Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATERI REPORT

BENDUNGAN

DOSEN PENGAMPU : Erin Chainago,ST,MSc

DISUSUN OLEH :

NAMA : Muhammad Idris Dachi

NPM : 2007210073

KELAS : 6 B1

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2023
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Saya sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas materi report yang membahas “Tentang
Bendungan’’ dengan lancar.

Penyusunan tugas ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah Pengembangan Sumber Daya
Air (PSDA) yang diampu oleh bapak Erin Chainago,ST,MSc. Proses penyusunannya tak lepas dari
masukan berbagai pihak, dan dari berbagai buku dan jurnal. Oleh karena itu, saya ucapkan terima
kasih atas bimbingannya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda
baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis terbuka dalam menerima segala kritik saran yang
membangun dari pembaca.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk Saya sebagai

penulis dan pembaca.

Medan 20 Mei, 2023

Muhammad Idris Dachi


ii

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ i ...... 2


KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan............................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Sejarah Bendungan ......................................................................................................... 3
2.2 Pengertian Bendungan .................................................................................................... 5
2.3 Manfaat Bendungan ........................................................................................................ 5
2.4 Jenis Bendungan ............................................................................................................. 6
2.5 Perbedaan Bendungan dengan Bendung......................................................................... 8
2.6 Struktur Bendungan ........................................................................................................ 9
BAB III KESIMPULAN .............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peradaban manusia hingga saat ini telah berkembang sangat pesat, begitu pula dengan
peningkatan kebutuhan manusia itu sendiri terutama kebutuhan air sehingga diperlukan
pembangunan sarana dan prasarana keairan yang memadai. Sebagai perwujudannya maka banyak
dilakukan proyekproyek pembangunan bangunan sipil di segala bidang. Pada pembangunan
bangunan air seperti bendung diperlukan perencanaan dan perhitungan yang cermat, agar fungsi
dari bangunan air yang akan dibangun bisa berjalan sebagaimana fungsinya, serta dapat memiliki
ketahanan yang baik dalam menghadapi bencana banjir dan gempa bumi.

Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang sangat besar. Besaran debit
yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering sekali menjadi masalah baik di sepanjang
alur sungai itu sendiri maupun daerah-daerah disekitarnya. Sedangkan di saat-saat musim kemarau
alur sungai mempunyai debit yang sangat minim. Daerah-daerah disekitarnya kering, pertanian
dan perkebunan kekurangan air. Kesenjangan kondisi akibat perubahan musim tersebut perlu
dilakukan pengkajian, supaya besaran debit yang terjadi bisa dimanfaatkan dan tidak menjadi
masalah lagi. Sehingga ketersediaan air pada saat musim hujan tidak berkelebihan dan pada saat
musim kemarau tidak terlalu kekurangan. Salah satu pendekatan dalam pemecahan masalah ini
perlu dibuat sebuah bangunan penampung air di alur sungai tersebut, yaitu bendungan atau waduk.
Bendungan atau waduk tidak saja sebagai tampungan air pada saat musim hujan tetapi dapat
dimanfaatkan untuk tujuan lainnya. Tetapi dalam tahap perencanaannya perlu dilakukan studi-
studi yang seksama supaya didapat tujuan yang optimal. Perencanaan bendungan memerlukan
berbagai jenis data, baik data primer maupun data sekunder. Data sekunder diperoleh dari instansi-
instansi terkait misalnya peta topografi dapat diperoleh dari Jawatan Topografi Dinas Geodesi
TNI-AD.

Halaman 1 dari 19
1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa itu bendungan

2. Mengetahui Manfaat bendungan

3. Mengetahui perbedaan bendungan dengan bendung

4. Mengetahui Struktur Bendungan

1.3 Manfaat Penulisan

1. Dapat menjelaskan apa pengertian bendungan

2. Dapat mmengetahui manfaat benddungan bagi manusia

3. Dapat menjelaskan perbedaaan bendungan dengan bending

4. Dapat mengetahui sstruktur dari bendungan

Halaman 2 dari 19
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bendungan

Bendungan sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya jenis bendungan
hanyalah earth fill dam yang dipadatkan sesuai kemampuan saat itu. Bendungan yang dikenal dengan
nama “Sadd-el Kafara” telah dibangun di sebelah selatan Kairo (mesir) antara tahun 2950 dan 2750 SM

Bendungan Sadd-el Kafara, dibangun dengan tinggi 12 m terdiri dari dua dinding yang dibuat dari
puing-puing dengan ketebalan di dasar antara14-36 meter dengan tengahnya diisi dengan berbagai
material. Diduga bendungan ini hancur akibat terjadinya overtopping.

Earth dam yang lain juga diperkirakan telah dibangun di Ceylon sekitar tahun 500 SM, yang

menggunakan material timbunan 13 juta meter kubik.

Kemudian sekitar tahun 1200, banyak bendungan urugan di Ceylon dengan tinggi 12-27 meter.
Sekitar tahun 1500 bendungan urugan juga dibangun di India (The Madduk Masur Dam) dengan
tinggi 30 meter tetapi tidak lama runtuh karena tidak tersedianya spill way.

Pada awalnya bendungan urugan umumnya menggunakan tanah homogeny dari local diangkut

dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan menggunakan tenaga binatang.

Pada tahun 1789 Estrecho de Rientes Dam dibangun di Spanyol, dengan tinggi 46 meter, tetapi
langsung hancur pada waktu diisi air. Hal ini merupakan kemunduran dari bendungan tipe urugan.
Kemajuan yang besar untuk menjamin kekedapan bendungan urugan terhadap air dilakukan oleh
Telford (1820) dengan menggunakan lempung puddle sebagai inti bendungan.

Jenis bendungan berkembang sesuai dengan kemajuan pengetahuan yang dicapai oleh manusia
yaitu bendungan beton antara lain, adalah arch dam yaitu bendungan yang berbentuk lengkungan
untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar.

Arch dam yang barangkali merupakan bangunan yang pertama kali dibangun oleh Roman pada

abad pertama terletak kira-kira di sebelah utara Italia dan sebelah selatan Prancis.

Halaman 3 dari 19
Kemudian disusul dengan arch dam ponte alto dibangun dari tahun 1611 sampai 1613 dengan

ketinggian 5 meter.

Pada tahun 1752 berkembang kemampuan membangun dam dengan tinggi 17 m pada tahun 1824,

5 buah dam bertambah dengan tinggi mencapai 25 meter.

Kemudian berikutnya tahun 1847, 50 bendungan buah bendungan bertambah dengan tinggi
mencapai 33 m. Sampai dengan tahun 1887, bendungan yang ada tetap pada tinggi tidak lebih dari
36 m. Pada tahap itu, perencanaan bendugan tampaknya sedang mencari-cari pilihan tentang
fondasi yang bagus.

Benua Australia merupakan benua paling kering di dunia, oleh karena itu era bendungan yang
modern berkembang dari sini. Bendungan lengkung (arch dam) dengan ketebalan badan yang tipis,
barangkali mulai dibangun di New South Wales pada akhir abad ke-19. Menjelang pertengahan
abad 20, telah banyak bandungan dengan tinggi lebih dari 250 m dan beberapa lebih dari 300 m.

Bendungan tertinggi di dunia saat ini adalah Bendungan Rogun, terletak di Sungai Vakhsh di
Tajikistan, dengan ketinggian 1.099 kaki (335 m). Bendungan tersebut dibangun untuk
menyediakan air untuk keperluan irigasi dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Bendungan
kedua tertinggi sesudah bendunga Rogun adalah Bendungan Nurek, yang terletak di bawah
Bendungan Rogun di sungai yang sama, dengan ketinggian 300 m.

Begitu besarnya kedua bendungan tersebut dan karena terlalu besar volume air yang bisa di
tampung, membuat para pakar khawatir, bahwa berat air yang ditampung tersebut dapat
meningkatkan aktifitas gempa bumi di daerah sekitarnya.

Tiga bendungan besar lainnya yang masuk dalam daftar 5 besar bendungan tertinggi di dunia

adalah

1. Bendungan Grande Dixence di Swiss, setinggi 285 m

2. Bendungan Inguri di Georgis setinggi 272 m

3. Bendungan Vaiont di Italia, setinggi 262 m

Halaman 4 dari 19
Selain lima bendungan besar tersebut, bendungan-bendungan besar lain di Meksiko, India, Swiss,

dan Colombia, ikut melengkapi daftar 10 bendungan tertinggi di dunia.

Bendungan Oroville di Negara bagian California, setinggi 235 m,adalah bendungan tertinggi di

Amerika Serikat, tetapi hanya masuk urutan ke-16 dalam daftar bendungan tertinggi di dunia.

2.2 Pengertian Bendungan

Pengertian bendungan adalah sebuah konstruksi penghalang yang menghentikan atau membatasi
aliran air. Aliran air di sini tidak hanya terbatas pada aliran air permukaan, tapi juga aliran air
bawah tanah. Waduk yang merupakan tempat penampungan air bendungan tidak hanya berfungsi
untuk menekan risiko terjadinya banjir, tapi juga menyediakan air untuk berbagai aktivitas
manusia, mulai dari konsumsi sehari-hari, irigasi, keperluan industri, hingga budidaya.

2.3 Manfaat Bendungan

Menurut Sarono dkk (2007), terdapat beberapa fungsi dan manfaat bendungan, yaitu sebagai

berikut:

a. Irigasi

Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan
ditampung sehingga pada musim kemarau air yang tertampung tersebut dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, antara lain sebagai irigasi lahan pertanian.

b. Penyediaan Air Baku

Waduk selain sebagai sumber untuk pengairan persawahan juga dimanfaatkan sebagai bahan baku

air minum dimana daerah perkotaan sangat langka dengan air bersih.

Halaman 5 dari 19
c. Sebagai PLTA

Dalam menjalankan fungsinya sebagai PLTA, waduk dikelola untuk mendapatkan kapasitas listrik
yang dibutuhkan. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah suatu sistem pembangkit listrik yang
biasanya terintegrasi dalam bendungan dengan memanfaatkan energi mekanis aliran air untuk
memutar turbin, diubah menjadi energi listrik melalui generator.

d. Pengendali Banjir

Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan mengalir
ke sungai-sungai yang pada akhirnya akan mengalir ke hilir sungai yang tidak jarang
mengakibatkan banjir di kawasan hilir sungai tersebut, apabila kapasitas tampung bagian hilir
sungai tidak memadai. Dengan dibangunnya bendungan-bendungan di bagian hulu sungai maka
kemungkinan terjadinya banjir pada musim hujan dapat dikurangi dan pada musim kemarau air
yang tertampung tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk
pembangkit listrik tenaga air, untuk irigasi lahan pertanian, untuk perikanan, untuk pariwisata dan
lain-lain.

2.4 Jenis Bendungan

Menurut Sani (2008), bendungan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis atau tipe, yaitu:

A. Bendungan berdasarkan ukuran

Berdasarkan ukuranya, terdapat dua jenis bendungan, yaitu:

1. Bendungan besar (Large Dams). Bendungan yang tingginya lebih dari 10 m, diukur dari

bagian bawah pondasi sampai puncak bendungan.

2. Bendungan kecil (Small Dams). Semua bendungan yang tidak memiliki syarat sebagai

bendungan besar (Large Dams).

B. Bendungan berdasarkan tujuan pembangunan

Berdasarkan tujuan pembangunannya, terdapat dua jenis bendungan, yaitu:

Halaman 6 dari 19
1. Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams). Bendungan dengan tujuan
tunggal (Single Purpose Dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu
tujuan saja misalnya PLTA.

2. Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams). Bendungan serba guna (Multi Purpose
Dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan, misalnya untuk
irigasi, PLTA, pariwisata dan perikanan.

C. . Bendungan berdasarkan penggunaannya

Berdasarkan penggunaannya, terdapat tiga jenis bendungan, yaitu:

1. Bendungan membentuk waduk (Storage Dams). Bangunan yang dibangun untuk


membentuk waduk guna menyimpan air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada

waktu diperlukan.

2. Bendungan penangkap atau pembelok air (Diversion Dams). Bendungan yang


dibangun agar permukaan air lebih tinggi, sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran
air atau terowongan air.

3. Bendungan untuk memperlambat air (Distension Dams). Bendungan yang dibangun

untuk memperlambat air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.

D. Bendungan berdasarkan jalannya air

Berdasarkan jalannya air, terdapat dua jenis bendungan, yaitu:

1. Bendungan untuk dilewati air (Overflow Dams), adalah bendungan yang dibangun untuk

dilewati air misalnya, pada bangunan pelimpas (Spillway).

2. Bendungan untuk menahan air (Non Overflow Dams), adalah bendungan yang sama
sekali tidak boleh dilewati air. Biasanya dibangun berbatasan dan biasanya terbuat dari

beton, pasangan batu, atau pasangan bata.

Halaman 7 dari 19
2.5 Perbedaan Bendungan dengan Bendung

1. Menurut Pengertiannya

Bendung adalah bangunan infrastruktur yang dibangun untuk menaikkan air sungai hingga
setinggi bendung itu sendiri. Dalam Bahasa Inggris, bendung disebut dengan weir. Posisi bendung
biasanya dibuat melintangi sungai. Dengan adanya bendung, air sungai yang naik tadi bisa
dialirkan ke bawah menuju lahan-lahan pertanian di sekitarnya.

Sementara itu, bendungan memiliki pengertian yang lebih kompleks dibandingkan bendung.
Bendungan adalah bangunan yang terbuat dari urugan batu, tanah, dan beton yang dirancang untuk
menampung air dalam jumlah besar. Jumlah ini memungkinkan terciptanya waduk atau danau di
bendungan itu sendiri.

Untuk membendung air supaya tidak tumpah, dinding bendungan biasanya dibuat dari beton
supaya kuat menahan tekanan dari tampungan air yang bisa mencapai miliaran meter kubik. Selain
air, bendungan juga bisa digunakan untuk menampung limbah tambang maupun lumpur.

Bendungan adalah dam dalam Bahasa Inggris.

2. Menurut Ukurannya

Perbedaan bendung dan bendungan yang selanjutnya bisa dilihat dari sisi ukurannya. Bendungan
memiliki luas area yang sangat besar, bahkan ada beberapa yang terletak di antara dua wilayah,
mulai dari kabupaten hingga negara. Sementara itu, bendung memiliki ukuran yang lebih kecil.
Biasanya diukur dari dasar bendung, tinggi bangunan ini tak sampai 15 meter.

3. Menurut Fungsinya

Perbedaan bendung dan bendungan menurut fungsinya. Meski sama-sama untuk menahan air,
bendung hanya memiliki fungsi sebagai sumber air irigasi sekaligus untuk pengendali banjir.

Aliran air yang dihasilkan dari bendung membantu sungai untuk memiliki aliran yang lebih baik.

Halaman 8 dari 19
Bendungan, di sisi lain, sangat sering dijadikan pemasok air yang akan menggerakkan turbin
pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Air yang ditampung juga bisa dijadikan sebagai sumber air
bersih bagi warga yang tinggal di sekitar bendungan.

2.6 Struktur Bendungan

A. Bangunan Pelimpah

Bendungan pada

umumnya dilengkapi

dengan bangunan

pelengkap berupa

bangunan pelimpah.

Bangunan pelimpah

berfungsi untuk

mengalirkan kelebihan

debit banjir yang sudah

tidak mampu ditampung

lagi oleh waduk

(reservoir). Limpahan air

dialirkan melalui mercu

pelimpah ke sungai atau

drainase alam melalui

Halaman 9 dari 19
suatu saluran. Bangunan

pelimpah harus didesain

secara matang agar bisa

mengalirkan kelebihan

air dari waduk kembali ke

sungai dengan aman

tanpa memberikan

kerusakan yang berarti

pada bangunan pelimpah

dan bagian-bagian

pelimpah lainnya.

Perencanaan pelimpah sangat penting untuk diperhatikan, karena apabila perencanaan pelimpah
kurang baik atau kapasitas pelimpah tidak mencukupi, maka hal tersebut dapat menyebabkan
kegagalan struktur bendungan akibat erosi pada tubuh bendungan. Untuk memberikan kapasitas
limpasan yang mencukupi, maka pelimpah harus memiliki perencanaan yang baik secara
struktural, hidraulik, dan penempatan lokasinya harus dipilih pada tanah yang tidak mudah
longsor. Bangunan pelimpah suatu bendungan memiliki beberapa bagian-bagian utama seperti
terlihat pada Gambar 1 , dengan bagian-bagian sebagai berikut:

a) Saluran pengarah aliran (controle structures),

b) Saluran pengatur,

c) Saluran transisi,

d) Saluran peluncur (chute, discharge carrier, flood way)

Halaman 10 dari 19
e) Bangunan peredam energi (energy dissipator)

Gambar 1. Bagian-bagian bangunan pelimpah

B. Alokasi Volume Bendungan


Volume air yang tertampung dalam bendungan yang dipergunakan untuk berbagai keperluan (multi
purpose storage), volume simpan akan dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :

1. Volume Pengendali Banjir (Flood Mitigating Storage)


Volume ini ditampung dalam bagian teratas, dimulai dari elevasi garis genangan maksimum yang
dizinkan, ke bawah sampai elevasi mercu pelimpas, yang secara teknis disebut Elevasi Air Normal
atau Elevasi Operasi Normal.
Ruang ini digunakan untuk menampung sementara air berlebihan yang memasuki bendungan
untuk diatur pelepasannya (rerouted) ke hilir agar tidak menimbulkan bencana banjir pada daerah
di hilir bendungan.

1) Volume Manfaat

a. Volume simpan manfaat (useful storage); yang terletak tepat di bawah volume pengendali
banjir, di antara elevasi ar normal sebagai batas atas, dan elevasi air minimum, yaitu elevasi
ambang bawah dari lubang lepasan (outlet) sebagai batas bawah.

Halaman 11 dari 19
b. Volume simpan prioritas (priority storage): yaitu suatu persentase tertentu dari volume
simpan manfaat yang hanya dipakai melayani penggunaan yang diprioritaskan pada saat
terjadi kelangkaan air, biasanya penggunaan untuk air minum dan rumah tangga (domestic
use) menjadi prioritas untuk memantaatkan volume simpan prioritas ini.

2. Volume Simpan Mati (Dead Storage)

Bagian ini merupakan bagian paling bawah bendungan yang dibatasi di batas atas oleh elevasi air
minimum dan di batas bawah oleh dasar bendungan, yang sebenarnya disediakan untuk
menampung sedimen khususnya sedimen yang berbutir halus yang akan mengendap di hulu
bendungan. Air yang tertampung didalamnya tidak dapat dialirkan ke hilir untuk dimanfaatkan.
(tw-sdakp)

Halaman 12 dari 19
Gambar 2 Pembagian Volume Bendungan

Gambar 3 Pola endapan sedimen dalam bendungan

BAB III KESIMPULAN


1. Pengertian bendungan adalah sebuah konstruksi penghalang yang menghentikan atau

Halaman 13 dari 19
membatasi aliran air. Aliran air di sini tidak hanya terbatas pada aliran air permukaan, tapi

juga aliran air bawah tanah.

2. Perbedaan bendungan dengan bendung

− Bendung adalah bangunan infrastruktur yang dibangun untuk menaikkan air sungai
hingga setinggi bendung itu sendiri. Dalam Bahasa Inggris, bendung disebut
dengan weir. Posisi bendung biasanya dibuat melintangi sungai. Dengan adanya
bendung, air sungai yang naik tadi bisa dialirkan ke bawah menuju lahan-lahan
pertanian di sekitarnya.

− Sementara itu, bendungan memiliki pengertian yang lebih kompleks dibandingkan


bendung. Bendungan adalah bangunan yang terbuat dari urugan batu, tanah, dan
beton yang dirancang untuk menampung air dalam jumlah besar. Jumlah ini
memungkinkan terciptanya waduk atau danau di bendungan itu sendiri.

3. Manfaat Bendungan

a) Sebagai Irigasi

b) Penyediaan bahan baku

c) Sebagai PLTA

d) Sebagai pengendalian banjir

e) Perikanan

f) Tempat wisata

Halaman 14 dari 19
DAFTAR PUSTAKA

Alexander, dan Harahab, Syarifuddin. 2009. Perencanaan Embung Tambaboyo Kabupaten Sleman

DIY . Tugas Akhir. Semarang: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro

Bowles, Joseph E. 1997. Analisis dan Desain Pondasi . Erlangga

https://www.kajianpustaka.com/2018/12/pengertian-fungsi-manfaat-dan-jenis-bendungan.html

https://fadlyfauzie.wordpress.com/2012/07/22/sejarah-bendungan/

http://eprints.itenas.ac.id/978/5/05%20Bab%202%20222016147.pdf

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/246/mengenal-bangunan-irigasi-bendung-atau-bendungan

https://www.arsipinfo.com/2017/02/perbedaan-antara-waduk-bendung-dan-bendungan.html

https://www.kumpulengineer.com/2020/04/arti-bendung-dan-

perbedaannyadenganbendungan.html https://www.sarjanasipil.my.id/2021/01/perbedaan-

bendung-denganbendungan.html https://rajapintuair.com/mengetahui-perbedaan-bendung-dan-

bendungan/

Halaman 15 dari 19

Anda mungkin juga menyukai