Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

I. Teori Gas Turbin Generator


Secara garis besar proses GTG ini dimulai dari energi udara dan energi bahan bakar diubah menjadi
energi gas. Energi gas yang dihasilkan dari proses pembakaran digunakan untuk memutar Turbin sehingga pada
step ini ada perubahan energi dari energi gas menjadi energi Panas dan di ubah menjadi energi Mekanik. Karena
Turbin dan Generator satu poros maka pada saat Turbin berputar maka Generator juga ikut berputar sehingga
menghasilkan energi listrik, pada step ini terjadi perubahan energi yaitu dari energi mekanik menjadi energi
listrik.
Udara luar dihisap oleh Compressor dan dialirkan ke Combustion Chamber, demikian juga dengan
bahan bakar yang bertekanan di control oleh Stop/Ratio and Control Gas serta di bantu oleh Fuel Gas Control
Valve dengan minimum press 17 kg/cm2 dan selanjutnya diinjeksikan menuju Combustion Chamber. Disini
terjadi pertemuan antara udara dan bahan bakar gas, Untuk menyalakannya mengunakan igniter / Busi.
Dari hasil proses pembakaran menghasilkan gas yang digunakan untuk memutar Turbin dan juga
memutar Generator karena satu poros sehingga timbulah tenaga listrik. Flue Gas tersebut digunakan untuk di
arahkan keluar menuju By Pass Stack (Simple Cycle) Atau dari Flue Gas Dari hasil proses tersebut diatas
arahkan keluar menuju HRSG (Cogeneration). Dengan menggunakan analisa termodinamika dapat digunakan
siklus brayton, pada siklus ini ada dua proses isobaric dan dua proses isentropic.
Sebelum Turbin gas bisa berputar/operasi sendiri membutuhkan alat bantu yaitu Motor Cranking yang
digunakan sebagai starting awal, bila mencapai putaran tertentu turbin bisa berputar sendiri maka Motor
Cranking akan lepas secara automatis dengan menggunakan clutch pada kecepatan 60% speed.
Langkah awal beroperasinya GTG yaitu Udara sebelum masuk ke dalam kompresor terlebih dahulu
difilter supaya bersih dari kotoran dan debu selenjutnya dihisap dan di kompresikan melalui rangkaian baris
sudu sudu kompresor, tekanan udara dan temperature udara keluar kompresor naik menjadi 3 sampai dengan 4
kalinya. Kemudian udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi itu masuk ke dalam ruang bakar. Di dalam
ruang bakar disemprotkan bahan bakar melalui penyalaan awal 1 atau 2 ignition. Proses pembakaran langsung
terjadi pada tekanan konstan. Hasil dari proses pembakaran di Combustion Chamber disalurkan melalui
Transision Piece selanjutnya dipergunakan untuk memutar sudu sudu turbin.
Turbin inilah penggerak utama semua peralatan GTG mulai peralatan utama sampai alat bantu

Gambar 1 Siklus Gas Turbin

1
Dimana :

1. Proses 1 ke 2 kompresi isentropik Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor dimana udara ambient ditarik
kedalam kompresor sehingga menjadi udara bertekanan.
2. Proses 2 ke 3, Pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan dimana udara yang dikompresi kemudian
bergerak menuju ruang pembakaran, dimana bahan bakar akan dibakar, dimana proses ini terjadi pada
tekanan konstan, karena ruangan ini hanya terbuka untuk aliran masuk dan keluar.
3. Proses 3 ke 4, Ekspansi isentropik didalam turbin dimana pencampuran udara bertekanan dan bahan bakar
akan melepaskan energy yang akan menggerakkan turbin dan menggerakkan kompresor.
4. Proses 4, Pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara ( Pelepasan Panas ).

Sehingga secara aktualnya Siklus Gas Turbin di atas adalah Siklus Brayton yang memiliki 4 tahapan proses
yaitu :

1. Proses adiabatik – Compression


2. Proses isobarik – Penambahan panas
3. Proses adiabatik – Ekspansi
4. Proses isobarik – Pelepasan panas.

II. Precommissioning & Commissioning GTG


Sebelum menginjak tahapan precommissioning adapun Mechanical Completion yang harus di penuhi
meliputi :

1. Civil
2. Mechanical
3. Electrical
4. Instrument
5. Piping

Adapun Red Flag Review Milestone I GreenLight dari ketentuan General Electric terkait persiapan
sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, agar dari tahapan tersebut Engineering General Electric memantau
perkembangan secara tidak langsung, terkait kekurangan atau ketidaksesuaian pada saat
pemasangan/pengetesan berlangsung sehingga harus di penuhi terlebih dahulu untuk syarat ke tahap berikutnya.

2.1 Flushing Oil

Flushing Oil disini adalah proses pembersihan oli dengan metoda penyaringan halus menggunakan wire
mesh screen 20 & 100 micron, yang mana syarat wajib untuk memastikan operasi yang dapat diandalkan dari
semua peralatan yang berputar sehingga pembersihan oli dari barang asing masuk saat fabrikasi dan instalasi
seperti debu, sisa pengelasan, karat, bahan yang kotor, bahan organik, laminasi dll. Sebelum memulai flushing
agar menyiapkan beberapa hal yang di butuhkan :

1. Megger Test Pompa 88QA


2. Solo Run Pompa 88QA (dengan pengambilan data Vibrasi, Kecepatan, Temperatur)
3. Mechanical Run Pompa 88QA (dengan pengambilan data Vibrasi, Kecepatan, Temperatur)
4. Lube oil Heater (3 Buah) yang sudah di kalibrasi
5. Clamp Pipe
6. Pipe Oil Delivery Hose

2
7. Mark-up P&ID untuk mineral lube oil system flushing (perhatikan line mana saja yang harus di by pass,
agar saat flushing bisa Tercapai kebersihannya)

(a) (b)
Gambar 2 a. Hasil flushing di line Generator b.Form flushing

Adapun tingkat kebersihan flushing dengan metoda NAS 1638 dengan min class 6

Anda mungkin juga menyukai