Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemisahan bahan dalam suatu proses industri pengolahan bahan merupakan
metode yang umum digunakan. Pemisahan bahan ini dimanfaatkan untuk
memperoleh bahan dengan fraksi atau bentuk dan ukuran yang diinginkan.
Adapun metode umum pemisahan bahan yaitu pemisahan dengan cara mekanis
dan pemisahan baha dengan cara kontak keseimbangan bahan. Perbedaan
keduanya adalah pada ada tidaknya perubahan fasa bahan setelah dipisahkan.
Pemisahan dengan metode mekanis merupakan pemisahan bahan dengan tetap
mempertahankan fasa bahan atau tidak mengalami perubahan fasa bahan,
sedangkan pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan dapat mengubah
fasa bahan yang dipisahkan dari fasa awalnya.
Pemisahan mekanis ini contonya adalah pengendapan, filtrasi, ekstraksi, dan
sentrifugasi. Sedangkan metode pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan
bahan meliputi penguapan, distilasi, adsorbsi, koagulasi, dan kristalisasi. Metode
ini banyak doterapkan dalam industri khususnya industri pengolahan hasil
pertanian untuk memproduksi produk tertentu. Pengetahuan mengenai metode ini
perlu dikuasai agar penggunaanya dalam industri dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pemisahan bahan.
Dalam industri, pemisahan bahan merupakan metode yang umum digunakan
untuk memperoleh bahan dengan ukuran atau fasa yang diinginkan. Menurut
Idrial (1987) pelaksanaan pemisahan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan
beberapa gaya yaitu gaya gravitasi, gaya sentrifugal, dan gaya kinetic yang
timbul dari aliran.
Pemisahan bahan secara mekanis yaitu pengendapan, pengayakan, penyaringan
(filtrasi), dan ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengan kontak keseimbangan
bahan meliputi penguapan, distilasi, adsorbsi, koagulasi, kristalisasi, dan
sentrifugasi.
Pemisahan mekanik yang pertama adalah pengayakan. Pengayakan adalah metode
pemisahan bahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan gaya gravitasi dan
getaran. Ayakan dapat berbahan logam, pelat logam berlubang, kain, dll. Ukuran
lubang ayakan ini berkisar antara 4 in sampai 400 mesh. Contoh pengayakan
adalah pemisahan ukuran bahan pati dengan vibrating screen. Penggunaan ukuran
ayakan ini tergantung dari ukuran bahan yang akan diayak (Idrial, 1987).

1|Page
Filtrasi adalah metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya
dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan ini adalah
dengan perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring
akan menahan zat padat denga ukuran yang lebih besar dari pori saringan. Proses
ini dilakukan dengan bahan yang berbentuk larutan cair. Hasil penyaringan
disebut filtrate dan zat yang tertahan disebut residu. Contoh filtrasi adalah untuk
membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Contoh alat filtrasi
adalahfilter press (Rahayu, 2009).
Pengendapan merupakan metode pemisahan dua bahan cair yang tidak dapat
bercampur, atau bahan cair dan bahan padat, dipisahkan dengan membiarkan
bahan ini sampai pada keadaan keseimbangan di bawah pengaruh gaya gravitasi,
bahan yang lebih berat akan jatuh terlebih dahulu daripada bahan yang ringan.
Selain itu terdapat pula ekstraksi, yang merupakan pemisahan zat dengan larutan
yang berdasarkan kepolaran dan massa jenisnya. Contohnya adalah pemisahan
senyawa organic dan pelarutan air dan minyak.
Sentrifugasi adalah proses pemisahan komponen yang terdiri dari bahan cair yang
tidak saling melarutkan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Prinsipnya adalah
dengan pemutaran objek secara horizontal pada jarak tertentu. Dengan metode ini
proses pengendapan atau pemisahan bahan dapat lebih cepat dan optimum
dibanding teknik biasa. Prinsip ini dapat optimum dengan memasukkan Rpm dan
nilai konsentrasi yang tepat dalam alat sentrifugasi. Pada industri, contoh
penggunaan metode ini adalah dalam proses pembuatan minyak kelapa. Santan
yang merupakan campuran air dan minyak dapat di disentrifugasi dengan
kecepatan antara 3000-3500 rpm sehingga terpisah fraksi kaya minyak (krim) dan
fraksi miskin minyak (skim). Lalu krim yang diasamkan disentrifugasi lagi untuk
memisahkan minyak dan bagian bagian bukan minyak.
Metode pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan adalah sublimasi.
Sublimasi adalah mentode pemisahn campuran dengan menguapkan zat padat
tanpa melalui fasa cair sehingga kotoran tak menyublim akan tertinggal.
Evaporasi adalah penguapan bahan pelarut untuk memperoleh zat terlarut (garam)
dengan prinsip perbedaan titik didih (garam titik didih lebih tinggi sehingga akan
tertinggal). Kristalisasi adalah metode emisahan untuk memperoleh zat padat
yang terlarut dalam suatu larutan. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan
bahan dalam peelarut dan perbedaan titik beku. Contohnya adalah dalam
pembuatan garam dapur dari air laut dan dalam proses pembuatan Kristal gula
pasir dari nira tebu (Rahayu, 2008).

2|Page
Destilasi merupakan merode pemisahan untuk memperoleh bahan berwujud cair
yang terkotori oleh zat padat lain atau bahan yang memiliki titik didih berbeda.
Bahan yang dipisahkan dapat dalam bentuk larutan atau cair, tahan terhadap
pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Contoh metode ini
adalah dalampenyulingan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi seperti bensin,
avtur, dsb, dan juga dalam pembuatan minyak kayu putih, pemurnian parfum dari
ekstrak tanaman, serta dalam pemurnian air minum juga destilasi air laut untuk
memperoleh air murni. Metode selanjutnya adalah dengan ekstraksi merupakan
metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dengan pelarut yang
sesuai. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan dalam pelarut tertentu
(Rahayu, 2008).
Adsorpsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan
pengotor dengan penarikan bahan pengadsorpsi secara kuat sehingga menempel
pada permukaan bahan pengadsorpsi. Contoh penggunaan metode ini adalah pada
proses pemurnian air dari otoran renik atau mikroorganisme, dan juga dalam
proses pemutihan gula yang berwarna coklat karena kotoran. Metode lainnya
adalah kromatografi, yang merupakan metode pemisahan berdasrkan perbedaan
kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu dengan prinsip daya
absorbs oleh bahan penyerap da volatilitas (daya penguapan). Contoh metode ini
adalah kromatografi kertas untuk memisahka tinta (Rahayu, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa saja klasifikasi proses pemisahan secara mekanik?
1.2.2 Apa yang dimaksud proses pemisahan secara sedimentasi dan settling?
1.2.3 Bagaimana prinsip kerja alat pemisahan sedimentasi dan settling?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan proses pemisahan secara sentrifugal?
1.2.5 Bagaimana prinsip kerja alat sentrifugal?

3|Page
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui tentang klasifikasi proses pemisahan secara mekanik.
1.3.2 Untuk mengetahui tentang pengertian proses pemisahan secara sedimentasi
dan settling.
1.3.3 Untuk mengettahui tentang prinsip kerja alat pemisahan sedimentasi dan
settling.
1.3.4 Untuk mengetahui tentang pengertian proses pemisahan secara sentrifugal.
1.3.5 Untuk mengetahui tentang prinsip kerja alat sentrifugal.

4|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi proses pemisahan secara mekanik


Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk
mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari
suatu campuran senyawa kimia.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak
murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan
senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang
memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses
produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu
dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu
contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak
bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai hidrokarbon. Pemanfaatan
hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila
memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi
komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas,
dan aspal.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai prosesperpindahan
massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan
secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan
bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan
kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan
secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses
pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi
harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun
campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau
campuran heterogen (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat
mengandung dua atau lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair,
cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus,
dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil
pemisahan yang diinginkan.

5|Page
Penyaringan adalah proses di mana partikel-partikel dipisahkan dari cairan
dengan melewatkan cairan melalui bahan yang permeable. Medium saringan yang
berpori adalah bahan permeable yang memisahkan partikel-pertikel dari cairan
yang melaluinya, dan dikenal sebagai penyaring.
Peralatan penyaringan digolongkan berdasarkan tipe kekuatan penggerak
(gravitasi, tekanan, sentrifugal, atau vakum), dengan metode pengerjaan (batch
atau kontinu), dan hasil akhir yang diinginkan (filtrate dari zat padat cake).
Penyaringan tekanan diinginkan untuk menangani kuantitas bahan yang besar
dalam usaha mempercepat proses penyaringan.
Klasifikasi proses pemisahan secara mekanik adalah sebagai berikut :
a. Proses pemisahan secara filtrasi.
b. Proses pemisahan secara sedimentasi dan settling.
c. Proses pemisahan secara sentrifugal.

2.2 Proses pemisahan secara filtrasi


Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan
menggunakan penyaring. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos
saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Cara
pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan
padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan
cairan.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan
dipisahkan. Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan berbeda dengan
saringan untuk memisahkan santan dengan ampasnya.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas;
aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau
keduanya. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal
untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau
memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae.

6|Page
Contoh : penyaringan kerikil dari pasir. Pemisahan zat-zat yang mempunyai
perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan.Misalnya
memisahkan garam yang bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air
sedangkan pasir tidak larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air, garam
akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas
saring, dan air garam lolos menembus kertas saring. Zat yang tertahan di kertas
saring dinamakan residu dan cairan yang dapat menembus kertas saring
dinamakan filtrat.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
o Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
o Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
o Vakum pada bagian bawah.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran
cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.

Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau


pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady)
atau sebentar-sebentar.Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu,
aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara
periodik untuk membuang padatan terakumulasi.Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake),
penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow).
Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue
kristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk
membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum
dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu
gas atau percikan cairan jernih semisal minuman.Partikel padat terperangkap di
dalam medium penyaring atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan
berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring
lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang,
umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring.

7|Page
Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi
kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring
adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil
untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir
melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya.
Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran
dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan
partikel koloiddan molekul besar.

2.2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi Filtrasi


1. Debit filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak
berfungsinya filter secara efisien.)
2. Konsentrasi (konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi.
Konsentrasi air yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang
pori dari media ata akan jadi clogging)
3. Temperature (adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan
menyebabkan massa jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu
juga akan memepengaruhi daya tarik menarik dianatara partikel halus,
sehingga terjaid perbedaan dalam ukuran besar partikel yang akan disaring.
4. Kedalaman media,ukuran dan material(pemilihan media dan ukuran
merupakan keputusan penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal
tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media
yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat tinggi,tetapi
membutuhkan waktu pengaliran yang lama)
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan (keadaan tinggi muka
air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam
media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi di atas media akan
meningkatkan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori. Dengan muka pori
yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi).
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong
berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar.
Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih
kecil dibandingkan zat cairnya. Menurut prinsip kerjanya filtrasi dapat dibedakan
atas beberapa cara, yaitu:

8|Page
a. Pressure Filtration
Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
b. Gravity Filtration
Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
c. Vacum Filtration
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara (penghisapan).

2.2.2 GRAVITY FILTER


Penyaring gravitasi umum dalam pengolahan air, di mana suatu penyaring
pasir digunakan untuk menjernihkan air sebelum deionisasi dan destilasi. Medium
penyaring dapat terdiri atas lapisan pasir atau cake bed, atau untuk tujuan-tujuan
khusus, suatu komposisi yang mengandung asbes, serat-serat selulosa, arang aktif,
tanah diatome, atau pembantu penyaring lain. Pemurnian air dalam skala kecil
dapat menggunakan keramik berpori sebagai suatu medium penyaring dalam
bentuk “lilin-lilin” berlubang.Cairan masuk dari sisi luar melalui keramik berpori
ke dalam bagian lilin yang berlubang (kosong). Filter ini tersusun atas tangki-
tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir
berpori dimana fluida mengalir secara laminar. Filter ini digunakan untuk proses
fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan. Contohnya :
pada pemurnian air. Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi
untuk pengolahan air biasa digunakan beton.Saluran dibagian bawah yang
berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran
agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-
padatan yang terakumulasi.Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan
atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa
dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk
menyaring asam sulfur.Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar
(batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan
materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

9|Page
Dengan melihat persyaratan ruang, metode yang efisiensi dapat
disediakan.Gravitasi nutzch adalah suatu tangki berdasarkan palsu atau bejana
media penyaring.Porselen nutzch dapat digunakan untuk mengumpulkan kristal-
kristal steril atau pengerjaan-pengerjaan di mana bubur tidak dapat bercampur
dengan logam-logam.Gravitasi nutzch bukanlah penyaring gravitasi sebenarnya,
karena sering kali dioprasikan (dijalankan) di bawah tekana atau vakum.

2.2.3 Penyaring Vakum


Filtrasi vakum adalah teknik untuk memisahkan produk yang solid dari
campuran reaksi pelarut atau cair. Campuran padat dan cair dituangkan melalui
kertas filter dalam corong Buchner. Padat yang terperangkap oleh filter dan cairan
tersebut ditarik melalui corong ke dalam labu di bawah ini, dengan ruang hampa.
Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel
padatnya lebih besar dibandingkan dengan cairannya. Penyaring vakum dipakai
untuk suatu ukuran besar, jarang digunakan untuk pengumpulan endapan-endapan
Kristal atau penyaring steril.Penyaring vakum kontinu dapat menangani beban
kotoran yang tinggi dan pada suatu basis volume, dalam hal biaya cairan yang
disaring per galon murah. Dalam mengerjakan system penyaring drum kontinu,
vakum dipakai untuk drum (tong) tersebut, dan cairan mengalir melalui lajur
kontinu. Zat padat dikumpulkan pada akhir lajur tersebut. Perhatikan Gambar 2,
pada halaman berikut.

2.2.4 Penyaring Tekanan


Tekanan penyaring kerangka dan penyaring lempeng merupakan yang paling
sederhana dari semua penyaring tekanan, dan paling banyak digunakan. Filter ini
terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk member sederetan
kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan tersebut ditutup dengan
medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke dalam masing-
masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya lewat
melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan
zat padat basah di antara lempengan tersebut. Lempengan press yang
digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau lingkaran, ada yang terletak
vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan untuk zat padat itu dirancang
dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng, atau dalam bentuk plate-
and-frame.

10 | P a g e
Pada desain plate and fram ini, lempengan berbentuk bujur sangkar dengan
panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti dengan bingkai
terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in, sedangkan
bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu didudukkan
secara vertikal pada rak logam dengan medium filter dipasang menutupi setiap
bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan
rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan
bingkai tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang
pada salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan
mengalir ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu
diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan mengalir menembus kain filter,
melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng, sampai keluar press
filtertersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki
pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak
ada lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini
terjadi bila bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak
dapat masuk lagi. Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat
dialirkan untuk membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat
larut.Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang
sisa zat cair tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu
dibongkar, cake padatnya dikeluarkan dari medium filter sehingga jatuh ke
konveyor menuju tempat penyimpanan. Pada kebanyakan press filter, operasi
tersebut berlangsung secara otomatis. Sampai cake bersih,
proses pencucian memakan waktu beberapa jam karena cairan pencuci cenderung
mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagian-bagian cake yang terjejal rapat.
Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar cairan pencuci tidak efektif
membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian sampai benar-
benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum tercuci
sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci dalam
kuantitas besar dan menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf filter sehingga
memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and frame filter.

FLATE AND FRAME FILTER


Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan. Alat
ini dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada
tiap sisi platenya.

11 | P a g e
Plate and frame filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan
media berpori yang meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara
umum filtrasi, dilakukan bila jumlah padatan dalam suspense relatif kecil
dibandingkan zat cairnya.
1. Open Delivery Filter press
Saluran untuk slurry dan wash(pencuci) melalui satu saluran masuk dan
tiap plateuntuk saluran cairannya.
2. Closed Delivery Filter Press
Memiliki beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurry masuk melalui
lubang saluran masuk.Filter cloth terletak di setiap sisi frame. Tekanan diberikan
terhadap slurry agar melewati filter cloth untuk dapat masuk ke dalam plate and
frame filter kemudian keluar melalui lubang plate sebagai filtrat. Padatan akan
terakumulasi atau tertinggal dan menempel pada cloth. Setelah beberapa lama
maka ruang antara plate akan tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan umpan
akan berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi maka cloth harus segera
dicuci.Pencucian ini dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke dalam plate dan
keluar melalui frame. Hal ini merupakan kebaikan dari proses filtrasi (Closed
delivery).Berdasarkan kompresibilitasnya cake (slurry yang menempel pada
cloth) dibagi menjadi dua, yakni :
a. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan sehingga
ruang kosong dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan semakin besar
dan proses filtrasi semakin sulit.
b. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan tekanan.Pada
kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada.Tetapi tekanan yang digunakan kecil
maka cake dapat dianggap incompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya
terjadi pada beda tekanan tetap. Jika medium filter primer telah dilapisi cake dan
filtrat telah jenuh maka tekanan akan bertambah sampai maksimum. Diperlukan
waktu yang optimum untuk melakukan satu kali siklus.Waktu filtrasi optimum
adalah waktu filtrasi yang diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan waktu
maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu keseluruhan
yang diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan :

12 | P a g e
ts= tf + t w + tp
dengan:
ts = waktu siklus
tf = waktu filtrasi sesungguhnya
tw = waktu pencucian
tp = waktu bongkar pasang

Pencucian/Washing
Optimasi jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry ditambahkan zat
warna yang mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan
padatannya, sehingga mudah dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna
dalam air cucian yang keluar dari filter dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh
operasi pencucian dilakukan. Pencucian dihentikan jika kadar warna dalam air
cucian sudah mulai konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai volume optimum.

ROTARY DISK VACUM FILTER


Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta proses
kontinu. Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain.
Pemiliham media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan
padatan, memiliki kekuatan, inert terhadap bahan kimia dan juga dari segi
ekonominya.

Prinsip kerja
Slurry yang akan disaring menempati suatu tempat (basin). Leaf dicelupkan
keslurry dan mengumpulkan cake-nya pada premukaan leaf (filtrat tidak).Filtrat
keluar melalui saluran keluar utama.Cake dibawa sampai ke bagian atas.
Beberapa jenis lainnya:
1. Horizontal rotary vacuum filter
2. Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter

13 | P a g e
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok
berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi
sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat yang melewati
balok dan media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri
baik dengan cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang
tidak larut dalam cairan.Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas
saring dan hasil saringan disebut filtrat.
b) Filtrasi Skala Industri
Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya
penyaring tidak berfungsi secara optimum.Fluida mengalir melalui media
penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui media
tersebut.penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
3) Dan vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya
sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih
baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar
seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran
cairan kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau
pemisah sentrifugal.Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring terus-menerus
(steady) atau hanya sebagian.Sebagian besar siklus operasi dari penyaring
diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus
dihentikan secara periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi.

14 | P a g e
Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama
peralatan beroperasi.

Macam- macam filter antara lain:


a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)
· Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.
 Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-
lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara
laminer.
 Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan
mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
 Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk
pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang
berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau
keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk
menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang
berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk
menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai
media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam. Kokas
yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur. Batu
kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam
filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar
(batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan
materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
b. Filter Pelat dan Bingkai
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter
ini pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain
dengan arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara
bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).

15 | P a g e
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai.Yang
paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada
pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan
(pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk
membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan
saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman
tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di
tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada
pojok kanan atas antara pelat dan bingkai.Dari saluran ini, suspensi masuk ke
bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan
pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-
ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran
yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang
pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-
pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau
klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui
sisi pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-
pelat.Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk
suspensi, dan umpan dimatikan.Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya
disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke
cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada kedua sisi.
Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat dilepaskan, pelat
dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam lubang
di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan
memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan
sebuah siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua
keluaran bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari
pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan
yang sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate
washing” membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda.Pelat yang
bukan pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam
penekan diantara bingkai (dua tombol).Umpan memasuki bingkai seperti
sebelumnya.Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada
bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu

16 | P a g e
tombol).Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol)
ke dalam masukan pencuci.
Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman
tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah
pojok kanan bawah pelat dan bingkai.Empat saluran memungkinkan untuk
mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran
terpisah untuk filtrat dan pencucian.Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai
melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat
manapun).Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai
penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat
menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui
saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran
pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat
berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan
pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.
c. Batch Leaf Filter
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake
disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari
saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut
dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake
lebih seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan
terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan udara yang
dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat
tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan
terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan
umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi
yang lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari
pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau
filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry
dialirkan.Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan
solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di
dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau
dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu.

17 | P a g e
Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara
sama seperti pada kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka
dan cake dibuang bertekanan udara.
Contoh : pembuatan Mg dari air laut.
d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk perse
gi atau lingkaran, vertikal atau horizontal.
Kebanyakan kompartemen padatan dibentuk dengan cetakan plat
berbahan polipropelina. Dalam desain lain, kompertemen tersebut dibentuk d
i dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-frame press), yang didalamnya
terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah.
Pengoperasiannya sebagai berikut :
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam,
dengan kain melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras
bersama dengan memutar skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap
bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat
(corrugation), dan keluar dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau
tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi
lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
 Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga
partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.

18 | P a g e
 Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan
atau partikel.
 Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat
sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.

2.3 Proses Pemisahan Secara Sedimentasi dan Settling.


Sedimentasi adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan dan
cairan (slurry) menjadi cairan beningan dan sludge (slurry yang lebih pekat
konsentrasinya),
Pemisahan dapat berlangsung karena adanya gaya gravitasi yang terjadi pada
butiran tersebut. Proses sedimentasi dalam industri kimia banyak digunakan
,misalnya pada proses pembuatan kertas dimana slurry berupa bubur selulose
yang akan dipisahkan menjadi pulp dan air, proses penjernihan air (water
treatment),dan proeses pemisahan buangan nira yang akan diolah menjadi gula.
Proses sedimentasi dalam dunia industri dilakukan secara sinambung dengan
menggunakan alat yang dikenal dengan nama thickener,sedangkan untuk skala
laboratorium dilakukan secara batch. Data-data yang diperoleh dari prinsip
sedimentasi secara batch dapat digunakan untuk proses yang sinambung.
Di industri aplikasi sedimentasi banyak digunakan, antara lain :
1. Pada unit pemisahan , misalnya untuk mengambik senyawa magnesium dari
air laut
2. Untuk memisahkan bahan buangan dari bahan yang akan diolah, misalnya
pada pabrik gula
3. Pengolahan air sungan menjadi boiler feed water.
4. Proses pemisahan padatan berdasarkan ukurannya dalam clarifier dengan
prinsip perbedaan terminal velocity
Sedimentasi adalah suatu proses pemisahan suspensi secara mekanik menjadi dua
bagian, yaitu slurry dan supernatant. Slurry adalah bagian dengan konsentrasi
partikel terbesar, dan supernatant adalah bagian cairan yang bening. Proses ini
memanfaatkan gaya gravitasi, yaitu dengan mendiamkan suspensi hingga
terbentuk endapan yang terpisah dari beningan (Foust, 1980).

19 | P a g e
Proses sedimentasi dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu :
1. Cara Batch
Cara ini cocok dilakukan untuk skala laboratorium, karena
sedimentasi batchpaling mudah dilakukan, pengamatan penurunan ketinggian
mudah. Mekanisme sedimentasi batch pada suatu silinder / tabung bisa dilihat
pada gambar berikut :
Keterangan :
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan
Gambar di atas menunjukkan slurry awal yang memiliki konsentrasi seragam
dengan partikel padatan yang seragam di dalam tabung (zona B). Partikel mulai
mengendap dan diasumsikan mencapai kecepatan maksimum dengan cepat. Zona
D yang terbentuk terdiri dari partikel lebih berat sehingga lebih cepat mengendap.
Pada zona transisi, fluida mengalir ke atas karena tekanan dari zona D. Zona C
adalah daerah dengan distribusi ukuran yang berbeda-beda dan konsentrasi tidak
seragam. Zona B adalah daerah konsentrasi seragam, dengan komsentrasi dan
distribusi sama dengan keadaan awal. Di atas zona B, adalah zona A yang
merupakan cairan bening. Selama sedimentasi berlangsung, tinggi masing-masing
zona berubah (gambar 9 b, c, d). Zona A dan D bertambah, sedang zona B
berkurang. Akhirnya zona B, C dan transisi hilang, semua padatan berada di zona
D. Saat ini disebut critical settling point, yaitu saat terbentuknya batas tunggal
antara cairan bening dan endapan (Foust, 1980).
2. Cara Semi-Batch
Pada sedimentasi semi-batch , hanya ada cairan keluar saja, atau cairan masuk
saja. Jadi, kemungkinan yang ada bisa berupa slurry yang masuk atau beningan
yang keluar. Mekanisme sedimentasi semi-batch bisa dilihat pada gambar
berikut :

20 | P a g e
Gambar 2. Mekanisme Sedimentasi Semi-Batch
Keterangan :
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan
3. Cara Kontinyu
Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang dikeluarkan secara
kontinyu. Saat steady state, ketinggian tiap zona akan konstan. Mekanisme
sedimentasi kontinyu bisa dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3. Mekanisme Sedimentasi Kontinyu


Keterangan :
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan
Kecepatan sedimentasi didefinisikan sebagai laju pengurangan atau penurunan
ketinggian daerah batas antara slurry (endapan) dan supernatant (beningan) pada
suhu seragam untuk mencegah pergeseran fluida karena konveksi (Brown, 1950).
Pada keadaan awal, konsentrasi slurry seragam di seluruh bagian tabung.
Kecepatan sedimentasi konstan, terlihat pada grafik hubungan antara ZL dan
θLmembentuk garis lurus untuk periode awal (dZ/dt=V=konstan ). Periode ini
disebutfree settling, dimana padatan bergerak turun hanya karena gaya gravitasi.

21 | P a g e
Kecepatan yang konstan ini disebabkan oleh konsentrasi di lapisan batas yang
relatif masih kecil, sehingga pengaruh gaya tarik-menarik antar partikel, gaya
gesek dan gaya tumbukan antar partikel dapat diabaikan. Partikel yang berukuran
besar akan turun lebih cepat, menyebabkan tekanan ke atas oleh cairan
bertambah, sehingga mengurangi kecepatan turunnya padatan yang lebih besar.
Hal ini membuat kecepatan penurunan semua partikel (baik yang kecil maupun
yang besar) relatif sama atau konstan.
Semakin banyak partikel yang mengendap, konsentrasi menjadi tidak seragam
dengan bagian bawah slurry menjadi lebih pekat. Konsentrasi pada bagian batas
bertambah, gerak partikel semakin sukar dan kecepatan turunnya partikel
berkurang. Kondisi ini disebut hindered settling.
Kondisi free settling dan hindered settling dapat diamati pada grafik hubungan
antara ZL dan θL. Dimana untuk kondisi free settling ditunjukkan saat grafik masih
berupa garis lurus, sedangkan saat grafik mulai melengkung merupakan
kondisihindered settling.
Berdasarkan konsentrasi dan kecenderungan partikel berinteraksi, proses
sedimentasi terbagi atas tiga macam:
1) Sedimentasi TIpe I/Plain Settling/Discrete particle
Merupakan pengendapan partikel tanpa menggunakan koagulan. Tujuan dari unit
ini adalah menurunkan kekeruhan air baku dan digunakan pada grit chamber.
Dalam perhitungan dimensi efektif bak, faktor-faktor yang
mempengaruhiperformance bak seperti turbulensi pada inlet dan outlet, pusaran
arus lokal, pengumpulan lumpur, besar nilai G sehubungan dengan penggunaan
perlengkapan penyisihan lumpur dan faktor lain diabaikan untuk
menghitung performance bak yang lebih sering disebut dengan ideal settling
basin.
2) Sedimentasi Tipe II (Flocculant Settling)
Pengendapan material koloid dan solid tersuspensi terjadi melalui adanya
penambahan koagulan, biasanya digunakan untuk mengendapkan flok-flok kimia
setelah proses koagulasi dan flokulasi.
Pengendapan partikel flokulen akan lebih efisien pada ketinggian bak yang relatif
kecil. Karena tidak memungkinkan untuk membuat bak yang luas dengan
ketinggian minimum, atau membagi ketinggian bak menjadi beberapa
kompartemen, maka alternatif terbaik untuk meningkatkan efisiensi pengendapan
bak adalah dengan memasang tube settler pada bagian atas bak pengendapan
untuk menahan flok–flok yang terbentuk.

22 | P a g e
3) Hindered Settling (Zone Settling)
Merupakan pengendapan dengan konsentrasi koloid dan partikel tersuspensi
adalah sedang, di mana partikel saling berdekatan sehingga gaya antar pertikel
menghalangi pengendapan paertikel-paertikel di sebelahnya. Partikel berada pada
posisi yang relatif tetap satu sama lain dan semuanya mengendap pada suatu
kecepatan yang konstan. Hal ini mengakibatkan massa pertikel mengendap
sebagai suatu zona, dan menimbulkan suatu permukaan kontak
antara solid dan liquid.
Jenis sedimentasi yang umum digunakan pada pengolahan air bersih
adalahsedimentasi tipe satu dan dua, sedangkan jenis ketiga lebih umum
digunakan pada pengolahan air buangan.
Aplikasi utama dari sedimentasi pada instalasi pengolahan air minum adalah :
1. Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan menggunakan
saringan pasir cepat.
2. Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi sebelum
memasuki unit saringan pasir cepat.
3. Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi pada
instalasi yang menggunakan sistem pelunakan air oleh kapur-soda.
4. Pengendapan air pada instalasi pemisahan besi dan mangan.
Sedimentasi adalah suatu proses yang bertujuan memisahkan/mengendapkan zat-
zat padat atau suspensi non-koloidal dalam air. Pengendapan dapat dilakukan
dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Cara yang sederhana adalah dengan
membiarkan padatan mengendap dengan sendirinya. Setelah partikel-partikel
mengendap, maka air yang jernih dapat dipisahkan dari padatan yang semula
tersuspensi di dalamnya. Cara lain yang lebih cepat adalah dengan melewatkan air
pada sebuah bak dengan kecepatan tertentu sehingga padatannya terpisah dari
aliran air dan jatuh ke dalam bak pengendap tersebut. Kecepatan pengendapan
partikel-partikel yang terdapat di dalam air bergantung kepada berat jenis, bentuk
dan ukuran partikel, viskositas air dan kecepatan aliran dalam bak pengendap.
Pada umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi dan
Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga
menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Setelah
melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit
flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi.

23 | P a g e
Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis.
Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada
berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur.
Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator.
Alat sedimentasi terdiri atas dua jenis, yaitu jenis bak pengendap segi empat
(rectangular) seperti terlihat pada Gambar 3, dan jenis lingkaran (circular) seperti
terlihat pada Gambar 4. Jenis segi empat biasanya digunakan untuk laju alir air
yang besar, karena pengendaliannya dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan
keuntungan alat sedimentasi jenis lingkaran yaitu memiliki mekanisme pemisahan
lumpur yang sederhana.
Bak sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan flok-flok yang dibentuk pada
proses koagulasi dan flokulasi. Agar pengendapan yang terjadi pada bak
sedimentasi berjalan dengan baik, terdapat beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi menyangkut karakteristik aliran dalam bak sedimentasi yang akan
dibangun. Untuk mencapai pengendapan yang baik, bentuk bak sedimentasi harus
dibuat sedemikian rupa sehingga karakteristik aliran di dalam bak tersebut
memiliki aliran yang laminar dan tidak mengalami aliran mati (short-circuiting).
Bak sedimentasi pada umumnya terbuat dari konstruksi beton bertulang dengan
bentuk bulat maupun persegi panjang. Terdapat tiga konfigurasi utama untuk bak
sedimentasi, yaitu :
1. Bak persegi panjang dengan aliran horizontal
2. Bak sedimentasi dengan aliran vertikal
3. Clarifier dengan aliran vertikal
Operasional dan Pemeliharaan
 Pengontrolan kondisi pengendapan flok pada tangki dilakukan dengan
frekuensi 4 kali sehari. Proses pembentukan flok yang tidak sempurna pada
proses koagulasi dan flokulasi mengakibatkan banyaknya flok kecil yang
terbawa ke bak penyaring sehingga meningkatkan beban penyaring;
 Pengontrolan kualitas clarified water untuk memeriksa efisiensi bak
pengendapan. Efisiensi pengendapan yang jelek mengakibatkan meningkatnya
beban pengolahan pada unit filtrasi;
 Penyisihan schum, sludge yang mengapung dan pertumbuhan algae pada
dinding tangki, baffle, dan lounders terutama pada musim panas;

24 | P a g e
 Pengontrolan beban permukaan dan flow rate melalui observasi visual dengan
melihat ketinggian air pada weir pelimpah, bila debit air yang diolah terlalu
besar maka muka air akan melebihi ketinggian weir loading;
 Pengurasan lumpur yang dilakukan pada clarified water secara otomatis dan
manual menurut ketebalan lumpur yang dilakukan dengan menggunakan
pompa penguras.
2.4 Proses pemisahan secara sentrifugal
Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau gaya
sentrifugal. Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal pada
berbagai variasi ukuran dan densitas campuran larutan.
Peralatan sentrifugasi terdiri dari :
a. Pengendapan sentrifugal/centrifugal settling
· Tubular : pemisahan liquid-liquid emulsion
· Disk bowl : pemisahan liquid-liquid
b. Filtrasi sentrifugal
Gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga
slurry dalam filter akan mengalir ke penyaring. Pada operasi sentrifugasi dengan
cara pengendapan, kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut
(ω) disamping faktor-faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan sedimentasi.
laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan sudut (ω), diameter
partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan diameter tabung
centrifuge.
Pemisahan padatan dari air dengan menggunakan pengendapan sentrifuga
prinsipnya sama dengan proses pengendapan secara gravitasi, bedanya
pengendapan ini menghasilkan gaya dorong yang lebih besar yang disebabkan
oleh putaran air. Dengan memutar air, kecepatan pengendapan dapat meningkat
jika dibandingkan dengan pengendapan secara gravitasi pada umumnya.
Pengendapan sentrifuga sudah banyak digunakan untuk pemisahan partikel dan
cairan atau air dalam proses pengolahan mineral seperti pada proses pengeringan
materi dengan ukuran partikel yang berbeda, penyisihan partikel yang sangat kecil
dalam pencucian, atau dalam menyisihkan kontaminan yang terlarut dalam
larutan.
Namun, penggunaan pengendapan sentrifuga untuk penyisihan partikel atau
senyawa lain di dalam proses pengolahan air masih jarang dilakukan dikarenakan
tingginya biaya operasional yang dibutuhkan.

25 | P a g e
Maka dari itu, pengembangan pengendapan dengan memanfaatkan gaya senrifuga
diarahkan pada pengendapan dengan memanfaatkan aliran air melalui dinding
pengendap seperti prinsip kerja hydrocyclone.

Gambar 6. Penyaring Sentrifugal


Cara pemisahan ini berdasarkan adanya gaya sentrifugal yang diberikan pada
partikel – partikel yang melayang sehingga partikel tersebut dapat dipaksa untuk
bergerak ke dasar bejana dan mengendap, sehingga terjadi pemisahan antara
partikel padat dan pelarutnya. Selanjutnya pada campuran yang telah memisah
tersebut dapat dipisahkan lebih lanjut dengan cara dekantasi atau memipet cairan
yang berada diatas padatannya lalu ipindahkan ke tempat lain. Cara ini sangat
cocok untuk untuk memisahkan campuran yang ukuran partikeln ya sangat kecil
dan masa jenis partikelnya juga sangat kecil sehingga partikelnya melayang
dalam cairannya, misalnya koloid. Gaya sentrifugal diperoleh dengan cara
memutar campuran yang akan dipisahkan dengan suatu alat khusus yang disebut
centrifuge. Seperti pada Gambar disamping.
Persamaan untuk centrifuge ialah yang terlihat seperti dibawah. RCF( Celative
Centrifugal Force) ialah ukuran kekuatan dari gaya sentrifugalnya setelah
mempertimbangkan faktor lain seperti kecepatan angular, Radius rotasi dan
gravitasinya.
RCF = (rw2)/g
r : Radius rotasi
w : Kecepatan angular
g : Gravitasi
Ada 2 jenis alat Centrifuge, Centrifuge biasa yang mempunyai kecepatan putar
rendah antara 0 – 3000rpm, alat ini biasa digunakan untuk memisahkan campuran
yang ukurann partikelnya relatif besar. Ultra Centrifuge mempunyai kemampuan
putar tinggi dari 0 – 20.000 rpm, bahkan ada yang dapat mencapai 120.000 rpm.

26 | P a g e
Centrifuge jenis ini banyak digunakan untuk keperluan biokimia misalnya
memisahkan plasma dan serum pada darah.
Fungsi sentrifugasi adalah mempercepat proses pengendapan suspensi dengan
memberikan gaya sentrifugasi pada partikel-partikelnya.
Contoh : Proses pemisahan minyak dengan air dalam santan.
Kecepatan sentrifugasi diatur pada 3000-3500 rpm, maka terjadi pemisahan dan
terdapat dua bagian yaitu fraksi kaya minyak (krim) dan fraksi miskin minyak
(skim). Selanjutnya krim diasamkan, kemudian diberi perlakuan sentrifugasi
sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak.

Prinsip pemisahan ;
Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara
horizontal pada jarak tertentu dengan alat tertentu Apabila objek berotasi di dalam
tabung atau silinder yang berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran
tersebut dapat bergerak menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi
karena adanya gaya yang berlawanan yang menuju kearah dinding luar silinder
atau tabung, gaya tersebut adalah gaya sentrifugal. Gaya inilah yang
menyebabkan partikel-partikel menuju dinding tabung dan terakumulasi
membentuk endapan. Selanjutnya, cairan dapat dipisahkan dengan dekantasi
(dituang atau dipipet hati-hati).
SIZE REDUCTION
Pengecilan ukuran dapat dilakukan pada bahan pangan dengan cara tradisional
maupun dengan menggunakan alat (mesin), hasil dari pengecilan ukuran tersebut
akan bergantung dari karakteristik dari bahan pangan yang direduksi. Pemilihan
alat dan bahan yang sesuai akan berpengaruh terhadap hasil pengecilan.
Pengecilan ukuran dapat dilakukan secara basah dan kering, keuntungan dari
pengecilan ukuran basah adalah bahan yang dihasilkan lembut dan berlangsung
pada suhu yang tidak tinggi dan sedikit kemungkinan terjadi oksidasi atau
ledakan.
Metode pengecilan ukuran di atas akan dipengaruhi oleh alat yang digunakan,
setiap alat size reductor akan menghasilkan partikel dan bentuk yang berbeda.
Salah satu indikator dari perbedaan bentuk partikel adalah ukuran diameter dari
masing-masing produk yang reduksi, cara mennganalisis ukuran diameter bahan
yang direduksi dapat diketahui dengan analisis ayakan.

27 | P a g e
Klasifikasi peralatan size reduction :
a) Crusher
b) Grinder
c) Milling (penggilingan)

2.5 Macam-Macam Sentrifuge

Ada tiga macam sentrifuge, yaitu:

1. General purpose centrifuge: ligatan (kec. Rotasi) sampai ± 7000/menit.biasanya


untuk pemisahan sampel urin, serum, atau cairan lain dari bahan padat tidak
larut.

2. Micro centrifuge: ligatan tinggi : > 7000/menit


3. Ultrasentrifuge atau spescial centrifuge : biasanya digunakan untuk keperluan
yang lebih spesifik. ligatan sangat tinggi ±60.000/menit dapat memisahkan bagian
sel yang kecil, cth: ribosoma, inti sel, dll.
 Sentrifus dengan rotor jenis swing out
Sentrifus jenis ini memiliki selonsong tabung yang melekat secara bebas
pada rotor sehingga apabila diputar, selonsong bersama tabung sentrifus di
dalamnya akan berada padaa posisi mendatar atau horizontal. Sedimen yang
terbentuk padat dan datar, namun kecepatan putaran lebih rendah
dibandingkan dengan jenis angel karena gesekan udara lebih besar.
 Sentrifus dengan rotor jenis angel atau fixed
Sentrifus jenis ini memiliki selonsong tabung yang melekat secara tetap
dengan sudut kemiringan 45 derajat sehingga saat diputar posisi selonsong
dan tabung didalamnya tetap pada kemiringan tersebut. Sedimen yang
terbentuk tidak sepadat sedimen jenis swing-out dan permukaan yang
miring mengakibatkan mudah terurai kembali saat alat berhenti atau ketika
tabung dikeluarkan. Kecepatan putaran lebih cepat karena gesekan udara
lebih sedikit dibandingkan swing-out.

28 | P a g e
 Ultrasentrifus
Sentrifus jenis ini memiliki kecepatan tinggi dan umumnya memakai rotor
jenis fixed dan dilengkapi pendingin karena gesekan pada kecepatan tinggi
dapat meningkatkan suhu di dalam sentrifus sampai 5 derajat C. Kecepatan
ultrasentrifus ini dapat mencapai 20.000 g atau 15.000 rpm. Salah saru
contoh penggunaan ultrasentrifus di laboratorium adalah untuk
memisahkan lipoprotein atau kilomikron.

2.6. Kecepatan Putaran


Kecepatan sentrifus diukur dalam rpm yang tidak menggambarkan daya pemisah
alat tersebut. Terminologi yang benar adalah Relative Centrifuge Force (RCF)
dalam satuan g yang dapai dihitung dalam menggunakan rumus di bawah ini atau
menggunakan Normogram 1
g = radius rotor x rpm kuadrat x 1,118 x 10-5
radius rotor : panjang lengan rotor dari pusat tungkai pemutar (cm)
g : diketahui
misalnya : r = 25 cm, g = 500 maka rpm = 1337
Pada umumnya sentrifus kecil yang sederhana mempunyai kecepatan putaran per
menit (revolution per menit/rpm) antara 3000-5000 rpm yang dapat diatur
menggnakan tombol pengatur kecepatan. Kecepatan sampai 20.000 g dapat
diperoleh memakai ultrasentrifus dengan pendingin.

2.7. Penggunaan Sentrifuge Secara Benar

1. Jumlah tabung yang digunakan harus genap dan diletakkan saling berhadapan.
2. Pada saat sentrifuge berputar, jangan dihentikan dengan tangan.
3. Untuk sentrifuge dengan ligatan tinggi harus disertai dengan pendingin yang
menjaga agar larutan yang diputar tidak terpengaruh.
4. Rumah tabung harus disertai dengan beban karet agar tabung tidak mudah
pecah/

29 | P a g e
5. Rotor harus membuat putaran yang konstan.

Kecepatan pemutaran sampel darah yang diusulkan NCCLS adalah 1000-1200 g


selama 5-15 menit, walaupun tidak ada kecepatan dan waktu standar yang
ditetapkan khusus untuk darah dan serum. Untuk memperoleh hasil yang benar,
sebaiknya menggunakan tabung yang sesuai dengan anjuran pabrik sentrifus. Hal
ini terutama berlaku untuk jenis sentrifus khusus seperti mikrosentrifus dan
sentrifus berukuran besar atau berkecepatan tinggi. Untuk kecepatan diatas 5000 g
perlu digunakan tabung polipropilen agar tidak pecah. Tabung yang digunakan
harus sesuai dengan ukuran selonsong agar kedudukannya pas dan tidak boleh
terlalu keluar dari selonsongnya. Sentrifus tidak boleh dijalankan bila belum
tertutup rapat atau dalam keadaan tabung belum seimbang. Tabung berukuran sama
perlu didudukan berhadapan dan untuk keseimbangan boleh menggunakan tabung
berisi air. Jangan mengisi tabung sampai penuh tetapi sebaiknya hanya 3/4 bagian
saja. Sebaiknya menggunakan tabung tertutup atau tabung yang ditutup dengan
parafilm. Apabila sewaktu dijalankan terdengar bunyi yang mencurigakan atau
bunyi gesekan segera hentikan sentrifus untuk melihat kemungkinan pecahnya
tabung. Sewaktu menggunakan sentrifus, kecepatan harus dinaikan secara bertahap
dan tidak dibenarkan lansung memasang pada kecepatan tinggi. Begitu pula
sewaktu mematikan, sentrifus harus ditunggu sampai berhenti dan tidak dibenarkan
memperlambat memperlambat dengan tangan. Setelah berhenti, sebaiknya tutup
sentrifuge tidak segera dibuka tetapi didiamkan dahulu sekitar 5 menit agat
terhindar dari kejadian infeksi oleh aerosol yang terbentuk selama sentrifugasi.

2.8. Cara Menggunakan Sentrifuge


 Sambungkan stop kontak ke stavolt bersumber 220 Volt
 Buka penutup Sentrifuge
 Cek kebersihan bagian dalam alat

30 | P a g e
 Masukkan sampel kedalam tabung dengan volume yang sama antar tiap-tiap
tabung
 Masukkan tabung yang telah diisi dengan sampel kedalam sentrifuge sebanyak
2/4/6/12 buah
 Tutup kembaki sentrifuge
 Tekan tombol kecepatan yang diinginkan(rpm)
 Tekan tombol waktu yang diinginkan(menit)
 Tunggu sampai sentrifuge benar-benar berhenti, baru sampel bisa di keluarkan
 Setelah pemakaian pertama, istirahatkan selama 15 menit baru kemudian di pakai
untuk pemakaian kedua
 Matikan tombol power

2.9. Cara Perawatan Sentrifuge


 Rotor-centrifuge harus dijaga dalam keadaan bersih.
 Beban sentrifuge harus seimbang
 Pastikan penutup sentrifuge dalam keadaan bersih dan tertutup erat
 Kalibrasi
 Pengecekan power suply
Keseimbangan diperlukan selama sentrifugasi, karena bila tidak seimbang
maka akan terjadi getaran. Getaran ini akan semakin hebat pada saat percepatan
dan perlambatan. Apabila hal ini terjadi selain mengakibatkan sedimen yang
terbentuk dapat terurai kembali juga akan mempercepat rusaknya alat.

2.10.Kalibrasi
Kecepatan putaran sentrifus harus diperiksa paling sedikit setiap 3 bulan sekali
menggunakan alat yang disebut tachometer. Tachometer ada 2 macam taitu
tachometer kontak dan tachometer optik/phototachometer. Tachometer kotak
mengukur rpm dengan menempelkan alat kebagian sentrifus yang berputar,
sedangkan tachometer optik mengukur rpm berdasarkan pantulan permukaan yang

31 | P a g e
sedang berputar. Kecepatan tidak boleh lebih dari 5% dari rpm yang tertera.
Apabila sentrifus memiliki pengatur waktu perlu diperiksa secara berkala dengan
stopwatch dan tidak boleh berbeda lebih dari 10%. Sentrifus dengan pendingin
perlu diperiksa suhunya setiap bulan sekali dan tidak boleh menyimpang lebih dari
0,5% dari suhu yang diharuskan.

32 | P a g e
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemisahan bahan merupakan metode umum dan penting dala suatu industri
pertanian. Pemisahan ini digunakan untuk memperoleh bahan dengan bentuk,
ukuran, atau fraksi tertentu yang diinginkan. Metode pemisahan secara umum
dibagi menjadi dua yaitu pemisahan mekanis dan pemisahan bahan dengan
kontak keseimbangan bahan. Pemisahan denga cara mekanis meliputi
pengendapan, filtrasi, dan ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengankontak
keseimbangan bahan meliputi penguapan, koagulasi, distilasi, adsorbs,
kristalisasi, dan sentrifugasi. Setiap metode tersebut memiliki spesifikasi untuk
meisahkan bahan tertentu. Vibrating screen merupakan alat untuk memisahkan
bahan padat berdasarkan ukurannya dengan suatu screen, yang satuannya mesh.
Settlin tank merupakan alat yang digunakan untuk mengendapkan bahan seperti
pati, penanganan limbah, dll. Metode pemisahan fluoda cair dapatmenggunakan
destilasi, contohnya adalah dalam fraksinisasi minyak bumi.
3.2 Saran
Pemisahan bahan merupakan metode yang penting dala industri untuk
memperoleh bahan dengan ukuran, atau fraksi yang diinginkan. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman mengenai pemisahan ukuran dan juga prinsip-prinsip
pemisahan bahan, beserta alat-alat terkait pemisahan bahan.

33 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Modul Clarification Station. http://www.pabriksawit.com [24


November 2015].
Idrial. 1987. Peralatan Pengolah Hasil Pertanian. Skripsi. Fakultas Teknologi
Pertanian, IPB.
Rahayu, Didah. 2008. Pemisahan
Campuran.http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008 [25 November
2015] Rahayu,
Suparni S. 2009. Filtrasi. http://www.chem-is-try.org/materi_kim [25 November
2015].
Wiraatmadja, Sutedja. 1981. Peralatan Industri. Fakultas Teknologi PertanIan,
Institut Pertanian Bogor.
http://littlepieceofchemistry.blogspot.com/2012/11/pemisahan-campuran.html
http://ukhtyindahenergi.blogspot.com/2011/07/sentrifugasi-size-reduction.html
http://tentangteknikkimia.wordpress.com/2011/12/17/sedimentasi/
http://masnilala.blogspot.com/2013/10/sedimentasi.html

34 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai