Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang
berjudul ‘Perubahan Sosial’ tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah tentang Perubahan Sosial yang kami selesaikan ini masih
jauh dari kesempurnaan .Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusan makalah Perubah Sosial ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Wargasari, 24 September 2022


Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
* KATA PENGANTAR
* DAFTAR ISI
* BAB 1 PENDAHULUAN
* BAB 2 PEMBAHASAN
* PENUTUP
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu perkembangan dan teknologi yang banyak


membawa perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam hal perubahan pola
hidup maupun tatanan sosial termasuk dalam bidang Pertanian yang sering dihadapkan
dalam suatu hal yang berhubungan langsung dengan norma dan budaya yang dianut
oleh masyarakat yang bermukim dalam suatu tempat tertentu.
Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peran penting dalam mencapai
hasil pertanian yang optimal. Perkembangan social budaya dalam masyarakat
merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah
mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budya bisa
memberikan dampak positif maupun negatif.
Hubungan antara budaya dan pertanian sangatlah erat hubungannya bahkan sejak
zaman nenek moyang manusia telah mengenal bercocok tanam dengan alat-alat
tradisional.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:


Untuk memenuhi tugas semester 1 mata pelajaran Sosiologi tentang Pertanian
BAB PEMBAHASAN

1. Apa dampak pertanian bagi masyarakat

Damapak aktivitas pertanian terhadap lingkungan sifatnya sangat bervariasi dari


pencemaran air, perubahan iklim, hingga pencemaran genetika. Solusi untuk
menghindari dampak ini dari penerapan pertaninan berkelanjutan hingga
kembali ke sistem pertanian subsistem.

2. Siapa yang banyak di untungkan dari hasil pertanian

Seluruh masyarakat diuntungkan dari hasil pertanian karena mayoritas masyarakat


Kampung Manglid adalah petani jadi sebagian besar penghasilan masyarakat adalah
dari hasil mereka bertani. Contoh jika mereka sudah selesai panen, maka mereka
pasti akan menjual sebagian dari hasil panen mereka untuk dijadikan modal kembal i.
3. Dimana tempat yang cocok untuk bercocok tanam

Tempat yang cocok untuk menanam padi adalah tempat yang tentunya tanahnya
subur, dan curah hujannya sedang. Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang
berhawa panas dan banyak mengandung uap air.

4. Kapan biasanya masyarakat bercocok tanam


Masyarakat biasanya menanan padi dalam jangka waktu 3 Bulan, namun karena
sekarang musim penghujan jadi masyarakat menggarap kembali lahannya setelah
mereka menyelesaikan panen.

5. Mengapa mayoritas masyarakat menjadi seorang petani


Karena di desa tidak terdapat kantor atau gedung modern. Dan sebagian besar hasil
alam yang ada di desa adalah dari hasil pertanian. Jadi sebagian besar penduduknya
bekerja sebagai petani.

6. Bagaimana cara bercocok tanam yang baik dan benar

Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan :

* Bibit yang ditanam tidak lebih dari tiga bibit perumpun atau dalam
bahasa jawanya ‘Iwir’
Dengan menanam bibit yang sedikit dalam setiap rumpunnya maka hal ini akan
membuat tananman padi lebih leluasa untuk membentuk anakan produkt if.
* Pengaturan jarak tanam yang tepat sesuai dengan tingkat kesuburan
tanah
Untuk lahan yang kurang subur sebaiknya menggunakan jarak tanam 25x25 cm,
sedangkan untuk tanah yang kurang subur 30x30 cm. Hal ini dimaksudkan agar pada
fase generatif nantinya tanaman padi bisa memproduksi mulai dengan maksimal.

* Gunakan bibit usia muda tidak lebih dari 20 hari


Tujuan dari menggunakan bibit padi muda adalah agar bibit yang baru dipindah
tanam bisa tidak mengalami stagnasi (Tanaman berhenti tumbuh) yang berkepanjangan
atau istilah orang jawa menyebutnya tanaman cepat “ Ngilir”.

* Saat proses pindah tanam usahakan kondisi air dilahan macak-macak


Dengan kondisi air yang macak-macak ini maka proses penanam akan semakin
mudah dan bibit yang baru dipindah tanam tidak akan mengalami resiko seperti asem-
asemen, dimakan hama keong dan lain sebagainya.

* Tanam dangkal
Hal ini dimaksudkan agar akar tanaman bisa segera bergerak karena mendapatkan
sirkulasi udara yang cukup. Selain itu tanam dangkal ini dapat mempengaruhi
pembentukan anakan nantinya dan juga mempermudah akar untuk menyerap unsur
hara yang diberikan dari pemupukan.

* Sistem tanam jajar legowo


Dengan sistem tanam jajar legowo ini dapat mengurangi terjadinya kompetisi antar
tanaman dalam menyerap unsur hara dan jajar legowo membuat sirkulasi udara dan
sinar matahari bisa sempurna menyinari rumpun padi.
MAKALAH SOSIOLOGI

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL

PENGARUH SOSIAL BUDAYA TERHADAP PERTANIAN


GURU MAPEL: IBU SUKMIATI S.Pd

KELOMPOK 2:
1. ABDUL MUIN
2. DEA ARIANTI
3. IDANG HAMDANI
4. MIRA SANTIKA
5. M. ALPAN ATABRIJI
6. RISPAN MAULANA
7. ROHAETI
8. WARDENA

.
NARASUMBER: BAPAK SUMPENA
KP. MANGLID
RT/RW: 001/004
DES.WARGASARI/KEC.KADUPANDAK/KAB.CIANJUR/PROV.JAWA
BARAT

Anda mungkin juga menyukai