beroperasi
pada tingkat energi apapun. Sistem ini terdiri atas dua loop dan beroperasi tanpa sumber
energi dan interversi operator dalam menurunkan dingin.
Setiap loop terdiri dari sebuah tangki air dengna volume 50 m3, penukar panas (heat
exchanger) sebesar 700 kW, penukar panas yang didinginkan udara sebesar 600kW, tangki
tambahan, jaringan pipa dan kran (valve).

Sistem pendinginan inti kondisi darurat dan suplai jangka panjang air pendingin
Sistem ini dimaksudkan untuk memindahkan panas dari inti akibat kecelakaan
kehilangan integritas pada sirkuit primer.
Pengoperasian sistem didasarkan pada prinsip pasif dan aktif. Sistem ini terdiri atas

dua subsistem yang bebas, salah satunya adalah sistem pasif (menggunakan

hydroaccumulators) bekerja selama jam pertama setelah kecelakaan terjadi. Volume gas
l6 m3 dan volume air I m3 dalam hydroaccumulators mengacu kepada tekanan awal pada

8.0 Mpa (78,952 atm.).

Subsistem kedua terdiri dari tiga pompa yang dikendalikan motor yang berkapasitas
l0 m3 per jam danhead 3 Mpa (29,607 atm.). Penampung airnya sebesar 50 rn3. Setiap

o
sistem rnerniliki dua kanal. Sebuah sistern khusus untuk melakukan resirkulasi air dari
kolektor embun (consendate collector) kembali ke reaktor disediakan dengan
menggunakan pompa motor tanpa kelenjar (glandless). Suatu struktur khusus meniadakan
kehilangan pendinginan dan menjamin perpindahan panas pasif jangka panjang dari inti
dan bejana reaktor selama di luar kecelakaan-kecelakaan mendasar dari rancangan.

Penampung air dalam hydroaccumulator dan embun pendinginan cukup (sirkulasi


yang disediakan tertutup) untuk mempertahankan level air di atas penutup tangki
pelindung air yang terbuat dari logam, yang menjamin pernindahan panas sisa (residu) dari
reaktor ke pendingin lengkapnya.
Suatu sistern penyulang air dua kanal dengan tiga pompa yang masing-masing
berkapasitas 1,2 ton per jam dan suatu ketinggian yang memerlukan tekanan sampai
dengan 25 Mpa (246,725 atm..) disediakan untuk mengkompensasi kebocoran-kebocoran
kecil, jika diperlukan dapat juga untuk menginjeksikan penyerap-penyerap cairan ke dalam
reaktor.

t7
a
Sistem penghilang tekanan otomatis
Sistem ini dimaksudkan untuk mencegah penambahan tekanan yang tidak dapat
diterima dalam rangka utama jika semua subsistem untuk perpindahan panas residual
gagal begitu reaktor tidak beroperasi. Penurunan tekanan keadaan darurat sirkuit utama
disediakan dengan dua buah sistem. Sistem pertama terdiri dari divais penyelamat (safety
devices, SD) dan sebuah tangki sampah dingin berkapasitas 1,6 m3. Ketika tekanan sirkuit

utama mencapai 19,6 MPa (193,4324 atm.) SD bergerak secara otornatis dan
membebaskan sebagian pendinginan ke dalam tangki sampah dingin. Sistem dapat
digunakan secara berulang mengikuti pengairan tangki sampah. ASD (automatic
membrane safety devices) atau divais penyelamat membran otomatis tersedia untuk
melindungi sirkuit utama terhadap kerusakan jika terjadi peningkatan tekanan lanjutan
mengikuti pergerakan sistem pertama. ASD bergerak pada tekanan yang melampui
tekanan batas (34 MPa : 335,546 atm.). Dalarn kasus ini akses pendinginan dilepaskan

melalui bagian atas tangki sampah ke dalam tangki gelembung. Tekanan berikutnya yang
mengurangi ketebalan sirkuit utama. Penurunan ditempatkan kembali dengan menutup
kran penyelamat dari sistem pertama.

Conteinmenl sebagai sistem pasif untuk perpindahan panas


Conteinmenr adalah sebuah divais perlindungan dan pertahanan pasif sistem

c
penyelamat serta membentuk fungsi-fungsi berikut:
l. Membatasi pendinginan radioaktif begitu terjadi kecelakaan-kecelakaan yang
diakibatkan kerusakan pada sirkuit utama, juga melokalisasi uap yang dihasilkan akibat
kehilangan ketebalan pada sirkuit kedua.
2. Mernpertahankan agar inti tetap dalam pendinginan begitu terjadi kehilangan

integritas pada sirkuit utama.


Conteinmenr dilengkapi dengan sebuah sistem yang mencegah terjadinya kerusakan
pada pertahanan ini bila kecelakaan akibat kehilangan integritas terjadi pada sirkuit utama.

Sistem ini terdiri atas sebuah tangki gelembung dengan kapasitas 70 m3 dengan volume

gasnya 12 mi dan kanal bypass dengan sebuah valve (katup) penyelamat komunikasi

dengan ruang pertahanan yang berbeda.

Pergerakan kran penyelamat terjadi pada tekanan yang berbeda mulai dari 0,13 sampai
0,17 MPa atau 1,283 atm.sampai 1,678 atm. (gauge).

18

o
PENDANAAN DAN PENGELOLAAN LRA
Biaya pembangunan suatu PLTN akan selalu mengikuti kriteria umum yang telah
ada. Seperti pembangkit-pembangkit yang lain, biaya pembangkitan energi listrik dapat
dibagi menjadi 3 (tiga):
l. Biaya modal;
2. Biaya bahan bakar;
3. Biaya operasi dan perawatan;
Lazim untuk dihitung setiap bagian, biaya tahunan yang dikeluarkan kemudian dibagi
jumlah kWh yang dibangkitkan. Jumlah kWh yang dibangkitkan biasa hanya perkiraan,

berdasarkan kapasitas listrik bersih terpasang dan suatu asumsi mengenai jumlah jam
pembangkitan (pada nilai kapasitas tersebut).
Berdasarkan biaya modal untuk 1000 MW. sistem energi pada pengoperasian di

tahun 198 1, meliputi[6]:


l. Biaya-biaya tak langsung ($ / kW.), terdiri:
a. Tanah: I

b. Bangunan dan fasilitas lapangan:45-60


c. Peralatan reaktor atau ketel pembangkit: 80-85

d. Perlengkapan turbin pembangkit: 85-95


e. Perlengkapan listrik pembangkit: 3G-35
o
f. Perlengkapan pembangkit aneka ragam: 5-6
g. Biaya suku cadang dan hal-hal yang tidak terduga: 20-25
2. Biaya-biaya tak langsung ($ / kW.), terdiri:
a. Pelayanan profesional: 45-50

b. Biaya aneka ragam: 25-30


c. Bunga selama masa pembangunan (7 oh per tahun): 85-95

Sub total: 155-175


Total biaya pembangkit tanpa kenaikan (l + 2): 421482

Biaya modal keseluruhan berdasarkan jadual pengoperasian tahun 1986 ($ / kW.): biaya

pembangkit + kenaikan 7 %o per tahun * bunga selama pembangun an 9 o/o per tah un (5 80 +

260 +260:1.100).
Dari biaya modal US $ l, 100 per kW" diperoleh2,69 sen dollar per kWh. Ditambah
biaya bahan bakar 1,33 sen dollar per kWh dan biaya operasi dan perawatan 0,33 sen
dollar per kWh, diperoleh biaya total pembangkitan energi 4,35 sen dollar per kWh.
t9
a
t

a
Uraian biaya pembangunan PLTN lebih rincidan identifikasinya[7], yaitu
A. Tanah dan izin membangun
B. Persiapan lokasi dan struktur pembangunan:
l. Pendaftaran tanah

2. Ducts dalam tanah

3. Terusan air pendingin


4. Gedung reaktor
5. Gedung-gedung turbo-generator, auxillary
6. Gedung-gedung lain
7. Instalasi gedung
8. Komunikasi, telekomunikasi
C. Reaktor beserta peralatannya:
1. Reaktor

2. Pendingin reaktor dan sistem pengamanan


3. Alat-lat perlakuan bahan bakar
4. Sistem buangan radioaktif
5. Instrumentasi
I
6. Moderator (ika berlainan dari pendingin), serta rangkaian dan komponen

7 . Alat-alat laboratorium
a
8. Spare part
D. Penukar panas rangkaian primer beserta peralatannya :

l. Peralatan pendingin reaktor primer

2. Sistem penyediaan dan pemurnian pendingin reaktor


3. Pembangkit (generator) uap
4. Instrumentasi pada rangkaian primer

5. Rangkaian pendingin

E. Rangkaian pembangkit listrik :

l. Turbin dan generator


2. Kondenser dan sistem air kondenser
3. Sistem pemurnian air kondenser
4. Instrumentasi dan kontrol

5. Peralatan listrik dan energi lain


6. Spare part
20
t
I

a
F. Berbagai peralatan pendukung :

a
1. Crane, hosting, tools
2. Kompresor, sistem vakum
3. Lain-lain
G. Biaya tambahan :

l. Engineering, disain, inspeksi


2. Biayatak langsung
3. Biaya comissioning
4. Berbagai honorarium, fee s, royaltres, asuransi
5. Bunga tas modal
6. Tidak terduga
7. Spare part
Adapun perumusan untuk biaya pembangkitant6l

. C,,(l + s)103
A. Biava rnodal
h

B. Biaya bahan bakar, terdiri dari :

C, -C.
l. Konsumsi
I 24eb

o lc t (1,, +-t2b L,)+C, t2b L,fil03


2. Inventarisasi
P,h

C rl,,s103
3. Amortisasi
P.h
Sub total :1+2+3
. (A,, + A,)lO3
C. Biaya operasi, perawatan dan lain-lain
h
D. Total biaya pembangkitan : A + B + C
dengan :

Cn: Total biaya modal pembangkit, $ per kW"

S : Singking fund ,at",' ^ -l; .


(1+ f)' -l
Ci = Harga bahan bakar yang telah selesai dipakai, $ per kg U
e: Efisiensitermis, 7o

a b: Burn-up. MW hari per kg


2t
?

j
t

P: Kapasitas nominal pembangkit, kW"


n: Umur pembangkit, tahun
Lo: Berat bahan bakar dalam reaktor, kg

Lo: Pengelolaan bahan bakar, Lg


' *9
24eb
i : Suku bunga, o/o per tahun
h : Jam ekivalen dari operasi daya penuh,jam
Ao: Biaya operasi dan perawatan, $ per kW
Ao: Biaya lain-lain

Model Penerapan
Model penerapan proyek didasarkan pada Build-Own-Operate (BOO), yaitu pemilik
membangun dan mengoperasikannya. Konsumen akan memperoleh energi listrik dalam
jangka waktu tertentu dengan tarif listrik yang disepakati.

Harga
Karena FPU KLT-4)C berupa benda bergerak, maka relatif tidak memerlukan tanah
untuk tempat PLTN, akan tetapi biaya tanah digantikan oleh biaya kapal sebesar US $ 30

, millions. Biaya total (termasuk biaya kapal) adalah US $ 279,4 millions. Dengan daya
yang dibangkitkan 2 x35 MW", diperkirakan harga jual listriknya berkisar antara l0
s.d. l5 sen AS per kwh.

Pengelolaan LRA
Limbah yang terjadi dapat dikirim ke tempat Murmansk Shipping Company
khususnya, atau ke White Land untuk diolah atau dibuang.

PENUTUP
Dari uraian-uraian tersebut dimuka, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Kajian disain-disain terhadap SMRs telah berkembang cepat sejak dasa warsa 1980-an,
telah diinformasikan oleh IAEA sebagai badan yang berwenang untuk itu.

Permasalahan energi dunia dan kaitannya dengan pemanasan global, polusi


atm.osfer serta hujan asam yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar fosil
mengakselerasi munculnya tipetipe darijenis-jenis reaktor nuklir dalam skala SMRs
dengan tetap mengutamakan safety, realibity dan economic.

22

t
2. Munculnya Co-Generation dalam SMRI yang dipadukan dalam kapal pemecah es,

seperti yang telah dikembangkan Rusia dalam PLTN Mobile-Terapung KLT-{1C


dengan spesifikasi untuk daerah terpencil tetapi mempunyai kandungan mineral yang
tinggi, menjadi pilihan dalam pemanfaatan teknologi dan energi nuklir untuk
memenuhi konsumsi energi listrik pada daerah-daerah dan atau negara-negara tertentu
atau memanfaatkan sewa beli energi listrik untuk kondisi darurat.

3. Disamping hasil listrik dari PLTN Mobile-Terapung KLT-4)C, hasil lain dapat
diperoleh yaitu uap panas untuk keperluan lainnya, seperti panas untuk proses,

desalinasi air laut atau payau, pemanasan kawasan, ekstraksi minyak.


4. Masalah pengelolaan LRA menjadi tanggungjawab penyedia energi, sehingga pemakai
energi tidak lagi memikirkannya sebagaimana penggunaPLTN fixed.

REFERENSI

tll LAEA-TECDOG 1995.

l2l ARNOLD Y. Soetrisnanto, Faktor Keamanan Pusat Listrik Energi Nuklir,


ELEKTRO INDONESIA, Nomor 6, tahun II, Agustus 1995, hal. 37 - 40.
I3l Mulyanto, Konsep 'l(hite Lqnd' dan Stategi Nuklir Indonesia, Buletin LIMBAH,
Pusat Teknologi Pengolahan Limbah radioaktif, Badan Energi Atom Nasional,
a
Volume 2 Nomor 2 Tahun 1997, hal. 42-49.

t4l EVGENIY L lgnatenko, Dmitriy M. Klykov, Vladimir K. Kovalenko, Feodor M.


Mitenkov, Alexander K. Polushkin, A buoyant new market ? Floating nuclear plants

for remote regions, Nuclear Engineering International, p. 28-31.


t5] AK POLUSHKIN, Basic Provisions for Construction of Nuclear Heat and Power
Station based on Floating Power Unit with PLTN MOBILE TIPE KLT-10 Reactor
Plants, JSC Malaya Energetica.

t6l ARCHIE W. Culp, tedemahan oleh Darwin Sitompul, Prinsip-prinsip Konversi


Energi, Penerbit Frlangga, Jakarta, cetakan ketiga, 1991.

l7l MOHAMAD Ridwan, Prayoto, Marsongkohadi, Jasif Iljas, Haryanto Djo.iosubroto,


Pengantar llmu Pengetahuan dan Telcnologi Nuklir, Badan Energi Atom Nasional,
Jakarta, 1978.

23

Anda mungkin juga menyukai