DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA :
1. FRIANDA BASTIAN SIHOTANG (5193550003)
2. ANDRE ALFAMA AFRIZAL NST (5193550004)
3. RIZKY FITRAH SIREGAR ( 5193550005 )
MATA KULIAH : SISTEM DAN B.IRIGASI & TUGAS PERENCANAAN
DOSEM PENGAMPU : Ir. RUMILLAH HARAHAP, M.SI
SARRA RAHMADANI, S.T ., M.ENG
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan CBR tepat waktu. Makalah Critical Book Review disusun guna memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Sistem dan Bangunan Irigasi & Tugas Perencanaan. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Sistem dan
Bangunan Irigasi & Tugas Perencanaan.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu selaku dosen mata kuliah
Sistem dan Bangunan Irigasi & Tugas Perencanaan. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
I.1 Latar Belakang........................................................................................................................3
I.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................................3
I.3 Manfaat Penulisan..................................................................................................................3
I.4 Identitas Buku.........................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
ISI RINGKASAN BUKU................................................................................................................4
II.1 BUKU UTAMA....................................................................................................................4
II.2 BUKU PEMBANDING........................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................................7
III.1 KELEBIHAN BUKU..........................................................................................................7
III.2 KEKURANGAN BUKU.....................................................................................................7
BAB IV............................................................................................................................................8
KESIMPULAN................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.
Banyaknya buku yang beredar terkadang membuat kesulitan dalam menentukan buku
referensi yang sesuai dengan kebutuhan. Terkadang kita memilih satu buku namun, hal itu tidak
dapat memenuhi kebutuhan yang kita jadikan sebagai referensi kita. Sehingga kita memilih buku
lain untuk dijadikan sebagai buku referensi. Oleh karena itu, dibutuhkannya critical book report
untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi.
Buku Pembanding
A. Sejarah Irigasi
Di Indonesia, persawahan sudah ada sejak jaman Hindu. Pada jaman tersebut telah
dibangun prasarana irigasi secara sederhana (Oppenheimer & Syahrir, 2010; Pasandaran, 1991).
Hal itu bisa dilihat dengan adanya peninggalan sejarah, yaitu usaha-usaha pembagian air irigasi.
Seperti irigasi subak di Bali, sistem Tuo Banda di Sumatera Barat, sistem Tudang Sipulung di
Sulawesi Selatan dan sistem kalender pertanian Pranatamangsa di Jawa. Kemudian dilanjutkan
pada masa penjajahan Belanda serta di zaman Indonesia membangun atau sekitar tahun 1970-an
(Erman, 2007).
Bangunan irigasi pertama di Indonesia, dibangun di Jawa Timur. Hal ini dibuktikan
dengan prasasti Harinjing di Museum Jakarta. Data prasasti tertua di Indonesia menyebutkan
bahwa saluran air tertua telah di bangun di Desa Tugu dekat Cilincing abad ke-V M. Seiring
dengan berkembangnya jaman, irigasi di Indonesia terus berkembang hingga jaman penjajahan
Belanda. Pada tahun 1832, Pemerintahan Belanda ke Situbondo membangun bendung Sampean
Kali Sampean Jawa Timur oleh Ir. Van Thiel. Pembuatan bendung pertama di Indonesia ini
untuk keperluan irigasi, bendung di buat dari struktur kayu jati diisi dengan batu kali dengan
panjang bentang bendung 45 meter serta tinggi 8 meter. Selanjutnya pada tahun 1852 sampai
dengan 1857 dibangun pula bendung Lengkong di Mojokerto untuk mengairi areal seluas 34.000
hektar (Erman, 2007)
Selanjutnya Bendung Glapan dikali Tuntang Jawa Tengah, yang dibangun Tahun 1852
dan selelsai Tahun 1859. Namun baru bisa berfungsi 20 tahun kemudian yaitu pada tahun 1880-
1890. Bendung Glapan dibangun di bawah Pemerintahan Kolonial untuk tanaman rakyat.
Pemerintahan Hindia-Belanda juga mendirikan Departemen dalam bentuk "Irrigatie-Afdeling".
Tepatnya 1 januari 1889. Daerah irigasi yang pertama kali dibentuk yaitu Irrigatie-Afdeling
Serayu, yang meliputi karesidenan Banyumas dan Bagelan di Jawa Tengah. Kemudian diikuti
dengan Irrigatie-Afdeling Brantas yang meliputi daerah Malang-Kediri-Surabaya pada Tahun
1982, Irrigatie-Afdeling Serang yang meliputi daerah Semarang-Demak dan Purwodadi. Dengan
semua itu Pulau Jawa dalam tahun 1910 telah terbagi habis oleh daerah-daerah irigasi (Erman,
2007).
Pada jaman penjajahan Belanda, para petani tradisional Indonesia dituntut untuk
memaksimalkan hasil pertanian mereka. Salah satu cara untuk memaksimalkan hasil pertanian
yaitu dengan pemenuhan kebutuhan air tanaman dengan kegiatan irigasi yang sederhana.
Sedangkan di Indonesia, modernisasi kegiatan irigasi terlihat sejak tahun 1957 pada saat
dimulainya pembangunan waduk Jati Luhur di Jawa Barat
B. Pengertian Irigasi
Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1982 (PP No. 23/1982) dan No. 77 Tahun
2001 (PP No.77/2001) tentang irigasi, bahwa Irigasi ialah usaha untuk penyedian dan pengaturan
air untuk menunjang pertanian. Menurut No. 23 Tahun 1982, irigasi juga termasuk dalam
pengertian drainase yaitu : mengatur air terlebih dari media tumbuh tanaman atau petak agar
tidak mengganggu pertumbuhan maupun produksi tanaman. Sedangkan Small dan Svendsen
(menyebutkan bahwa irigasi ialah : tindakan intervasi manusia untuk mengubah aliran air dari
sumbernya menurut ruang dan waktu serta mengolah sebagian atau seluruh jumlah tersebut
menaikkan produksi pertanian
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
BAB IV
KESIMPULAN
Secara keseluruhan baik buku utama maupun buku pembanding sangat bagus digunakan
sebagai buku pengangan dalam memahami beberapa materi mengenai irigasi.Kedua buku juga
memiliki bahasa yang mudah dipahami serta memiliki ejaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
DAFTAR PUSTAKA
Buku Irigasi Dan Bangunan Air 1 karangan Ir.Hariwibowo M.T
Buku irigasi karangan Ir. Widjadmoko ; Ir. Imam Soewadi