Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REVIEW

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA :
1. FRIANDA BASTIAN SIHOTANG (5193550003)
2. ANDRE ALFAMA AFRIZAL NST (5193550004)
3. RIZKY FITRAH SIREGAR ( 5193550005 )
MATA KULIAH : SISTEM DAN B.IRIGASI & TUGAS PERENCANAAN
DOSEM PENGAMPU : Ir. RUMILLAH HARAHAP, M.SI
SARRA RAHMADANI, S.T ., M.ENG

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


PRODI S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan CBR tepat waktu. Makalah Critical Book Review disusun guna memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Sistem dan Bangunan Irigasi & Tugas Perencanaan. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Sistem dan
Bangunan Irigasi & Tugas Perencanaan.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu selaku dosen mata kuliah
Sistem dan Bangunan Irigasi & Tugas Perencanaan. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
I.1 Latar Belakang........................................................................................................................3
I.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................................3
I.3 Manfaat Penulisan..................................................................................................................3
I.4 Identitas Buku.........................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
ISI RINGKASAN BUKU................................................................................................................4
II.1 BUKU UTAMA....................................................................................................................4
II.2 BUKU PEMBANDING........................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................................7
III.1 KELEBIHAN BUKU..........................................................................................................7
III.2 KEKURANGAN BUKU.....................................................................................................7
BAB IV............................................................................................................................................8
KESIMPULAN................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.
Banyaknya buku yang beredar terkadang membuat kesulitan dalam menentukan buku
referensi yang sesuai dengan kebutuhan. Terkadang kita memilih satu buku namun, hal itu tidak
dapat memenuhi kebutuhan yang kita jadikan sebagai referensi kita. Sehingga kita memilih buku
lain untuk dijadikan sebagai buku referensi. Oleh karena itu, dibutuhkannya critical book report
untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi.

I.2 Tujuan Penulisan


Tujuan makalah ini adalah untuk mengkritisi atau membandingkan suatu buku yang
berbeda.
I.3 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan mengetahui
metode dan cara penulisan Ejaan Yang Disempurnakan.

I.4 Identitas Buku


Buku Utama

Judul Buku : Irigasi Dan Bangunan Air 1


Pengarang : DR.HARIWIBOWO,M.T
Penerbit :-
Tahun Terbit : 2019
Kota Terbit : Pontianak
ISBN : 978-602-8355-86-5

Buku Pembanding

Judul Buku : IRIGASI


Pengarang : Ir. Widjadmoko ; Ir. Imam Soewadi
Penerbit : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Tahun Terbit : 2001
Kota Terbit : Semarang
ISBN : 979-704-016-x
BAB II
ISI RINGKASAN BUKU
II.1 BUKU UTAMA
BAB 1 : Pengantar Irigasi Bangunan Air

A. Sejarah Irigasi

Di Indonesia, persawahan sudah ada sejak jaman Hindu. Pada jaman tersebut telah
dibangun prasarana irigasi secara sederhana (Oppenheimer & Syahrir, 2010; Pasandaran, 1991).
Hal itu bisa dilihat dengan adanya peninggalan sejarah, yaitu usaha-usaha pembagian air irigasi.
Seperti irigasi subak di Bali, sistem Tuo Banda di Sumatera Barat, sistem Tudang Sipulung di
Sulawesi Selatan dan sistem kalender pertanian Pranatamangsa di Jawa. Kemudian dilanjutkan
pada masa penjajahan Belanda serta di zaman Indonesia membangun atau sekitar tahun 1970-an
(Erman, 2007).

Bangunan irigasi pertama di Indonesia, dibangun di Jawa Timur. Hal ini dibuktikan
dengan prasasti Harinjing di Museum Jakarta. Data prasasti tertua di Indonesia menyebutkan
bahwa saluran air tertua telah di bangun di Desa Tugu dekat Cilincing abad ke-V M. Seiring
dengan berkembangnya jaman, irigasi di Indonesia terus berkembang hingga jaman penjajahan
Belanda. Pada tahun 1832, Pemerintahan Belanda ke Situbondo membangun bendung Sampean
Kali Sampean Jawa Timur oleh Ir. Van Thiel. Pembuatan bendung pertama di Indonesia ini
untuk keperluan irigasi, bendung di buat dari struktur kayu jati diisi dengan batu kali dengan
panjang bentang bendung 45 meter serta tinggi 8 meter. Selanjutnya pada tahun 1852 sampai
dengan 1857 dibangun pula bendung Lengkong di Mojokerto untuk mengairi areal seluas 34.000
hektar (Erman, 2007)

Selanjutnya Bendung Glapan dikali Tuntang Jawa Tengah, yang dibangun Tahun 1852
dan selelsai Tahun 1859. Namun baru bisa berfungsi 20 tahun kemudian yaitu pada tahun 1880-
1890. Bendung Glapan dibangun di bawah Pemerintahan Kolonial untuk tanaman rakyat.
Pemerintahan Hindia-Belanda juga mendirikan Departemen dalam bentuk "Irrigatie-Afdeling".
Tepatnya 1 januari 1889. Daerah irigasi yang pertama kali dibentuk yaitu Irrigatie-Afdeling
Serayu, yang meliputi karesidenan Banyumas dan Bagelan di Jawa Tengah. Kemudian diikuti
dengan Irrigatie-Afdeling Brantas yang meliputi daerah Malang-Kediri-Surabaya pada Tahun
1982, Irrigatie-Afdeling Serang yang meliputi daerah Semarang-Demak dan Purwodadi. Dengan
semua itu Pulau Jawa dalam tahun 1910 telah terbagi habis oleh daerah-daerah irigasi (Erman,
2007).
Pada jaman penjajahan Belanda, para petani tradisional Indonesia dituntut untuk
memaksimalkan hasil pertanian mereka. Salah satu cara untuk memaksimalkan hasil pertanian
yaitu dengan pemenuhan kebutuhan air tanaman dengan kegiatan irigasi yang sederhana.
Sedangkan di Indonesia, modernisasi kegiatan irigasi terlihat sejak tahun 1957 pada saat
dimulainya pembangunan waduk Jati Luhur di Jawa Barat

B. Pengertian Irigasi

Beberapa pengertian irigasi diantaranya Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006


tentang Irigasi (PP No 20., 2006), Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan
air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa,
irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Sedangkan maksud irigasi adalah:
untuk mencukupi kebutuhan air di musim hujan untuk keperluan pertanian seperti membasahi
tanah, merabuk, mengatur suhu tanah, menghindarkan gangguan hama dalam tanah dan
sebagainya. Irigasi berfungsi mendukung produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi
pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat, khususnya
petani, yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1982 (PP No. 23/1982) dan No. 77 Tahun
2001 (PP No.77/2001) tentang irigasi, bahwa Irigasi ialah usaha untuk penyedian dan pengaturan
air untuk menunjang pertanian. Menurut No. 23 Tahun 1982, irigasi juga termasuk dalam
pengertian drainase yaitu : mengatur air terlebih dari media tumbuh tanaman atau petak agar
tidak mengganggu pertumbuhan maupun produksi tanaman. Sedangkan Small dan Svendsen
(menyebutkan bahwa irigasi ialah : tindakan intervasi manusia untuk mengubah aliran air dari
sumbernya menurut ruang dan waktu serta mengolah sebagian atau seluruh jumlah tersebut
menaikkan produksi pertanian

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 32/PRT/M/2007 dan Peraturan


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor: 17/PRT/M/2015). Irigasi adalah
usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan
irigasi tambak. Irigasi juga didefinisikan sebagai suatu proses pemberian air kepada suatu lahan
secara tidak alami guna pertumbuhan tanaman. Pemberian air dalam kegiatan irigasi ini harus
diiringi dengan drainase yaitu pembuangan air kelebihan pada lahan pertanian agar tidak
mengganggu pertanian. Erman Mawardi mendefisinikan bahwa irigasi adalah usaha untuk
memperoleh air yang menggunakan bangunan dan saluran buatan untuk keperluan penunjang
produksi pertanian (Erman, 2007).

C.Konsep evaluasi dan kesesuaian lahan


Evaluasi lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tujuantertentu dengan
menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji.Hasil evaluasi lahan akan
memberikan informasi dan/atau arahan penggunaanlahan sesuai dengan keperluan.Kesesuaian
lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaantertentu. Kesesuaian lahan
tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini(kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan
perbaikan (kesesuaian lahanpotensial).Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan
berdasarkan data sifat biofisiktanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan
masukan-masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebutberupa
karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan persyaratantumbuh tanaman yang
dievaluasi. Kesesuaian lahan potensial menggambarkankesesuaian lahan yang akan dicapai
apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan.Lahan yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi,
lahan terlantar atau tidakproduktif, atau lahan pertanian yang produktivitasnya kurang
memuaskantetapi masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila komoditasnyadiganti
dengan tanaman yang lebih sesuai.

II.2 BUKU PEMBANDING


A. Sejarah irigasi
Ilmu irigasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pemberian air bagu
daerah yang kering dan membutuhkan air serta cara-cara pembuangan air lebih
(drainase). Dalam air luas irigasi tak terbatas pada bidang pertanian saja, tetapi meliputi
juga pemenuhan kebutuhan – kebutuhan yang lain, misalnya kebutuhan kehidupan
sehari-hari ,perikanan,perternakan.
Secara khusus irigasi di defenisikan sebagai penggunaan air pada tanah untuk
keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan, untuk pertumbuhan tanaman. Sedangkan
secara umum irigasi didefenisikan sebagai penggunaan air pada tanah lingkungan untuk
setiap jumlah delapan keguan berikut ini;
 Menambah air ke dalam tanah yang menyediakan cairan yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman.
 Untuk menyediakan jaminan panen pada saat musim kemarau yang
pendek.
 Untuk mendinginkan tanah dan atmosfir,sehingga menimbulkan yang baik
untuk pertumuhan tanam-tanaman.
 Untuk mengurangi bahaya pembekuan.
 Untuk mencuci atau mengurangi faram dalam tanah.
 Untuk melunakkan pembajakan dan gumpalan tanah.
 Untuk mengurangi bahaya erosi.
 Untuk memperlambat pertumbuhan tunas dengan pendingnan karena
penguapan.

B. Tujuan Diadakannya Irigasi


Tujuan diadakannya irigasi adalah ;
1) Untuk membasahi tanah
Hal ini penting sekali pada daerah – daerah kering dan atau kekurangan air
terutama untuk tumbuhnya tanaman. Air berguna bagi tanaman sebab ;
o Merupakan zat penghancur/pelarut makanan-makanan atau zat-zat yang
diperlukan oleh tanaman.
o Air mengandung mineral – mineral yang berguna bagi tumbuhnya
tanaman.
o Air adalah bagian terpenting sel – sel tanaman.
2) Menyuburkan / memupuk tanah
3) Untuk mengatur suhu tanah
4) Untuk memudahkan cara pengolahan tanah
5) Membersihkan tanah
6) Menambah kandungan air
C. Jenis-jenis irigasi
1. Irigasi Permukaan adalah pengaliran air di atas permukaan dengan ketinggian air
sekitar 10 - 15 cm di atas permukaan tanah. Irigasi permukaan merupakan sistem
irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun
melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan
secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran
primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air.
Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
2. Irigasi Lokal adalah cara air distribusikan dengan menggunakan pipa. Di sini juga
berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air
yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.
3. Irigasi Penyemprotan adalah irigasi yang biasanya menggunakan cara penyemprotan
air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat
air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.
D. Pendekatan dalam evaluasi lahan
Berbagai sistem evaluasi lahan dilakukan dengan menggunakan pendekatanyang berbeda
seperti sistem perkalian parameter, sistem penjumlahan parameterdan sistem pencocokan
(matching) antara kualitas lahan dan karakteristik lahandengan persyaratan tumbuh
tanaman.
Sistem evaluasi lahan yang digunakan di Balai Besar Penelitian
danPengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (dulu bernama Pusat Penelitiandan
Pengembangan Tanah dan Agroklimat), Bogor adalah Automated LandEvaluation
System atau ALES (Rossiter dan Van Wambeke, 1997). ALESmerupakan suatu
perangkat lunak yang dapat diisi dengan batasan sifat tanahyang dikehendaki tanaman
dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kemajuanilmu pengetahuan tentang evaluasi lahan.
ALES mencocokkan antara kualitasdan sifat-sifat lahan (Land Qualities/Land
Characteristics) dengan kriteria kelaskesesuaian lahan berdasarkan persyaratan tumbuh
tanaman. Kriteria yangdigunakan dewasa ini adalah seperti yang diuraikan dalam
“Petunjuk TeknisEvaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian” (Djaenudin et al., 2003)
denganbeberapa modifikasi disesuaikan dengan kondisi setempat atau referensilainnya,
dan dirancang untuk keperluan pemetaan tanah tingkat semi detil(skala peta 1:50.000).
Untuk evaluasi lahan pada skala 1:100.000-1:250.000 dapatmengacu pada Petunjuk
Teknis Evaluasi Lahan Tingkat Tinjau (skala 1:250.000)(Puslittanak, 1997)

BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

III.1 KELEBIHAN BUKU


 Buku utama dan buku pembanding memiliki penggunaan bahasa yang mudah dipahami
 Buku utama dan buku pembanding memiliki keterkaitan materi terlebih mengenai sejarah
irigasi

III.2 KEKURANGAN BUKU


 Buku pembanding tidak memiliki materi yang lengkap mengenai sejarah irigasi
 Buku utama dan buku pembanding tidak memiliki materi tentang elevasi tanah untuk
perencanaan bangunan air

BAB IV
KESIMPULAN
Secara keseluruhan baik buku utama maupun buku pembanding sangat bagus digunakan
sebagai buku pengangan dalam memahami beberapa materi mengenai irigasi.Kedua buku juga
memiliki bahasa yang mudah dipahami serta memiliki ejaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
DAFTAR PUSTAKA
Buku Irigasi Dan Bangunan Air 1 karangan Ir.Hariwibowo M.T
Buku irigasi karangan Ir. Widjadmoko ; Ir. Imam Soewadi

Anda mungkin juga menyukai