Anda di halaman 1dari 67

PERTIMBANGAN DESAIN

EMERGENCY
RESTORATION SYSTEMS
DAFTAR ISI
1. PENEMPATAN EMERGENCY TOWER
2. BEBAN ANGIN PADA EMERGENCY TOWER
3. KOEFISIEN HAMBATAN ANGIN DAN FAKTOR BENTUK RANGKA
EMERGENCY TOWER
4. TARIKAN KONDUKTOR PADA EMERGENCY TOWER
5. WIND SPAN DAN WEIGHT SPAN PADA EMERGENCY TOWER
6. ISOLATOR PADA EMERGENCY TOWER
7. ELECTRICAL CLEARANCE EMERGENCY TOWER
PENEMPATAN EMERGENCY
TOWER
Metode Mendirikan Emergency Tower

Tergantung pada daerah dan metoda perencanaan pembangunan


kembali tower yang roboh tersebut, ada dua cara metode
pendirian Emergency Tower yang dapat dipilih:
• Overbuild Restoration
• Bypass Restoration
Overbuild Restoration

• Metoda ini akan bermanfaat sekali bila konduktor lama masih


dapat digunakan atau memerlukan sedikit perbaikan saja.
• Metoda ini dapat digunakan pada sistem sirkuit tunggal dan
sirkuit ganda konstruksi vertikal, walaupun lebih cocok untuk
tipe saluran horizontal
• Emergency Tower berada pada lokasi sehingga tower permanen
pengganti dapat dibangun secara parsial sebelum pemadaman
untuk instalasi tower yang permanen dilakukan
Overbuild Restoration

Keuntungan dari overbuild restoration:


• Restorasi sistem yang cepat untuk tower tipe tangen jika
konduktor tidak rusak.
• Memerlukan area yang lebih kecil karena menggunakan tempat
tower yang lama
Kekurangan dari overbuild restoration:
• Waktu pemadaman lebih lama saat instalasi tower permanen
dilakukan.
Bypass Restoration

• Metoda ini bermanfaat bila terjadi gangguan yang besar atau


jika gangguan terjadi pada tower tension atau tower angle
• Tambahan daerah untuk tempat Emergency Tower biasanya
diperlukan
• Metoda ini merupakan metoda tercepat untuk merestorasi
tower tipe saluran vertikal atau umumnya saluran sirkuit ganda
• Metoda ini juga cepat untuk merestorasi beberapa tower sirkuit
ganda yang rusak, dimana tower tipe angle atau tangent
Horizontal-Vee digunakan untuk menahan dan menarik
konduktor dari tower yang rusak
Bypass Restoration

Keuntungan dari bypass restoration:


• Memberikan akses yang mudah untuk memperbaiki tower yang
rusak tanpa memadamkan saluran pada Emergency Tower.
• Waktu pemadaman saat instalasi tower permanen relatif
singkat (yakni: konduktor dapat dengan mudah dipindahkan,
di-string dan disambung)
Bypass Restoration

Kekurangan dari bypass restoration:


• Memerlukan tambahan area untuk tempat Emergency Tower
• Memerlukan waktu restorasi yang relatif lama karena adanya
konstruksi tower dead-end dan memerlukan restringing
konduktor kembali.
• Biasanya memerlukan konduktor yang baru.
Pilihan dalam aplikasi

• mengganti tower yang rusak dengan tower cadangan


• membangun tower bypass atau overbuild sementara
• mengkombinasikan tower permanen dan Emergency Tower
Menggunakan Konduktor Lama vs. Stringing
Konduktor Baru

> Menggunakan Konduktor Baru:


- Memerlukan konduktor baru
- Memerlukan alat stringing dan proses stringing
- Memerlukan kajian desain enjineering (letak tower, jarak,
sagging,dll)
- Memerlukan waktu lebih lama
Menggunakan Konduktor Lama vs. Stringing
Konduktor Baru
> Menggunakan Konduktor Lama:
- Memerlukan perbaikan konduktor (jika konduktor ada yang
rusak)
- Konduktor dipasang pada ketinggian sama sehigga tidak
perlu memperhitungkan ulang andongan
- Prosesnya lebih sederhana
- Waktu pekerjaan lebih cepat dibandingkan menggunaan
konduktor baru
BEBAN ANGIN PADA
EMERGENCY TOWER
Desain Emergency Tower

- Kajian mengenai pembebanan dan geometri tower


- Emergency Tower dapat dianggap sebagai suatu “tool”
- Desain elektrikal dan mekanikal dari tower permanen
mungkin tidak diperlukan pada Emergency Tower karena
secara relatif waktu yang tersedia sangat singkat
- Jarak aman (clearance), termasuk ruang pemanjatan
mungkin dapat dikurangi dengan tetap
mempertimbangkan besarnya tegangan sistem
- Memberikan rintangan dan atau tanda untuk masyarakat
umum agar tidak memasuki area tersebut
Desain Emergency Tower

- Kriteria pembebanan pada tower harus dipilih dan didesain


sesuai dengan ketahanan beban yang diharapkan
- Pengurangan desain optimal secara elektrikal dan
mekanikal (pemasangan kawat tanah / ground wire dan
conductor clamping) mungkin diperbolehkan karena
terbatasnya waktu (kecuali untuk daerah dengan isochronic
yang tinggi)
Desain Emergency Tower

>Untuk penggunaan sementara:


Pada instalasi tower ERS untuk penggunaan sementara,
instalasi harus memenuhi ketentuan pada instalasi permanen,
kecuali kriteria pembebanan pada tower harus dipilih dan
didesain sesuai dengan ketahanan beban yang diharapkan,
termasuk pembebanan oleh pekerja pada tower dan peralatan
konstruksi lainnya
>Untuk penggunaan permanen
Pada instalasi tower ERS untuk penggunaan permanen,
instalasi harus memenuhi ketentuan pada instalasi permanen
KOEFISIEN HAMBATAN ANGIN
DAN FAKTOR BENTUK
RANGKA EMERGENCY TOWER
Koefisien Hambatan Angin

Koefisien Hambatan Angin atau Shape Factor ditentukan dari


hasil pengujian pada suatu saluran angin
Koefisien Hambatan Angin

Koefisien Hambatan Angin Beragam Bentuk


Koefisien Hambatan Angin

- Pada umumnya rangka tower transmisi memiliki rangka-


rangka sudut yang secara luas terpisah
- Area proyeksi dari satu muka struktur kadang-kadang
dikalikan dua dengan koefisien hambatan angin
- Koefisien hambatan angin atau shape factor = 3.2 (yaitu 3.2
= 2*1.6 shape factor untuk satu sudut)
- Rangka tower merupakan bagian yang dapat membuat
angin dapat dengan bebas beraksi pada permukaan depan
struktur dan sisi muka lainnya pada struktur
- Ini merupakan pendekatan secara konservatif
Rasio Kepadatan Struktur Tower

- “Rasio Kepadatan” dihitung untuk memperoleh fakta


bahwa rangka yang berdekatan akan memiliki koefisien
hambatan yang lebih kecil
- Rasio Kepadatan (R) ditentukan berdasarkan luas area dari
seluruh permukaan proyeksi pada rangka tower (AT - AO)
dibagi dengan total area bayangan struktur (AT)
Rasio Kepadatan Struktur Tower
Rasio Kepadatan Struktur Tower Lattice
Rasio Kepadatan Struktur Tower Lattice
Rasio Kepadatan Struktur Tower ERS

Rasio kepadatan dari tower ERS Lindsey IEEE Std. 1070 telah
dihitung sekitar 0.47 atau lebih. Sehingga koefisien tarikan
angin atau shape factor SF = 2.1 dapat dengan aman
digunakan pada program komputer ERS bagian hambatan
angin pada column

Biasanya Shape Factor untuk tower ERS adalah berkisar dari


2.0 ke 3.2, tergantung dari desainnya
TARIKAN KONDUKTOR
PADA EMERGENCY TOWER
TARIKAN KONDUKTOR

- Program komputer ERS Lindsey akan menghitung beban


vertikal dan melintang pada struktur tower untuk nilai span
yang diberikan, juga untuk kasus beban angin dan es
- Khusus untuk tower suspension atau tangent atau tower
dengan sudut saluran yang kecil, maka tarikan konduktor bukan
merupakan hal yang penting
- Namun, perhitungan tarikan konduktor sangat penting untuk
tower tension atau dead-end juga bila sudut salurannya besar
TARIKAN KONDUKTOR

- Dikarenakan rumitnya perhitungan tarikan pada sub-konduktor,


maka perhitungan ini harus dipertimbangkan secara terpisah
- Tarikan konduktor pada transmisi saluran udara tergantung
pada beberapa hal, seperti:
• Beban angin pada konduktor,
• Beban es pada konduktor,
• Temperatur pada konduktor,
• Panjang Span dari konduktor,
• Spesifikasi teknis dari konduktor, (seperti: koefisien pemuaian terhadap
panas, waktu elastisitas untuk campuran konduktor,berat dan diameter
konduktor).
TARIKAN KONDUKTOR
TARIKAN KONDUKTOR

Dimana:
T2 = Final conductor tension (typical units = kg)
T1 = Initial conductor tension (typical units = kg)
E = Modulus of elasticity (kg/mm2)
A = Conductor area (mm2)
W1 = Initial conductor mass (kg/m)
W2 = Final conductor mass (kg/m)
TARIKAN KONDUKTOR
W2 = ((W1+Wice)2 + F2)1/2
Wice = Weight of Ice (kg/m)
F = Wind Force on the Conductor= 0.0047d2V2 (kg/m)
d2 = Final conductor diameter (m)
V = Wind Speed (km/hr)
L = Span (m)
a = Conductor Coefficient of linear expansion (°C-1)
t1 = Initial conductor temperature (°C)
t2 = Final conductor temperature (°C)
TARIKAN KONDUKTOR

- Persamaan orde ketiga di atas kemudian diselesaikan untuk


mendapatkan final tension (T2), biasanya dengan metoda trail
and error.
- Ketika final tension telah diperoleh, faktor lain seperti
andongan konduktor (S) dapat dihitung.
- Walaupun persamaan untuk mencari nilai andongan
merupakan persamaan lengkungan, pendekatan parabolik
biasanya cukup akurat digunakan kecuali untuk jarak span yang
sangat panjang
TARIKAN KONDUKTOR

- Nilai akhir andongan (S2) dihitung dengan persamaan:


WIND SPAN DAN WEIGHT
SPAN PADA EMERGENCY
TOWER
WIND SPAN
WIND SPAN

- Wind span adalah sama dengan setengah hasil penjumlahan


panjang span pada masing-masing tower yang bersebelahan.
- Wind span digunakan untuk menghitung beban horizontal
angin pada konduktor yang dipasang pada tower ERS.
- Wind span dapat dengan mudah dihitung dan nilainya tidak
akan terpengaruh dengan tarikan konduktor.
WEIGHT SPAN
WEIGHT SPAN
Weight span adalah panjang yang dihitung. Yaitu panjang dari
tower ERS ke titik lengkung dari konduktor pada tower lainnya.
• Weight span digunakan untuk menghitung berat vertikal
konduktor yang dipasang ke tower ERS.
• Weight span akan terpengaruh faktor tarikan konduktor.
• Weight span dapat lebih panjang dari horizontal span pada
sisi lain dari tower ERS.
• Weight span dapat berupa nilai negatif untuk kondisi tower di
atas ERS.
WEIGHT SPAN
ISOLATOR PADA
EMERGENCY TOWER
ISOLATOR

Pertimbangan Elektrikal
- Nilai dari 50% Lightning Impulse Flashover Voltage (atau Critical
Flashover Voltage) dan 50 % Switching Surge Flashover Voltage
pada dasarnya ditentukan oleh dry arc distance dari isolator
atau hubungan seri dari isolator
- Nilai 50% Lightning Impulse Flashover Voltage pada dasarnya
merupakan fungsi linier dari dry arc distance dimana wave
shape dari 50 % Switching Surge Flashover Voltage
menyebabkan saturasi pada udara dan menghasilkan kurva
non-linier
Voltage Withstand vs Critical Flashover

- ANSI standard untuk 50% Critical Flashover Voltage dan IEC


standard Withstand Voltage saling berhubungan
- Spesifikasi IEC untuk withstand voltage dimana spesifikasi ANSI
untuk hal ini adalah menggunakan 50% critical flashover
voltage
- Kebutuhan isolasi mengikuti koordinasi perencanaan sistem,
dimana secara konsisten terdiri dari kebutuhan isolasi pada
gardu induk (transformer, bushing, arrester surge level dan
control) dan saluran transmisi (IEC 60071-1)
Switching surge transient overvoltage (T)

- Transient overvoltage merupakan penjumlahan dari gelombang


switching surge dan refleksi benturan pada satu atau dua tower
pada saluran transmisi
- Tidak semua tower akan melihat nilai maksimum transien
overvoltage
- Switching surge akan diperlemah karena merambat pada
saluran yang panjang, dan besarnya switching surge akan
tergantung pada panjang saluran dan bentuk awal gelombang
switching surge
Switching surge transient overvoltage (T)

- Semakin kecil nilai T, semakin kecil nilai standard insulation level


- Penjumlahan gelombang maksimum yang terjadi pada
beberapa tower ERS mungkin lebih kecil dibandingkan
sejumlah besar tower pada suatu sistem transmisi
- Kekuatiran mengenai over switching surges dapat juga
dikurangi jika recloser tidak diaktifkan pada saluran yang
terpasang tower ERS
LEAKAGE DISTANCE

- Karena biasanya tower ERS digunakan untuk waktu yang tidak


lama, maka kontaminasi jangka panjang tidak banyak
berpengaruh pada performa dari polymer isolator yang
digunakan
Standar IEC dan ANSI

minimum leakage untuk kondisi normal jangka panjang pada


tower permanen
PERTIMBANGAN MEKANIK

- Suspension insulator dapat dibebani dengan tarikan sampai


dengan RTL-nya (routine test load) yaitu sekitar satu-setengah
kali dari SML-nya (Specified Mechanical Load).
- Polymer suspension insulator tidak boleh mengalami beban
torsi, karena akan menyebabkan berkurangnya kemampuan
beban rentang dan dapat merusak isolator.
- Post insulator dibebani tekukan, kompresi atau kombinasi
antara tekukan dan kompresi.
Beban Post Isolator
Braced Horizontal-Vee

Keuntungan-keuntungan rangkaian Braced Horizontal-Vee adalah:


- Mudah dipasang (komponen lebih sedikit)
- Mempertahankan orientasinya selama kontroksi tower
berlangsung
- Dapat menerima sudut negatif saluran yang kecil, jika tower
ERS dipasang pada sudut negatif saluran yang kecil
Beban Tekukan Post Insulator vs. Panjang Column
Insulator untuk beragam diameter batang
fiberglass
ELECTRICAL CLEARANCES
EMERGENCY TOWER
Electrical Clearance

- Jarak minimum isolasi udara yang diperlukan untuk tower


ERS adalah sebuah fungsi dari karakteristik elektrikal dari
tower yang akan dibangun.
- Selain itu peraturan lokal yang berlaku juga harus
diterapkan.
Electrical Clearance

- Karakteristik isolasi udara didefinisikan sebagai


kemampuan udara untuk menahan medan listrik. -
- Ketahanan dielektrik dari udara ditentukan dalam satuan
kV per meter atau equivalent unit lainnya.
Electrical Clearance

Hal-hal yang mengganggu discharge voltage pada udara


disebabkan oleh:

• Berat jenis udara (temperatur, tekanan, ketinggian)


• Kelembaban Udara
• Dimensi, separasi dan bentuk elektroda
• Karakteristik terhadap waktu dari tegangan sistem
Jarak mimimum isolasi udara ERS untuk Phase ke Ground
Jarak mimimum isolasi udara ERS untuk Phase ke Phase
Guy Strain Insulator

- Insulating guy strain insulator bukan merupakan isolator.


- Mereka tidak boleh dihubungkan dengan konduktor atau
peralatan lain yang bertegangan.
- Kedua ujung dari insulating guy strain insulator harus
dipasangankan ke tanah (yaitu: struktur ERS dan kawat skur
ke jangkar).
Guy Strain Insulator

- Dapat berada pada daerah medan listrik yang tinggi


sebagai penahan mekanis, dan tidak mengganggu jarak
minimum isolasi udara phase ke ground.
- Karena terbuat dari batang fiberglass, dengan bagian metal
pada ujungnya, mereka dapat dianggap sebagai sebuah
peralatan kerja dalam kondisi bertegangan yang dapat
berada pada gap udara.
Guy Strain Insulator
Guy Strain Insulator
Guy Strain Insulator
Guy Strain Insulator

- Jika nilai Dx yang sangat kecil diperlukan, maka IGSI dapat


diganti dengan polymer insulator biasa.

- Polymer insulator akan memiliki leakage distance dari titik


isolator ke bagian grounded end fitting, sebagai sebuah
isolator yang dihubungkan dengan konduktor
bertegangan.
Guy Strain Insulator
- Dx dihitung dari jarak minimum isolasi udara phase ke
ground dengan T= 1.5 dan C2 = 1.0
- Dy dihitung dari jarak minimum isolasi udara phase ke
ground dengan T= 3.0 untuk tegangan 230kV dan di
bawahnya. T= 2.7 untuk 345kV, T = 2.7 untuk 400kV, T =
2.2 untuk 500kV dan T = 2.0 untuk 800kV, dan C2 = 1.10
termasuk tool atau IGSI pada gap udara.
- Dz dihitung dari jarak minimum isolasi udara phase ke
phase dengan T= 3.0 untuk tegangan 230kV dan di
bawahnya, T = 2.7 untuk345kV, T = 2.7 untuk 400kV, T =
2.2 untuk 500kV dan T = 2.0 untuk 800kV, dan C2 = 1.10
termasuk tool atau IGSI pada gap udara.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai