Anda di halaman 1dari 11

ISSN : 2548 – 690X

SUSUNAN DEWAN REDAKSI


JURNAL KEBIDANAN SEHATI
MEDIA LPPM SEHATI
Pelindung : Ketua Yayasan Celino Sehati
Ir. Saldi Candriono Gultom

Penanggung Jawab : Ketua LPPM Akbid Sehati


Meiyana Sinaga, SST, MKM

Ketua Dewan Redaksi : Ermita Silvana Putri, S.Tr.Keb, MKM


Sekertaris Dewan Redaksi : Kiki Khoiriani, SST, M.Kes
Bendahara : Anik Suraningsih, S.Sos
Editor : 1. Nelly Frida Manurung, SST, M.Kes
2. Eni Monaliska, S.Tr.Keb, M.Kes
Di Terbitkan Oleh : MEDIA LPPM SEHATI
Alamat Redaksi : Akademi Kebidanan Sehati
Jl. Pembangunan No. 130 C
Kecamatan Helvetia Timur, Medan
Mail : sehatilppm@gmail.com
Handphone : 0852 7503 1666
Telepon : 061 – 80030232
Faxmile : 061 – 80030232
ISSN : 2548 – 690X

MEDIA LPPM SEHATI

Daftar Isi Hal


1. Hubngan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Pencegahan
Tuberkulosis Paru Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas
1–6
Namutrasi Kecamatan Seibingai Kabupaten Langkat Tahun 2019.
Oleh : Ermita Silvana Putri, S.Tr.Keb, MKM.
2. Efektifitas Metode Ceramah Dan Media Leaflet Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pijat Bayi Di Desa Telaga Sari
Kecamatan, Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. 7 – 14

Oleh : Novi Susanti, SST, M.Kes.


3. Gamabaran Kasus Anemia Gizi Besi Pada Balita Di Kelurahan Alur Dua
15 – 20
Baru Kecamatan Sei Lapan Kabupaten Langkat.
Oleh : Yusraini, SST, M.Kes.
4. Hubungan Paritas Dan Umur Dengan Kejadian Perdarahan Primer 21 – 27
Pasca Persalinan Diwilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Tahun
2019.
Oleh : Eni Monaliska, S.Tr.Keb, M.Kes.
5. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Tentang
28 – 34
Penyakit Menular Seksual Dengan Pemeriksaan Iva Di Puskesmas
Tanjung Morawa Tahun 2019.
Oleh : Nelly Frida Manurung, SST, M.Kes.
6. Hubungan Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesaria Tentang
25 – 41
Penyembuhan Luka Operasi Dengan Mobilisasi Dini Di Ruang
Kebidanan Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2019.
Oleh : Kiki Khoiriyani, SST, M.Kes.
7. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Bidan Dengan Pelaksanaan
Program 10 T Dalam Pelayanan Antenatal Care (Anc) Di Puskesmas 42 – 52
Hamparan Perak Tahun 2019.
Oleh : Meiyana Sinaga, SST, MKM.
8. Hubungan Indeks Masa Tubuh Dengan Gangguan Menstruasi Pada
Wanita Usia Subur Di Dusun XI Desa Muliorejo Kecamatan Medan 53 – 62
Sunggal Tahun 2017
Oleh : Yeni Friska Sinulingga, SST, MKM
9. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Defisiensi
Besi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Darusalam Tahun 2016 63-70
Oleh : Selvia Yolanda Dalimunthe, SST, MKM

10.Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kesiapan


Menghadapi Menarche Pada Siswi SDN 11 Siparmahan Kecamatan
Harian Kabupaten Samosir 71-77
Oleh : Efi Satriana Silalahi,SST,MKM
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI
DENGAN KESIAPAN DALAM MENGHADAPI MENARCHE
PADA SISWI SDN 11 SIPARMAHAN KECAMATAN HARIAN
KABUPATEN SAMOSIR

Efi Satriana Silalahi, SST, MKM


Akademi Kebidanan Sehati
Efi.satriana@gmail.com

ABSTRAK
Saat ini usia menstruasi pertama kali pada remaja putri terjadi lebih cepat dengan tidak diikuti
kesiapan remaja dalam menghadapi menarche. Sehingga remaja memiliki respon negatif terhadap
menarche yang dialaminya seperti merasa takut, terkejut, sedih, kecewa, malu, khawatir, dan bingung.
Pengetahuan yang baik terkait menstruasi sangat diperlukan siswi dalam menghadapi menarche, agar
mereka siap menghadapi menarche. Jika tidak, akan menimbulkan anggapan yang keliru terkait
menarche, seperti menganggap bahwa datangnya menarche sebagai suatu penyakit, sehingga
menimbulkan kecemasan, Ketidaktahuan anak tentang menstruasi dapat mengakibatkan anak sulit untuk
menerima menarche.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan menarche kesiapan remaja putri
menghadapi menarche. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan siswi
SD tentang menstruasi dengan kesiapan siswi SD dalam menghadapi menarche. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional study (study
potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas IV, V dan VI di SDN 11 Siparmahan
Kabupaten Samosir berjumlah 35 orang.
Teknik sampling yaitu total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang. Analisa data
dilakukan dengan menggunakan uji chi-square (X2), pada tingkat kemaknaan 95% (α ≤ 0,05)
menunjukkan nilai p=0,017, nilai ini lebih kecil dari α=0,05. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah
ada hubungan pengetahuan dengan kesiapan remaja putri menghadapi menarche di SDN 11 Siparmahan
Kecamatan Harian Kabupaten Samosir .

Kata kunci : menarche, menstruasi, kesiapan remaja

PENDAHULUAN Menstruasi memang suatu peristiwa

Peristiwa paling penting pada masa yang alamiah namun tak mungkin

pubertas anak gadis adalah gejala menstruasi dipungkiri, masih banyak perempuan

atau haid yang menjadi pertanda biologis terutama pada gadis kecil yang belum

dari kematangan seksual, sehingga terjadi mengerti dengan pasti apa itu menstruasi.

bermacam-macam peristiwa yaitu reaksi Akibatnya ketika mengalaminya mereka

hormon, reaksi biologis dan reaksi psikis menjadi panik, bingung, bahkan jijik. Oleh

yang berlangsung secara siklik dan terjadi karena itu remaja puteri membutuhkan

pengulangan secara periodik peristiwa informasi tentang proses menstruasi dan

menstruasi. Normalnya menstruasi kesehatan selama menstruasi (Sunaryo,

berlangsung kurang lebih pada usia 11-16 2009).

tahun dan cepat atau lambatnya kematangan Remaja memiliki sifat khas berupa

seksual ini selain ditentukan oleh kondisi rasa keingintahuan yang besar dan

fisik individu juga dipengaruhi oleh faktor cenderung berani mengambil risiko tanpa

ras, atau suku bangsa,faktor iklim dan didahului dengan pertimbangan yang

kebiasaan hidup. Badan yang lemah atau matang. Hal tersebut memungkinkan

penyakit yang mendera seorang anak gadis remaja salah dalam mengambil keputusan

dapat memperlambat tibanya menstruasi yang menyebabkan remaja memiliki

(Widyasih, 2008). perilaku berisiko berkaitan kesehatan


reproduksi remaja (Path Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Kemenkes).
Remaja yang akan mengalami ketidaksiapan menghadapi menarche adalah
menarche membutuhkan kesiapan mental mempunyai risiko 4,079 kali berperilaku
yang baik. Kesiapan menghadapi menarche vulva hygiene tidak baik dibandingkan
adalah keadaan yang menujukkan bahwa dengan remaja putri yang siap menghadapi
seseorang siap untuk mencapai salah satu menarche.
kematangan fisik yaitu datangnya menarche Berdasarkan Survey awal yang
(Fajri & Khairani, 2010). diperoleh dari kepala sekolah dan salah satu
Remaja yang belum siap menghadapi guru didapatkan bahwa di SDN 11
menarche akan timbul keinginan untuk Siparmahan belum ada mata pelajaran
menolak proses fisiologis tersebut, mereka khusus yang mempelajari tentang kesehatan
akan merasa haid sebagai sesuatu yang reproduksi khususnya menstruasi, hanya ada
kejam dan mengancam, keadaan ini dapat pelajaran yang membahas alat-alat
berlanjut ke arah yang lebih negatif (Jayanti reproduksi yaitu masuk pada mata pelajaran
et all, 2011). Tetapi berbeda bagi mereka IPA di kelas VI dan tidak membahas secara
yang telah siap dalam menghadapi lengkap mengenai menstruasi. Oleh karena
menarche, mereka akan merasa senang dan itu, pengetahuan siswi mengenai menstruasi
bangga, dikarenakan mereka menganggap kurang dan siswinya cenderung malu dan
dirinya sudah dewasa secara biologis bingung ketika ditanya mengenai hal
(Suryani &Widyasih, 2008). menstruasi. Tujuan dari penelitian ini adalah
Pengetahuan tentang menstruasi untuk mengetahui hubungan pengetahuan
harusnya sudah didapat sejak di bangku tentang menstruasi dengan kesiapan dalam
sekolah dasar, namun kenyataannya masih menghadapi menarche pada siswi SDN 11
jarang sekolah dasar yang memberikan Siparmahan Kabupaten Samosir
tambahan pelajaran mengenai
METODE PENELITIAN
menstruasi.Sedangkan di rumah dan
lingkungan mereka tinggal mungkin juga Desain penelitian menggunakan
tidak banyak informasi terbuka mengenai metode deskriptif analitik dengan
hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan menggunakan rancangan cross sectional
reproduksi secara benar. Kebanyakan orang study. Tempat penelitian ini dilakukan di
tua masih menganggap bahwa menstruasi SDN 11 Siparmahan Januari 2020,
merupakan hal tabu yang tidak perlu menggunakan teknik total sampling pada
dibicarakan kepada anak. Hal tersebut 35 siswi kelas IV, V, VI SDN 11
mengakibatkan rendahnya pengetahuan Siparmahan yang belum mengalami
siswa mengenai menstruasi (Proverawati & menarche. Pengumpulan data
Misaroh, 2009). menggunakan kuesioner yang dibuat oleh
Berdasarkan Survei Demografi peneliti melalui uji validitas dan
Kesehatan Indonesia (2012) mengenai KRR reliabilitas. Pengolahan data berupa
menyatakan bahwa sebanyak 72% remaja editing, coding, entry dan cleaning
tidak memiliki pengetahuan tentang gejala menggunakan bantuan aplikasi computer.
PMS, tingkat pengetahuan PMS lebih Teknik analisis data yang digunakan
rendah pada wanita dan pria usia muda, meliputi analisis data univariat, bivariat
Menurut Sulistioningsih (2014) dampak dari dengan Chi Square.
HASIL PENELITIAN

Analisis Univariat
Analisis Bivariant
Hasil analisis univariat dari penelitian ini
Untuk mengetahui hubungan
disajikan pada tabel berikut:
pengetahuan menarche dengan kesiapan
remaja putri menghadapi menarche, maka
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Variabel
Penelitian Pada Siswi SDN 11 dilakukan analisis dengan menggunakan uji
Siparmahan Kabupaten Samosir statistik chi-square pada tingkat
Variabel Kategori F %
Umur 10 tahun 8 23% kepercayaan 95% dengan p < 0,05,
11 tahun 12 34%
12 tahun 15 43% diperoleh hasil sebagai berikut:
Pengetahuan
% Baik 13 37,1%
Cukup 16 45,8%
Kurang 6 17,1%
Kesiapan Siap 22 63% Tabel 2. Hubungan Pengetahuan
Tidak 13 37% menarche Dengan Kesiapan Remaja
Siap Putri Menghadapi Menarche Di SDN 11
Sumber Media cetak 0 0 Siparmahan Kabupaten Samosir
Informasi TV 0 0
Orang Tua 23 65,7%
Kesiapan
Teman 2 5,7%
Sekolah 10 28,6% Siap Tidak Jumlah
Pengetahuan P
Siap
n % n % n %
Berdasarkan tabel 1 dapat Baik 12 34 1 3 13 37
Cukup 8 23 8 23 16 46 0,017
diketahui bahwa dari 35 responden ,
Kurang 2 6 4 11 6 17
mayoritas berumur 12 tahun sebanyak 15 Jumlah 22 63 13 37 35 100

siswi (43%), berumur 11 tahun 12 siswi Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa
(34%) dan minoritas berumur 8 tahun nilai p-value sebesar 0,017 < 0,05 yang
sebanyak 8 siswi (23%). Berdasarkan menunjukkan bahwa terdapat hubungan
tingkat pengetahuan dari 35 siswi yang yang signifikan antara pengetahuan tentang
memiliki pengetahuan baik sebanyak 13 menstruasi dengan kesiapan menghadapi
siswi (37,1%), pengetahuan cukup 16 menarche pada siswi SDN 11 Siparmahan.
siswi (45,8%), dan yang berpengetahuan Dari 35 siswi terdapat 12 siswi yang
kurang 6 siswi (17,1%) dari ke 35 siswi memiliki pengetahuan baik dan siap
yang yang siap menghadapi menarche menghadapi menarche, dan hanya 1
sebanyak 22 siswi (63%), sedangkan responden dengan pengetahuan baik namun
yang tidak siap menghadapi menarche tidak siap menghadapi menarche.
terdapat 13 siswi (37%). Selanjutnya dari 16 siswi yang memiliki
Sumber informasi yang pengetahuan cukup, terdapat 8 siswi yang
didapatkan responden sebagian besar dari siap menghadapi menarche dan 8 siswi tidak
orang tua yaitu sebanyak 23 siswi siap menghadapi menarche. Siswi dengan
(65,7%), sumber informasi dari sekolah pengetahuan kurang dan siap menghadapi
sebanyak 10 responden (28,6%), dan dari menarche yaitu 2 siswi, sedangkan 4 siswi
teman sebanyak 2 responden (5,7%). memiliki pengetahuan kurang dan tidak siap
menghadapi menarche.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
sebanyak 13 siswi (37%) memiliki
pengetahuan baik, 16 siswi (45,8%) dengan
pengetahuan cukup, dan 6 siswi (31,4%)
PEMBAHASAN memiliki pengetahuan kurang. Berdasarkan
hasil penelitian sebagian besar responden
1. Karakteristik Responden mendapatkan informasi mengenai
Karakteristik responden menurut menstruasi dari orang tua yaitu sebanyak 23
kelompok umur tertinggi yaitu 12 tahun siswi (65,7%), sumber informasi dari teman
sebanyak 15 siswi (43%) dan terendah yaitu sebanyak 2 siswi (5,7%), dan dari sekolah
10 tahun yaitu 8 siswi (23%) dan 11 tahun sebanyak 10 siswi (20%).
sebanyak 12 siswi (34%). Usia remaja pada Pengetahuan merupakan hasil tahu
waktu menarche di Indonesia yaitu dan ini terjadi setelah orang melakukan
bervariasi antara 10 hingga 16 tahun dan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
rata-rata menarche pada usia 12 tahun 5 Pengetahuan manusia sebagian besar
bulan (Munda et all, 2013). diperolah melalui mata dan telinga. Ada
Siswi mendapat sumber informasi beberapa hal yang mempengaruhi
diperoleh sebagian besar dari orang tua pengetahuan seseorang seperti tingkat
yaitu 23 siswi (65,7%). Menurut pendidikan, pengalaman, informasi,
Notoatmodjo (2003) sumber informasi social/budaya, ekonomi. (Notoatmojo,
adalah segala sesuatu yang menjadi 2007).
perantara dalam memyampaikan informasi, Orangtua memiliki peran yang sangat
merangsang pikiran dan kemampuan, penting dalam memberikan informasi
serta menambah pengetahuan. Komunikasi tentang menstruasi terutama ibu.
antar ibu dan anak akan memberikan Komunikasi antar orangtua khususnya ibu
informasi yang lebih dipahami oleh anak dan anak berisiko memberikan informasi
sehingga dapat menimbulkan kesiapan yang yang lebih dipahami oleh anak sehingga
positif pada diri anak dalam menghadapi akan dapat menambah pengetahuan anak.
menarche. Hasil penelitian kesiapan remaja putri
Penelitian yang dilakukan oleh Fajri menghadapi menarche menunjukan bahwa,
dan Khairani (2010), menemukan bahwa sebagian besar responden menyatakan siap
komunikasi ibu-anak memberikan peran yakni 22 siswi (63%), sedangkan yang
sebesar 30% pada kesiapan siswi SMP menyatakan tidak siap yakni 13 responden
Muhammadiyah Banda Aceh dalam (37%).
menghadapi menstruasi pertama (menarche), Hal ini dikarenakan pengetahuan
dengan p=0,000 (p<0,01) yang dimana responden yang sudah baik serta informasi
terdapat hubungan antara komunikasi Ibu- yang didapat cukup baik sehingga menimbul
Anak dengan Kesiapan Menghadapi kesiapan yang positif pada diri mereka.
Menstruasi Pertama (Menarche). Faktor keluarga mempengaruhi kesiapan
siswi dalam menghadapi menarche.
2. Analisis Univariat
Keluarga adalah pemberi pendidikan seks
pertama bagi remaja serta memliki pengaruh
terkuat (disamping teman sebaya dan media) kepercayaan 95% diperoleh nilai p= 0,017,
dalam mengembangkan nilai-nilai sek-sual atau probabilitas dibawah 0,05. Dengan
dan pemahaman seks anak - anak remaja demikian Ha diterima yaitu ada hubungan
(Proverawati, 2009). Jika dalam keluarga antara pengetahuan menarche dengan
tersebut menganggap hal yang berkaitan kesiapan remaja putri menghadapi menarche
dengan kesehatan reproduksi adalah hal di SDN 11 Siparmahan Kabupaten Samosir.
yang tabu maka anak kesulitan mendapat Kesiapan merupakan keseluruhan
informasi seputar kesehatan reproduksi dan kondisi seseorang yang membuatnya siap
menjadi kan anak tidak siap dalam untuk memberi respon /jawaban didalam
menghadapi menstruasi pertama. cara tertentu terhadap suatu situasi, dimana
Peran ibu sebagai orang tua sangat kesiapan ini dipengaruhi oleh kondisi fisik,
berguna bagi kesiapan remaja putri mental, emosional. (Slameto, 2010). Faktor
menghadapi menarche, ibu harus internal yang mempengaruhi kesiapan antara
memberikan edukasi seksual dengan lain kematangan yaitu suatu kondisi yang
menggunakan gaya bahasa dan cara dapat menimbulkan perubahan tingkah laku

penyampaian yang disesuaikan dengan usia sebagai akibat dari pertumbuhan dan

anak agar anak tidak merasa takut dan malu perkembangan, selain itu juga ada faktor

ketika ingin bertanya seputar reproduksi. kecerdasan (daya pikir) merupakan salah satu
penentu keberhasilan seseorang dalam
Hal ini mendasari penelitian dari
melaksanakan pekerjaan. Seseorang yang
Purnamawati & Fikawati (2014) tentang
memiliki kecerdasan normal atau diatas
faktor yang berhubungan dengan
normal akan lebih siap menghadapi dan
pengetahuan siswi kelas IV, V, VI tentang
mengatasi masalah masalah yang dihadapi
menstruasi menyebutkan bahwa peran guru
dibanding orang yang kecerdasannya dibawah
di sekolah, peran teman sebaya serta
normal.
keterpaparan informasi juga mempunyai
Hasil penelitian ini sejalan dengan
hubungan yang signifikan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Yusuf dkk
meningkatkan pengetahuan siswi.
(2014) tentang hubungan pengetahuan
terhadap kesiapan mengahadapi menarche
3. Analisis Bivariat
yang menyatakan ada hubungan positif dan
Hasil penelitian diperoleh pada tabel signifikan antara pengetahuan terhadap
silang antara pengetahuan menarche dengan kesiapan remaja putri di SMP N 3 Tidore
kesiapan menghadapi menarche yaitu Kepulaun yaitu semakin baik pengetahuan
pengetahuan baik dan siap 34%, Siswi yang seseorang, maka semakin siap seseorang
memiliki pengetahuan cukup dan siap 23% menghadapi menarche.
siswi yang memiliki pengetahuan kurang Hasil penelitian ini juga sesuai
dan siap 6%, siswi dengan pengetahuan baik dengan penelitian Ida dan Feby (2019) ada
dan tidak siap 3%, Siswi dengan hubungan pengetahuan dan kesiapan siswi
pengetahuan cukup dan tidak siap 23%, SD dengan nilai p 0,026 yaitu jika ingin
siswi dengan pengetahuan kurang dan tidak meningkatkan kesiapan siswi dalam
siap ada 11%. Sedangkan hasil analisa menghadapi menarche maka perlu dilakukan
menggunakan uji chi-square pada tingkat peningkatan pengetahuan melalui pemberian
informasi pada siswi SD atau remaja usia Menurut Penulis menarche bukan
menarche. sesuatu hal yang perlu ditakuti ataupun
Menurut Astana Remaja putri yang dicemaskan , tetapi sesuatu hal yang
kurang pengetahuan dan informasi mengenai harusnya paling ditunggu dan dinantikan
menstruasi mengatakan menarche karna dengan menarche menunjukkan
merupakan pengalaman yang sangat buruk bahwa seseorang remaja sudah beranjak
dan membuat remaja putri panik, takut, dewasa dan harus menjaga diri dan
traumatis dan malu. Berbagai macam kebersihan diri. Dengan demikian, hasil
kondisi tersebut menunjukkan bahwa penelitian dapat disimpulkan bahwa
banyak remaja putri yang kurang pengetahuan menarche berhubungan dengan
mempunyai kesiapan dalam menghadapi kesiapan seseorang dalam menghadapi
menarche, karena mereka tidak memiliki menarche, semakin baik pengetahuan
pengetahuan dan pemahaman untuk semakin siap seorang remaja menghadapi
mempersiapkan dirinya masing-masing menarche.
(Ayu putu, 2013).
Menarche adalah hal yang wajar dan KESIMPULAN
pasti dialami oleh setiap wanita normal dan 1. Pengetahuan siswi tentang menarche
tidak perlu digelisahkan. Hal ini akan di SDN 11 Siparmahan Kabupaten
semakin parah apabila pengetahuan remaja Samosir berada dalam kategori
mengenai menstruasi ini sangat kurang dan cukup (46%), Sedangkan kesiapan
pendidikan dari orang tua yang kurang siswi dalam menghadapi menarche
(Proverawati, 2009). Remaja putri yang berada dalam kategori siap (63%).
tidak memiliki persiapan sebelumnya
terhadap menstruasi pertama cenderung 2. Ada hubungan antara pengetahuan

memperlihatkan sikap negatif dibandingkan menarche dengan kesiapan remaja

yang sudah mempersiapkan terlebih dahulu. putri menghadapi menarche di SDN

Tidak perlu malu atau cemas dengan adanya 11 Siparmahan Kabupaten Samosir

menstruasi. Hal ini justru menunjukan


bahwa tubuh sudah beranjak dewasa.

DAFTAR PUSTAKA Pada Siswi SMP Muhammadiyah


Banda Aceh. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Ayu Putu. 2013. Hubungan Antara Peran
Jayanti ,dkk.2011. Deskripsi Faktor-Faktor
Orang Tua Dalam
Yang Memepengaruhi Kesiapan
Pendidikan
Anak Dalam Menghadapi Menarche
KesehatanReproduksi
Di SD negeri 1 Kretek Kecamatan
Dengan Kesiapan Remaja
Paguyangan Kabupaten Brebes.
Menghadapi Menarche Pada
Akademi Kebinan YLPP
Siswi Kelas 7 SMPN1Bergas.
Purwokerto.
Fajri, A. & Khairani, M. (2010). Hubungan
Munda, S.S., Wagey, W.F., & Wantania J.
Antara Komunikasi Ibu-Anak
2013. Hubungan Antara Imt Dengan
Dengan Kesiapan Menghadapi
Usia Menarche Pada Siswi Sd Dan
Menstruasi Pertama (Menarche)
Smp Di Kota Manado.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Sunaryo. 2009. Psikologi Untuk
Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Keperawatan. EGC. Jakarta
Rineka Cipta. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan 2012. (2013). Kesehatan Reproduksi
Teori Dan Aplikasi Edisi Revisi.Jakarta: Remaja. Badan
Rineka Cipta. Kependudukan dan Keluarga
Path Kesehatan Reproduksi Remaja. (2000) Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik,
Membangun Perubahan Yang Bermakna. Kementerian
OutLook, Vol 16. Kesehatan, Measure DHS ICF
Proverawati, A & Misaroh, A. 2009. Internasional, Jakarta.
Menarche: Menstruasi Pertama Suryani, E., Widyasih, H. 2008. Psikologi
Penuh Makna Ibu dan Anak. Jakarta: Fitramay.
Yogyakarta: Nuha Medika Yusuf, Y., Kundre, R. & Rompas, S. (2014).
Purnamawati, W., Fikawati, S. 2014. Hubungan Pengetahuan Menarche Dengan
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kesiapan Remaja Putri Menghadapi
Pengetahuan Menarche di SMP Negeri 3 Tidore
Siswi Kelas IV, V dan VI tentang Kepulauan. Universitas Sam
Menstruasi di SDN Padurenan 06 Kota Ratulangi, Manado.
Bekasi.

Anda mungkin juga menyukai