Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu BAB I pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun PENDAHULUAN rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal yang negative bagi diri karyaw an. Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan ol eh penyakit yang diderita karyawan tanpa sepeng etahuan pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap kondisi fisik di terapkan saat memasuki ru ang kerja agar mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Daasr - dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja BAB II a. Sejarah Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sejak zaman purba pada awal kehidupan manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia bekerja. Pada saat bekerja mereka PEMBAHASAN mengalami kecelakaan dalam bentuk cidera atau luka. Tatkala revolusi industri dimulai yakni sewaktu umat manusia dapat memanfaatkan hukum alam dan dipelajari sehingga menjadi ilmu pengetahuan dan dapat diterapkan secara praktis. Penerapan ilmu pengetahuan tersebut dimulai pada abad 18 dengan munculnya industri tenun, penemuan ketel uap untuk keperluan industri. Tenaga uap sangat bermanfaat bagi dunia industri, namun pemanfaatannya juga mengandung risiko terhadap peledakan karena adanya tekanan uap yang sangat tinggi. Selama awal abad pertengahan berbagai bahaya diidentifikasi, termasuk efek paparan timbal dan mercury, kebakaran dalam ruang terbatas, serta kebutuhan alat pelindung perorangan. Selanjutnya menyusul revolusi listrik, revolusi tenaga atom, dan penemuan-penemuan baru di bidang teknik dan teknologi yang sangat bermanfaat bagi umat manusia. Di samping manfaat tersebut, pemanfaatan teknik dan teknologi dapat merugikan dalam bentuk risiko terhadap kecelakaan apabila tidak diikuti dengan pemikiran tentang upaya K3. b. Pengertian Keselamatan Kerja di Laboratorium dan Industri 1. Keselamatan Kerja di Laboratorium Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar di dalam kegiatan di laboratorium terhindar dari kecelakaan . Sehubungan dengan kemungkinan timbul bahaya-bahaya di dalam kegiatan laboratorium, maka kita perlu mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh benda- benda atau barang-barang yang ada di laboratorium dan memahami dan mampu memperlakukan alat dan bahan secara aman. Tata Tertib di Laboratorium Tata tertib ini penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan bekerja/ praktikum di dalam laboratorium. Berikut ini beberapa contoh tata tertib : 1. Alat-alat serta bahan yang ada di dalam laboratorium tidak diperkenankan dibawa keluar tanpa seizin guru/dosen. 2. Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan. 3. Jika dalam melakukan percobaan tidak mengerti atau ragu-ragu, sebaiknya bertanya kepada guru/dosen. 4. Menggunakan peralatan kerja ( jas laboratorium, kacamata, sarung tangan, sepatu dan lain- lain ). 5. Jika ada alat yang rusak atau pecah, segera laporkan kepada guru/dosen. 2. Keselamatan Kerja di Industri Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manjemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan Rambu – rambu keselamatan kerja : 1. Larangan 2. 2. Perintah : • Safety Helmets • Sabuk Pengaman (safety belt) • Sepatu Karet (sepatu boot) • Sepatu pelindung (safety shoes) • Sarung Tangan • Tali Pengaman (Safety Harness) • Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) • Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) • Masker (Respirator) • Pelindung wajah (Face Shield) • Jas Hujan (Rain Coat) 3. Peringatan 4. Pemberitahuan c. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Melindungi keselamatan pekerja dalam
melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktifitas nasional. 2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja. 3. Sumber produksi terpelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil BAB III kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan PENUTUP keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur
yang penting dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. TERIMA KASIH